SOSIAL EMOSIONAL
nature of contents
❏kurikulum
❏capaian pembelajaran
❏tujuan pembelajaran
5
❏indikator
❏asesmen
keputusan
masuk
common
akal
1. tujuan sense 2. merespon
pembelajaran
kebutuhan
didefinisikan
3. lingkungan belajar yang “mengundang” belajar murid
secara jelas
untuk belajar,
4. manajemen kelas efektif,
5. penilaian berkelanjutan.
Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?
https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtywntezmqz871
PERBEDAAN GAYA BELAJAR
https://www.proprofs.com/quiz-school/sto
ry.php?title=mtywntezmqz871
1
DESAIN PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI SOSIAL DAN EMOSIONAL
KI-1 dan KI-2, dibuatkan lembar observasi tersendiri untuk mendeteksi aspek
perilaku siswa dalam belajar yang mengarah pada aspek ketuhanan dan
kemanusiaan– profil pelajar Pancasila
pada tahap eksplorasi dan komunikasi, siswa membangun jejaring dalam
bentuk menyajikan karya belajar melalui presentasi, dipajang di mading atau
diunggah di internet
skenario di RPP disajikan secara realistik terhadap apa yang akan dilaksanakan
pada bagian evaluasi ditambahkan indikator pada lembar observasi sikap
beserta rubriknya
evaluasi hasil belajar dengan bentuk tes uraian disertai kisi-kisi soal, kunci
jawaban, dan penskoran untuk menghindari subjektivitas.
BAHAN AJAR GEOGRAFI DILENGKAPI :
LKS didesain sebagai strategis pembelajaran yang menekan metodologi pembelajaran bukan
berisi latihan soal-soal melainkan sebagai sarana belajar dan bekerja layaknya seorang geograf.
Pak Ariwibowo akan melaksanakan pembelajaran materi interaksi desa dan kota dengan tujuan pembelajaran agar siswa
dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang desa dan kota
Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Ariwibowo telah mengetahui bahwa sebagian siswa adalah pembelajar visual ,
sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.
Untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, Pak Ariwibowo lalu memutuskan untuk melakukan beberapa hal berikut ini:
Saat memberikan tugas, Pak Ariwibowo memperbolehkan siswa memilih cara mendemonstrasikan pemahaman mereka
tentang interaksi desa dan kota. Siswa diberi kesempatan menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman
wawancara maupun performance atau role-play
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Konten Diferensiasi Konten dapat dilakukan dengan:
materi pengetahuan, konsep, dan ● Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam beragam format: buku,
keterampilan yang perlu poster, video, audio, dsb.
dipelajari murid berdasarkan ● Memberikan teks yang lebih mudah untuk dibaca kepada siswa yang
kurikulum memang masih mengalami kesulitan memahami konsep.
● Memecah materi yang banyak menjadi bagian-bagian kecil sehingga
lebih mudah dipahami oleh murid yang masih kesulitan.
● Membedakan ● Membuat kosakata kunci dan definisinya.
pengorganisasian ● Memberikan teks bacaan dengan beragam topik.
● Membedakan format
penyampaian
KESADARAN DIRI
O bserve - Amati
Amati apa yang Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas. Amati
perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan.
P roceed/ Lanjutkan
Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih
jernih, dan sikap yang lebih positif. VIDEO TUTORIAL STOP: https://youtu.be/eCMqo5iUbIE
https://youtu.be/0j89y69z_Cc
When we’re talking about self management, we think through ways to stay
focused and to stay engaged and persevere
Kompetensi
Sosial -
Yuk Buat Tindakan Konkrit
Emosional
• Ucapkan TERIMA KASIH dan penghargaan pada diri kita
masing-masing
• Telepon dan ucapkan terima kasih pada sahabat, orang tua,
suami, istri, anak, atau pada orang yang berjasa terhadap
kesuksesan anda
PENGELOLAAN DIRI
emosional
menghargai orang lain meskipun berbeda pandangan.
When we’re talking about social awareness, we’re thinking about the ability to take the
perspective of others, to think through how other people might feel in a certain situation, to
appreciate diversity, to recognize emotion, to read body language, really to understand how other
people may fit into the bigger picture
KETERAMPILAN RELASI - Kerja sama dan Resolusi Konflik
Sumber Resiliensi Individu (3I)
(Saya memiliki) sumber resiliensi yang berhubungan dengan besarnya dukungan sosial dari
I have lingkungan sekitar yang saya miliki.
(Saya adalah) sumber resiliensi yang berkaitan dengan kekuatan dalam diri (perasaan, sikap, dan
I am keyakinan individu).
(Saya bisa) sumber resiliensi , yaitu usaha yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memecahkan
I can masalah menuju kekuatan diri (kemampuan menyelesaikan persoalan, keterampilan sosial dan
interpersonal.
Getting into relationship skill is can I and you interacting, I’m not just standing over here thinking,
I wonder what you feeling, I wonder what you thinking, and actually using that information to
engage. Video : https://www.youtube.com/watch?v=QMawXMTKgNc&list=PL1qTNaePw9BglYO5rsEOolhu1aHNir4Bk&index=18
Resiliensi adalah kemampuan individu untuk merespons tantangan atau trauma
yang dihadapi dengan cara-cara sehat dan produktif. (Reivich dan Shatte, 2002)
1 2 3 4 5
Problem
mengevaluasi situasi:
Apa masalahnya? (harapan dan realita)
Apa penyebabnya?
Option
menganalisis alternatif pilihan: Apa saja yang dapat
dilakukan? Apakah ada pilihan yang berbeda?
mempertimbangkan konsekuensi dari masing-masing pilihan itu
Membantu MAJU
https://padlet.com/pa010067/qt9mykatiofuy71e
• Setiap anak adalah unik. Tidak ada satupun anak yang
sama. Anak kembar pun memiliki DNA yang berbeda.
Tentunya masing-masing anak mempunyai hak untuk
mendapatkan pendekatan yang berbeda dalam
belajar.
Perlu
Diingat
Apa yang dikenali dari anak pun juga
beragam. Tidak hanya terkait degan
gaya belajarnya saja, melainkan sesuatu
yang sifatnya non-kognitif (sosial-
emosional), seperti perasaan,
kesejahteraan psikologi, rasa aman, dan
lain-lain.
“Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan.
Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan
berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah.
Ambillah langkah pertama”
(Nadiem Makarim)
Kutipan
Hari Ini
“Kita tidak belajar dari pengalaman, tetapi kita
belajar dari refleksi terhadap
pengalaman kita”
John Dewey (Philosopher, Psychologist)