Anda di halaman 1dari 10

JURNAL REFLEKSI

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1

MATA KULIAH :
SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. H. AMINUDDIN PRAHATAMA PUTRA,
M.Pd

DISUSUN OLEH :
AHYATI

NIM. 2230111720961

KELAS :
PGSD D

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRA
JABATAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR BANJARMASIN
2023
Nama
Praktik Pengalaman Lapangan 1
Matakuliah

Review
pengalaman Secara umum, PPL bertujuan agar mahasiswa PPG memiliki pengalaman nyata
belajar. dan kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
penguasaan materi bidang studi secara utuh. Secara khusus, tujuan PPL yang
dirumuskan dalam bentuk Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK).
CPMK PPL I adalah agar mahasiswa:
1. Terampil mengidentifikasi karakteristik peserta didik, lingkungan belajar,
dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara mandiri dan
bertanggungjawab (S1, KU1)
2. Mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik, lingkungan
belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif dengan
teman sejawat, guru sekolah, kepala sekolah, dan dosen pembimbing (S1,
KU4, KU6)
3. Terampil memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru di sekolah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah (S1, KK2)
4. Terampil menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan standar kompetensi yang akan dicapai dengan mengadaptasi
karakteristik peserta didik, lingkungan belajar serta tahapan belajar yang sesuai
dengan karakteristik bidang ilmu dan teknologi yang dilakukan secara
kolaboratif dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing) (S1,
KU6, KK2, KK3)
5. Terampil melakukan praktik pembelajaran secara terbimbing sesuai dengan
RPP yang disusun secara bertanggungjawab dengan mengedepankan nilai
etika profesi guru (S1, KK2, KK3)
6. Terampil melakukan penilaian hasil belajar (pengetahuan, sikap, dan
keterampilan) peserta didik sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian (S1, KK2,
KK3)
Pada dasarnya PPL dapat dikembangkan secara mandiri oleh masing-masing
penyelenggara PPG dengan berpijak pada prinsip berikut ini:
1. PPL dikembangkan secara bertahap, yakni:
a. Observasi terhadap peserta didik dan lingkungan belajar
b. Praktik pembelajaran terbimbing
c. Praktik pengajaran mandiri
d. Studi kasus terhadap seorang atau sekelompok peserta didik yang
bermasalah dalam pembelajaran (case study/case reasoning).
Aktivitas di semua tahapan dicatat di dalam Jurnal Harian (Lampiran 8)
2. Praktik pembelajaran dilakukan dengan siklus: menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi dan refleksi
pelaksanaan pembelajaran, dan menyusun rencana tindak lanjut untuk
pembelajaran berikutnya.
3. Pelaksanaan praktik pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
pendekatan inquiry yang sesuai dengan konteks belajar siswa.
4. PPL dilakukan dengan menggunakan pendekatan reflektif terhadap seluruh
tahapan PPL. Reflektif adalah proses memikirkan dan merenungkan tindakan
dan proses berpikir yang telah dilaluinya sehingga melalui proses tersebut
seseorang melakukan proses belajar secara berkelanjutan (Schon, 1983). Di
dalam PPL, dosen dan guru pamong memberikan tugas dan pertanyaannya-
pertanyaan kepada mahasiswa PPG agar mahasiswa belajar dari
pengalamannya. Proses reflektif tidak hanya terbatas pada aspek kognitif
melainkan juga mencakup aspek emosi seperti minat terhadap profesi guru dan
komitmen untuk terus mengembangkan diri.
Berikut ini disajikan secara terinci tahapan kegiatan PPL I tersebut.
A. Orientasi
Sebelum melakukan kegiatan observasi, mahasiswa mengikuti kegiatan
orientasi yang dimaksudkan untuk mengenalkan mahasiswa PPG berbagai hal
terkait sekolah, di antaranya manajemen pendidikan yang berlaku di sekolah
tersebut, kultur sekolah serta berbagai kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan
non akademik lainnya yang diterapkan di sekolah mitra lokasi. Kegiatan
orientasi dilakukan pada hari pertama dilaksanakannya PPL 1 di sekolah dan
orientasi PPL diberikan oleh Kepala Sekolah atau Penanggungjawab PPL PPG
Prajabatan di sekolah.
B. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mencapai CPMK 1, 2, dan 3. Kegiatan
observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan menangkap dan
memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama proses
pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran. Selain itu, observasi juga bertujuan agar mahasiswa memiliki
pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di
sekolah tempat PPL 1. Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala
atau perubahan di sekolah dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi
selanjutnya dirumuskan dalam bentuk inferensi/kesimpulan sementara. Oleh
karena itu sebelum melakukan observasi, mahasiswa perlu mendapatkan
pembekalan tentang bagaimana melakukan observasi yang baik. Pembekalan
materi observasi ini dilakukan oleh pengelola PPG sebelum mahasiswa terjun
ke sekolah. Kegiatan observasi akademik dan non akademik yang wajib
dilakukan adalah sebagai berikut: Karakteristik Peserta Didik, Perangkat
Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran,
Lingkungan Belajar di sekolah.

C. Asistensi Mengajar
Asistensi mengajar merupakan kegiatan mahasiswa PPG membantu GP
melaksanakan tugas keguruan di sekolah. Pada kegiatan asistensi ini
mahasiswa mengambil peran yang lebih sedikit dibanding GP dalam
melaksanakan setiap tahapan pembelajaran. Secara detail langkah kegiatan
asistensi mengajar adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mendapatkan informasi tentang tugas guru pamong di sekolah
2. GP dan DPL menetapkan mata pelajaran dan kelas yang akan digunakan
mahasiswa melakukan asistensi mengajar.
3. Mahasiswa melaksanakan kegiatan asistensi mengajar dengan membantu
GP dalam:
a. menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. mempersiapkan bahan ajar, media pembelajaran, serta alat evaluasi
c. melaksanakan pembelajaran di kelas atau di luar kelas, misalnya membantu
GP mengatur kelompok belajar, membagikan Lembar Kerja Siswa, atau
mengoreksi hasil tes peserta didik
4. Mahasiswa mencatat dan mendokumentasikan semua bentuk kegiatan
asistensi mengajar yang dilakukan
5. Mahasiswa melakukan refleksi atas hasil kegiatan asistensi mengajar dan
mendiskusikannya dengan GP dan DPL untuk membuat RTL

D. Praktik Pembelajaran Terbimbing


Praktik Pembelajaran Terbimbing dilakukan untuk mencapai CPMK 4, 5, dan
6. Pada praktik pembelajaran terbimbing mahasiswa PPG berlatih mengajar di
bawah bimbingan intensif GP dan atau DPL. Setiap mahasiswa minimal
melakukan 3 siklus praktik pembelajaran terbimbing dengan menggunakan
format Lesson Study, melalui siklus Plan (merancang pembelajaran), Do/See
(melaksanakan pembelajaran & observasi), dan Refleksi & Tindak Lanjut.
Refleksi Topik-topik yang terkait dengan Pengalaman Praktik Lapangan (PPL) sangat
pengalaman penting untuk dipelajari karena untuk Pengembangan keterampilan
belajar yang professional dalam PPL, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan
dipilih praktis yang diperlukan untuk bekerja di bidang profesional tertentu. Hal ini
akan membantu mahasiswa untuk lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja
setelah lulus. Selanjutnya meningkatkan pemahaman tentang teori dan praktik
dalam PPL, mahasiswa dapat mengalami langsung bagaimana teori yang telah
dipelajari di kelas dapat diaplikasikan dalam situasi nyata. Hal ini akan
membantu mahasiswa untuk memahami dan menghargai hubungan antara teori
dan praktik. Meningkatkan keterampilan interpersonal dalam PPL
memungkinkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan orang-orang dari latar
belakang yang berbeda. Hal ini akan membantu mahasiswa untuk
mengembangkan keterampilan interpersonal untuk meningkatkan kepercayaan
diri dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan yang lebih besar
di masa depan. PPL dapat membantu mahasiswa untuk membangun jaringan
dan relasi.

Cara yang dapat membantu saya mempelajari mata kuliah Praktik Pengalaman
Lapangan ini adalah memiliki tahapan atau topik didalamnya. Adapun tahapan
tersebut membantu pembelajaran menjadi terarah dan lebih mudah memahami
apa yang akan dilaksanakan di lapangan. Menjelaskan alur demi alur, kegiatan
apa saja yang akan dilaksanakan di lapangan. Semuanya sudah tertata dengan
rapi dengan jadwal yang sistematis.
1) Topik 1 membahas mengenai orientasi PPL.
Sebelum melakukan kegiatan observasi, mahasiswa mengikuti
kegiatan orientasi yang dimaksudkan untuk mengenalkan mahasiswa
PPG berbagai hal terkait sekolah, di antaranya manajemen pendidikan
yang berlaku di sekolah tersebut, kultur sekolah serta berbagai kegiatan
ekstra kurikuler dan kegiatan non akademik lainnya yang diterapkan di
sekolah mitra lokasi. Kegiatan orientasi dilakukan pada hari pertama
dilaksanakannya PPL I di sekolah dan orientasi PPL diberikan oleh
Kepala Sekolah atau Penanggungjawab PPL PPG Prajabatan di sekolah
2) Topik 2 membahas mengenai observasi PPL.
Kegiatan observasi dilakukan untuk mencapai CPMK 1, 2, dan 3.
Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan
menangkap dan memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang
nampak selama proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran. Selain itu, observasi juga bertujuan
agar mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh tentang lingkungan
akademik dan non akademik di sekolah tempat PPL I. Observasi ini
dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala atau perubahan di sekolah
dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi selanjutnya
dirumuskan dalam bentuk inferensi/kesimpulan sementara. Oleh
karena itu sebelum melakukan observasi, mahasiswa perlu
mendapatkan pembekalan tentang bagaimana melakukan observasi
yang baik. Pembekalan materi observasi ini dilakukan oleh pengelola
PPG sebelum mahasiswa terjun ke sekolah. Kegiatan observasi
akademik dan non akademik yang wajib dilakukan.
3) Topik 3 membahas mengenai asistensi mengajar.
Asistensi mengajar merupakan kegiatan mahasiswa PPG membantu
GP melaksanakan tugas keguruan di sekolah. Pada kegiatan asistensi
ini mahasiswa mengambil peran yang lebih sedikit dibanding GP dalam
melaksanakan setiap tahapan pembelajaran. Secara detail langkah
kegiatan asistensi mengajar adalah sebagai berikut:
a) mahasiswa mendapatkan informasi tentang tugas guru pamong
di sekolah,
b) GP dan DPL menetapkan mata pelajaran dan kelas yang akan
digunakan mahasiswa melakukan asistensi mengajar,
c) mahasiswa melaksanakan kegiatan asistensi mengajar dengan
membantu GP dalam beberapa hal berikut:

 menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),


 mempersiapkan bahan ajar, media pembelajaran, serta
alat evaluasi, dan
 melaksanakan pembelajaran di kelas atau di luar kelas,
misalnya membantu GP mengatur kelompok belajar,
 membagikan Lembar Kerja Siswa, atau mengoreksi
hasil tes peserta didik.

d) mahasiswa mencatat dan mendokumentasikan semua bentuk


kegiatan asistensi mengajar yang dilakukan,
e) mahasiswa melakukan refleksi atas hasil kegiatan asistensi
mengajar dan mendiskusikannya dengan GP dan DPL untuk
membuat RTL.
4) Topik 4 membahas mengenai praktik pembelajaran terbimbing.
Praktik Pembelajaran Terbimbing dilakukan untuk mencapai CPMK 4,
5, dan 6. Pada praktik pembelajaran terbimbing mahasiswa PPG
berlatih mengajar di bawah bimbingan intensif GP dan atau DPL.
Setiap mahasiswa minimal melakukan tiga siklus praktik pembelajaran
terbimbing dengan menggunakan format Lesson Study, melalui siklus
Plan (merancang pembelajaran), Do/See (melaksanakan pembelajaran
& observasi), dan Refleksi & Tindak Lanjut.
5) Topik 5 membahas mengenai refleksi.
Disini kami mengadakan suatu forum untuk melakukan diskusi tentang
mata kuliah praktik pengalaman lapangan ini, didiskusikan dengan
dosen pengampu atau pembimbing serta guru pamong. Dengan
melaksanakan refleksi ini kita dapat berkonsultasi apa saja yang
menjadi kendala atau hambatan yan dialami pada PPL tersebut.
Sehingga kita akan mendapatkan solusi mengenai kendala yang di
alami.
Diskusi ini untuk memperbaiki kualitas diri agar menjadi seorang yang
profesional dan dapat memperbaiki kekurangan.

Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik yang ada


pada mata kuliah Pengalaman Praktik Lapangan sangat penting bagi saya
karena hal tersebut dapat membantu meningkatkan pemahaman dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang profesional. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa strategi yang baik dalam mempelajari topik-
topik PPL itu penting. Meningkatkan efektivitas belajar, dengan menerapkan
strategi belajar yang baik, dapat memanfaatkan waktu yang tersedia dengan
lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, dapat memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang konsep-konsep dan teori-teori yang terkait dengan
PPL. Meningkatkan pemahaman strategi belajar yang tepat dapat membantu
saya untuk memperdalam pemahaman saya tentang topik-topik yang terkait
dengan PPL. Dengan demikian, saya dapat memahami lebih jelas hubungan
antara teori dan praktik, serta bagaimana menerapkannya di lapangan.
Meningkatkan keterampilan: PPL adalah tentang pengembangan keterampilan
praktis yang diperlukan untuk bekerja di bidang profesional tertentu. Dengan
menerapkan strategi belajar yang tepat, saya dapat meningkatkan keterampilan
saya dalam mengamati, mencatat, memecahkan masalah, dan berkomunikasi
dengan baik. Meningkatkan kepercayaan diri: Dengan menerapkan strategi
belajar yang tepat, saya dapat merasa lebih percaya diri saat bekerja di
lapangan. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, saya akan lebih siap
menghadapi tantangan dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik.
Meningkatkan nilai akademis: Dengan menerapkan strategi belajar yang tepat,
saya dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
mendapatkan nilai akademis yang baik. Hal ini akan membantu saya untuk
melanjutkan studi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau mendapatkan
pekerjaan di bidang profesional yang saya minati. Oleh karena itu, menerapkan
strategi yang baik dalam mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah
PPL sangat penting bagi saya agar bisa menjadi seorang pendidik profesional
yang sukses dan berkualitas di masa depan.

Analisis https://drive.google.com/file/d/1THrDrzsB5btsnfcxEiz5sQFU4QkHsIOa/view
artefak ?usp=sharing
pembelajaran

Laporan observasi secara langsung ke lapangan untuk mengetahui dan


menemukan informasi mengenai proses pembelajaran. Adapun informasi yang
diperoleh meliputi tentan keadaan lingkungan, tumbuhan, sosial, hingga
kebudayan yang ada di lapangan.

Adapun tujuan dari dilakukannya observasi sekolah adalah untuk menambah


wawasan keapda mahasiswa calon guru yang berkaitan dengan proses
pembelajaran di sekolah. Dapat melihat secara langsung bagaimana kinerja
dari pendidik di sekolah serta dapat mempersiapkan untuk menghadapi dunia
kerja sebagai seorang pendidik memiliki kompetensi untuk menjadi seorang
pendidik yang profesional.

Pada observasi PPL ini yang utama saya amati adalah cara mengajar pendidik
dan peserta didik. Dengan melakukan pengalamatan dan memperhatikan cara
pendidik mengajar, maka itu dapat memberikan gambaran mahasiswa tentang
cara mengajar yang baik. Selain itu, dengan adanya observasi sekolah
mahasiswa dapat belajar untuk beradaptasi di lingkungan sekolah dasar.
Mahasiswa menjadi lebih dekat dengan anak-anak sehingga dapat mengetahui
karakter masing-masing anak. Mahasiswa juga membentuk karakter seorang
pendidik dalam observasi ini. Sikap saling menghormati juga dapat
dikembangkan karena mahasiswa berlatih untuk dapat menghormati semua
orang.

Pembelajaran Merancang pembelajaran bermakna dengan proses pembelajaran yang


bermakna menyenangkan, pembelajaran yang menyenangkan akan memiliki keunggulan
dan dampak positif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik. Sebagai
pendidik harus mampu dalam merancang pembelajaran dengan baik sesuai
(good dengan karakteristik dari peserta didik agar proses pembelajara yang
practices) dilaksanakan dapat memiliki makna bagi peserta didik.
Langkah-langkah kegiatan yang mengarah pada timbulnya pembelajaran
bermakna adalah sebagai berikut:

1. Orientasi mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasi akademik,


melainkan juga diarahkan untuk mengembangkan sikap dan minat
belajar serta potensi dasar peserta didik.
2. Topik-topik yang dipilih dan dipelajari didasarkan pada pengalaman
peserta didik yang relevan. Pelajaran tidak dipersepsi peserta didik
sebagai tugas atau sesuatu yang dipaksakan pendidik, melainkan sebagai
alat yang dibutuhkan dalam kehidupan peserta didik.
3. Metode mengajar yang digunakan harus membuat peserta didik terlibat
dalam suatu aktivitas langsung dan bersifat bermain yang
menyenangkan.
4. Dalam proses belajar perlu diprioritaskan kesempatan peserta didik
untuk bermain dan bekerjasama dengan orang lain.
5. Bahan pelajaran yang digunakan hendaknya bahan yang konkret
6. Dalam menilai hasil belajar peserta didik, pendidik tidak hanya
menekankan aspek kognitif dengan menggunakan tes tertulis, tetapi
harus mencakup semua domain perilaku peserta didik yang relevan
dengan melibatkan sejumlah alat penilaian.

Anda mungkin juga menyukai