Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU

MATA KULIAH INTI ( FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA)

Dosen Pembimbing Seminar :


Mimi Rosadi, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

NAMA : ROY MARTIN SIMANGUNSONG


NPM : 221446582

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG II
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
MEDAN
2023
Nama Filosofi Pendidikan Indonesia
Matakuliah

Review Mata kuliah filosofi pendidikan indonesia memiliki 5 topik pembelajaran yang
pengalama telah saya ikuti sehingga memiliki pengalaman belajar baik bagi saya.
n belajar. Berikut review pengalaman belajar pada mata kuliah filosofi pendidikan
indonesia.

Topik 1 : Perjalanan pendidikan Nasional sebelum dan sesudah


kemerdekaan menurut Ki Hajar Dewantara

Materi pembelajaran pada topik satu mempelajari bagaimana


perjalanan pendidikan di indonesia. Ki Hajar Dewantara menjadi kiblat
sebagai guru yang di teladani, KHD mengatakan bahwa pendidikan sebagai
tuntutan, tuntutan dalam hidup tumbuhnya murid. Artinya pendidikan yang
menuntun segala kodrat anak-anak agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi- tingginya. Pada topik ini saya menjadi tahu perjalanan pendidikan
di indonesiadari sebelum dan sesudah merdeka.

Pendidikan sebelum merdeka pada saat itu tidak semua orang dapat
mengenyam pendidikan. Pendidikan hanya dapat dilakukan oleh golongan
kebangsaan dan kelas sosial yang tinggi. Pada saat itupun pendidikan hana
sebatas membaca, menulis, dan berhitung saja. Oleh karena itu bangsa
indonesia menginginkan perubahan pada pendidikan termasuk Ki Hajar
Dewantara yang melakukan trobosan besar yang mendirikan organisasi
taman siswa. Kemudian setelah kemerdekaan, banyak sekali pemikiran Ki
Hajar Dewantara untuk kemajuan pendidikan di indonesia seperti Tut Wuri
Handayani yang resmi diimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar.

Topik 2 : Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Pada topik kedua ini saya belajar mengenai dasar dasar pendidikan
yang menuntun. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD
mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun.
Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani
atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan
bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang
subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka
meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang
berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari
pak tani. Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit
berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan
pengairan dan cahaya matahari serta „tangan dingin‟ pak tani, maka biji jagung
itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal. Dalam proses “menuntun”,
anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai„pamong‟ dalam memberi
tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan
dirinya. Seorang „pamong‟ dapat memberikan „tuntunan‟ agar anak dapat
menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Anak juga secara sadar
memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga mempengaruhi kemerdekaan
anak lain.

Topik 3 : Identitas manusia Indonesia berdasarkan nilai kemanusiaan,


nilai Pancasila, nilai religius dan Pendidikan Indonesia.

Pada topik ini saya mempelajari bahwa identitas manusia itu terbagi 3 yaitu :
1) Manusia Indonesia Lahir, Hidup dan Berkembang dalam

Kebhinekatunggalikaan. Orang-orang Indonesia menemukan makna


keindonesiaannya yang kaya akan keragaman (kebhinekaan). Keragamaan
(kebhinekaan) itu merupakan pengalaman yang secara hakiki membentuk
identitas keindonesiaan sejak Indonesia belum diakui sebagai sebuah Negara.
Bagi saya sebgai salah satu masyarakat Indonesia, keragaman merupakan nilai
yang khas dan menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia. budaya, bahasa,
ras, suku, bahasa, kepercayaan, tradisi dll. 2) Manusia Indonesia sebagai
Manusia Pancasila, Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai,
jiwa dan semangat yang dihidupi oleh orang-orang Indonesia yang selalu
menjunjung tinggi nilai gotong-royong. 3) Manusia Indonesia sebagai
Manusia Religius, agama di indonesia terbilang cukup banyak dan beragam.
Sikap religious atau spiritualitas mestinya menjadi jiwa dalam
mengembangkan visi kemanusiaan Indonesia.

Topik 4 : Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia

Pada topik ini berupa Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa yang
terdiri dari Pancasila sebagai identitas fisik dan psikis, Pancasila sebagai ciri
khas negara Indonesia, Pancasila sebagai identitas kultur, Pancasila sebagai
dasar membangun identitas nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa,
sehingga Pendidikan Nasional Indonesia bermuara pada Profil Pelajar
Pancasila (PPP) sebagai perwujudan manusia Indonesia yang kuat dengan
nilai-nilai luhur budaya yang menjadi akar pendidikan dalam upaya memaknai
dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan.

Topik 5 : Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan

Pada topik ini saya menelaah Praktik baik di beberapa sekolah yang
mengimplementasikan pendidikan yang berpihak pada murid dan
memerdekakan peserta didik. Kemudian membuat satu proyek perubahan
untuk mewujudkan pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik.

Refleksi Seluruh topik/materi pembelajaran pada mata kuliah filosopi pendidikan


pengalama sangat penting untuk dipelajari mengingat saya sebagai calon seorang guru
n belajar yang harus mempersiapkan diri untuk berkontribusi pada pendidikan di
yang indonesia.
dipilih
Saya memilih topik 1 Perjalanan pendidikan Nasional sebelum dan sesudah
kemerdekaan menurut Ki Hajar Dewantara, dan topik 5 Telaah Praktik Baik
Pendidikan yang Memerdekakan untuk saya refleksikan berdasarkan
pengalaman belajar yang saya pelajari. Topik-topik tersebut sangat penting
untuk dipelajari sebagai pengingat kita bagaimana kondisi awal perjalanan
pendidikan di indonesia sehingga pada saat ini. Untuk mempelajari dan
mengetahui bagaimana pendidikan yang seharusnya dijalankan di negara kita.
Merancang sistem pendidikan berdasarkan pengalaman belajar yang lalu untuk
dapat memperbaiki pendidikan kedepannya berdasarkan pemikiran Ki Hajar
Dewantara yang sangat berperan dalam dunia pendidikan di indonesia.
Kemudian hal ini menjadi telaah bagi kita untuk dapat melakukan perubahan-
perubahan untuk memerdekakan peserta didik.

Saya mempelajari topik-topik tersebut dengan penuh semangat untuk


mendalami ilmu dalam pendidikan yang tentunya penting untuk saya
kedepannya. Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik
tersebut sangat penting bagi saya karena hal ini memberikan pembelajaran
yang bermakana bagi hidup saya yang kelak dapat saya terapkan peserta didik
jika saya menjad seorang guru kedepannya.

Analisis Berikut link artefak pembelajaran yang telah saya buat terkait materi yang
artefak ada pada mata kuliah filosofi pendidikan indonesia :
pembelajar
1. https://drive.google.com/file/d/1YyN-itbo9O6-
an
WlMaHKEIRuw5Uo_-N8bb/view?usp=drivesdk
2.https://drive.google.com/file/d/1Z04rPiRBdTTJCKZgIEjPMBbzP
dzzd8IF/view?usp=drivesdk
Pembelajar Tentunya terdapat makna yang saya peroleh dari refleksi diri terhadap
an pembelajaran yang telah saya pelajari pada mata kuliah filosopi pendidikan
bermakna indonesia yaitu saya menyadari untuk terus belajar memperbaiki diri
(good berdasarkan apa yang telah saya ketahui sebagai individu dan sebagai guru.
practices) Melakukan proses pembelajaran yang memerdekakan peserta didik
berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara untuk selalu menuntun tumbuh
kembangnya anak berdasarkan kodrat alam dan kodrat zaman untuk mencapai
kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya yang kelak dapat saya
terapkan serta membawa perubahan besar pada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai