Anda di halaman 1dari 2

NAMA : WA EMI

ASAL SEKOLAH : SMP NEGERI 9 BURU

PEDOMAN WAWANCARA

1. Wawancara dengan teman sejawat (Ibu Barkah Diah Musdalifah, S.Pd)


 Motivasi belajar siswa :
1) Bagaimana Perkembangan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas?
Jawab : perkembangan siswa dikelas bermacam-macam, ada yang dasarnya sudah bagus,
malahan ada juga yang dasar matematikanya masih kurang, khususnya pada operasi
perkalian, sehingga semangat belajar mereka harus dikembangkan kembali.
2) Bagaimana minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran yang ibu ajarkan?
Jawab : dari dulu mata pelajaran matematika sering jadi momok bagi siswa, bahwa
matematika itu susah. Jadi, salah satu tantangan kita sebagai guru untuk menambahkan
minat belajar mereka, terutama dari cara mengajar dalam hal ini kembali kepada diri kita
masing-masing sebagai guru,bagaimana cara kita menyampaikan pembelajaran di kelas,
apakah sudah sesuai dan maksimal untuk menumbuhkan semangat belajar siswa di kelas
atau belum.
3) Menurut ibu, apa yang menjadi penyebab rendahnya motivasi siswa?
Jawab : karena persepsi anak-anak yang sudah dari awal menganggap bahwa matematika
itu susah sehingga mereka jadi malas untuk mempelajari pelajaran matematika atau karena
pengaruh kondisi lingkungan, keluarga dan juga sebagai guru, mungkin pembelajaran yang
dilakukan juga kurang menarik sehingga anak-anak biasanya jadi bosan saat pembelajaran di
kelas.
4) Menurut ibu, apa solusi yang bisa diberikan untuk siswa tersebut?
Jawab : membuat pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa sehingga mereka bisa
tertarik untuk mempelajari matematika, kita harus bisa mematahkan persepsi anak-anak
bahwa belajar matematika itu tidak sulit..
 Kesulitan belajar siswa dalam memahami pembelajaran:
jawab : banyak, yang paling umum mereka masih kurang dalam operasi dasar, misalkan
perkalian atau operasi penjumlahan/pengurangan yang sudah melibatkan bilangan bulat.
5) Menurut ibu apa yang membuat siswa kesulitan dalam menerima pembelajaran di kelas?
Jawab : karena dasar matematika mereka yang masih rendah seperti yang sudah saya
katakan sebelumnya atau mungkin saya sebagai guru juga belum maksimal dalam
memberikan pembelajaran dikelas, dari cara saya mengajar atau dari metode pembelajaran
yang saya gunakan di kelas kurang menarik.

 Relasi/ Hubungan dengan Orangtua :


6) Sejauh mana relasi/hubungan kerjasama ibu dengan orang tua siswa terkait kehadiran
siswa dalam mengikuti pembelajaran yang ibu berikan?
Jawab : relasi/hubungan dengan orang tua baik jika terjalin komunikasi yang baik pula,
namun masih ada sebagian orang tua yang terlihat acuh dengan perkembangan anaknya.
7) Adakah kendala dalam melakukan kerjasama dengan orangtua terkait kegiatan siswa
dalam melakukan pembelajaran? Apa solusinya?
Jawab : kendalanya jika melakukan panggilan orangtua, sering ada orangtua yang tidak
datang. Padahal saya ingin orangtua mengetahui perkembangan siswa.
8) Bagaimana tanggapan ibu terkait siswa yang tinggal jauh dengan orangtua?
Jawab : siswa yang tnggal jauh dari orangtua biasanya kurang mendapatkan perhatian
khusus karena orangtua yang tinggal jauh, akhirnya hal ini juga menjadi salah satu faktor
mereka tidak datang ke sekolah, tugas tidak dikerjakan, kerjaannya bermain melulu dan
acuh. Karena tidak ada yang memperhatikan aktivitas mereka di sekolah saat mereka tiba di
rumah. Tapi tidak semua siswa yang tingga sendiri seperti itu, ada juga siswa yang memang
benaar-benar tekun belajar walaupun mereka tinggal jauh dengan oangtua.
 Pemahaman/ pemanfaatan pembelajaran inovatif:
9) Adakah inovasi-inovasi pembelajaran yang ibu lakukan saat mengajar di kelas ?
Jawab : untuk inovasi pembelajaran yang saya lakukan, masih belum sering saya terapkan
karena saya harus menyesuaikan dengan kondisi siswa di kelas. Jikapun ada, hanya
beberapa kali saya melakukan pembelajaran dengan melibatkan alat peraga untuk
meningkatkan antusiasisme siswa, karena jika pembelajaran yang saya lakukan secara
abstrak, biasanya siswa tidak paham dengan materi yang saya sampaikan. Misalkan pada
model bangun ruang, dengan memperlihatkan model kerangka bangun ruang.

 Pemberian Soal Analisis atau HOTS:


10) Apakah ibu sudah menerapkan soal berbasis HOTS dalam pembelajaran yang ibu lakukan
di kelas?
Jawab : sudah. Walaupun tidak terlalu sering. Karena saya harus menyesuaikan dengan
kondisi anak-anak dalam memahami materi.
11) Bagaimana hasilnya ?
Jawab : yang seperti saya bilang tadi, saya perlu menyesuaikan tingkat pemahaman siswa,
soalnya saat diberikan soal yang membutuhkan daya nalar siswa, mereka kesulitan untuk
memahami apa tujuan dari soal itu, beberapa siswa kurang bisa mengerjakan soal walaupun
soal tersebut mirip dengan contoh yang saya berikan, apalagi soalnya sudah saya ubah
sedikit bentuknya, mereka sudah tidak bisa mengerjakannya.
12) Apa yang menjadi kendala sehingga siswa tidak bisa mengerjakan soal tersebut?
Jawab : salah satu kendalanya karena mereka masih memiliki dasar matematika yang
kurang, daya nalar yang rendah, keinginan mereka yang memang tidak ingin mengerjakan
soal tersebut karena sudah menganggap soalnya susah sehingga mereka menjadi malas
untuk berpikir.
 Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran:
13) Bagaimana pemanfaatan teknologi yang ibu lakukan untuk pembelajaran di kelas?
Jawab : untuk saat ini saya belum menggunakan teknologi dalam pembelajaran, tapi
mungkin semester ini saya ingin mencobanya, mungkin hal ini juga bisa meningktakan minat
siswa dalam belajar.
14) Adakah kendala yang ibu alami saat menggunakan teknologi untuk pembelajaran?
Jawab : untuk kendala, mungkin dari kemampuan saya juga yang masih kurang mahir dalam
menggunakan teknologi, misalkan penggunaan LCD, saya belum terlalu paham. Sebenarnya
saya ingin mencobanya, namun karena keterbatasan pengadaan LCD (karena banyak guru
juga ingin pakai) jadi saya belum terbiasa.

LAMPIRAN DOKUMEN FOTO

Anda mungkin juga menyukai