Anda di halaman 1dari 6

Nama: Cerli Marsita

Prodi : PPG Prajabatan Gelombang 1 (Bahasa Inggris)

Nama
Matak Jurnal Refleksi: Filosofi Pendidikan Indonesia
uliah
Review Topik 1 “Perjalanan Pendidikan Indonesia”
pengal
aman Pada pembelajaran topik I menjelaskan tentang adanya perjalanan dan
belajar perkembangan pendidikan Indonesia dari zaman sebelum kemerdekaan dan sesudah
. kemerdekaan dengan filosofi yang diunggah yaitu tentang pembelajaran Ki Hadjar
Dewantara. Dalam topik ini diawali dengan merefleksikan diri terkait alasan
menjadi guru. Kemudian pada subtopik berikutnya belajar tentang bagaimana
perjalanan pendidikan nasional dari perspektif Ki Hadjar Dewantara. Berdasarkan
pengalaman yang telah saya peroleh mahasiswa diajak flashback tentang perjalanan
pendidikan di Indonesia dengan proses dan tahapan yang dilakukan oleh banyak
tokoh. Dimulai dari perkembangan tentang pendidikan dari segi kurikulum sampai
pada kurikulum Merdeka yang sekarang mulai diterapkan diberbagai sekolah
dengan kombinasi pembelajaran paradigma baru mengusung pancasila sebagai
proses pembelajaran dengan istiliah "Profil Pelajar Pancasila".

Topik 2 “Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara”

Topik ini menjelaskan tentang dasar pendidikan kurikulum merdeka yang


dihubungkan dengan makna pendidikan dari perspektif Ki hadjar Dewantara. Perlu
diingat bahwa pendidikan anak harus menyesuaikan kodrat alam dan kodrat zaman.
Peserta didik akan senantiasa mempunyai tuntutan yang berbeda sesuai kapan dan
dimana anak tinggal. Pendidik sudah seharusnya mengembangkan diri agar bisa
memberikan yang terbaik untuk muridnya. Selanjutnya, Ki Hajar Dewantara
menyebutkan TRI MONG dalam sistem Pendidikan yakni: 1) MOMONG
Merawat dengan penuh kasih sayang, menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik. 2)
AMONG Memberi contoh tentang baik dan buruk tanpa harus
memaksa/mengambil hak anak. 3) NGEMONG Mengamati, merawat, menjaga
agar anak mampu mengembangkan dirinya, bertanggung jawab dan disiplin
berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki sesuai kodratnya. Dalam prinsip tersebut,
pendidikan ditekankan sebagai proses, bukan hasil. Oleh karena itu, pendidik
berperan menemani murid berproses dalam menemukan pengetahuannya. Pendidik
perlu mempunyai pemahaman dan penerapan Tri Koro Dharmo dengan baik: 1)
ING NGARSO SUNG TULODHO Pendidik memikirkan teladan dan bantuan apa
yang bisa diberikan kepada murid. 2) ING MADYA MANGUN KARSO Pendidik
membuka ruang dialog, sebagai narasumber, dan penuntun murid. 3) TUT WURI
HANDAYANI Pendidik memberikan saran dan rekomendasi atas proses yang
dilalui murid. Untuk menerapkannya, pendidik bisa memulai dengan membangun
karakter, memperbaiki hubungan sosial dengan murid, membiasakan
berkomunikasi dengan logis dan sistematis, dan melibatkan murid dalam
pembelajaran.

Topik 3 “Identitas Manusia Indonesia”

Pada pembelajaran ini tentang identitas manusia Indonesia dimana Indonesia


menjadi negara yang penuh dengan keragaman, kemanusiaan Indonesia mencakup
nilai, jiwa, hasrat, martabat, sosialitas, relasionalitas, genuitas, dialogalitas, dan
Nama: Cerli Marsita
Prodi : PPG Prajabatan Gelombang 1 (Bahasa Inggris)

berbagai tradisi manusia Indonesia dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi.
Setidaknya ada tiga hal penting yang diyakini sebagai nilai kemanusiaan khas
Indonesia, yakni nilai kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai Pancasila dan religiusitas.
Manusia Indonesia lahir dan berkembang dalam kebhinekaan yang beragam dengan
manusia lainnya. Bagi orang-orang Indonesia, keragaman (kebhinekaan)
merupakan salah satu karakter keindonesiaannya yang amat khas. Semua
kebhinekaan terangkum dalam pancasila, Pancasila merupakan intisari yang
merangkum nilai-nilai, jiwa dan semangat yang dihidupi oleh orang-orang
Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong-royong. Hal ini juga
ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara.

Topik 4 “Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia”

Pada pembelajaran topik 4 dasar yang diutamakan dalam Profil Pelajar Pancasila
adalah nilai-nilai keberagaman serta nilai-nilai agama. Generasi muda yang
memiliki banyak tantangan zaman diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan
perkembanag teknologi sekaligus dapat mempertahankan persatuan bangsa. Melalui
enam aspek Profil Pelajar Pancasila yaitu: 1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan
YME, dan Berakhlak Mulia, 2. Berkebhinekaan Global, 3. Bergotong Royong, 4.
Kreatif, 5. Bernalar Kritis, dan 6. Mandiri Generasi mudah dapat mempertahankan
persatuan bangsa. Keenam aspek Profil Pelajar Pancasila diharapkan dapat
menjawab tantangan zaman seperti konflik ras, munculnya ideologi radikal,
degradasi moral, krisis sosial, serta konflik yang disebabkan adanya keberagaman.
Generasi muda diharapkan dapat mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari. Serta penggunaan Pancasila sebagai dasar pendidikan merupakan proses
internalisasi nilai- nilai leluhur. Melalui proses internalisasi tersebut, entitas
Pancasila akan tetap lestari dalam masyarakat. Selain itu, pendidikan yang
berpedoman pada Pancasila juga mengutamakan peserta didik sebagai manusia
yang merdeka. Proses pendidikan yang dilakukan didasarkan pada minat, bakat,
serta potensi peserta didik (student center learning). Pendidikan ini dapat disebut
juga dengan pendidikan yang memerdekakan. Pendidikan yang memerdekakan
artinya sekolah harus menjadi lingkungan yang menyenangkan bagi peserta didik
sehingga menghasilkan pembelajaran bermakna.

Topik 5 “Telaah Praktik Baik Pendidikan Yang memerdekakan”

Pada topik ini menjelaskan bagaimana bentuk pendidikan yang memerdekakan


peserta didik dengan mengunakan kurikulum merdeka, konten akan lebih optimal
agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar
sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek
tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu,
sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Dalam topik ini juga ditekankan
bahwa guru harus mengenal karakteristik masing-masing peserta didik,
memberikan bimbingan dan penguatan sesuai dengan minat, bakat, dan potensi
peserta didik (membangun mimpi, vision, passion). Hal itulah yang seharusnya
dikuasai oleh seorang guru dalam merdeka belajar dan merdeka mengajar.
Nama: Cerli Marsita
Prodi : PPG Prajabatan Gelombang 1 (Bahasa Inggris)

Reflek 1. Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?


si
pengal Topik tersebut penting untuk memahami dasar dari adanya pendidikan di Indonesia
aman yaitu dari zaman sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan dengan filosofi
belajar dipilih yang diunggah tentang pembelajaran pemikiran dari Ki Hadjar Dewantara.
yang Pada konsep pembelajaran yang diberikan oleh Ki Hajar menjelaskan asal muasal
dipilih dari pendidikan sehingga kita jadi lebih memahami dasar adanya pendidikan di
Indonesia dengan melalui banyak proses untuk mencapai pada titik saat ini.
Sehingga seorang pendidik tau tentang asal muasal dan cara yang harus dilakukan
untuk memberikan pembelajran yang laying pada peserta didik hal tersebut bisa
dipelajari dari konsep dasar yang diberikan oleh Ki Hajar dengan mengunakan
sistem Tri Among, Tri Koro Dharmo.

2. Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah


tersebut?

Saya mempelajari topik yang ada pada mata kuliah filosofi pendidikan dengan
menguankan alur MERDEKA mempelajari dari awal mulai diri, eksplorasi dan
kolaborasi yang akhirnya implementasi yaitu pada aksinyata dengan cara
mengerjakan tugas yang ada dengan membaca materi dari sumber LMS dan juga
dari sumber lain sebagai penguat dalam materi pembelajaran filosofi pendidikan.
Pada saat saya mempelajari eksplorasi maka saya sedang membaca materi yang
diberikan dalam LMS yang selanjutnya akan diterapkan dalam praktek
pembelaajran pada aksi nyata.

3. Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik


tersebut penting bagi saya? Mengapa?

Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik tersebut sangat penting


bagi saya karena menambah wawasan sekaligus sebagai bekal saya dalam
mengimplementasikannya pada kegiatan praktik mengajar, sehingga saya bisa
menerapkan pembelajaran yang lebih baik lagi dengan dasar yang dijelaskan oleh
Ki Hajar. Kendala dalam mempelajari topik ini yaitu bagaimana menerapakan
pembelajaran yang benar-benar memerdekakan peserta didik yang efektif sehingga
terjadi pembelajran yang baik dan emrata dengan situasi jumlah peserta didik yang
cukup banyak.

Analisi
s
artefak
pembel
ajaran
Nama: Cerli Marsita
Prodi : PPG Prajabatan Gelombang 1 (Bahasa Inggris)

https://drive.google.com/file/d/1a8JU-0gi2Fr8xG-Cg-p28KwEPR_QQMXS/view?
usp=sharing

Topik 1- Artefak ini menjelaskan mengenai perkembangan pendidikan Indonesia


sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan. Dimulai dari zaman kolonial
sampai dengan setelah kemerdekaan.

https://drive.google.com/file/d/19Sk7SzDlZ2sNy6oMWp_7fkr-3tbNWE5D/view?
usp=sharing

Topik 2- Artefak ini membahas tentang kontekstual dasar pendidikan Ki Hajar


Dewantara salah satunya nilai Budi Pekerti yang menjadi bagian yang tidak bisa
dilepaskan dari pendidikan dan pengajaran oleh guru.
Nama: Cerli Marsita
Prodi : PPG Prajabatan Gelombang 1 (Bahasa Inggris)

https://docs.google.com/presentation/d/1Bn0q_IK78_6ekVZ7woivvJvwOsbVJavt/
edit?usp=sharing&ouid=100249713173661709563&rtpof=true&sd=true

Topik 3- Artefak ini menjelaskan mengenai identitas manusia Indonesia yang


menghayati nilai kemanusiaan khas Indonesia.Terdapat 3 nilai yaitu
kebhinekaantunggalikaan, nilai pancasila dan religiusitas.

https://docs.google.com/presentation/d/1Bn0q_IK78_6ekVZ7woivvJvwOsbVJavt/
edit?usp=sharing&ouid=100249713173661709563&rtpof=true&sd=true

Topik 4- Artefak ini menjelaskan tentang implementasi yang tepat untuk


mendukung pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia dan
perwujudan profil pelajar pancasila terhadap pendidikan abad-21 yang berpikir
terhadap peserta didik.
Nama: Cerli Marsita
Prodi : PPG Prajabatan Gelombang 1 (Bahasa Inggris)

https://docs.google.com/presentation/d/10gGPfrK9wx3o1GCvtYO70lTLIfd6Al9s/
edit?usp=sharing&ouid=103147998593427882574&rtpof=true&sd=true

Topik 5- Artefak ini menjelaskan bagaimana bentuk pendidikan yang


memerdekakan peserta didik dengan mengunakan kurikulum merdeka, konten akan
lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep
dan menguatkan kompetensi.

Pembe
lajaran Dengan adanya mata kuliah Filosofi Pendidikan sangat bermanfaat bagi saya selaku
berma calon pendidik agar dapat mengolah pembelajaran dengan lebih baik yaitu dengan
kna cara memahami setiap individu dengan kemampuan dan minat bakat yang dimiliki
(good oleh peserta didik. Dengan mempelajari materi ini dapat saya terapkan pada
practic kegiatan praktik terbimbing maupun mandiri serta ketika menjadi guru nanti.
es) Harapannya dengan memahami Filosofi Pendidikan ini dapat membuat
pembelajaran lebih bermakna, memahami kemapuan yang dimiliki oleh peserta
didk, memberikan kebutuhan yang diinginkan dengan sistem Tri Mong, serta dapat
mengakomodir peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai