Anda di halaman 1dari 5

JURNAL REFLEKSI

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN I


MATA KULIAH SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU

Disusun Oleh:

VERA FIRMANSARI
23345685
ILMU PENGETAHUAN ALAM 012

Dosen Pembimbing:
Relsas Yogica, M.Pd

PPG PRAJABATAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG 2024

Nama Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen I


Review Pengalaman Belajar Review mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen I,
saya mendapat berbagai pengetahuan dan pengalaman yang
menurut saya belum pernah dipelajari sebelumnya.
Pengetahuan dan pengalaman yangs aya dapatkan sangat
menarik untuk dipelajari karena sesuai dengan perkembangan
Pendidikan saa ini. Mata Kuliah ini dilakukan selaras dengan
kegiatan PPL I di Sekolah mitra. Perkuliahan ini dilakukan
sebanyak 4 topik pembelajaran yang dipelajari pada semester
1 adalah sebagai berikut.

Topik 1: Prinsip Understanding by Design dalam Perencanaan


Pembelajaran dan Asesmen
Pada topik ini membahas tentang penyusunan rancangan
pembelajaran menjadi hal yang sangat penting bagi seorang guru.
Rancangan pembelajaran dapat membantu guru dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Kerangka berfikir menggunakan prinsip UbD
dalam merancang pembelejaran dimulai dsari menentukan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran, Tujuan
Pembelajaran yang akan dicapai mendeskripsikan kompetensi berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai, dimiliki,
dan dikuasai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran.
kemudian menentukan asesmen yang akan digunakan untuk penilaian,
asesmen digunakan sebagai alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data dan informasi dari proses dan hasil pembelajaran.
dan selanjutnya menentukan kegiatan pembelajaran/Langkah
pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan Pembelajaran
mempertimbangkan pendekatan yang digunakan, model, strategi dan
metode yang digunakan.

Topik 2: Asesmen Sebagai Alat untuk Mengetahui Kebutuhan


Belajar, Perkembangan, dan Pencapaian Hasil Belajar Peserta
Didik
Pada topik ini mempelajari asesmen sebagai alat ukur untuk
mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan
pencapaian hasil belajar peserta didik, yang mana Guru
memerlukan informasi untuk mengetahui apakah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di kelasnya sudah sesuai atau belum.
Informasi tersebut dapat diperoleh dengan mengukur kemampuan
siswa. Alat ukur tersebut disebut sebagai asesmen. Asesmen
merupakan aktivitas untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa,
memantau perkembangan siswa serta memperoleh alat bukti atau
dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran.

Topik 3: Telaah Kesesuaian Pembelajaran dan Asesmen Sesuai


dengan Pendekatan Teaching at The Right Level
Pada topik ini membahas tentang kesesuaian pembelajaran dan
Asesmen yang sesuai dengan pendekatan TaRL. Peserta didik adalah
individu yang unik. Setiap peserta didik memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Karakteristik ini mencakup pemahaman awal atau
tingkat capaian pembelajaran. Artinya, tidak semua peserta didik
memiliki kemampuan awal yang sama terhadap materi yang
disampaikan guru. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas harus
dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pembelajaran
berdiferensiasi dilakukan dapat mempertimbangan proses (materi
yang akan diajarkan), konten(cara mengajarkan), dan produk (luaran
atau output yang dihasilkan.

Topik 4: Rancangan Pembelajaran dan Asesmen Menggunakan


Pendekatan Culturally Responsive Teaching
Pada topik ini mempelajari tentang bagaimana Guru perlu
merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan keberagaman
siswa di kelas. Guru bertugas untuk menciptakan suasana belajar yang
nyaman, salah satunya dengan menempatkan peserta didik minoritas
agar memiliki kesamaan hak dan memperoleh kesempatan yang sama
dalam mengembangkan kemampuan diri. Salah satu pendekatan yang
dapat digunakan adalah pendekatan CRT. Pendekatan CRT ini
menjadi suatu cara untuk membekali guru dalam mengajar peserta
didik di lingkungan yang berlatar belakang budaya yang berbeda-beda
serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta didik.

Pengalaman belajar yang dipilih: Pengalaman belajar yang


dipilih, yaitu tentang Telaah Kesesuaian Pembelajaran dan
Asesmen Sesuai dengan Pendekatan Teaching at The Right
Level pada Topik 3. Pada topik ini dibahas tentang pentingnya
guru dalam mengenal kemampuan peserta didik,
mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuan, gaya
belajar dengan tujuan mendapat gambaran mengenai
kemampuan peserta didik sehingga perlakuan yang diberikan
guru berbeda dan lebih memperhatikan siswa yang
kemampuan kurang sehingga pembelajaran yang diberikan
dapat dipahami oleh seluruh peserta didik.
Analisis artefak pembelajaran Artefak pembelajaran pada Topik 3 terkait dengan Telaah
Kesesuaian Pembelajaran dan Asesmen Sesuai dengan
Pendekatan Teaching at The Right Level
Pada topik ini membahas tentang kesesuaian pembelajaran dan
Asesmen yang sesuai dengan pendekatan TaRL (Teaching at The
Right Level). Peserta didik adalah individu yang unik. Setiap peserta
didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik ini
mencakup pemahaman awal atau tingkat capaian pembelajaran.
Artinya, tidak semua peserta didik memiliki kemampuan awal yang
sama terhadap materi yang disampaikan guru. Kegiatan pembelajaran
di dalam kelas harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dapat mempertimbangan
proses (materi yang akan diajarkan), konten(cara mengajarkan), dan
produk (luaran atau output yang dihasilkan.
Ruang Kolaborasi
Pada bagian ini mahasiwa dapat menelaah rancangan pembelajaran
yang dibuat guru di sekolah sesuai dengan pendekatan Teaching at
the Right Level (TaRL) secara berkelompok, Mengamati proses
pembelajaran guru di sekolah tempat anda melaksanakan PPL. Anda
juga dapat mengambil dokumentasi pada bagian-bagian yang
berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi, dan melakukan
wawancara kepada guru kelas untuk mendapatkan informasi yang
lebih mendalam mengenai rancangan pembelajaran dan asesmen
dengan pendekatan TaRL dan pembelajaran berdiferensiasi.

Demonstrasi Kontekstual
Pada bagian ini mahasiswa membagikan membagikan hasil
observasi di sekolah. Hasil observasi mengenai kegiatan pembelajaran
berdiferensiasi yang dilakukan guru di sekolah. Belum menerapkan
TaRL secara penuh. Penerapan TaRL yang terlihat pada pembagian
kelompok belajar siswa sesuai dengan hasil pemberian asesmen awal
pada siswa. Tetapi, Proses, Konten dan Hasil yang diberikan masih
sama diberikan kepada setiap mahasiswa.

Koneksi Antar Materi


Pada bagian ini dapat memahami mengenai pendekatan TaRL
dengan teori karakteristik peserta didik yang telah Anda pelajari.
Output kegiatan ini dapat berupa peta konsep, poster, infografis,
video, dan lain-lain.

Aksi Nyata
Pada bagian ini mahasiswa menyusun draft rancangan pembelajaran
dan asesmen sesuai dengan pendekatan TaRL. Tugas rancangan
pembelajaran ini akan disempurnakan pada topik selanjutnya.

Pembelajaran bermakna Saya akan menggunakan apa yang telah saya pelajari pada topik
(good practices) ini khususnya mengenai Strategi Pembelajaran yang berpihak
pada peserta didik sebagai pedoman untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif. Karena hasil belajar, aktivitas
belajar, serta penggunaan asesmen yang tepat bagi peserta didik
ditentukan oleh pemahaman guru terhadap karakteristik peserta
didiknya. Guru dapat melakukan pengelolaan dalam kelas serta
memberikan pengajaran dengan lebih baik jika guru berhasil
memetakan kondisi peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi
dilakukan dapat mempertimbangan proses (materi yang akan
diajarkan), konten(cara mengajarkan), dan produk (luaran atau output
yang dihasilkan. Diferensiasi proses dapat ditentukan dengan .
diferensiasi konten dapat ditentukan setelah mengetahui kemampuan
awal peserta didik dengan cara memberikan asesmen diagnostic pada
sebelum pembelajaran, sehingga dapat mengetahui kesiapan belajar
peserta didik, Setelah itu mengetahui minat peserta didik dan
selanjutnya Profil Belajar Siswa. Berdasarkan profil belajar siswa
guru memastikan Gaya Belajar Siswa, guru memastikan peserta didik
belajar sesuai dengan modalitas belajarnya. Belajar dengan modalitas
visual,diberikan dalam bentuk gambar, peserta didik dengan modalitas
auditori dapat diberikan materi dalam bentuk audio, dan modalitas
belajar kinestetik dapat menggunakan pekerjaan yang sesuai dengan
materi pembelajaran, Hal ini tentunya yang juga akan membawa
perubahan baru dalam proses pembelajaran, guru dapat
melakukan inovasi dan menyesuaikan apa yang akan
diajarkan dengan kebutuhan peserta didik tanpa memaksakan
kehendaknya yang mungkin saja bertentangan dengan keinginan
peserta didik dan terkadang menjadikan proses pembelajaran
menjadi membosankan.

Anda mungkin juga menyukai