Anda di halaman 1dari 2

Refleksi diri tentang Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara adalah salah satu tokoh yang memajukan Pendidikan Indonesia,
beliau adalah pencetus Tut Wuri Handayani yang biasa kita lihat pada topi peserta didik,
Pendidikan dan pengajaran sering kali dipakai bersama, sebenarnya memiliki makna yang
berbeda. Pengajaran adalah memberi ilmu atau pengetahuan, serta juga memberikan
keterampilan kecakapan pada anak-anak yang keduanya dapat memberi manfaat bagi anak-
anak baik secara lahir maupun batin. Sedangkan Pendidikan adalah menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu sebagai manusia, dan sebagai Masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan selama-lamanya. Ki Hajar Dewantara (1928)
mengatakan “….Pengajaran harus bersifat kebangsaan… kalua pengajaran bagi anak-anak
tidak berdasarkan kenasionalan, anak-anak tak mungkin mempunyai rasa cinta bangsa dan
makin lama terpisah dari bangsanya, kemudian barangkali menjadi lawan kita… pengajaran
nasional itu hak dan kewajiban kita…”. Melihat kutipan tersebut kita dapat menyimpulkan
bahwa pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai Pendidikan yakni Upaya yang konkret untuk
memerdekakan manusia secara utuh dan penuh. Pendidikan memberikan tuntutan terhadap
segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar mampu mencapai kebahagiaan yang setinggi-
tingginya. Menurut beliau Pendidikan adalah salah satu pintu masuk untuk memerdekakan
manusia. Pengajaran adalah proses dalam memberi ilmu untuk kecakapan hidup anak baik
lahiriah maupun batiniah, baik secra individu maupun sebagai anggota Masyarakat dan warga
dunia. Dengan demikian pendidkan dan pengajaran menjadi wadah untuk menghadapi
tantangan hidup di sepanjang masa.

Relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini
sudah sejalan, karena Pendidikan Indonesia saat ini sudah menggunakan kuikulum Merdeka
yang sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa Pendidikan
memberikan tuntutan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar mampu
mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Kurikulum ini sudah menerapkan setiap anak
menggali dan melatih kekuatan yang ada daalm diri anak sesuai bakat dan minat, guru hanya
sebagai fasilitator. Pendidikan sekarang ini tidak lagi terfokus pada acuan kurikulum yang
kompleks, peserta didik sudah bisa memilih minat dan bakatnya sehingga anak bisa memiliki
skill dan modal hidup dalam pertumbuhan dan perkembangan sehingga bisa mencapai
keselamatan dan kebahagiaan.
Konteks Pendidikan saat saya masih sekolah belum menggunakan kurikulum Merdeka, tetapi
masih menggunakan kurikulum K13, pembelajaran masih berpusat pada guru, peserta didik
masih kurang dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran tetapi minat dan bakatb
sudah mulai bisa ditunjukkan karena ada lintas mata Pelajaran yang dikhususkan untuk
minat dan bakat. Pendidikan di sekolah saya saat itu belum sepenuhnya menggunakan konsep
Ki Hajar Dewantara, penyebabnya karena kurangnya pemahaman guru tentang konsep
Pendidikan dan pengajaran yang di maksud KHD
Ketika saya masih menjadi seorang peserta didik saya merasa belum memiliki kemerdekaan
belajar, karena pada saat itu belum di implementasikannya kurikulum Merdeka ini ke dalam
proses pembelajaran, tetapi masih menggunakan K13, sehingga proses pembelajaran lebih
berpusat pada guru, semua Tindakan kelas di ambil alih oleh gutu. Tetapi pada saat saya
sudah menajadi pendidik atau seorang guru saya sudah merasakan kemrdekaan dalam belajar,
karena saat ini saya sudah mengimplementasikan kurikulum Merdeka pada peserta didik,
pembelajaran sudah berpusat pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator yang menyiapkan
bahan ajar sevara menarik, kreatif dan inovatif untuk menunjang keberhasilan dalam proses
belajar mengajar. Peserta didik sudah dilatih dalam minat dan bakattnya untuk menambah
wawasan. Konsep KHD sudah banyak yang dijalankan karena kurikum Merdeka ini sejalan
dengan konsep Pendidikan dan pengajaran KHD.

Harapan dan Ekspektasi

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik dan
pada peserta didik Anda setelah mempelajari topik ini
Untuk diri sendiri : saya berharap dapat mengadopsi prinsip KHD dan mempraktikkannya
dalam pengajaran, saya akan membuat setiap siswa merasa dihargai dan memiliki
kesempatan yang sama untuk belajar, saya akan berusaha menerapkan selluruh filosofi agar
bisa mendapatkah hasil yang memuaskan dan maksimal , baik dari nilai kognitif motorik, dan
psikomotorik peserta didik. Saya akan menumbuhkan dan menciptakan budi pekerti yang
baik.
Untuk peserta didik: saya berharap peserta didik dapat mengembangkan potensi yang
dimiliki sesuai bakat dan minat, peserta didik bisa memiliki akhlak dan budi pekerti yang
baik, peserta didik memiliki karakter pelajar Pancasila, peserta didik mampu berpikiran
terbuka dan dapat mengikiti perkembangan zaman.

Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam topik ini?
Untuk diri sendiri : kegiatan yang saya harapkan dalam topik ini yaitu kegiatan yang
mengimplementasikan pemikiran KHD di masa dulu dan diaplikasikan kedalam
pembelajaran saat ini yang berpusat pada peserta didik melalui kegitan kolaborasi, materi
yang saya harapkan ada dalam topik ini, yaitu materi yang dapat memudahkan saya
mengajar, merealisasikan pembelajaran vermakna dan model pembelajaram yang sesuai
dengan tujuan Pendidikan, manfaat yang saya harapkan dalam topik ini adalah saya dapat
menerapkan konsep pembelajaran sesuai filosofi Pendidikan KHD dalam pembelajaran nyata
di kelas.
Untuk peserta didik: yang saya harapkan untuk peserta didik adalah dapat membantu
peserta didik dalam memahami pembelajaran, mengembangkan kompetensi yang sesuai
dengan bakat dan minat, meningkatkan keaktifan peserta didik dalam setiap materi
pembelajaran dan memberikan stimulus bagi peserta didik agar dapat berdiskusi dan bekerja
sma.

Anda mungkin juga menyukai