Anda di halaman 1dari 46

DESAIN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

SOSIAL EMOSIONAL

Disajikan oleh : Tim Widyaiswara PKn/IPS

BBGP PROVINSI JAWA BARAT


CARA UNTUK
BERTAHAN
TERBAIK
BERGERAK
U C A PA N S E L A M AT D ATA N G
Mawar merah berjajar lima
Dibawa dengan perahu sampan
Inilah langkah yang pertama
Untuk menggapai segala impian
Mengapa kita melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi?

nature of contents
❏kurikulum
❏capaian pembelajaran
❏tujuan pembelajaran

5
❏indikator
❏asesmen
keputusan
masuk
common
akal
1. tujuan sense 2. merespon
pembelajaran
kebutuhan
didefinisikan
3. lingkungan belajar yang “mengundang” belajar murid
secara jelas
untuk belajar,
4. manajemen kelas efektif,
5. penilaian berkelanjutan.
Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?

mengidentifikasi mereview dan melakukan refleksi


mengamati perilaku
pengetahuan awal terhadap praktik pengajaran
murid-murid

membaca rapor murid menggunakan


dari kelas mereka berbagai penilaian
berbicara dengan guru penilaian formatif
sebelumnya
murid sebelumnya dan diagnostik
Kebutuhan Belajar Murid:
Kesiapan Belajar Murid (Readiness)
Kesiapan belajar didefinisikan sebagai “di mana siswa berada
dalam hal pemahaman atau keterampilan” (Tomlinson,
1999b).

Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan tingkat kesiapan


belajar murid mengharuskan guru untuk menilai pengetahuan
awal dan menentukan apa yang telah murid ketahui dan di
mana murid berada (Tomlinson, 2001).
Kebutuhan Belajar Murid:
Minat
Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk
CeKJaM “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001)
Koneksikan
Minat membantu Jembatani
mengkoneksikan materi Minat menjembatani apa
pembelajaran dan kehidupan pribadi
Cocokkan yang telah murid
Minat murid
ketahui dengan
memungkinkan pengetahuan yang baru
Guru Memotivasi
mengaitkan Minat
memungkinkan
murid dan tumbuhnya
membuat motivasi murid
mereka untuk belajar
“terlibat”
dalam Photo by Akram Huseyn on Unsplash
Contoh Instrumen Untuk Mengetahui Gaya Belajar

 https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtywntezmqz871
PERBEDAAN GAYA BELAJAR

https://www.proprofs.com/quiz-school/sto
ry.php?title=mtywntezmqz871
1
DESAIN PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI SOSIAL DAN EMOSIONAL

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


berdiferensiasi
2. Bahan ajar geografi berdiferensiasi
3. Lembar Kegiatan Peserta Didik
4. Lembar Evaluasi Belajar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 RPP didesain dengan menonjolkan objek formal geografi


ketika proses pembelajaran berlangsung dan lembar
observasi harus disiapkan terutama yang berkenaan
dengan KI-1 dan KI-2 atau dalam capaian pembelajaran
 Pembelajaran geografi di sekolah menengah atas perlu
penekanan objek formal geografi dengan cara memandang
dan cara berpikir terhadap fenomena di muka bumi dari
aspek keruangan yang meliputi pola, sistem, dan proses
agar geographical eye dikuasai siswa.
RPP MEMUAT :

 KI-1 dan KI-2, dibuatkan lembar observasi tersendiri untuk mendeteksi aspek
perilaku siswa dalam belajar yang mengarah pada aspek ketuhanan dan
kemanusiaan– profil pelajar Pancasila
 pada tahap eksplorasi dan komunikasi, siswa membangun jejaring dalam
bentuk menyajikan karya belajar melalui presentasi, dipajang di mading atau
diunggah di internet
 skenario di RPP disajikan secara realistik terhadap apa yang akan dilaksanakan
 pada bagian evaluasi ditambahkan indikator pada lembar observasi sikap
beserta rubriknya
 evaluasi hasil belajar dengan bentuk tes uraian disertai kisi-kisi soal, kunci
jawaban, dan penskoran untuk menghindari subjektivitas.
BAHAN AJAR GEOGRAFI DILENGKAPI :

 pilihan masalah yang memberikan kesempatan kepada siswa


mengutarakan ide, menyimpulkan dan mengonstruksi pengetahuan
secara mandiri
 skema mengenai aspek fisik dan manusia yang menunjukkan adanya
komponen fisik geografi dan manusia yang saling berkaitan
 dicantumkan peta konsep pada awal setiap topik sebagai scaffolding,
 ringkasan dan glosarium
 bagian topik pendekatan geografi memuat pendekatan spasial, dan
pendekatan ekologikal
 tampilan fisik bahan ajar ditata sedemikian rupa sehingga indah dan
menarik.
LKPD DILENGKAPI :
(sesuai minat, gaya belajar)
(1) siswa diberikan kesempatan untuk mengkritisi konsep atau fakta yang disajikan dalam
materi
(2) petunjuk yang jelas terhadap tugas/ analisis yang dilakukan siswa,
(3) alokasi waktu pada setiap pelaksanaan pengerjaan lembar kegiatan tersebut
(4) disediakan lembar kosong untuk menuangkan hasil analisis dan simpulan atau ide-ide dalam
membangun wawasan geografi

LKS didesain sebagai strategis pembelajaran yang menekan metodologi pembelajaran bukan
berisi latihan soal-soal melainkan sebagai sarana belajar dan bekerja layaknya seorang geograf.

Pilihan masalah berupa pertanyaan geografis menekan-kan analisis (mengapa), sintesis


(bagaimana), dan studi atau kerja lapangan.
PENGEMBANGAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN
(a) siswa diberikan kesempatan belajar dan melakukan kerja tim,
(b) kerja tim dirancang secara acak atau heterogen
(c) siswa diberikan kesempatan berperan secara bervariasi atau beragam sesuai
gaya belajarnya
(d) evaluasi berdiferensiasi
PENGEMBANGAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN
 diberikan peluang kepada siswa untuk menentukan pilihan masalah dan
menyelesaikan masalah atau tugas secara mandiri/kelompok
 diberikan peluang pilihan bagaiman cara memperlihatkan bahwa siswa telah
menguasai bahan pembelajaran yang dikaji
 diberikan peluang waktu yang cukup untuk memikirkan dan menyelesaikan
tugas
 siswa diberikan kesempatan berpikir ulang dan merevisi
 mengakomodasikan pengalaman konkret siswa dalam menyelesaikan tugas.
Contoh memetakan kebutuhan belajar siswa berdasarkan profil belajar

Pak Ariwibowo akan melaksanakan pembelajaran materi interaksi desa dan kota dengan tujuan pembelajaran agar siswa
dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang desa dan kota

Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Ariwibowo telah mengetahui bahwa sebagian siswa adalah pembelajar visual ,
sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.

Untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, Pak Ariwibowo lalu memutuskan untuk melakukan beberapa hal berikut ini:

Saat mengajar, Pak Ariwibowo


- menggunakan banyak gambar atau alat bantu visual saat menjelaskan.
- menyediakan video yang dilengkapi penjelasan lisan yang dapat diakses oleh siswa
- membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di tempat-tempat berbeda untuk memberikan
kesempatan siswa bergerak saat mengakses informasi.

Saat memberikan tugas, Pak Ariwibowo memperbolehkan siswa memilih cara mendemonstrasikan pemahaman mereka
tentang interaksi desa dan kota. Siswa diberi kesempatan menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman
wawancara maupun performance atau role-play
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Konten Diferensiasi Konten dapat dilakukan dengan:
materi pengetahuan, konsep, dan ● Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam beragam format: buku,
keterampilan yang perlu poster, video, audio, dsb.
dipelajari murid berdasarkan ● Memberikan teks yang lebih mudah untuk dibaca kepada siswa yang
kurikulum memang masih mengalami kesulitan memahami konsep.
● Memecah materi yang banyak menjadi bagian-bagian kecil sehingga
lebih mudah dipahami oleh murid yang masih kesulitan.
● Membedakan ● Membuat kosakata kunci dan definisinya.
pengorganisasian ● Memberikan teks bacaan dengan beragam topik.
● Membedakan format
penyampaian

kita perlu menyesuaikan cara bagaimana


murid kita bisa mengakses konten tersebut
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka
namun bukan mengubah atau menurunkan
standar kurikulum.
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Proses Diferensiasi Proses dapat dilakukan dengan:
kegiatan yang memungkinkan ● Memberikan pendampingan atau tingkat dukungan yang berbeda bagi
murid.Misalnya, siswa sangat mampu dapat bekerja hanya dengan pertanyaan
murid berlatih dan memahami pemandu, murid yang cukup mampu dapat bekerja hanya dengan diberikan
atau memaknai konten. contoh dan dapat melanjutkan bekerja mandiri, sedangkan untuk murid yang
masih kesulitan dapat dibantu secara intensif
● Membuat kelompok belajar tambahan untuk mengajarkan kembali konten
● Membedakan proses dengan cara yang baru atau lebih terbimbing bagi murid yang mengalami
yang harus dijalani oleh kesulitan.
● Memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih apakah ia ingin membaca
murid
materi secara individu atau secara kelompok.
● memberikan pilihan berdasarkan minat. Misal saat pelajaran sejarah murid
Diferensiasi proses memungkinkan murid- diminta untuk menceritakan sosok pahlawan, murid bebas menentukan
murid kita untuk memaknai lewat pahlawan yang ingin mereka eksplorasi.
beragam cara atau moda, dalam berbagai ● Memberikan pilihan murid mau bekerja sambil berdiri atau duduk.
tingkat kesulitan, waktu, dan tingkat ● dll
dukungan yang berbeda.
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Produk Diferensiasi Produk dapat dilakukan dengan:
bukti yang menunjukkan apa ● Murid yang memerlukan bimbingan dapat menjawab pertanyaan-
yang murid telah pahami pertanyaan mengenai konten inti materi, yang cukup mahir dapat
membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah
● Membedakan dan sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir dapat membuat
memodifikasi produk sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.
● Memberikan murid pilihan moda untuk menunjukkan pemahaman;
sebagai hasil belajar
murid, hasil latihan, lewat tulisan, lewat diagram, demonstrasi, lewat gambar, dsb
penerapan, dan
pengembangan apa yang
telah dipelajari

Biasanya paling mudah dilakukan,


namun kita harus ingat, saat ingin
melakukan ini, kita harus mengacu
pada tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Asesmen & Pembelajaran Berdiferensiasi

Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada


asesmen. Asesmen formatif memungkinkan guru untuk mengenal
murid mereka dengan lebih baik, oleh karena itu, mereka dapat
membuat keputusan terbaik demi menantang murid dengan tepat dan
melibatkan murid dalam pembelajaran.
Diferensiasi tidak berarti bahwa guru harus dapat memenuhi
kebutuhan semua individu setiap saat atau setiap waktu.
Namun, guru memang diharapkan dapat menggunakan berbagai
pendekatan belajar sehingga sebagian besar murid menemukan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Mulailah melakukan diferensiasi
pembelajaran dengan kecepatan yang
nyaman bagi Anda.

Yang paling penting adalah bahwa siswa — dan guru —


membuat kemajuan dari titik awal masing-masing.
KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL

KESADARAN DIRI

Pemahaman atas 6 Emosi Dasar


Gembira Terkejut
Takut
Muak/jijik
Marah
Sedih

When we think about self awareness, we’re thinking about


How do I know and understand my self, my emotion, my
thought, my cultural identity, what are the ways which I feel
about certain situation
PENGELOLAAN DIRI
S top - Berhenti
Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan.

T ake a Deep Breath – Tarik Napas Dalam


Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung. Rasakan udara hangat
yang keluar dari lubang hidung. Lakukan 2-3 kali. Napas masuk, napas keluar.

O bserve - Amati
Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati
perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan.

P roceed/ Lanjutkan
Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih
jernih, dan sikap yang lebih positif. VIDEO TUTORIAL STOP: https://youtu.be/eCMqo5iUbIE
https://youtu.be/0j89y69z_Cc
When we’re talking about self management, we think through ways to stay
focused and to stay engaged and persevere
Kompetensi
Sosial -
Yuk Buat Tindakan Konkrit
Emosional
• Ucapkan TERIMA KASIH dan penghargaan pada diri kita
masing-masing
• Telepon dan ucapkan terima kasih pada sahabat, orang tua,
suami, istri, anak, atau pada orang yang berjasa terhadap
kesuksesan anda
PENGELOLAAN DIRI

 Melakukan beberapa tugas bersamaan


(multitasking) dapat meningkatkan
stress dan mengurangi efisiensi serta
produktivitas.
 Mengerjakan beberapa tugas secara
bersamaan membuat pikiran kita tidak
focus.
 Tubuh menjadi lelah dan hasil
pekerjaan kita cenderung tidak optimal.
Banyaknya tugas dan gangguan yang ada
di sekeliling kita, kemampuan mengelola
fokus menjadi kemampuan yang sangat
penting.
PENGELOLAAN DIRI

Pada saat kita mempraktikkan latihan


bernapas dengan sadar, kita sebetulnya
sedang mengingatkan tubuh untuk menarik
napas secara lebih panjang dan dalam.

Pada saat menarik dan membuang napas


panjang, kita melepaskan ketegangan dan
mengaktifkan saraf parasimpatik sehingga
tubuh berada dalam fase “istirahat” dan
“mencerna” yang akan meredakan
ketegangan, memperlambat detak jantung,
menurunkan tekanan darah dan
mempertajam fokus.
Napas yang terkontrol juga mengurangi
kecemasan/tingkat stress dengan mengesampingkan
respons "lawan, lari, atau diam".

Teknik STOP yang dilakukan secara konsisten juga


mendukung kekuatan otak bagian atas (korteks
prefrontal yang berhubungan dengan fokus,
konsentrasi, dan kesadaran.

Otak terlatih untuk berpikir terlebih dahulu,


merencanakan respons sehingga memungkinkan
perilaku yang penuh perhatian. Hal ini dapat
membantu Anda untuk fokus kembali pada pekerjaan
atau apapun yang sedang Anda kerjakan.
kompetensi
KESADARAN SOSIAL
Melatih Empati:
 memberi perhatian pada perasaan orang lain
sosial -  berpikir sebelum berbicara atau bertindak
 menyakini bahwa setiap orang berbeda

emosional
 menghargai orang lain meskipun berbeda pandangan.

KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL


Resiliensi ( daya lenting/ketangguhan)
kemampuan seseorang dalam merespon tantangan atau trauma yang
dihadapi dengan cara-cara sehat dan produktif. (Reivich dan
Shatte, 2002)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG


BERTANGGUNGJAWAB
• mengevaluasi situasi : apa tujuannya ?
• menganalisis alternatif pilihan : apakah ada pilihan yang berbeda?
apakah aku mengetahui konsekuensinya ?
• mempertimbangkan konskuensi dari masing-masing pilihan itu
terhadap diri sendiri dan orang lain.
KESADARAN SOSIAL - EMPATI
Cara menumbuhkan kesadaran sosial adalah dengan
menjawab 3 pertanyaan dasar:

Apa yang dirasakan orang tersebut?


Apa yang mungkin akan dia lakukan?

Apa yang saya rasakan jika mengalami kejadian yang sama?

When we’re talking about social awareness, we’re thinking about the ability to take the
perspective of others, to think through how other people might feel in a certain situation, to
appreciate diversity, to recognize emotion, to read body language, really to understand how other
people may fit into the bigger picture
KETERAMPILAN RELASI - Kerja sama dan Resolusi Konflik
Sumber Resiliensi Individu (3I)
(Saya memiliki) sumber resiliensi yang berhubungan dengan besarnya dukungan sosial dari
I have lingkungan sekitar yang saya miliki.

(Saya adalah) sumber resiliensi yang berkaitan dengan kekuatan dalam diri (perasaan, sikap, dan
I am keyakinan individu).

(Saya bisa) sumber resiliensi , yaitu usaha yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memecahkan
I can masalah menuju kekuatan diri (kemampuan menyelesaikan persoalan, keterampilan sosial dan
interpersonal.

Getting into relationship skill is can I and you interacting, I’m not just standing over here thinking,
I wonder what you feeling, I wonder what you thinking, and actually using that information to
engage. Video : https://www.youtube.com/watch?v=QMawXMTKgNc&list=PL1qTNaePw9BglYO5rsEOolhu1aHNir4Bk&index=18
Resiliensi adalah kemampuan individu untuk merespons tantangan atau trauma
yang dihadapi dengan cara-cara sehat dan produktif. (Reivich dan Shatte, 2002)

Sumber Daya Resiliensi (4S)


Identifikasi “Strategy” Identifikasi “Solution-seeking
Pikirkan dan Deskripsikan yang digunakan untuk membantu Behaviour”
diri dalam atasi pemikiran atau atau perilaku mencari bantuan
Sewaktu Anda mengalami perasaan negatif yang membuat yang pernah dilakukan untuk
permasalahan yang berat Anda sulit merespon membantu menyelesaikan
permasalahan permasalahannya

1 2 3 4 5

Identifikasi “Supportive Identifikasi “Sagacity”


People” atau kebijaksanaan yang
yang jadi sandaran ketika membuat anda dapat bertahan
Anda terpuruk dari kesulitan dan melangkah
maju
PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERTANGGUNG JAWAB
Strategi sederhana yang dapat digunakan untuk menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan yang
bertanggung jawab adalah dengan menggunakan kerangka yang disebut POOCH

Problem
mengevaluasi situasi:
Apa masalahnya? (harapan dan realita)
Apa penyebabnya?

Option
menganalisis alternatif pilihan: Apa saja yang dapat
dilakukan? Apakah ada pilihan yang berbeda?
mempertimbangkan konsekuensi dari masing-masing pilihan itu

Outcome terhadap diri sendiri dan orang lain


● Apakah aku mengetahui konsekuensinya, baik positif maupun
negatif?
● Mengapa aku memilih itu?
Choice ● Apakah itu keputusan yang terbaik?
● Apakah aku siap menghadapi konsekuensinya?
Ruang Lingkup
Keterampilan Sosial -
Emosional
Ruang Lingkup KSE

Terintegrasi Budaya atau


Kegiatan
dalam aturan sekolah
Rutin
Pembelajaran
IMPLEMENTASI
KETERAMPILAN SOSIAL DAN
EMOSIONAL
1. Kegiatan Rutin

kegiatan yang dilakukan di luar waktu belajar akademik


sesuai dengan
kondisi sekolah masing-masing (Mis. ekskul, perayaan
hari besar, kegiatan
sekola h, ap el pagi, kerja ba kti, sena m bersa ma ,
kunjungan
perpusta kaa n yang dija dw alkan, m em baca bersama ,
semina r/ p elatiha n)
2. Terintegrasi
sebagai dalam pembelajaran
strategi pembelajaran:
diintegrasikan da la m
kurikulum (c ontoh
integrasi kSE da la m RPP/modul ajar)
3.Protokol:
menjadi budaya
kesepakatan atau aturan sekolah yang sudah
atau bersama
sebagai
kebijakan
dan diterapkan secara mandiri oleh murid
di(mis:
sekolah untuk merespon situasi atau
kejadian tertentu.
menjaga ketenangan di perpustakaan)
TUJUAN AKHIR
KETERAMPILAN SOSIAL
EMOSIONAL

Membantu MAJU

orang maju untuk


meraih tujuannya
TUJUAN
Refleksi
Hal baru apa yang saya dapatkan dari sesi ini ?

Langkah sederhana apa yang akan saya lakukan setelah sesi


ini

https://padlet.com/pa010067/qt9mykatiofuy71e
• Setiap anak adalah unik. Tidak ada satupun anak yang
sama. Anak kembar pun memiliki DNA yang berbeda.
Tentunya masing-masing anak mempunyai hak untuk
mendapatkan pendekatan yang berbeda dalam
belajar.
Perlu
Diingat
Apa yang dikenali dari anak pun juga
beragam. Tidak hanya terkait degan
gaya belajarnya saja, melainkan sesuatu
yang sifatnya non-kognitif (sosial-
emosional), seperti perasaan,
kesejahteraan psikologi, rasa aman, dan
lain-lain.
“Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan.
Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan
berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah.
Ambillah langkah pertama”
(Nadiem Makarim)

Kutipan
Hari Ini
“Kita tidak belajar dari pengalaman, tetapi kita
belajar dari refleksi terhadap
pengalaman kita”
John Dewey (Philosopher, Psychologist)

Anda mungkin juga menyukai