Model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation) merupakan salah satu model desain pembelajaran yang berorientasi sistem, yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem yang cakupannya luas, seperti desain sistem pelatihan, desain kurikulum sekolah, atau desain untuk pendidikan.
Model ADDIE adalah model yang paling banyak digunakan para desainer dalam merancang desain pembelajaran (Siemens, 2002)
Model ADDIE dianggap paling tepat dipergunakan dalam mendesain
pembelajaran berbasis E-Learning karena sifatnya yang sistematik, liner dan dimungkinkan adanya literasi ketika ada perubahan desain. (Hidayat, 2010) Romiszowski (1996) mengemukakan bahwa pada tingkat desain materi pembelajaran dan pengembangan, sistematik sebagai aspek prosedural pendekatan sistem telah diwujudkan dalam banyak praktik metodologi untuk desain dan pengembangan teks, materi audio visual dan materi pembelajaran berbasis komputer
Pemilihan model ADDIE di dasari dengan pertimbangan bahwa model ini
dikembangkan secara sistematis dan berpijak pada landasan teoritis desain pembelajaran
Model ADDIE memberi peluang untuk melakukan evaluasi terhadap aktivitas
pengembangan pada setiap tahap. Hal ini berdampak positif terhadap kualitas produk pengembangan. Dengan adanya evaluasi pada setiap tahapan dapat meminimalisir tingkat kesalahan atau kekurangan produk pada tahap akhir Analyze
Implement Evaluate Design
Develop
Sumber: Anglada, 2007
Analyze
Tahap analisis yaitu melakukan analisis kebutuhan, mengidentifikasi masalah,
dan melakukan analisis tugas. Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik.
Tahap analisis dilakukan melalui 2 tahap, yaitu:
1. Analisis kinerja, dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi masalah kinerja yang dihadapi dan solusi dalam penyelenggaraan program pembelajaran. 2. Analisis kebutuhan, untuk menentukan kemampuan-kemampuan yang perlu dipelajari siswa.
Tahap analisis, meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan analisis kompetensi yang dituntut kepada peserta didik. 2. Melakukan analisis karakteristik peserta didik, seperti kapasitas belajar, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan aspek lain yang terkait. 3. Melakukan analisis materi, sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Design
Tahap perancangan dilakukan dengan kerangka acuan sebagai berikut:
1. Untuk siapa pembelajaran dirancang? 2. Kemampuan apa yang ingin dipelajari? 3. Bagaimana materi pembelajaran atau keterampilan dipelajari? 4. Bagaimana cara menentukan tingkat penguasaan materi pembelajaran?
Pertanyaan tersebut mengacu pada empat unsur penting dalam perancangan
pembelajaran, yaitu peserta didik, tujuan, metode, dan evaluasi (Kemp, et al., 1994) Develop
Kegiatan pengembangan adalah kegiatan menerjemahkan spesifikasi desain ke
dalam bentuk fisik, sehingga pada tahap ini menghasilkan prototype produk pengembangan.
Tahap analisis, meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Pencarian dan pengumpulan segala sumber atau referensi yang dibutuhkan untuk pengembangan materi. 2. Pembuatan bagan dan tabel-tabel pendukung 3. Pembuatan gambar-gambar ilustrasi 4. Pengaturan layout dan pengetikan 5. Penyusunan instrumen evaluasi Implement
Hasil pengembangan diterapkan dalam pembelajaran untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap kualitas pembelajaran yang meliputi kefektifan, kemenarikan, dan efisiensi pembelajaran. 1. Keefektifan berkenaan dengan sejauh mana produk pengembangan dapat mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan. 2. Kemenarikan berkenaan dengan sejauh mana produk pengembangan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menantang, dan memotivasi belajar peserta didik. 3. Efisiensi berkaitan dengan penggunaan segala sumber, seperti dana, waktu, dan tenaga untuk mencapai tujuan yang diinginkan Evaluate
Tahap evaluasi meliputi
1. Evaluasi formatif, dilakukan untuk mengumpulkan data pada setiap tahapan yang digunakan untuk penyempurnaan. 2. Evaluasi sumatif, dilakukan pada akhir program untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik dan kualitas pembelajaran secara luas.
ASPEK PEMBEDA EVALUASI EVALUASI SUMATIF
FORMATIF Komponen Bagian Keseluruhan Instrumen Buatan sendiri Standar Pelaksana Internal Eksternal Fungsi Perbaikan Efektifitas Sifat Kontinu Satu tahapan KELEBIHAN Kelebihan model ini sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis. Seperti kita ketahui bahwa model ADDIE ini terdiri dari 5 komponen yang saling berkaitan dan terstruktur secara sistematis yang artinya dari tahapan yang pertama sampai tahapan yang kelima dalam pengaplikasiannya harus secara sistematik, tidak bisa diurutkan secara acak atau kita bisa memilih mana yang menurut kita ingin di dahulukan. Karena kelima tahap/ langkah ini sudah sangat sederhana jika dibandingkan dengan model desain yang lainnya. Sifatnya yang sederhana dan terstruktur dengan sistematis maka model desain ini akan mudahdipelajari oleh para pendidik. KELEMAHAN Kekurangan model desain ini adalah dalam tahap analisis memerlukan waktu yang lama. Dalam tahap analisis ini pendesain/ pendidik diharapkan mampu menganalisis dua komponen dari siswa terlebih dahulu dengan membagi analisis menjadi dua yaitu analisis kinerja dan alisis kebutuhan. Dua komponen analisis ini yang nantinya akan mempengaruhi lamanya proses menganalisis siswa sebelum tahap pembelajaran dilaksanakan. Dua komponen ini merupakan hal yang penting karena akan mempengaruhi tahap mendesain pembelajaran yang selanjutnya (Gusmayani, 2012).