0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
110 tayangan5 halaman
Pengalaman belajar pada mata kuliah filosofi Pendidikan pada saat semester 1 yang dipelajari dimulai dari :
Topik 1: Perjalanan Pendidikan Nasional
Sejarah pendidikan Indonesia dalam kurun waktu yang cukup lama yaitu dari masa penjajahan Belanda sampai dengan masa pasca kemerdekaan. Pada masa Hindia Belanda, sekolah hanya diperbolehkan untuk calon pekerja. Pada tahun 1854 Belanda mendirikan Sekolah Bumi Putera yang hanya terdiri dari tiga kelas dan dimaksudkan untuk menguntungkan Belanda. Dokte
Judul Asli
1. Jurnal Refleksi_Devi Rika Atmawati_Filosofi Pendidikan Indonesia
Pengalaman belajar pada mata kuliah filosofi Pendidikan pada saat semester 1 yang dipelajari dimulai dari :
Topik 1: Perjalanan Pendidikan Nasional
Sejarah pendidikan Indonesia dalam kurun waktu yang cukup lama yaitu dari masa penjajahan Belanda sampai dengan masa pasca kemerdekaan. Pada masa Hindia Belanda, sekolah hanya diperbolehkan untuk calon pekerja. Pada tahun 1854 Belanda mendirikan Sekolah Bumi Putera yang hanya terdiri dari tiga kelas dan dimaksudkan untuk menguntungkan Belanda. Dokte
Pengalaman belajar pada mata kuliah filosofi Pendidikan pada saat semester 1 yang dipelajari dimulai dari :
Topik 1: Perjalanan Pendidikan Nasional
Sejarah pendidikan Indonesia dalam kurun waktu yang cukup lama yaitu dari masa penjajahan Belanda sampai dengan masa pasca kemerdekaan. Pada masa Hindia Belanda, sekolah hanya diperbolehkan untuk calon pekerja. Pada tahun 1854 Belanda mendirikan Sekolah Bumi Putera yang hanya terdiri dari tiga kelas dan dimaksudkan untuk menguntungkan Belanda. Dokte
NIM : 2202114342 Nama Mata Filosofi Pendidikan Indonesia Kuliah Review Pengalaman belajar pada mata kuliah filosofi Pendidikan pada saat semester 1 Pengalaman yang dipelajari dimulai dari : Belajar Topik 1: Perjalanan Pendidikan Nasional Sejarah pendidikan Indonesia dalam kurun waktu yang cukup lama yaitu dari masa penjajahan Belanda sampai dengan masa pasca kemerdekaan. Pada masa Hindia Belanda, sekolah hanya diperbolehkan untuk calon pekerja. Pada tahun 1854 Belanda mendirikan Sekolah Bumi Putera yang hanya terdiri dari tiga kelas dan dimaksudkan untuk menguntungkan Belanda. Dokter-dokter muda diperbolehkan mengikuti pelatihan yang bertujuan membantu perusahaan - perusahaan yang didirikan oleh Belanda dan berkonsentrasi hanya pada membaca, menulis, berhitung, yang diberikan sangat sedikit. Pada tahun 1920 pikiran bangsa Indonesia mulai terbuka terhadap pendidikan. Pada tahun 1922 Ki Hadjar Dewantara mendirikan Sekolah Taman Siswa di Yogyakarta. Setelah masa kemerdekaan Indonesia mengalami kemajuan dalam bidang pendidikan, meskipun pendidikan Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh pendidikan kolonial, namun kesadaran akan pendidikan terus berkembang. Sejarah pendidikan Indonesia memiliki beberapa kisah menarik dari masa ke masa. Masa lalu pendidikan Indonesia sampai saat ini memberikan contoh bahwa pendidikan dalam segala bentuknya tetap penting untuk membentuk karakter pribadi kita. Walaupun sistem penerapannya berbeda, pelatihan tersebut memiliki tujuan yang sama.
Topik 2: Dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Dasar pendidikan anak berkaitan dengan hakikat alam dan hakikat waktu. Esensi kodrat mengacu pada jenis dan bentuk lingkungan tempat anak menemukan dirinya, sedangkan esensi usia mengacu pada isi dan ritme. Artinya setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghilangkan sifat dasar tersebut, kita hanya bisa menunjukkan dan membimbing mereka untuk menunjukkan sifat baiknya, untuk menutupi sifat buruknya. Hakikat waktu dapat diartikan bahwa sebagai guru kita harus membekali siswa dengan keterampilan yang sesuai dengan zamannya agar mereka dapat hidup, bekerja dan beradaptasi. Pemikiran KHD dapat dikontekstualisasikan sesuai dengan nilai-nilai kearifan budaya lokal yang relevan untuk memperkuat karakter peserta didik sebagai individu dan anggota masyarakat dalam konteks sosial budaya setempat. KHD memisahkan pengajaran dan pendidikan. Mengajar adalah proses yang berguna untuk menyampaikan pengetahuan. Pendidikan merupakan tuntunan agar anak dapat mandiri sesuai kodratnya. Pendidikan ini adalah benih budaya dan kemanusiaan.
Topik 3: Indentitas Manusia Indonesia
Orang Indonesia adalah orang yang unik dan berkepribadian, karakter biasanya terlihat dalam bentuk fisik yaitu kulit sawo matang, perawakan kecil, beragam budaya dan etnis, budaya konsumtif, orang Indonesia adalah orang yang ramah. Kebhinekaan itu unik dan hidup berdasarkan Pancasila. Kita perlu mengenal bangsa Indonesia dalam proses pendidikan agar kita dapat menerapkan budaya dan budaya dalam pendidikan Indonesia. Agar Indonesia tidak kehilangan jiwanya sebagai negara bermoral. Sebagai pengalaman relasi, interaksi, dialog, aksi, dan perjuangan hidup, bangsa Indonesia menemukan makna ke Indonesiaannya yang majemuk (bhinneka), yang dijadikan sebagai salah satu karakter khas Indonesia dan menjadi salah satu identitas bangsa. Indonesia adalah negara ideologis pancasila. Pancasila menjadi dasar segala sesuatu yang dilakukan negara Indonesia. Pancasila adalah nilai, jiwa dan semangat gotong royong. Selain itu, orang Indonesia adalah orang yang religius, menjaga adat istiadat, nilai-nilai agama, dan norma-norma agama.
Topik 4: Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia
Pancasila sebagai satu kesatuan dan jati diri bangsa Indonesia yaitu. Pancasila bukan milik negara manapun kecuali Indonesia. Pancasila adalah landasan ideologi bangsa, dan bangsa harus melihat landasan ideologi ini terlebih dahulu. Pancasila memberikan ciri dan corak bangsa Indonesia kepada bangsa lain. Baik sikap mental maupun budi pekerti menjadi pengejawantahan nilai- nilai pancasila. Pancasila juga berfungsi sebagai identitas nasional yang harus tertanam sebagai kepribadian pada individu bangsa Indonesia. Pancasila merupakan dasar ideologi bangsa yang paling kuat. Pancasila juga merupakan falsafah karena Pancasila merupakan acuan intelektual kognitif bagi pola pikir bangsa. Terbentuknya suatu bangsa secaraotomatis mengikuti ideologi bangsa yang dianutnya. Pancasila memuat berbagai pokok pikiran yang terangkum dalam 5 butir. Lamaran Mahasiswa Pancasila masuk dalam Pengukuhan Profil Mahasiswa Pancasila. Implementasi Pancasila Keenam ciri penting dari profil mahasiswa Pancasila adalah: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, keberagaman global, gotong royong, mandiri, berpikir kritis dan kreatif. Penguatan profil siswa Pancasila kini dikembangkan di sekolah-sekolah melalui kegiatan kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka menerapkan sistem pembelajaran yang mengutamakan peserta didik sesuai dengan kebutuhan keterampilan abad 21 yaitu. 4C (Berpikir Kritis, Komunikasi,Berpikir Kreatif dan Kolaborasi).
Topik 5 : Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan
Pendidikan yang memihak kepada peserta didik dan membebaskan peserta didik, salah satunya adalah dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya. Kemudian beri mereka kebebasan untuk membangun ilmunya sendiri, jangan selalu mengikuti keinginan guru. Siswa diberi kebebasan untuk memahami pelajaran sesuai dengan kebiasaan. Memberikan kebebasan kepada siswa untuk mencari materi merupakan langkah menuju pembebasan siswa. Indonesia saat ini menerapkan program belajar Merdeka, dimana belajar sepenuhnya untuk kepentingan siswa dan membebaskan siswa. Peran guru dalam pembebasan pendidikan adalah “mengajar”, dimana guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Seperti “pamong”, guru memberikan kebebasan kepada siswa, namun tetap memberikan instruksi agar siswa tetap fokus pada mata pelajaran. Dan sebagai “fasilitator” yang membimbing siswa sesuai dengan sifat dan karakter zamannya. Refleksi Topik yang paling menarik dan penting bagi saya adalah topik “Telaah Praktik Pengalaman Baik Pendidikan yang Memerdekakan”, materi ini ada di topik 5 dan “Pancasila Belajar sebagai dasar pendidikan Indonesia” di topik 4 mata kuliah pendidikan filsafat yang Dipilih Indonesia. Mengapa topik ini penting bagi saya? karena saya harus mempelajari topik ini untuk dapat menerapkannya nanti dalam pembelajaran. Topik ini mengubah paradigma bahwa belajar sepenuhnya mengikuti keinginan guru, tetapi belajar harus membebaskan siswa, artinya belajar harus menyesuaikan dengan karakteristik siswa. Namun jangan lupa untuk menjunjung falsafah Pacasila sebagai landasan pendidikan dan membentuk manusia Pancasila melalui proyek penguatan profil mahasiswa Pancasila melalui kurikulum Merdeka. Saya mempelajari mata pelajaran ini menggunakan modul LMS dan juga menjelajahi internet menggunakan teknologi modern. Strategi yang diterapkan sangat penting untuk membangun pemahaman yang bermakna tentangtopik atau masalah. Analisis Analisis Artefak pembelajaran pada mata kuliah filosofi Pendidikan yang Artefak mendukung yaitu sebagai berikut: Pembelajar https://drive.google.com/drive/folders/1RxIq2dMLGrZztVKNVnJ055FEDM0Oy an al3?usp=sharing Diatas adalah link analisis artefak pembelajaran mulai dari topik 1 berupa mind map perjalanan pendidikan nasional, topik 2 berupa infografis pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara, topik 3 berupa infografis indentitas manusia Indonesia, topik 4 berupa pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa, topik 5 berupa pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik. Pembelajar Berdasarkan apa yang saya pelajari dalam mata kuliah Filosofi Pendidikan an Indonesia ini, saya memahami bahwa jalan pendidikan di Indonesia sangat bermakna panjang dan melewati tahapan yang berbeda dari masa kolonial hingga (good kemerdekaan saat ini. Hingga saat ini, seluruh warga negara Indonesia diwajibkan practices) belajar di sekolah yang hanya diperbolehkan di kabupaten tertentu. Pendidikan saat ini juga mengeksplorasi pembelajaran yang membebaskan siswa dan memihak mereka. Hal ini sangat penting bagi setiap guru atau calon guru untuk belajar bagaimana praktik berada di kelas atau sekolah tempat PPL berlangsung. Seorang guru harus dapat menghemat waktu untuk memajukan pendidikan dengan membimbing peserta didik sesuai dengan kodratnya, bukan mengubahnya.
Saya melakukan pelatihan berdasarkan Pancasila yang membebaskan peserta yang
saat ini diterapkan dalam kurikulum Merdeka di sekolah tempat saya PPL atau mengajar nanti memahami karakteristik masing-masing siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa saya untuk membangun pemahaman mereka sendiri dan memotivasi siswa dengan pengaturan contoh yang baik bagi siswa. Dengan langkah ini, saya berharap dapat mempraktikkan apa yang saya pelajari dalam sekolah nantinya.