Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU

JURNAL REFLEKSI_MK. FILOSOFI PENDIDIKAN

Nama : Delviana Novita Jelita


Kelas : MIPA 2

Nama (tuliskan nama mata kuliah yang pengalaman belajarnya akan direfleksi)
Matakuliah Filosofi Pendidikan
Review (tuliskan hasil review berupa pengalaman belajar yang dipilih untuk
pengalaman direfleksi lebih lanjut: Apa yang telah saya pelajari di mata kuliah ini?)
belajar. Hal-hal yang saya pelajari pada mata kuliah ini diuraikan dalam beberapa
topik berikut:
Topik 1 Perjalanan Pendidikan Nasional
Pada awal tahap pembelajaran pada topik ini, saya membuat sebuah
tulisan reflektif tentang sebuah keputusan besar dalam hidup saya memilih
profesi guru sebagai pilihan yang mulia. Selanjutnya, saya mempelajari
perjalanan pendidikan Bangsa Indonesia berdasarkan perspektif Ki Hajar
Dewantara, Kontekstualisasi perjalanan pendidikan nasional, serta
menyampaikan argumen kritis dan reflektif tentang perjalanan pendidikan
di Indonesia. Beberapa hal baru yang saya pelajari dari materi perjalanan
Pendidikan Nasional, yaitu: Pendidikan zaman penjajahan digunakan untuk
kepentingan bangsa penjajah; Pada dasarnya pendidikan nasional
merupakan gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan
Indonesia; Esensi kemerdekaan berpikir harus didahului oleh guru sebelum
mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Sosok Ki Hajar Dewantara yang
membawa kemerdekaan bagi pendidikan di Indonesia sangat menginsipirasi
saya dalam mengemban tugas sebagai seorang guru demi memajukan
pendidikan bangsa Indonesia.
Topik 2 Dasar-dasar Pendidikan Ki Hajar Dewaantara
Pada topik ini saya mempelajari secara mendalam pemikiran filosofi Ki
Hadjar Dewantara tentang Pendidikan diantaranya terkait dasar-dasar
pendidikan yang menuntun, kodrat alam dan kodrat zaman, budi pekerti,
sistem among dalam menuntun kekuatan kodrat anak, menelaah keterkaitan
nilai luhur sosial budaya sebagai tuntunan dan pengaruhnya terhadap
pendidikan, serta kontribusi nyata penerapan dasar-dasar pendidikan Ki
Hajar Dewantara. KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu:
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu,
pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan
dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak
Topik 3. Identitas Manusia Indonesia
Mengawali topik Identitas Manusia Indonesia ini, saya memulai
sebuah refleksi dengan menjawab tiga pertanyaan pemantik tentang manusia
Indonesia yang saya ketahui, Kemudian saya mengeksplorasi konsep
manusia Indonesia yang memiliki nilai kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai
Pancasila dan religiusitas. Setalah memahami konsep manusia Indonesia,
saya membuat sebuah Demonstrasi Kontekstual untuk memberikan
gambaran yang kontekstual tentang identitas manusia Indonesia dengan
media visual hingga di akhir pembelajaran sayan mengobservasi dan
menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang
ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia. Hal yang dapat
saya pelajari berdasarkan pembelajaran pada topik ini bahwa pendidikan
adalah proses untuk melestarikan keragaman, menemukan nilai-nilai yang
menyatukan keragaman, dan melawan segala bentuk yang merongrong
kesatuan. Karenanya, pendidikan mesti menjadi praksis hidup bersama yang
saling peduli, mengasihi, menghargai dan bukan saling mengalahkan dalam
semangat kompetisi.

Topik 4. Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia


Pada topik ini, saya menelaah nilai-nilai Pancasila sebagai Entitas dan
Identitas Bangsa Indonesia dan menelaah Profil Pelajar Pancasila dan
perwujudannya pada Pendidikan yang Berpihak pada Murid dalam
Pendidikan Abad ke-21. Sama seperti kegiatan sebelumnya, pada awal
pembelajaran pada topik ini saya merefleksikan Pancasila dan Profil
Pancasila menurut saya. Kemudian, saya memperdalam pengetahuan
mengenai Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia melalui kegiatan
eksplorasi konsep, membuat demonstrasi kontekstual hingga aksi nyata arti
penting pancasila bagi saya. Pancasila manjadi dasar pengembangan
paradigma pendidikan untuk melestarikan kemajemukan peserta didik
dalam pendidikan abad 21 serta melahirkan profil pelajar pancasila. Profil
pelajar pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang
diaharapkan diraih oleh peserta didik sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Topik 5 Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan


Pengalaman belajar yang paling berkesan bagi saya saat mengikuti
perkuliahan Filosofi Pendidikan adalah saat mempelajari topik tentang
Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan. Saat itu kami
mengobservasi video yang berkaitan dengan penerapan praktik baik
pendidikan yang memerdekakan di Sekolah Kembang, Sekolah Erudio,
SDN 010 Bongan, dan Sanggar Anak Akar. Selain itu, kami juga menelaah
pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik di sekolah mitra
tempat kami melaksanakan PPL. Hasil telaah praktik pembelajaran yang
kami lakukan tersebut bertujuan agar kami dapat mewujudkan pendidikan
yang berpihak dan memerdekakan peserta didik di sekolah tempat kami
mengabdi nantinya.

Dari beberapa topik di atas, pengalaman belajar yang saya pilih untuk
direfleksikan adalah pembelajaran yang ada pada Topik 5 tentang Telaah
Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan. Topik ini saya pilih
karena saya dapat menelaah secara mendalam praktik baik pendidikan yang
memerdekakan peserta didik.
Refleksi Tuliskan refleksi terhadap pengalaman belajar terpilih:
pengalaman 1) Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?
belajar yang Dalam pembelajaran tentang telaah praktik baik pendidikan yang
dipilih memerdekakan ini, kami diarahkan untuk menelaah Praktik Baik
sekolah-sekolah yang menerapkan Filosofi Ki Hajar Dewantara.
Pendidikan yang memerdekakan menurut KHD adalah suatu proses
pendidikan yang meletakan unsur kebebasan anak didik untuk mengatur
dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara
lahiriah dan batianiah. Topik ini penting untuk dipelajari agar saya dapat
memahami bagaimana penerapan praktik baik pendidikan yang berpihak
dan memerdekakan peserta didik di sekolah-sekolah. Hasil telaah
tersebut dapat saya gunakan sebagai acuan bagaimana mewujudkan
pendidikan yang berpihak pada anak dengan menerapkan strategi-
strategi pendidikan yang tidak kaku. Selain itu, saya dapat mengetahui
bagaimana penerapan praktik pendidikan yang memerdekakan bukan
hanya sekedar teori saja tetapi juga mengenal amosfer penerapan praktik
baik pendidikan tersebut di sekolah secara langsung.
2) Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah
tersebut?
Untuk mempelajari topik tentang Telaah Praktik Pendidikan yang
memerdekakan ini, saya mengikuti alur pembelajaran menggunakan alur
MERDEKA. Alur MERDEKA adalah akronim dari Mulai dari Diri,
Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demontrasi kontekstual,
Elaborasi, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata yang kegiatannya
diuraikan sebagai berikut:
M_ulai dari Diri
Kegiatan yang saya lakukan pada tahap ini adalah melakukan refleksi
terhadap pendidikan yang memerdekakan peserta didik dengan
menjawab beberapa pertanyaan refleksi. Kegiatan refleksi ini bertujuan
untuk menguji pemahaman awal saya tentang pendidikan yang
memerdekakan peserta didik sebelum mempelajari topik ini secara
mendalam di kegiatan selanjutnya.
E_ksplorasi Konsep
Pada kegiatan eksplorasi konsep ini, saya memperdalam materi praktik
baik pendidikan yang memerdekakan dengan menelaah beberapa
tayangan video. Video-video tersebut menampilkan penerapan
pendidikan yang berpihak memerdekakan peserta didik di Sekolah
Kembang, Sekolah Erudio.
R_uang kolaborasi
Pada tahap ruang kolaborasi, saya bersama teman-teman kelompok
berkolaborasi untuk membahas mengenai praktik baik berdasarkan video
yang ada pada eksplorasi konsep kemudian membuat sebuah rumusan
tentang implementasi kurikulum merdeka dalam upaya mewujudkan
pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik.
D_emonstrasi kontekstual
Pada kegiatan ini, saya membuat sebuah Demonstrasi Kontekstual untuk
memberikan gambaran yang kontekstual tentang pendidikan yang
berpihak peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam
pendidikan abad ke-21 dengan media visual.
E_laborasi pemahaman
Pada tahap ini, saya berlatih memberikan perspektif reflektif kritis
berdasarkan pemahaman dan internalisasi tentang pendidikan yang
berpihak dan memerdekakan peserta didik melalui ruang diskusi. Pada
ini juga dosen pengampuh mata kuliah memberikan penguatan dan
umpan balik atas materi pembelajaran.
K_oneksi antara materi
Kegiatan yang saya lakukan pada tahap ini adalah membuat sebuah
kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan pemahaman dari Topik
V dengan Topik I, Topik II, Topik III dan Topik IV. Sejauh mana topik
tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan
peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dapat diimplementasikan
pada pendidikan nasional dan sekolah mitra mahasiswa secara khusus.
A_ksi nyata
Pada tahap aksi nyata, saya membuat sebuah projek perubahan (change
project) tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 di sekolah
tempat PPL. Dimana projek perubahan ini dilakukan berdasarkan case-
based
3) Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-
topik tersebut penting bagi saya? Mengapa?
Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik ini sangat
penting bagi saya karena saya dapat merefleksi diri mulai dari diri
terlebih dahulu, menelaah eksplorasi konsep hingga nanti dapat
membuat projek tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik
dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 di
sekolah tempat PPL.
Analisis (cantumkan visual artefak pembelajaran yang mendukung hasil refleksi
artefak pengalaman belajar atau tautannya di sini, beserta analisis Anda terhadap
pembelajaran artefak pembelajaran tersebut.)
Berikut adalah artefak pembelajaran pada Topik 5 tentang Telaah Praktik
Baik Pendidikan yang Memerdekakan yang mendukung hasil refleksi
pengalaman belajar saya, yaitu:
1. Demonstrasi Kontekstual
Artefak pembelajaran pada demonstrasi kontekstual ini berupa
berupa media visual berupa video pendek pemaparan hasil rumusan
kontekstualisasi pendidikan yang memerdekakan bagi peserta didik
pada abad ke-21 dan saya publikasikan di sosial media.
Berikut link artefak pembelajaran demonstrasi kontekstual:
https://drive.google.com/file/d/19JVqSPbv2pLKnYjIcwJ5WudK9o
2b8O8g/view?usp=drivesdk

2. Koneksi Antara Materi


Artefak pembelajaran pada tahap koneksi antar materi yaitu
kesimpulan dan pesan kunci dengan membuat keterkaitan
pemahaman topik 5 dengan topik 1, topik 2, topik 3, dan topik 4.
Sejauh mana topik tentang pendidikan yang memerdekakan dapat
diimplementasikan pada pendidikan nasional dan sekolah tempat
PPL.
Berikut link artefak pembelajaran koneksi antara materi:
https://docs.google.com/document/d/1R4kQ54ArQruEsRxQgv_9h
P6kNK-5Nvm3hFhYyxQqQHY/edit?usp=sharing

3. Aksi Nyata
Artefak pembelajaran ini berupa sebuah projek perubahan (change
project) tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan
memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 di
sekolah tempat PPL.
Berikut link artefak pembelajaran aksi nyata:
https://drive.google.com/file/d/1GKl7Os-
uNWBViQrZvanDG5E0WA8zBjmW/view?usp=sharing

Pembelajaran (tuliskan garis besar makna yang diperoleh dari aktivitas refleksi diri
bermakna terhadap pengalaman belajar mata kuliah ini: Bagaimana saya akan
(good menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk memperbaiki diri saya
practices) sebagai individu dan sebagai guru, serta membawa perubahan terhadap
siswa?
Dari pengalaman belajar tersebut, saya memperoleh pemahaman yang
lebih bermakna mengenai pendidikan yang berpihak dan memerdekakan
peserta didik adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Kemerdekaan inilah yang kelak akan menggerakkan mereka secara otomatis
untuk tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila. Pendidikan yang memerdekakan berlandaskan pemikiran Ki
hajar Dewantara yaitu pendidikan yang memerdekakan lahir dan batin.
Merdeka lahir dan batin artinya dapat mandiri atau tidak bergantung pada
orang lain dan sadar juga tentang hak dan kewajibannya sebagai anggota
masyarakat sehingga nanti dapat berpartisipasi dan berkontribusi untuk
masyarakatnya. Oleh karena itu, saya sebagai seorang pendidik turut andil
dalam mendukung proses belajar yang memerdekakan peserta didik
tersebut. Hal ini dapat diwujudkan dengan melibatkan peserta didik dan
kepentingan belajarnya dalam setiap proses pembelajaran yang dimulai dari
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran hingga penilaian.

Anda mungkin juga menyukai