Anda di halaman 1dari 17

MENYEBARKAN

PEMAHAMAN
MERDEKA BELAJAR
Oleh : Muh.Sahwan, S.Pd.
Guru SDN 2 Kalangdosari
APA ITU
MERDEKA BELAJAR
Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa
bisa memilih pelajaran yang diminati.

Hal ini dialkukan supaya para siswa dan mahasiswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan
bisa memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa
TUJUAN TOPIK MERDEKA BELAJAR

• Pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan


pemikiran Ki Hajar Dewantara
• Pemahaman untuk memfasilitasi murid agar tumbuh sesuai
dengan kodratnya
• Penerapan pembelajaran yang memerdekakan murid
MODUL PELATIHAN TOPIK
“MERDEKA BELAJAR”
Modul 1: Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik

Modul 2: Mendidik dan mengajar

Modul 3: Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh

Modul 4: Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

Modul 5: Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan


• MENGENALI DAN MEMAHAMI DIRI
SEBAGAI PENDIDIK
Menurut Ki Hadjar Dewantara, "Pendidik itu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan
tumbuhnya kekuatan kodrat anak."

Seorang pendidik mempunyai peranan yang sangat besar bagi siswanya. Untuk itu, sejak
merancang, memfasilitasi, hingga menilai proses pembelajaran, guru harus hadir secara utuh.
Setiap hal kecil yang disampaikan guru di kelas akan berkontribusi pada kecakapan hidup anak
saat dewasa.
2. MENDIDIK DAN MENGAJAR
Pengajaran adalah suatu cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secara
lahir maupun batin, maka pengajaran adalah salah satu bagian dari pendidikan. Sama halnya
dengan mengajar yang merupakan salah satu bagian dari mendidik.

Pendidikan merupakan tempat menaburkan benih-benih kebudayaan yang hidup dalam


masyarakat sekaligus sebagai instrumen tumbuhnya unsur peradaban.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan sebagai tuntunan, yaitu tuntunan dalam hidup
tumbuhnya murid, maka mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
3. MENDAMPINGI MURID DENGAN UTUH DAN
MENYELURUH
Kodrat keadaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dasar pendidikan murid. Kodrat
keadaan terdiri dari 2 hal,yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Menurut Ki Hadjar Dewanatara,
"Segala perubahan yang terjadi pada murid dihubungkan dengan kodrat keadaan, baik alam dan
zaman."

Kodrat alam merupakan dasar dari pendidikan murid yang berkaitan dengan sifat dan bentuk
lingkungan dimana murid tinggal. Guru hendaknya mengajar sesuai dengan kodrat alam murid
(kontekstual). Sedangkan kodrat zaman adalah dasar dari pendidikan murid yang berhubungan
dengan isi dan irama.

Mengadopsi azas trikon sebagai prinsip melakukan perubahan, kebudayaan bangsa tidak akan
tertinggal
Trikon (Kontinuitas, Konvergensi, dan Konsentris

Kontinuitas : yaitu pengembangan pendidikan yang harus dilaksanakan secara terus–menerus


dan berkesinambungan

Konvergensi : yaitu pengembangan pendidikan yang dilakukan bisa mengambil dari berbagai
sumber dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang kita miliki sendiri

Konsentris : pengembangan pendidikan yang dilakukan harus tetap berdasarkan kepribadian kita
sendiri
4. MENDIDIK DAN MELATIH KECERDASAN BUDI PEKERTI

Budi Pekerti (watak) merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan
kehendak atau kemauan, sehingga menimbulkan suatu tenaga atau perpaduan antara
cipta (kognitif) dan rasa (afektif), sehingga menghasilkan karsa (psikomotor). Menurut
Ki Hadjar Dewanatara, "Budi Pekerti atau watak merupakan kodrat setiap manusia,
sehingga kita sebagai pendidik perlu memahami kodrat itu dan dapat mendampingi
tumbuhnya kecakapan budi pekerti murid dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
dialaminya."
5. PENDIDIKAN YANG MENGANTARKAN KESELAMATAN
DAN KEBAHAGIAAN

Fungsi Pendidikan adalah untuk mengantarkan murid agar siap hidup dan memberikan
kepercayaan kepada murid, bahwa di masa depan mereka akan mampu mengisi
zamannya, demi mencapai keselamatan dan kebahagian.
Pendidik menuntun murid untuk mengembangkan dirinya sesuai kodrat dan potensinya
Menurut Ki Hadjar Dewantara, "Tugas
pendidik adalah mengembangkan seluruh
potensi yang dimiliki murid, yaitu kecerdasan
rasa, karsa, cipta dan karya agar murid
menjadi manusia seutuhnya."
DOKUMENTASI PRESENTASI
MENYEBARKAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
FORM UMPAN BALIK
HASIL UMPAN BALIK
Hadi Santoso, S.Pd.Sd (Kepala Sekolah)
Dari paparan yang sudah disampaikan saya pikir kebijakan yang saya laksanakan sudah bagus
tentang merdeka belajar, ternyata masih terdapat kekurangan.
Langkah kecil yang akan saya lakukan adalah menggerakkan tenaga pendidik untuk menerapkan
proses pendidikan sesuai pemahaman tentang merdeka belajar.
Sattijo Utomo, S.Pd.
Dari paparan yang sudah disampaikan saya pikir teori belajar sama saja dengan yang lain,
ternyata memang ada beberapa hal yang beda terutama konsep KHD
Langkah kecil yang akan saya lakukan adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan teori
merdeka belajar yang saya pahami
Ari Sugianto, S.Pd.
Dari paparan yang sudah disampaikan saya pikir saya sudah melaksanakan pembelajaran yang
baik, ternyata saya belum mengajar sesuai kodrat peserta didik
Langkah kecil yang akan saya lakukan adalah mengimplementasikan merdeka belajar kepada
peserta didik
RANGKUMAN REFLEKSI
Setelah kita mengikuti kegiatan pada Platform Merdeka Mengajar Pengembangan Diri Pelatihan
Mandiri Topik Merdeka Belajar, ternyata kita banyak mempelajari dan memahami gagasan dan
prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, memahami untuk memfasilitasi
murid agar tumbuh sesuai dengan kodratnya, dan berusaha menerapkan pembelajaran yang
memerdekakan murid.

Kita sadar, betapa besar efek yang ditimbulkan setelah menerapkan Merdeka Mengajar. Banyak
hal yang dapat kita temukan untuk mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan
tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan
kelemahan diri.

Ibu dan Bapak Guru merefleksikan kekuatan dan kelemahan yang kita punyai, lalu bagaimana
kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk berperan mendidik murid-murid kita.
Sebagai guru, kita harus mengakui bahwa setiap peserta didik memiliki banyak ragam
keistimewaan sesuai dengan versi terbaiknya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai