Anda di halaman 1dari 4

Farra Ardilla / PPG Prajabatan Fisika UNS Gel.

JURNAL REFLEKSI

Nama Mata Kuliah: Praktik Pengalaman Lapangan II Umum (PPL II)


Matakuliah
Topik 5. Praktek Pembelajaran Mandiri

Review Perkuliahan PPL II memiliki bobot 10 sks dan terintegrasi dengan Mata
pengalaman
Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen (PPA)2. Pada PPL II dilakukan praktik
belajar.
pembelajaran mandiri dengan menggunakan format Penelitian Tindakan Kelas
Kolaboratif (PTKK). Melalui PTKK diharapkan para calon guru dapat melakukan
inovasi pembelajaran dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek
(PBL). Lesson Study juga masih dilaksanakan pada awal kegiatan PPL II. Selain
itu, para calon guru juga diharapkan dapat melakukan kegiatan non mengajar
sebagai bagian dari tugas seorang guru professional:
Perkuliahan PPL II memiliki 8 thapan pembelajaran dimulai dari
pendahuluan dan diakhii dengan refleksi. Siklus pertemuan terdiri atas 1
pertemuan pembelajaran terbimbing dan 5 pertemuan pembelajaran mandiri.
Pada tahap 7 terdapat tugas untuk membuat artikel Penelitian Tindakan Kelas
Kolaboratif (PTKK) sehingga dalam setip pertemuan saya gunakan pula untuk
pelaksanaan siklus PTKK.

Tahapan yang paling menarik untuk saya adalah tahap 5 atau topik 5 yaitu
“praktek Pembelajaran Mandiri”. Mahasiswa PPG diberi kesempatan mengajar
secara mandiri sebanyak lima siklus. Dalam hal ini GP dan DPL berperan
mengecek kesiapan dan kebenaran seluruh perangkat pembelajaran yang akan
digunakan untuk mengajar oleh mahasiswa. Diharapkan, setiap praktik
pembelajaran mandiri dapat dilaksanakan dalam kerangka Lesson Study. Setiap
open class diamati oleh teman sejawat dari bidang studi yang sama dan atau
serumpun, dilanjutkan dilakukan diskusi refleksi hingga ditemukan lesson
learned bagi peserta. GP dan DPL diharapkan dapat mendampingi pelaksanaan
Lesson Study minimal dua kali untuk tiap mahasiswa. Pada saat melakukan
pembelajaran mandiri, mahasiswa sekaligus dapat mengambil siklus
pembelajaran untuk digunakan sebagai PTKK. Mahasiswa mendokumentasikan
semua usaha memecahkan berbagai permasalahan di dalam pembelajaran
berbasis penelitian.
Refleksi (tuliskan refleksi terhadap pengalaman belajar terpilih: 1) Mengapa topik-topik tersebut
pengalaman
penting dipelajari? 2) Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata
belajar yang
dipilih kuliah tersebut? 3)Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-
topik tersebut penting bagi saya? Mengapa?)

Mengapa saya memilih topik 5 untuk dijadikan sebagai bahan refleksi?.


Saya memilih topik 5 untuk saya jadikan bahan refleksi karena menurut saya ini
adalah proses yang paling panjang pada serangkaian perkuliahan PPL II.
Pertemuan yang dilaksanakan 5 kali saya lakukan selama satu bulan, dengan
setiap satu minggu 1-2 kali pertemuan Materi yang disampaikan adalah
“Pemanasan Global” Fase E selama 3 x 45 menit (3 JP). Pendekatan
pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan Saintifik dengan model
Project Based Learning (PjBL).
Strategi yang saya gunakan pelaksanaan siklus mandiri adalah saya
mempelajari berbagai macam refensi junal yang relevan. Selain itu juga
melakukan Forum Group Discussion (FGD) dengan dosen mata kuliah PPL,
dosen pembimbing lapangan dan guru pamong. Diskusi ini trkait konsultasi
modul ajar serta tantangan, hambatan dan solusi dalam pelaksanaan siklus
mandiri. Strategi ini sangat penting bagi saya untuk membantu kelancaran
pelaksanaan PPL II.
Analisis (cantumkan visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman
artefak
belajar atau tautannya di sini, beserta analisis Anda terhadap artefak pembelajaran
pembelajaran
tersebut.)
Berikut merupakan artefak tugas topik 5 yang telah disubmit:
https://drive.google.com/file/d/1I2Urw3CJvV_05jLQOZqnyBu0UR-
WRL3W/view?usp=sharing

Pada artefak pembelajaran tersebut berii tentang modul ajar siklus II


PTKK menggunakan model pembelajaran PjBL. Materi “Pemansana Global”
sub materi “Solusi Mengatasi Pemanasan Global”. Materi ini diberikan pada
pesrta didik fase E atau kelas X SMA. Pemahaman Bermakna yang diharapkan
dapat tersampaikan dari pertemuan ini adalah:
1. Faktor-faktor penyebab meningkatnya pemanasan global.
2. Solusi untuk mengurangi dmpak pemanasan global “Pemanfaatan Sumber
Energi Alternatif”.

Pembelajaran yang dilakukan pada saat kelas X-D dimulai pada jam
ke-1 setelah sampai jam ke-3. Pembelajaran dimulai dengan mempersiapkan
alat dan media pembelajaran yang diperlukan untuk pembelajaran seperti
LCD, laptop, speaker, serta LKPD. Kondisi kelas X-D saat itu kurang
kondusif, karena bersamaan dengan agenda lomba seni yang dilaksanakan
di SMAN 3 Sragen sehingga beberapa siswa ada yang ijin mengikuti lomba.
Secara keseluruhan seluruh ruangan kelas sangat baik dimana sirkulasi
cahaya dan udara sangat mencukupi. Kemampuan awal siswa didapat dari
hasil ulangan siswa sebelumnya yang dimiliki oleh guru Fisika serta
wawancara dengan guru.

Model pembelajaran masih menggunakan PjBL namun pada tanggal


17 Mei saya integrasikan dengan pendekatan Teaching at The Right Level
(TaRL). Sebelum pelaksanaan pembelajaran TaRL telah dilakukan terlebih
dahulu kegiatan asesmen diagnostic kognitif pada tanggal 03 Mei 2023
menggunakan aplikasi quiziz. Pada saat proses pembelajaran berlangsung
juga dilaksanakan asesmen formatif yaitu penilaian diskusi, presentasi dan
sikap. Teaching at right level (TARL) merupakan pendekatan belajar yang
tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat
kemampuan peserta didik.

Pembelajaran (tuliskan garis besar makna yang diperoleh dari aktivitas refleksi diri terhadap
bermakna
pengalaman belajar mata kuliah ini: Bagaimana saya akan menggunakan apa yang
(good
practices) sudah dipelajari untuk memperbaiki diri saya sebagai individu dan sebagai guru, serta
membawa perubahan terhadap siswa?

Berdasarkan pengalaman diri setelah melaksanakan 5 siklus di dalam kelas,


diharapkan kedepannya kami mampu untuk:

1. Menerapkanan berbagai pendekatan, model dan metode pembelajaran di


kelas.

2. Mendiagnosis serta menganalisis karakteristik peserta didik yang akan


diajar agar dapat menentukan metode ajar yang tepat.

3. Menanamkan nilai-nilai Pancasila pada diri peserta didik melalui kegiatan


pembelajaran maupun non pembelajaran di kelas.

4. Menerapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan capaian, tingkat


kemampuan, kebutuhan peserta didik, untuk mencapai capaian
pembelajaran yang diharapkan.

5. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan kegiatan refleksi sebagai bahan


evaluasi guna menentukan langkah perbaikan di pertemuan-pertemuan
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai