Jawab :
a. Pembagian sekolah berdasarkan kelas sosial dan ekonomi
b. Ada sekolah sambungan
c. Tenaga pengajar didominasi orang kolonial
d. Full libur bulan puasa
e. Porsi pelajaran bahasa kolonial sangat banyak
f. Adanya sekolah tandingan
2. Apa yang menjadi tujuan dari sekolah zaman kolonial!
Jawab :
Rakyat Indonesia dididik agar rakyat Indonesia merasa bangsa yang
terhormat dan mau membantu bangsa Indonesia. Selain itu tujuannya adalah
mendapatkan tenaga kerja dengan upah yang rendah. Rakyat Indonesia bisa
membaca, menulis dan berhitung seperlunya untuk membantu usaha dagang
mereka.
3. Sebutkan persamaan pengajaran zaman kolonial dan sekarang!
Pengajaran zaman kolonial dimana ketika Taman Siswa berdiri
menggunakan cita-cita perubahan radikal dalam pendidikan dan
pembelajaran dengan adanya merdeka belajar. Di masa pembelajaran
sekarang dilaksanakan merdeka belajar yang hampir sama dengan
pengajaran zaman kolonial saat Taman Siswa berdiri sesuai dengan Filosofi
Kihajar Dewantara. Jadi sesungguhnya pendidikan adalah usaha bangsa ini
membawa manusia Indonesia keluar dari kebodohan, dengan membuka tabir
actual-transenden dari sifat alami manusia (humanis)
4. Apa relevansi ungkapan “Pendidikan berhamba pada anak” dengan peran
Bapak/Ibu sebagai Guru!
Jawab : Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah student-centered.
Istilah yang beliau pergunakan adalah "berhamba pada sang anak,".
Pendidikan yang menghamba pada anak dikenal dalam pembelajaran dalam
istilah pembelajaran berbasis Student Centered Learning ( SCL). Siswa
belajar dari apa yang dilakukan bukan dari apa disampaikan guru.
Pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik atau anak
merupakan sistem pembelajaran yang menunjukkan dominasi peserta didik
selama kegiatan pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator,
pembimbing dan pemimpin. Pembelajaran berpusat pada anak dapat
disimpulkan bahwa dalam pelaksanakan kegiatan pembelajaran berpusat
kepada anak.
5. Seperti apa contoh penerapan ungkapan tersebut dengan peran Bapak/Ibu
sebagai Guru!
Jawab : Untuk berperan seperti ungkapan di atas sesuai dengan Sosok Ki
Hajar Dewantara untuk menjadi guru profesional yang ideal Sosok Ki Hajar
Dewantara untuk menjadi guru profesional yang ideal yaitu guru harus
selalu melakukan perubahan diri kepada yang lebih baik, guru harus
menempatkan diri sebagai among atau pembimbing, penasehat, pendidik,
pengajar, pemberi motivasi, rendah hati, penuntun, tegas dan terhormat.
Disamping itu juga guru harus ikhlas dalam mendidik siswa dan mampu
menguasai kompetensi keguruannya yaitu pedagogik, profesional, sosial dan
kepribadian.