Anda di halaman 1dari 3

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

TOPIK 2 MEMULAI DARI DIRI


Chathariny Lumbansiantar

A. Instruksi Penugasan Tulisan Reflektif


1. Apa yang Anda ketahui dan pahami dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang
pendidikan dan pengajaran?

Jawaban: Dengan mencermati dan menelaah mengenai pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang
menggagas mengenai pendidikan dan pengajaran. Maka hal yang dapat saya ketahui, dan
pahami ialah pendidikan dan pengajaran menjadi kesatuan yang saling terikat, dan tidak bisa
diputuskan. Pada dasarnya Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan menjadi
penuntun, dalam menuntun segala kodrat yang ada pada diri setiap anak, karena
pemikirannya menganggap bahwa pendidikan itu tidak hanya mengenai kemampuan untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan saja. Tetapi bagaimana seseorang anak atau
manusia itu dapat memperoleh kemerdekaan melalui keselamatan, kebahagian, dan menjadi
manusia yang utuh serta berbudaya. Dengan memiliki akal, hati dan rasa kemanusian sebagai
manusia dan mahkluk hidup yang memiliki akal dan pikiran. Maka dengan pendidikan,
manusia harus memanusiakan manusia, sehingga setiap anak hidup bebas dari ketidakadilan,
dan ketidaksetaraan. Sedangkan pengajaran menjadi proses dalam pendidikan, yang memiliki
tujuan untuk memberikan ilmu, namun dengan mendasarkan pada cinta dan keikhlasan.
Sehingga dalam konteks pengajaran, seorang pengajar yaitu guru harus menjadi cerminan
bagi anak muridnya, sebagai pencerah, dan selalu menolong anak-anak didik untuk mengenal
dirinyam dan mencapai mimpinya. Oleh karena itu, dalam pengajaran seorang pengajar harus
dapat menghormati, dan mendukung keunikan, serta perbedaan dalam setiap diri muridnya.
Lantas, pemikiran akan pendidikan dan pengajaran dari Ki Hajar Dewantara sangat berguna
untuk kehidupan bersama, karena memiliki misi untuk memerdekakan manusia sebagai
anggota persatuan.

2. Apa relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat
ini dan konteks pendidikan saat Anda bersekolah?

Jawaban: Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran, tentunya


sangat relevan dengan pendidikan di Indonesia saat ini. Bahkan pemikirannya telah menjadi
landasan dalam pengembangan kurikulum yang sedang dikembangkan di Indonesia yaitu
kurikulum merdeka. Adapun alasan mengapa pemikiran Ki Hajar Dewantara yang
merupakan gagasan yang sudah lama, dan dapat dikatakan kuno relevan terhadap pendidikan
sekarang. Karena pada dasarnya Ki Hajar Dewantara mengkonsepkan bahwa pendidikan itu
holistik, dimana pendidikan menjadi wadah untuk murid atau anak berkembang secara penuh
dengan memiliki kemampuan rasio, olah rasa, olah jiwa, serta olah raga. Dan itu didapatnya
melalui proses pembelajaran yang berlandaskan pada diri murid dengan dilaksanakan secara
terbuka, bebas serta menyenangkan. Sehingga pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap
pendidikan yang harus melahirkan anak-anak yang memiliki pengetahuan, karakter dan
berbudaya secara merdeka menjadi tujuan pendidikan di Indonesia hingga saat ini. Sehingga
relevansi dari pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap pendidikan di Indonesia saat ini,
tertelak pada tujuan pendidikan yang ingin mewujudkan anak atau peserta didik memiliki
keimanan atau ketaqwan, memiliki karakter atau akhlak, serta memiliki jiwa yang mandiri
dan bebas. Pemikiran Ki Hajar Dewantara juga relevan terhadap konteks pendidikan ketika
saya bersekolah, dimana pada kurikulum 2013 menghadapkan misi dari pendidikan dengan
empat dimensi seperti akal, sosial, jasmani dan rohani yang diimpelementasikan melalui
pendidikan karakter. Peran guru juga diharapkan menjadi fasilitator dan motivator. Oleh
karena itu, prinsip pengajaran pada kurikulum 2013 sejalan dengan pemikiran Ki Hajar
Dewantara. Sehingga dapat dinilai bahwa pendidikan di Indonesia masih dikembangkan
dengan berlandaskan nilai historis akan pendidikan di Indonesia, dan itu mendorong relevansi
dari pemikiran Ki Hajar Dewantara di masa lalu, terhadap pendidikan di Indonesia di masa
sekarang.

3. Apakah Anda merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda menjadi peserta didik?
Apakah Anda juga merasa memiliki kemerdekaan belajar ketika Anda memilih profesi
guru?

Jawaban: Konsep merdeka belajar yang saat ini sedang dikembangkan pada kurikulum
merdeka, masih sangat baru di telinga untuk didengar. Hal tersebut dikarenakan ketika saya
sekolah, konsep belajar ialah pergi ke sekolah, mendengarkan guru mengajar, mengerjakan
tugas yang diberikan guru, dan diskusi dengan teman dalam kelompok. Artinya kemerdekaan
belajar seperti yang sekarang dicanangkan itu, tidak pernah saya rasakan. Hal tersebut
dipengaruhi, karena proses belajar berfokus pada guru, dan guru dalam mengajar tidak
memihak terhadap anak muridnya, karena pola mengajarnya hanya berfokus pada
mengajarkan hal yang menjadi tujuan pembelajaran. Mau itu berhasil atau tidak, yang penting
program pembelajaran terus berjalan, dan bagaimana gaya belajar setiap anak semua di sapu
rata menjadi satu. Sehingga menyebabkan pola pembelajaran di masa saya, hanya mengikuti
bagaimana rancangan guru, bagaimana harapan guru dan tujuan pendidikan di
Indonesia.Kemerdekaan belajar mulai saya rasakan ketika saya kuliah S1, dan juga memilih
profesi guru, karena pada proses belajar saya sudah dapat mengeksplorasi berbagai cara,
sumber dan pola belajar yang sesuai dengan kemampuan, kenyamanan diri saya. Sehingga
kemerdekaan belajar pada tahap ini, menuntun saya untuk bertanggung jawan terhadap diri
sendiri terlebih dahulu, dan ini menjadi wujud merdeka belajar yang memihak pada
kemerdekaan diri setiap orang, dalam menentukan dirinya menjadi apa.

B. Harapan dan Ekspektasi

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda
diri Anda sebagai seorang pendidik dan pada harapkan ada dalam topik ini?
peserta didik Anda setelah mempelajari topik
ini
Harapan saya terhadap diri sendiri sebagai seorang Kegiatan yang saya harapkan pada topik ini adalah
pendidik setelah mempelajari topik ini adalah, saya pengimplementasian mengenai peran guru sebagai
akan dapat mengoptimalkan pemikiran Ki Hajar pendidik dan pengajar yang sesuai dengan
Dewantara yaitu dalam menjalankan pendidikan pemikiran Ki Hajar Dewantara, melalui materi
saya menjadi seorang pendidik yang menuntun pembelajaran, penalahan konsep pengajaran dan
siswa untuk memperoleh kemerdekaan belajar pendidikan. Sehingga harapnnya saya
sesuai dengan kodrat yang ada pada dirinya. mendapatkan manfaat untuk bekal saya menjadi
Sedangkan dalam pengajaran, saya menjadi seorang seorang guru yang profesional.
guru yang memberikan ilmu dengan ketulusan dan
kasih sayang. Sehingga ekspektasi saya adalah
menjadi seorng guru yang selalu mendidik dan
menuntun siswa dengan penuh kesabaran, semangat
dan cinta kasih.
Harapan saya kepada pesera didik saya ialah, Kegiatan yang saya harapkan pada peserta didik,
mereka dalam proses penuntunan dan pengajaran ialah sama-sama memahami merdeka belajar yang
saya menjadi anak-anak bangsa yang memperoleh diharapkan oleh Ki Hajar Dewantara melalui
kebahagian, keselamatan, kemerdekaan untuk kelak pembelajaran ini, sehingga materinya ialah
mereka dapat mengembangkan diri, dan juga mengenai praktek dan penerapan merdeka belajar
manusia yang utuh serta berbudaya. Dengan yang harus dilakukan oleh siswa yang sesuai
memiliki akal, hati dan rasa kemanusian sebagai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Hal ini
manusia dan mahkluk hidup yang memiliki akal akan menimbulkan manfaat untuk siswa semakin
dan pikiran. Sehingga ekspektasi saya ialah mereka paham, bagaimana untuk menciptakan merdeka
menjadi generasi bangsa Indonesia yang belajar yang sesuai dengan kodrat dirinya.
berkualitas, baik dari segi pengetahuan, karakter,
kesehatan, jiwa dan juga religius.

Anda mungkin juga menyukai