Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS TINDKAN

Makalah

“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas “

Dosen Pengampu:

Hilman Mangkuwibawa, M. Pd.

Disusun oleh:

Aliyah Abidin PGMI VII A 1129090007


Auiya Yusifa PGMI VII A 1192090017
Fini Nur Aisyah Zulfa PGMI VII A 1192090038
Fitri Hermawati PGMI VII A 1192090041
Fitria Nurul Fadhilah PGMI VII A 1192090042

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta karuniaNya
kepada kita semua. Shalawat beserta salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi kita semua yakni
Nabi Muhammad SAW, dan semoga kita semua senantiasa selalu berpegang teguh pada sunah-
sunah nya. Makalah ini disusun atas dasar pemenuhan tugas dalam perkuliahan mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas. Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai kajian pustaka,
kerangka pemikiran dan hipotesis tindakan. Penulis berharap makalah ini dapat sesuai dengan garis
besar yang telah ditentukan. Namun, disini penulis menyadari atas ketidaksempurnaan penyusunan
makalah. Oleh karena itu, penulis berharap para pembaca untuk memperluasnya dengan sumber-
sumber bacaan lainnya.

Bandung, Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian ilmiah adalah suatu usaha penyelidikan yang sistematis dan cermat
tentang suatu pokok persoalan atau subjek tertentu untuk menentukan atau memperbaiki
fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi. Pengertian penelitian ilmiah ini sejalan dengan
batasan yang dikemukakan oleh Vockell & Asher (1995). Penelitian ilmiah menurut kedua
pakar tersebut didefinisikan, “scientific research is a diligent and systematic inquiry or
invetigation of a subject to discover or revise facts,theories, or applications.”
Suatu penelitian ilmiah bukanlah suatu kgiatan atau aktifitas yang hanya
mempersoalkan kepastian, tetapi ia juga ingin mencari berbagai alternatif jawaban suatu
masalah atau fenomena apakah dalam lingkup sosialmaupun masalah-masalah
laboraratoris. Maka dari itu penelitian memeiliki tujuan ingin menemukan prinsip-prinsip
umum untuk menafsirkan tingkah laku yang dapat digunakan untuk menerangkan dan
mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingku pendidikan. Dalam menyusun
penelitian diperlukan sumber-sumber pengetahuan yang dapat dikelompokkan, yaitu ;
pengalaman, otoritas, cara erfikir deduktif, cara berfikir induktif, dan pendekatan ilmiah.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus melakukan survey secara sungguh-
sungguh mengenai apa yang telah diketahui orang dalam bidang yang diamatinya itu.
Peneliti harus berkecimpung dibidang penelitiannyanuga harus mengetahui bagaimana
menemukan, menyusun dan menggunakan kepustakaan dalam bidang mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa peran kajian pustaka dalam PTK?
2. Apa manfaat kajian pustaka dalam PTK?
3. Apa pengertian kerangka pemikiran?
4. Apa fungsi kerangka pemikiran dalam PTK?
5. Bagaimana perbedaan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran?
6. Apa yang dimaksud dengan hipotesis tindakan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran kajian pustaka dalam PTK
2. Untuk mengetahui manfaat kerangka pemikiran
3. Untuk mengetahui kerangka pemikiran
4. Untuk mengetahui fungsi kerangka pemikiran
5. Untuk mengetahui perbedaan tinjauan pustaka dengan kerangka pemikiran
6. Untuk mengetahui hipotesis tindakan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Kajian Pustaka dalam Penelitian Tindakan Kelas


Menyusun kajian pustaka merupakan kegiatan membaca dan memahami referensi
mengenai variabel penelitian. Dalam PTK dikenal dengan variabel masalah dan variabel
tindakan setelah peneliti mengumpulkan hasil bacaan kemudian menuangkannya dalam
satu bangunan kerangka teori cukup dalam dan tuntas. Kajian tersebut tidak sekedar
rangkuman hasil bacaan berbentuk kutipan definisi tentang variabel akan tetapi membahas
tuntas setiap variabel.
Dalam dalam perencanaan PTK ditetapkan masalah dan perlakuan atau tindakan
yang akan digunakan sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi. Masalah yang
diangkat harus dipahami benar oleh peneliti melalui kajian pustaka demikian juga
penetapan tindakan tidak bisa dilakukan dengan menebak atau berdasarkan rasa senang
terhadap sebuah tindakan melainkan harus dilakukan melalui kajian pustaka. Oleh karena
itu kajian pustaka pada PTK perlu juga difokuskan pada kajian tentang alasan teoritis
Mengapa perlakuan atau metode tertentu yang dipilih dapat menjanjikan peningkatan
pembelajaran atau kinerja kelas atau dapat mengatasi kelemahan kelas
B. Manfaat Kajian Pustaka dalam Penelitian Tindakan Kelas
1. Mengetahui sejarah masalah penelitian.
2. membantu pemilihan prosedur.
3. Memahami latar belakang teoritis masalahpenelitian.
4. Mengetahui manfaat penelitian sebelumnya.
5. Menghindari duplikasi dan
6. Memberikan pembenaran pemilihan masalah penelitian
C. Pengertian Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir adalah suatu dasar pemikiran yang mencakup penggabungan
antara teori, fakta, observasi serta kajian pustaka yang nantinya dijadikan landasan dalam
melakukan penulisan karya tulis ilmiah. karena menjadi dasar, kerangka berpikir ini dibuat
ketika akan memaparkan konsekuensi dari penelitian.Kerangka berpikir juga bisa dibilang
sebagai visualisasi dalam bentuk bagan yang saling terhubung dengan bebas.
Dapat dikatakan bahwa kerangka berpikir adalah suatu alur logika yang berjalan
didalam suatu penelitian namun kerangka berpikir ilmiah juga bisa dibuat dalam bentuk
poin-poin yang sesuai dengan variabel contohnya adalah alur dari suatu permasalahan yang
ingin dipaparkan di dalam karya tulis ilmiah.
D. Fungsi Kerangka Pemikiran dalam Penelitian Tindakan Kelas
Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antarvariabel yang akan diteliti. Pertautan antarvariabel tersebut
selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. oleh karena itu, pada setiap
penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir.
Kerangka berpikir adalah alur berpikir yang disusun secara singkat untuk
menjelaskan bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan dari awal , proses
pelaksanaan, hingga akhir. Kerangka berpikir dapat disusun dalam bentuk kalimat-kalimat
atau digambarkan sebagai sebuah diagram.
Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi
dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran
ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek
permasalahan (Suriasumantri, 1986). Kriteria pertama agar suatu kerangka pemikiran bisa
meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu
kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.
Kerangka berpikir merupakan sintesis tentang hubungan antarvariabel yang
disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah
dideskripsikan itu selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan
sintesis tentang hubungan antarvariabel yang diteliti. Sintesis tentang hubungan
antarvariabel tersebut selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Fungsi Kerangka Pikiran adalah Membantu dan mendorong peneliti memusatkan
usaha penelitiannya untuk memahami hubungan antar variabel tertentu yang telah
dipilihnya. Mempermudah peneliti memahami dan menyadari kelemahan/keunggulan dari
penelitian yang dilakukannya dibandingkan penelitian terdahulu.
Adapun langkah-langkah membangun kerangka penelitian atau paradigma
penelitian, diantaranya:
1. Pahami keadaan objek penelitian dengan cermat, sehingga dapat merumuskan
masalah penelitian yang jelas dan research question yang jelas pula.
2. Pahami tujuan penelitian, dan tuliskan tujuan penelitian dengan rinci menjadi
tujuan umum dan tujuan khusus.
3. Pelajari teori yang relevan, yang berhubungan dengan subjek penelitian.
4. Pahami konsep-konsep yang diuraikan dalam teori tersebut dengan cermat. Hal ini
sangat penting agar tidak membuat kekeliruan ketika menyusun kerangka fikir dan
menterjemahkan konsep menjadi variabel.
5. Pelajari hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan di teliti
(tujuannya, pendekatannya, sampling, variabel-variabel utama, instrumen
penelitian, metode analisa data, kesimpulan dan implikasinya).
6. Kembangkan pengetahuan yang diperoleh berdasar keyakinan/pengetahuan
peneliti sendiri, untuk menyusun kerangka fikiran (kerangka konseptual) penelitian
yang diharapkan dapat menjawab research questions penelitian tersebut.
a. Cara Menulis Kerangka Berpikir dalam bentuk Rumusan Kalimat-kalimat :
1. Rumuskan kondisi saat ini (sebelum PTK dilaksanakan), secara singkat.
2. Rumuskan tindakan yang akan dilakukan, secara singkat.
3. Rumuskan hasil akhir yang anda harapkan, juga secara singkat.
4. Susun ketiga komponen di atas dalam sebuah paragraf yang padu.
b. Cara Menulis Kerangka Berpikir dalam Bentuk Diagram
1. Rumuskan kondisi saat ini (sebelum PTK dilaksanakan), dalam bentuk
poin-poin penting dengan singkat.
2. Rumuskan poin-poin penting tindakan yang akan dilakukan, secara singkat.
3. Rumuskan poin-poin hasil akhir yang anda harapkan, juga secara singkat.
4. Rancang sebuah diagram yang memuat poin-poin tersebut dengan alur.
E. Perbedaan Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pemikiran
Landasan teoretis meliputi dua hal, yakni 1) deskripsi teoretis dan pembahasan
penelitian terdahulu yang relevan,dan 2) kerangka berfikir. Landasan teoritis disusun
berdasarkan pengkajian teori yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti.
Sedangkan kerangka pemikiran berisi penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi
objek permasalahan serta merupakan argumentasi peneliti sendiri dalam merumuskan
hipotesis. Jadi, kerangka berpikir merupakan buatan penulis sendiri yang disusun
berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan, serta bersifat analisis dan
sistematis.
F. Hipotesis Tindakan
1. Pengertian Hipotesis Tindakan
Secara etimologis Hipotesis berasal dari dua kata yaitu, “hypo” yang berarti
sementara, dan “thesis” yang berarti kesimpulan. Secara singkat hipotesis dapat
diartikan kesimpulan sementara. Sudjana (2005) mengatakan hipotesis sebagai asumsi
atau dugaan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan suatu hal
yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan. Dengan demikian, hipotesis berarti
dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah penelitian.
Sedangkan hipotesis tindakan adalah dugaan mengenai perubahan yang mungkin
jika suatu tindakan dilakukan. Bentuk umum rumusan dari hipotesis tindakan berbeda
dari hipotesis penelitian pada umumnya, karena hipotesis tindakan biasanya
dirumuskan dalam bentuk keyakinan bahwa tindakan yang dilakukan dapat
memperbaiki proses atau meningkatkan hasil. Hipotesis tindakan merupakan jawaban
sementara terhadap masalah yang dihadapi sebagai alternatif tindakan yang dipandang
paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk memecahkan PTK.
Hipotesis tindakan pada hakikatnya merupakan jawaban sementara yang menyatakan
bahwa: “jika dilakukan sesuatu tindakan tertentu, maka masalah yang sedang dihadapi
dapat dipecahkan”.
Hipotesis diartikan sebagai dugaan sementara pada penelitian yang akan dilakukan.
Termasuk dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, hipotesis dibutuhkan sebagai
acuan peneliti, yang disebut dengan hipotesis tindakan.
Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan yang
terdapat pada metode-metode penelitian lain, melainkan hipotesis tindakan. Idealnya
hipotesis penelitian tindakan mendekati keketatan penelitian formal. Namun situasi
lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu.
2. Cara Merumuskan Hipotesis Tindakan
umusan hipotesis tindakan bersadasrkan pada car memecahkan masalah dalam PTK.
Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan
melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang
diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Untuk sampai pada
pemilihan tindakan yang tepat, peneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur -
prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang dinginkan dapat
dicapai. Dalam hal ini peneliti hendaknya mencari masukan dari orang-orang yang
terkait dengan masalah penelitian.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan adalah
seabagi berikut :
a. Diskusikan rumusan hipotesis tindakan dengan mitra peneliti.
b. Pelajari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dibidang ini.
c. Masukan tindakan yang diusulkan untuk mengahsilkan perbaikan yang diinginkan.
d. Tetapkan berbagai altertnatif tindakan pemecahan masalah.
e. Pilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan dapat dilakukan oleh guru.
f. Tentukan cara untuk dapat menguji hipotesis tindakan
g. Dalam menentukan tindakan penelitian bisa berdiskusi dengan teman sejawat, ahli,
buku, atau hasil penelitian yang telah ada
3. Contoh Hipotesis Tindakan
Berikut ini akan diberikan contoh perumusan hipotesis tindakan dari sebuat judul PTK
tentang “Upaya Meningkatkan rendahnya hasil belajar siswa dengan penerapan
pembelajaran berbasis pendekatan SAVI pada Mata Pelajaran Matematika di kelas V
MI Negeri 1 Kota Bandung tahun 2022”.
Adapun hipotesis tindakan dari judul tersebut:
a. Penerapan Pembelajaran. berbasis pendekatan SAVI pada Mata Pelajaran
Matematika dapat Meningkatkan Rendahnya Hasil Belajar Siswa di kelas V MI
Negeri 1 Kota Bandung tahun 2022”.
b. Dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS di SD N 03 Medan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Menyusun kajian pustaka merupakan kegiatan membaca dan memahami referensi
mengenai variabel penelitian. Dengan manfaat untuk mengetahui sejarah masalah
penelitian., membantu pemilihan prosedur, memahami latar belakang teoritis
masalahpenelitian, mengetahui manfaat penelitian sebelumnya., menghindari duplikasi
dan memberikan pembenaran pemilihan masalah penelitian.
Kerangka berpikir adalah suatu dasar pemikiran yang mencakup penggabungan antara
teori, fakta, observasi serta kajian pustaka yang nantinya dijadikan landasan dalam
melakukan penulisan karya tulis ilmiah. karena menjadi dasar, kerangka berpikir ini
dibuat ketika akan memaparkan konsekuensi dari penelitian.Kerangka berpikir juga bisa
dibilang sebagai visualisasi dalam bentuk bagan yang saling terhubung dengan bebas.
Sedangkan hipotesis tindakan adalah dugaan mengenai perubahan yang mungkin jika
suatu tindakan dilakukan. Bentuk umum rumusan dari hipotesis tindakan berbeda dari
hipotesis penelitian pada umumnya, karena hipotesis tindakan biasanya dirumuskan
dalam bentuk keyakinan bahwa tindakan yang dilakukan dapat memperbaiki proses atau
meningkatkan hasil. Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan
masalah yang telah dipilih untuk memecahkan PTK.
DAFTAR PUSTAKA

Febru, A. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Aditya Media Publishing.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jagakarsa: PT Raja Grafindo
Persada.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sukardi. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi dan


Pengembangannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Taniredja. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Purwekerto: Alfabeta Bandung.

Anda mungkin juga menyukai