SUWANTI, S.Pd.SD
SD NEGERI 2 CIAWI
MODUL MERDEKA BELAJAR
1. Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik
2. Mendidik dan Mengajar
3. Mendampingi murid dengan Utuh dan Menyeluruh
4. Mendidik dan melatih Kecerdasan Budi Pekerti
5. Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan
kebahagiaan
Tidak ada individu yang sama dan zaman selalu bergerak dinamis. Hampir setiap kita
menyadari kedua hal tersebut. Menyadari keunikan setiap dan semua murid merupakan satu
hal. Bagaimana penerapan kelas yang memfasilitasi setiap kodrat individu merupakan hal
lainnya. Pendidikan seyogyanya bukan sesuatu yang rigid dan pakem. Penyesuaian sesuai
konteks merupakan pendekatan yang perlu kita usahakan setiap waktunya sebagai pendidik.
Di modul ini Ibu/ Bapak akan bersama-sama memahami bagaimana pendidikan yang selalu
mengupayakan perubahan perbaikan dan merangkul bakat dan keunikan setiap individu.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara “Segala perubahan yang terjadi pada murid di hubungkan
dengan kodrat keadaan baik alam dan zaman. Kodrat alam berkait dengan sifat dan bentuk
lingkungan dimana mereka berada.lalu bagaimana cara kita sebagai pendidik
menghubungkan dasar pendidikan murid dgn kodrat alam dan zaman Kodrat alam berkaitan
dengan lingkungan dimana mereka tinggal Saat ini guru bukan lagi sebagai satu-satunya
sumber belajar murid. Tapi guru dapat berperan sebagai penghubung murid dengan sumber
belajar di sekitar murid. Selain peran guru sebagai penghubung, hal berikut juga dibutuhkan
murid untuk membantu mereka menguatkan kekuatan-kekuatan kodratnya Pendidikan
bergerak dinamis menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat.
Pendidikan terus berubah dan berkembang sesuai dengan kondisi zaman. Setiap
sekolah memiliki kondisi dan permasalahan yang berbeda, sehingga sistem
pendidikan antara satu sekolah dengan sekolah lain sangat beragam sesuai
karakteristik lingkungannya. Seorang guru harus memfasilitasi proses belajar murid
sesuai dengan keadaan lingkungan dan potensi yang dimiliki sehingga murid dapat
melihat hubungan antara dirinya dengan lingkungan.
Mendidik dan Melatih Kecerdasan
Budi Pekerti
𝐊𝐨𝐧𝐬𝐞𝐩 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐮𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐊𝐢 𝐇𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐃𝐞𝐰𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 (𝐊𝐇𝐃)
𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐣𝐮 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐫𝐝𝐞𝐤𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚. 𝐀𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚, 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧
𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐮𝐚𝐬-𝐥𝐮𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚
𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐭𝐮𝐡. 𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐠𝐚, 𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐭𝐢𝐧. 𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐨𝐧𝐬𝐞𝐩 𝐊𝐇𝐃 𝐡𝐚𝐥 𝐢𝐧𝐢 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐛𝐮𝐝𝐢
𝐩𝐞𝐤𝐞𝐫𝐭𝐢. Pemikiran KHD sangat relevan dengan kondisi pendidikan saat ini.
Pendidikan yang tidak sekadar mementingkan kognitif saja tetapi juga afektif dan
psikomotorik. Tidak hanya mengejar deretan angka tetapi juga kedalaman budi.
Pendidikan yang tidak berorientasi pada hasil melainkan proses pendidikan itu
sendiri. Budi adalah ranah batin yang meliputi tri sakti yaitu pikiran, rasa, dan
kemauan. Kita lebih sering mendengarnya sebagai cipta, rasa, dan karsa.
Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti merupakan bagian integral dari proses
pendidikan. Ki Hadjar Dewantara, pendiri Taman Siswa, menekankan pentingnya
pembentukan karakter dan moral murid dalam bukunya yang terkenal. Ini bertujuan agar
murid bisa menjadi individu yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.Menurut Ki Hadjar
Dewantara, pendidik memiliki tanggung jawab besar dalam menumbuhkan budi pekerti
pada murid. Pendidik harus memberikan contoh dan mempraktekkan nilai-nilai budi
pekerti dalam kehidupan sehari-hari, serta mengajar dan melatih murid untuk
menginternalisasi nilai-nilai tersebut
Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan
Kebahagiaan
Pendidikan merupakan sistem yang kompleks, sekaligus sederhana. Pada
modul/materi ini Ibu dan Bapak Guru sama-sama akan belajar bagaimana
menerapkan prinsip dan praktik pembelajaran yang mandiri dan
kontekstual berdasarkan pengalaman dan pengamatan di sekitar, serta
bagaimana orang tua dan masyarakat bisa terlibat dalam prosesnya.