Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR PPG

JURNAL REFLEKSI “FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA”

Dosen Pembimbing: Drs.Yunisrul, M.Pd

Oleh:

Yuniar Tahira Laili – 22400435

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
Nama / NIM Yuniar Tahira Laili / 22400435

Nama
Matakuliah Filosofi Pendidikan
Review Pada mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, saya mempelajari banyak
pengalaman pengetahuan baru mengenai sejarah perjalan Pendidikan Indonesia yang
belajar. diprakarsai oleh bapak Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hadjar Dewantara dari
zaman kolonial hingga zaman modern saat ini. Pendidikan merupakan salah
satu kunci untuk menjadikan manusia beradab. Berdasarkan hal tersebut saya
dapat lebih memaknai pendtingnya proses pendidikan tidak hanya dari sisi
kognitif saja namun juga mengedepankan aspek afektif dan psikomotorik. Hal
ini relevan dengan pendidikan masa kini yang lebih terbuka dan
memperhatikan tumbuh kembang peserta didik.

Selain itu saya juga mendapatkan informasi mengenai pemikiran Ki Hadjar


Dewantara yang begitu banyak dalam dunia pendidikan yang dapat saya
jadikan sebagai gamabaran untuk menjadi seorang guru. Pendidikan
menciptakaan ruang bagi peserta didik untuk bertumbuh secara utuh agar
mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) serta menjadi
mandiri (merdeka lahir) tanpa merasa tergantung kepada orang lain. Guru
tidak hanya menyalurkan ilmu pengetahuan (aspek kognitif) tetapi juga
memberikan pembelajaran mengenai keterampilan kecakapan hidup (kognitif
dan afektif).

Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia ini terdiri dari lima topik
pembelajaran diantaranya:

Topik 1: Perjalanan Pendidikan

Pada topik 1 ini terdapat 3 point mengenai pemikiran Ki Hajar Dewantara


yang dapat saya pelajari:

1. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman


Pendidikan adalah untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak
agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. Oleh sebab itu pendidik hanya dapat menuntun tumbuh
atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak. Pendidikan juga
harus terus bertransformasi sesuai dengan kodrat zaman.

2. Asa Trikon
Asas Trikon merupakan asas yang dikenalkan oleh Ki Hajar
Dewantara, 3 asas tersebut yaitu Kontinuitas (tidak melupakan akar
nilai budaya), Konvergen (pendidikan harus memanusiakan manusia),
dan Konsentris Pendidikan harus menghargai keberagaman dan
memerdekakan murid)

3. Berpusat pada Peserta Didik


“Bebas dari segala ikatan. Dengan suci hati mendekati sang anak,
bukan untuk meminta sesuatu hak, melainkan untuk berlomba pada
sang anak”-KHD. Artinya pendidikan haruslah berorientasi pada
siswa. Siswa perlu diberi kebebasan dalam menentukan apa yang ingin
ia pelajari dan tugas pendidik adalah menuntun dan membimbing
dalam menoptimalkan potensi anak.

Topik 2. Dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Terdapat 4 point pentingyang saya pelajari yakni:

1. Membedakan antara pendidikan dan pengajaran


2. Mengajarkan anak sesuai dengan zamannya
3. Memberikan kebebasan anak untuk memilih metode belajarnya sendiri
4. Student Centered

Topik 3. Identitas Manusia Indonesia

1. Nilai Religius
Terdapat 6 agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu
2. Nilai Kebhinekaan
Identitas masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai macam ras, suku,
budaya, bahasa, kepercayaan, tradisi, dan berbagai ungkapan simbolik
3. Nilai Pancasila
Pancasila berisi “jiwa bangsa Indonesia”. Di dalam Pancasila
terkandung intisari yang berisi jiwa dan semangat masyarakat
Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur.

Topik 4. Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia

1. Pendidikan Demi Kesatuan Bangsa


Pancasila merupakan dasar filosofi pendidikan pada umumnya dan
pendidikan agama di Indonesia yang berkontribusi bagi kesatuan hidup
berbangsa dalam kemajemukan Indonesia
2. Pendidikan dalam Masyarakat Pancasila
Proses pembelajaran budaya minoritas tetap di hargai dan didukung
juga dipelajari agar proses berjalan dalam kehiduan profil pancasila
yang ingin kita gagas bersama.
3. Profil Pelajar Pancasila
Terdapat 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu dimensi Beriman
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
dimensi Berkhebinekaan Global, dimensi Bergootng Royong, dimensi
Mandrii, dimensi Bernalar Kritis, dimensi Kreatif

Topik 5. Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan

1. Sekolah Kembang
Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang
menitikberatkan perubahan secara menyeluruh/lahir batin berdasarkan
kodrat alami setiap individu. Kemerdekaan yang dimaksud dalam
pendidikan itu bersifat tiga hal, berdiri sendiri, tidak bergantung pada
orang lain dan dapat mengatur dirinya sendiri.
2. Sekolah Erudio
Sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan yang
berpihak/memerdekakan peserta dapat dilakukan dengan beberapa hal
dimulai dari guru yaitu: Menarik perhatian siswa dengan gaya bicara
yang menyenangkan dan penjelasan yang mudah dipahami. Emmbuat
kesepakatan kelas.

3. SDN 010 Bongan


Keseluruhan proses pengimplementasian pendidikan yang berpihak
atau memerdekakan peserta didik tidak bisa dilakukan oleh satu
elemen saja dalam hal ini guru. Namun seluruh elemen sekolah harus
saling bersinergi.

4. Sanggar Anak Akar


Bentuk praktik belajar di sekolah dapat dilakukan secara bersama-
sama. Dalam melakukan evaluasi bersama untuk meningkatkan sarana
dan cara berdinamika yang dibutuhkan, masing-masing anak membuat
perencanaan sendiri dan merencanakan bersama waktu-waktu yang
harus dilakukan sebagai waktu milik bersama.

Refleksi Pengalaman belajar yang dipilih:


pengalaman
belajar yang “Topik 5 Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan”
dipilih
1) Mengapa topik tersebut penting dipelajari?
Sebelum mempelajari materi pada topik ini, saya berpikir bahwa
sebuah proses pendidikan harus dilakukan di sebuah ruangan dengan
diikuti peserta didik bersergam lengkap yang diam dan fokus
pembelajaran. peserta didik harus patuh pada aturan yang diberikan
guru dan selalu mengerjakan tugas dengan baik. namun setelah belajar
pada topik ini mahasiswa dikenalkan dengan praktik pendidikan yang
memerdekakan peserta didik. Hal ini selaras dengan kurikulum yang
digunakan pada pendidikan Indonesia saat ini.
Materi yang disampaikan yaitu mahasiswa diberikan beberapa video
yang memperlihatkan bagaimana peserta didik belajar dengan
kemerdekaan, dan hampir semua peserta didik terlihat menikmati
pembelajaran yang ada. Tidak ada seragam, tidak ada aturan yang
begitu mengekang, dan tidak ada tugas yang memberakan sehingga
peserta didik belajar dengan penuh kesadaran dan atas kemauannya
sendiri. Semua pembelajaran dilakukan dengan berpusat pada peserta
didik. Peserta didik diperbolehkan belajar sesuai dengan minat dan
bakatnya masing-masing. Bakat yang mereka miliki kemudian bisa
tersalurkan dengan adanaya pendidikan yang memerdekakan.
Pendidikan yang memerdekakan merupakan salah satu gagasan yang
dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara. Dengan adanya pendidikan
yang memerdekakan diharapkan peserta didik dapat mencapai
keselanatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya tanpa bergantung
pada orang lain.

2) Bagaimana saya mempelajari topik yang ada pada mata kuliah


tersebut?
Kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan media LMS (Learning
Management System). LMS memberikan sarana bagi dosen dan
mahasiswa. Kegiatan pembelajaran disusun secara terpadu dan mudah
untuk diakses dimanapun berada. Pada kegiatan pembelajaran terdiri
dari tujuh alur pembeljaran yaitu alur “MERDEKA”:
a. Mulai dari Diri
Menjawab pertanyaan refleksi mengenai Pendidikan
Memerdekakan menurut mahasiswa yang terdiri dari 3 pertanyaan.
b. Eksplorasi Konsep
Diberikan beberapa video mengenai sekolah yang sudah
mempraktikkan pendidikan yang memerdekakan. Dari beberapa
video tersebut saya dapat mengetahui dan memiliki bayangan
mengenai sekolah yang memerdekakan peserta didik dan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
c. Ruang Kolaborasi
Berkolaborasi dengan kelompok untuk membuat rumusan
mengenai 3 pertanyaan yang berhubungan dengan praktik baik
terhadap pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta
didik.
d. Demonstrasi Kontekstual
Memberikan gambaran yang kontekstual tentang pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dan mememrdekakan peserta didik
dalam pendidikan abad ke 21 dengan media visual atau audio.
e. Elaborasi Pemahaman
Berlatih untuk memberikan perspektif reflektif kritis berdasarkan
pemahaman saya mengenai pendidikan yang berpihak pada peserta
didik dalam kelompok kecil di kelas. Pertanyaan pemantik yang
diberikan mengenai pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa
Indonesia.
f. Koneksi Antar Materi
Membuat sebuah kesimpulan mengenai pendidikan yang berpihak
pada peserta didik dan ememrdekakan peserta didik dalam
pendidikan abad ke-21 dengan mengaitkan pemahaman dari topik
1 sampai topik 5. Sehingga dengan mengaitkan materi dari topik
sebelumnya harapnnya saya dapat mengimplementasikan
pemahaman tersebut pada sekolah tempat saya PPL.
g. Aksi Nyata
Membuat sebuah projek perubahan (change project) tentang
pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan
peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dengan sekolah tempat
PPL.

3) Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari


topik tersebut penting bagi saya? Mengapa?
Penting,karena saya memperoleh ilmu yang mendalam terkasi dasr-
dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang dapat saya jadikan sebagai
modal untuk menjadi seorang guru yang profesional. Pemikiran-
pemikiran Ki Hadjar Dewantara masih sangat relevan untuk
diaplikasikan pada pendidikan saat ini, seperti halnya mengenai
pendidikan yang memerdekakan atau biasa disebut dengan merdeka
belajar.

(tuliskan refleksi terhadap pengalaman belajar terpilih: 1) Mengapa topik-topik tersebut


penting dipelajari? 2) Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata
kuliah tersebut? 3)Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-
topik tersebut penting bagi saya? Mengapa?)
Analisis Adapun beberapa artefak yang dihasilkan dari pembelajaran pada topik ini
artefak dapat diakses pada folder link drive berikut yang telah saya cantumkan:
pembelajaran
Mulai Diri:

Demonstrasi Kontekstual :

https://drive.google.com/file/d/1sq7Lkxq48PWdTY3DD484Hc_yN1ZIjQ8a/vi
ew?usp=drivesdk

Koneksi Antar Materi:

Aksi Nyata :

https://drive.google.com/file/d/1LMs4nujx_WZwXVjkjEnAuQ7GXv6xvbo5/
view?usp=sharing

(cantumkan visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi pengalaman


belajar atau tautannya di sini, beserta analisis Anda terhadap artefak pembelajaran
tersebut.)
Pembelajaran Pembelajaran bermakna yang diperoleh dari mata kuliah Filosofi Pendidikan
bermakna Indonesia yaitu mengenai pembelajaran yang memerdekakan anak dengan
(good memperhatikan kebutuhannya. Pendidikan yang memerdekakan dapat
practices) membangun anak menjadi manusia merdeka lahir batin, luhur akal budinya
serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan
bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa, tanah air serta manusia pada
umumnya. Sebagai seorang calon guru diupayakan dapat memaknai dan
menghayati ajaran-ajaran tersebut dalam meningkatkan kemajuan pendidikan
di Indonesia. Melalui mata kuliah Filosofi Pendidikan Indoneisa, saya
berharapdapat menjadi seorang pendidik yang selalu berusaha dalam
menuntun kodrat yang ada pada diri peserta didik sebagai individu yang hidup
di lingkungan masyarakat. Guru tidak hanya menciptakan peserta didik sesuai
dengan yang guru inginkan tetapi pendidikan menuntun peserta didik agar
tumbuh menjadi seseorang yang sesuai dengan kodratnya (bakat, minat, dan
kemampuannya)

(tuliskan garis besar makna yang diperoleh dari aktivitas refleksi diri terhadap
pengalaman belajar mata kuliah ini: Bagaimana saya akan menggunakan apa yang
sudah dipelajari untuk memperbaiki diri saya sebagai individu dan sebagai guru, serta
membawa perubahan terhadap siswa?

Anda mungkin juga menyukai