Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR PENNDIDIKAN

JURNAL REFLEKSI MATA KULIAH


PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I

Dosen Pembimbing Seminar: Dr. Habibuddin, M.Pd

Nama : Hirwanto Arisandi Kelas : PGSD 02

PROGRAM PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN I

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2022/2023
Nama Mata Praktik Pengalaman Lapangan I
kuliah

Review Pengalaman belajar yang saya dapatkan selama menempuh mata kuliah
pengalam an
Praktik Pengalaman Lapangan I yaitu sebelum melakukan kegiatan
belajar
observasi, pada hari pertama PPL kami didampingi oleh DPL (Dosen
Pembimbing Lapangan) untuk pelepasan mahasiswa PPG Prajabatan ke
sekolah mitra, pengenalan diri kepada rekan-rekan guru SDN 01
Kelayu Selatan. Kemudian, kami melakukan orientasi atau pengenalan
lingkungan sekolah bersama rekan kelompok PPG mulai dari
manajemen pendidikan yang berlaku di sekolah, kultur sekolah,
manajemen sekolah serta berbagai kegiatan ekstra kurikuler dan
kegiatan non akademik lainnya yang diterapkan di sekolah mitra
mahasiswa. Pada saat orientasi, ada beberapa hal yang menjadi
hambatan/tantangan yang kami temukan seperti penggunaan bahasa
daerah, masih menggunakan K13, kegiatan aktivitas peserta didik yang
masih sedikit, dan bisa dikatakan sekolah mitra mahasiswa PPL I
sedang menuju sekolah penggerak.
Selanjutnya, untuk hari kedua sampai hari kelima kami melakukan
observasi terhadap karakteristik peserta didik, mewawancarai tentang
managemen sekolah bersama kepala sekolah, bagaimana pelaksanaan
pembelajaran di kelas IV, lingkungan belajar kelas IV, dan observasi
tentang modul ajar/RPP bersama kelompok dan guru pamong (GP).
Sehingga, untuk hari kelima PPL biasanya bersama kelompok kami
manfaatkan diskusi tentang pembuatan laporan dan tugas-tugas lainnya,
serta setiap hari sabtu kami selalu melakukan pertemuan bersama DPL
terkait hal-hal yang sudah dilakukan di sekolah mitra mahasiswa dan
hambatan/tantangan yang ditemukan.

PPL I ini dilaksanakan satu pekan, kemudian kuliah lagi satu pekan dan
terkadang dua pekan PPL dan satu pekan untuk kuliah. Sehingga,
setelah pekan observasi dilakukan, maka setelah pekan untuk
perkuliahan, selanjutnya kami melakukan asistensi mengajar dengan
catatan mahasiswa hanya mengambil peran yang lebih sedikit
dibanding GP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Adapun
tahapan kegiatan yang dilakukan pada asistensi mengajar yaitu kami
diminta untuk mendapatkan informasi tentang tugas GP di sekolah,
kemudian kami bersama DPL dan GP menetapkan satu mata pelajaran
dan kelas yang akan digunakan untuk asistensi mengajar, kemudian
melaksanakan kegiatan asistensi mengajar dengan membantu GP dalam
hal misal merancang pembelajaran, menyusun perangkat pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran di kelas ataupun di luar, serta setiap
kegiatan kami diminta untuk melakukan dokumentasi semua bentuk
kegiatan asistensi mengajar kemudian melakukan refleksi atas hasil
kegiatan asistensi mengajar dan mendiskusikannya dengan GP dan DPL
untuk membuat RTL.
Kegiatan PPL I setelah melakukan asistensi mengajar, kami melakukan
praktik pembelajaran terbimbing. Praktik pembelajaran terbimbing
dilakukan untuk berlatih mengajar di bawah bimbingan intensif GP dan
atau DPL. Tiap mahasiswa juga minimal melakukan tiga siklus praktik
pembelajaran terbimbing dengan menggunakan format lesson study,
melalui siklus Plan (merancang pembelajaran), Do (melaksanakan
pembelajaran), see (evaluasi), dan refleksi & tindak lanjut. Pada saat
praktik pembelajaran mahasiswa sebagai disebut guru model. Jadi,
(DPL/GP/Mahasiswa) sebagai observer untuk mengamati aktivitas
belajar peserta didik, bukan guru model yang diamati.
Akhir PPL I, kami melakukan diskusi refleksi bersama DPL, GP, dan
rekan- rekan kelompok terkait PPL I yang telah dilaksanakan di sekolah
mitra mahasiswa. Sehingga, adanya diskusi refleksi akan menjadikan
saya sebagai pribadi untuk kearah yang lebih baik lagi.
Refleksi Pengalaman belajar yang saya pilih dan saya anggap penting pada Mata
pengalam Kuliah tersebut adalah asistensi mengajar. Mengapa hal tersebut
an belajar menjadi penting bagi saya? Karena secara langsung, hal tersebut akan
yang dipilih menjadi dasar atau gambaran umum bagi saya ketika proses
pembelajaran yang akan saya lakukan pada saat menjadi guru nantinya.
Menjadi guru ternyata perlu mempersiapkan rencana pembelajaran
yang tepat berdasarkan karakteristik peserta didik, menyusun perangkat
pembelajaran (modul ajar, bahan ajar, media, LKPD, dan evaluasi),
kemudian barulah melaksanakan pembelajaran dan refleksi menjadi
bagian penting. Sehingga, pada saat menjadi asistensi mengajar, saya
bersama rekan saya mendapatkan kesempatan melakukan praktik
mengajar sehingga kami tidak hanya sekedar mengamati cara GP
mengajar, membantu GP dalam penyusunan perangkat pembelajaran.
Namun, kami juga diberikan kepercayaan mencoba menjadi guru untuk
peserta didik di sekolah mitra mahasiswa dengan tetap diberikan
bimbingan atau arahan dari Guru Pamong.
Analisis Hasil refleksi berdasarkan pengalaman belajar tentu membutuhkan
artefak
artefak pembelajaran yang bisa mendukung atau memperkuat hasil
pembelaja ran
refleksi tersebut. Sehingga, berikut akan ditampilkan salah satu link
artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman belajar
tersebut.
Pembelaja ran Menurut saya, pengalaman belajar yang paling bermakna yaitu ketika
bermakna saya diberikan kesempatan untuk mencoba menjadi guru meskipun
(good hanya sekedar asistensi mengajar, namun pengalaman yang saya
practices) dapatkan sangat luar biasa. Karena saya tidak hanya sekedar mengamati
cara guru mengajar di kelas, membantu guru dalam merencanakan
pembelajaran, dan menyusun perangkat pembelajarannya. Akan tetapi,
secara langsung saya diberikan kesempatan untuk mengajar agar
mendapat gambaran karakteristik peserta didik yang akan diajar ketika
menjadi guru nantinya. Dengan demikian, harapan ke depannya dapat
memberikan saya sebagai individu dan sebagai guru nantinya untuk
lebih mempersiapkan diri, agar kualitas pembelajaran yang saya
lakukan nantinya dapat berpihak pada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai