Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU

(PRA-JABATAN)

Yunista
F4302112953
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022/2023
Nama Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia

Review pengalaman Semua materi yang ada di topik perkuliahan Filosofi Pendidikan Indonesia
belajar. penting untuk dipelajari karena keseluruhan materi berkaitan dengan proses
pembelajaran dan dari materi yang telah dipelajari kita bisa belajar tentang
perjalanan pendidikan di Indonesia. Adapun alasan pentingnya mempelajari
materi pada topik Filosofi Pendidikan Indonesia sebagai berikut ini.

1. Topik 1 mempelajari Perjalanan pendidikan Nasional.


Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan
manusia agar dapat berproses menjadi seorang individu yang merdeka.
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Inonesia)
ialah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Dengan adanya perjalanan pendidikan nasional, kita akan mempelajari
bahwa perkembangan pendidikan Indonesia tidak dapat lepas dari peran
Ki Hadjar Dewantara yang merupakan Bapak Pendidikan di Indonesia.
Perjalanan karier Ki Hajar Dewantara bisa dibilang cukup panjang.
Beliau sangat serius dalam mengelola pendidikan Taman Siswa namun
dia tetap menulis, yang awalnya membahas politik dan beralih menjadi
pendidikan dan kebudayaan.
2. Topik 2 mempelajari tentang Dasar-dasar Pendidikan Ki Hajar
Dewantara.
Pentingnya mempelajari dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara
yaitu agar menuntun segala kodrat yang ada pada peserta didik, agar
peserta didik dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan peserta didik
berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan yang
diberikan pada anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat
zaman karena kebutuhan dan perkembangan setiap generasi tentunya
berbeda. Di era saat ini tentunya pendidikan yang diberikan pada peserta
didik harus disesuaikan dengan kodrat zaman, artinya disesuaikan
dengan pendidikan abad 21. Pendidikan di era saat ini mengharuskan
setiap peserta didik memiliki skill dan potensi yang minimal dapat
dipegang oleh peserta didik untuk beradaptasi hidup di masa yang akan
datang saat keluar dari bangku sekolah. Penting bagi guru untuk
mengenalkan mengenai literasi digital dan teknologi pada peserta didik
agar peserta didik dapat menerapkan teknologi dengan baik dan positif
serta tidak terjebak pada dampak negatif dari perkembangan teknologi
saat ini. Sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal
sosial budaya peserta didik di wilayah kota Pontianak memiliki budaya
yang berbeda, maka dari itu sebagai guru harus memahami karakteristik
dan kondisi pada masing-masing peserta didik. Hal ini tentu berpengaruh
dalam menentukan metode dan segala aspek pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilakukan.
3. Topik 3 mempelajari tentang Identitas Manusia Indonesia.
Identitas manusia adalah karakteristik unik yang membedakannya
dengan orang lain. Pentingnya mempelajari Identitas manusia Indonesia
karena setiap orang mempunyai identitas pribadinya masing-masing
sehingga tidak akan sama dengan identitas orang lain. Identitas manusia
Indonesia berarti identitas manusia yang menghayati nilai-nilai
kemanusiaan khas Indonesia. Setidaknya ada tiga hal hakiki yang layak
ditegaskan sebagai nilai kemanusiaan khas Indonesia, yakni nilai
kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai Pancasila dan religiusitas. Identitas
manusia Indonesia dapat menjadi ciri khas dan keunikan yang dapat
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain di dunia.
4. Topik 4 mempelajari tentang Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan
Indonesia.
Salah satu karakter bangsa Indonesia adalah kebhinekaan (diversity)
dalam suku, ras, agama dan budaya. Pancasila menjadi entitas dan
identitas bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dalam setiap latar
belakang kehidupan sosial-budaya, ekonomi dan agama. Pentingnya
mempelajari Fondasi Pendidikan Indonesia karena dengan adanya
Pancasila, kita sebagai pendidik memiliki fondasi yang kuat yang
berlandaskan Pancasila. Kemudian Fondasi Pendidikan Indonesia saling
berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila yang berlandaskan Pancasila
yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia; Berkebinekaan Global; Gotong Royong; Kreatif; Bernalar Kritis
dan Mandiri menjadi profil lulusan pelajar dalam pendidikan Indonesia.
Alasan Pancasila sebagai identitas nasional karena bangsa Indonesia
mempunyai sejarah dan prinsip yang berbeda dengan bangsa-bangsa di
negara lain.
5. Topik 5 mempelajari tentang Telaah Praktik Baik Pendidikan yang
Memerdekakan.

Pada topik ini, kita melaksanakan praktik pembelajaran


berdasarkan materi yang telah dipelajari dari topik 1 sampai topik 4
dengan metode memerdekakan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Sehingga materi pembelajaran pada mata kuliah ini telah
diterapkan di sekolah PPL dan ilmu yang telah dipelajari bermanfaat
untuk kedepannya.

Refleksi pengalaman a. Mengapa topik tersebut penting dipelajari?


belajar yang dipilih Menurut saya prinsip pendidikan yang memerdekakan adalah prinsip
yang harus diketahui dan dipegang oleh semua guru. Agar semua
peserta didik yang kita didik terpenuhi semua kebutuhan belajarnya
sesuai dengan dirinya masing-masing. Diharapkan juga dapat
menghilangkan kebiasaan lama guru yang memaksakan kondisi belajar
dan peserta didik untuk mencapai target kurikulum namun pembelajaran
tersebut tidak memiliki makna bagi peserta didik. Tidak ada rasa
bahagia lagi pada saat pembelajaran. Namun dengan mempelajari topik
ini diharapkan guru mengajar sesuai dengan kebutuhan peserta
didik, karakternya, potensinya dan kodrat mereka. Kemudian
akhirnya guru dapat menuntunnya dengan cara-cara yang tepat dan
mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki peserta didiknya.
b. Bagaimana saya mempelajari topik yang ada pada mata kuliah
tersebut?
Dengan menggunakan alur MERDEKA.
 Pada kegiatan M (mulai dari diri) saya menjawab 3 pertanyaan
refleksi tentang pendidikan yang memerdekakan.
 Pada kegiatan E (eksplorasi konsep) saya menonton 4 video
yang mempraktikan pembelajaran yang memerdekakan yaitu
sekolah kembang, sekolah erudio, SDN 010 Bongan, dan sekolah
anak akar.
 Pada kegiatan R (ruang kolaborasi) saya bersama kelompok
berdiskusi tentang : 1. Apa praktik baik yang telah dilakukan
oleh sekolah-sekolah pada video yang diobservasi mahasiswa
tentang pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta
didik? 2. Apa praktik baik yang dilakukan oleh sekolah mitra
Mahasiswa tentang pendidikan yang berpihak dan memerdekakan
peserta didik? 3. Bagaimana mewujudkan pendidikan yang
berpihak dan memerdekakan peserta didik dalam implementasi
kurikulum merdeka?
 Pada kegiatan D (demonstrasi kontekstual) kami membuat
presentasi atas jawaban-jawaban dari ruang kolaborasi.
 Pada kegiatan E (elaborasi pemahaman) Kami melakukan
diskusi di forum diskusi non virtual, Dosen/Instruktur
memberikan penguatan pemahaman tentang pendidikan yang
berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik
dalam pendidikan abad ke-21.
 Pada K (koneksi antar materi), kegiatan yang saya lakukan
adalah membuat infografis sebuah kesimpulan dan pesan kunci
dengan mengaitkan pemahaman dari Topik V dengan Topik I,
Topik II, Topik III dan Topik IV. Sejauh mana topik tentang
pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan
peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dapat
diimplementasikan pada pendidikan nasional dan sekolah mitra
mahasiswa secara khusus.
 Pada kegiatan A (aksi nyata), saya membuat makalah projek
perubahan (change project) tentang pendidikan yang berpihak pada
peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan
abad ke-21 dengan sekolah mitra mahasiswa. Projek perubahan ini
dapat dilakukan berdasarkan case- based. Makalah ini juga
sekaligus menjadi tagihan UAS mata kuliah Filosofi Pendidikan
Indonesia.
c. Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari
topik tersebut penting bagi saya? Mengapa?
Strategi dengan alur MERDEKA ini sudah membantu saya untuk
memahami suatu topik. Di dalamnya ada waktunya merenungkan apa
konsep awal yang saya miliki tentang Pendidikan yang
memerdekakan, berdiskusi, mengkomunikasikan hasil, hingga akhirnya
membuat makalah best practice. Jadi alur MERDEKA menjadi penuntun
bagi saya untuk mempelajari topik ini.

Analisis artefak
pembelajaran
Gambar disamping adalah
artefak yang ada pada
topik 5: Artefak tersebut di
atas adalah infografis dari
gambaran pembelajaran
yang saya laksanakan di
SD tempat saya
melakukan PPL 1 yang
sudah menunjukkan
Pendidikan yang
memerdekakan peserta didik. Model pembelajaran yang diterapkan
adalah model PBL . Saya menggunakan media yang variatif. Saya
menyadari kehidupan di abad-21 sangat membutuhkan keterampilan
bekerjasama. Hal-hal tersebut saya lakukan agar terjadi student centered
learning, dan ada banyak aktivitas pembelajaran yang membuat siswa
termotivasi dan bahagia untuk mengikuti pembelajaran.

Artefak tersebut saya simpan di penyimpanan digital dan saya sertakan


linknya sebagai berikut.
https://drive.google.com/drive/folders/1KojMxR8bEhJ9QJSX3wPhPbgz8B-
K0OgO?usp=sharing.
Pembelajaran Setelah menyelesaikan topik ini, saya mendapat pengetahuan baru bahwa:
bermakna (good
1. Penting untuk mengenal setiap peserta didik di kelas kita. Agar kita
practices)
tahu cara menuntunnya dan menyusun pembelajaran di kelas
tersebut.
2. Saya harus menyesuaikan pembelajaran sesuai karakter peserta
didiknya. Tidak ada lagi murid harus mengikuti kemauan saya. Gaya
ini adalah gaya pembelajaran zaman kolonial yang harus
ditinggalkan.
3. Dalam pembelajaran saya harus menggunakan media-media
pembelajaran terbaru untuk sesuai dengan kodrat zaman. Contohnya
menggunakan media virtual lab, PPT interaktif, Aplikasi peer deck dll
.

Dalam materi mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia dijelaskan


bahwa fondasi pendidikan Indonesia berkaitan dengan Profil Pelajar
Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; Gotong Royong; Kreatif;
Bernalar Kritis dan Mandiri menjadi profil lulusan pelajar dalam
pendidikan Indonesia. Sehingga dengan mempelajari Filosofi
Pendidikan Indonesia, sebagai pendidik sudah mempelajari perjalanan
pendidikan Indonesia, Dasar-dasar pendidikan Indonesia sesuai dengan
kodrat alam dan kodrat zaman, memahami karakteristik peserta didik
sesuai dengan identitas manusia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai