Anda di halaman 1dari 15

Penilaian Acuan Norma (PAN) &

Penilaian Acuan Patokan (PAP)


Kelompok 5 :
• Sasya Dwi Putri Dmnk
• Siti Hutami Mega Septia
• Windy Rahayu Damanik
• Yarisya Ferika
• .....
• ......
PENGERTIAN
• suatu nilai yang membandingkan hasil belajar siswa
PAN
terhadap hasil belajar siswa lain dalam
kelompoknya.
• suatu penilaian yang memperbandingkan prestasi
belajar siswa dengan suatu patokan yang telah
PAP ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang
seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh
guru.
CONTOH
PAN
• Misalnya, nilai rata-rata dalam suatu kelas adalah 60 (dari maksimal
100). Siswa yang mendapatkan nilai 63 tergolong kedalam siswa
prestasi diatas rata-rata atau masuk dalam kategori baik dan
dinyatakan lulus. Padahal dari nilai maksimal 100, nilai 63 belum
tentu dinyatakan lulus.

• Misalnya seseorang dikatakan telah menguasai satu pokok


bahasan / kompetensi bilamana ia telah menjawab dengan
benar 75% dari butir soal dalam pokok bahasan / kompetensi
tersebut. Jawaban yang benar 75% atau lebih dinyatakan
lulus, sedang jawaban yang kurang dari 75% dinyatakan PAP
belum berhasil dan harus mengulang kembali.
TIPE - TIPE PAN TIPE 2
TIPE 1

Masidjo
TIPE 1
TIPE 1

TIPE 2
TIPE - TIPE PAP
TIPE 1

TIPE 2
TIPE - TIPE
PAP

TIPE 1
TIPE 1

RUMUS :
Nilai = Skor Mentah/Skor Maksimum Ideal x
100 %
HASIL : dari 20 siswa yang mengikuti ujian fiqih,
Nilai A = tidak ada
B = tidak ada
C = 2 orang
D = 2 orang
E = 16 orang
Kelebihan &
Kekurangan
PAP Kekurangan
1) Pada ulangan umum dalam rangka mengisi
raport
Kelebihan 2) Pada ujian akhir dalam rangka mengisi nilai
ijazah maupun penentuan kelulusan seperti yang
1) Dapat membantu guru merancang
program remidial terjadi pada ujian akhir nasional yang banyak
2) Tidak membutuhkan perhitungan menuai kontroversi, karena penilaian acuan
statistic yang rumit=7 patoakan ini dalam penerapannya sama sekali
3) Dapat mengukur ketercapaian tujuan tidak mempertimbangkan kemampuan
pembelajaran kelompok (rata-rata kelas) sehingga dikatakan
4) Nilainya bersifat tetap selama standar kurang manusiawi
yang digunakan sama 3) Dengan penerapan penilaian patokan dalam tes
5) Hasil penilaian dapat digunakan untuk sumatif biasa menyebabkan sebagian besar
umpan balik atau untuk mengetahui siswa dinyatakan tidak naik kelas
apakah tujuan pembelajaran sudah 4) Apabila butir-butir soal yang dikeluarkan terlalu
tercapai atau belum sukar, maka siswa betapapun pandainya akan
6) Banyak digunakan untuk kelas dengan memperoleh nilai-nilai rendah,
materi pembelajaran berupa konsep 5) Sedangkan jika butir-butir soal terlalu yang
7) Mudah menilai karena ada patokan rendah, mahasiswa betapa bodohnya pun akan
memperoleh nilai-nilai yang tinggi.
Kelebihan &
Kelebihan
1. Kebiasan penggunaan penilaian berdasarkan kekurangan PAN
refrensi norma atau kelompok dipendidikan
tinggi. Kekurangan
2. Diharapkan tingkat kinerja yang sama terjadi 1. Sedikit menyebutkan kompetensi
pada setiap kelompok mahasiwa. mahasiswa apa yang mereka ketahui atau
3. Bermanfaat untuk membandingkan mahasiswa
dapat mereka lakukan.
atau penghargan utama untuk sejumlah
mahasiswa tertentu.
2. Tidak fair karena peringkat mahasiswa tidak
4. Mendukung tradisional kekukuhan akademis dan hanya bergantung pada tingkatan prestasi,
menggunakan standar. Selain itu, ada juga tetapi juga atas prestasi mahasiswa lain.
kelebihan PAN lainnya, yaitu : 3. Tidak dapat diandalkan mahasiswa yang
5. Dapat digunakan untuk menetapkan nilai secara gagal sekarang mungkin dapat lulus tahun
maksimal berikutnya. Selain itu, ada juga kekurangan
6. Dapat membedakan kemampuan peserta didik PAN lainnya, yaitu :
yang pintar n kurang pintar, Membedakan 4. Kurang meningkatkan kualitas hasil belajar
kelompok atas dan bawah. siswa
7. FLEKSIBEL : dapat menyesuaikan dengan kondisi 5. Kurang praktis, sebab harus menghitung
yang berbeda-beda rata-rata nilai pada kelas tersebut
8. Mudah menilai karena tdk ada patokan 6. Penilaian kurang menggambarkan
9. Dapat digunakan untuk menilai ranah kognitif,
tercapainya tujuan pembelajaran
afektif dan psikomotor
7. Kriteria keberhasilan tidak pasti
Persamaan dan Perbedaan PAN dan PAP
Persamaan
PAN dan PAP mempunyai beberapa persamaan sebagai berikut:
a. PAN dan PAP memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai
penentuan fokus item yang diperlukan.
b. Pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai subjek
yang hendak dijadikan sasaran evaluasi.
c. Kedua pengukuran sama-sama nenerlukan item-item yang disusun
dalam satu tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.
d. Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang
akan diukur.
e. Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes
karangan, tes penampilan atau keterampilan.
f. Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
g. Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang
berbeda.
Perbedaa
nPerbedaan CRT (PAP) dan NRT (PAN) didasarkan atas 3 kriteria:
a. Pengembangan tes
NO NRT (PAN) CRT (PAP)

1. Soal tes tidak hanya berdasarkan pelajaran CRT hanya terdiri dari soal-soal tes yang
yang diterima siswa didasarkan pada tujuan khusus pembelajaran

2. Tidak perlu terlebih dahulu menentukan Setiap tes mempunyai prasarat agar siswa
secara pasti performance yang diharapkan menunjukkan “performance” seperti yang
sebelum tes disusun tercantum dalam TIK

3. Dasar pertimbangan diterimanya Dasar pertimbangan untuk diterimanya


performance berdasarkan hasil perolehan performance tertentu harus berdasarkan pada
nilai yang didapat oleh siswa kriteria tertentu

4. Membuat tes dalam kategori sedang Mementingkan butir tes sesuai dg perilaku
(tujuan pembelajaran)
b. Standar penilaian performance siswa c. Maksud tes
NO NRT (PAN) CRT (PAP)
N NRT (PAN) CRT (PAP)
1 Standar performance Standar performance
berdasarkan pada jumlah ditentukan dalam bentuk O
pertanyaan yang dijawab tingkah laku
benar oleh siswa 1 Untuk Dimaksudkan
dihubungkan dengan mengadakan untuk
siswa lain yang seleksi pada mengklasifika
menempuh tes tersebut.
individu/memb sikan
uat rangking seseorang,
2 Prestasi siswa adalah 80% Pengukur performance dalam mendiagnosa
dari siswa lain menempuh tes didasarkan belajar siswa
pada standar performance
yang telah ditetapkan

3 Penilaian didasarkan pada Distribusi nilai tidak


apa adanya hasil prestasi menyerupai kurve normal
siswa

4 Perolehan nilai Didasarkan pada batas


berdasarkan pada kelulusan (KKM)
kelompok/kelas.
KESIMPULAN
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian
hasil belajar, yaitu (1) penilaian yang mengacu kepada norma (Penilaian Acuan
Norma atau norm-referenced assessment) dan, (2) penilaian yang mengacu
kepada kriteria (Penilaian Acuan Kriteria atau criterion referenced assessment).
Perbedaan kedua pendekatan tersebut terletak pada acuan yang dipakai. Pada
penilaian yang mengacu kepada norma, interpretasi hasil penilaian peserta
didik dikaitkan dengan hasil penilaian seluruh peserta didik yang dinilai dengan
alat penilaian yang sama.
Jadi hasil seluruh peserta didik digunakan sebagai acuan. Sedangkan,
penilaian yang mengacu kepada kriteria atau patokan interpretasi hasil
penilaian bergantung pada apakah atau sejauh mana seorang peserta didik
mencapai atau menguasai kriteria atau patokan yang telah ditentukan. Kriteria
atau patokan itu dirumuskan dalam kompetensi atau hasil belajar dalam
kurikulum berbasis kompetensi.
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, pendekatan penilaian
yang digunakan adalah penilaian yang mengacu kepada kriteria atau patokan.
Dalam hal ini prestasi peserta didik ditentukan oleh kriteria yang telah
ditetapkan untuk penguasaan suatu kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai