Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nabila Royyanatul Hikmah

NIM : 223128915147
Kelas : Pendidikan Biologi 02

AKSI NYATA TOPIK 3

Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk
menguatkan pemahaman tentang identitas manusia Indonesia dengan mengacu pada panduan
berikut:

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah
dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan;

Jawaban:
Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara yang merupakan kesepakatan pendiri
bangsa saat Negara Indonesia didirikan dan sampai dengan saat ini pada era globalisasi,
Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila
sebagai dasar negara, harus menjadi pedoman negara dalam menghadapi beraneka macam
tantangan globalisasi yang terus berkembang. Ekosistem sekolah adalah ekosistem formal
yang strategis untuk penanaman, pengimplementasian dan pelestarian nilai-nilai Pancasila.
Pancasila dilambangkan dengan gambar burung garuda yang memiliki 5 perisai di bagian
tubuhnya. Simbol Burung Garuda ini terdapat di seluruh ruang kelas, kantor guru, ruang
pertemuan dan ruang kepala sekolah. Lambang Pancasila adalah Garuda Pancasila yang
berwujud Burung Garuda. Burung Garuda merupakan raja dari segala burung yang juga
dikenal sebagai Burung Sakti Elang Rajawali. Burung Garuda melambang kekuatan dan
gerak yang dinamis yang terlihat dari sayapnya yang mengembang, siap terbang ke
angkasa. Burung garuda sebagai simbol nilai-nilai maupun kebhinekaan yang harus
senantiasa direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai-nilai pancasila ini
sebagawi wujud penghoramatan dan pelestarian nilai pancasila. Melestarikan nilai-nilai
pancasila sebagai penguatan identitas manudia Indoensia yang memiliki nilai luhur yang
membedakan dengan negara lain. Adapun implikasi simbol garuda pancasila ini
diimplementasikan dalam proses pembelajaran maupun akivitas di sekolah. Hal ini bisa
dilihat dari berdoa untuk mengawali pembelajaran, saling menghargai antar komponen
sekolah, pembiasaan setiap pagi untuk membaca al-quran, bergotong royong menjaga
kebersihan lingkungan sekolah. Selain itu, nilai-nilai pancasila juga selalu dihidupkan
dalam suasana sekolah oleh semua lapisan mulai dari kepala sekolah, guru, peserta didik
dan tenaga kependidikan untuk mengikuti apel pagi setiap hari senin dan melaksanakan
upacara peringatan hari besar Nasional.

2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang


ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.

Jawaban:
Bagi bangsa Indonesia, kebhinekaan adalah anugerah yang diterima sejak sebelum
bangsa ini bersatu sebagai Negara yang merdeka. Kebhinekaan Indonesia mengandung
kekayaan nilai-nilai filosofi dan religiositas. Religiositas masyarakat secara dinamis hidup
dan berkembang dalam praktik hidup masyarakat itu sendiri. Pada era globalisasi saat ini
peran Pancasila tentu penting sekali guna tetap memelihara eksistensi kepribadian bangsa
Indonesia. Eksistensi identitas bangsa Indonesia ini harus senantiasadijaga dan
dilestarikan untuk menanggulangi adanya pengarug globalisasi yang merusak eksistensi
nilai-nilai pancasila. Kondisin ini memicu bermacam-macam budaya asing mudah masuk
ke dalam masyarakat. Dengan mudahnya masuk budaya asing ke masyarakat Indonesia
menimbulkan dampak baik positif dan negatif. Oleh karena itu, lingkungan sekolah
diharapkan menjadi salah satu penyaring arus globalisasi yang ditimbulkan dari dampak
globalisasi. Lingkungan sekolah memiliki peserta didik yang berasal dari generasi milenial
yang merupakan pilar bangsa diharapkan mempunyai kesadaran bela negara dengan tetap
berpegang pada nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh Indonesia meskipun berbagai budaya
asing masuk ke Indonesia. Masyarakat Indonesia dengan Pancasila sebagai filosofi hidup
berbangsa dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi semangat dan praktik hidup
bergotong-royong. Gotong-royong merupakan prinsip hidup bersama yang didasarkan
pada semangat kekeluargaan, kerelaan untuk saling menolong yang menumbuhkan rasa
keterjaminan sosial, dan tanggungjawab atas kehidupan bersama.
Penghayatan nilai-nilai Pancasila peserta didik di sekolah bisa dilihat dari saling
megharagia keberagaman dan kekuatan gotong-royongnya di ekosistem sekolah.
Mengingat gotong-royong merupakan identitas bangsa Indonesia, pelaksanaan gotong-
royong di sekolah perlu diapresiasi dan dilestarikan. Sekolah dengan peserta didik dan
tenaga kependidkan yang multi-religius dan multikultural, mampu memberi inspirasi
kepada perorangan maupun kelompok masyarakat lokal agar tetap menjadi garda depan
dalam mewujudkan gotong-royong. Gotong royong sebagai bentuk konkrit penghayatan
nilai-nilai Pancasila. Pengembangan kualitas hidup berpancasila yang ditandai oleh praktik
hidup bergotong-royong merupakan tanggungjawab setiap warga sekolah dalam upaya
menjaga dan melestarikan kebhinekaan suku, ras, agama, kepercayaan, dan budaya.
Gotong-royong merupakan semangat dan cara hidup bangsa Indonesia dari generasi ke
generasi yang dijiwai nilai-nilai Pancasila. Perjalanan, perjuangan dan hidup berbangsa
dalam kebhinekaan mendasarkan diri pada spiritualitas berketuhanan,
berperikemanusiaan, bersatu, bergotongroyong dan berkeadilan sosial. Pancasila berisi
nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia yang berkarakter religius. Menghayati semangat
dan nilai gotong-royong merupakan konkritisasi penghayatan nilai-nilai Pancasila. Di
tengah arus individualisme yang mengglobal, ada kecemasan dan kekhawatiran bahwa
semangat dan nilai gotong-royong akan semakin luntur. Oleh karena itu, bentuk-bentuk
penghayatan nilai gotong-royong yang secara nyata diperjuangkan dan dihayati oleh
masyarakat Indonesia di lingkungan sekolah perlu diletsraikan, diapresiasi dan
dipublikasikan secara luas.

Anda mungkin juga menyukai