Anda di halaman 1dari 52

Cut Deni Fitri Nadia, SH.

,
MA"
drh. Ratna Yulia,
M.Ed

Herliana, M.Pd
Menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid

Pembelajaran
Berdiferensiasi
untuk Meningkatkan
belajar bersama

Literasi dan Numerasi


Herliana, M.Pd
Widyaprada BPMP Provinsi Aceh
Yuk Belajar
Bersama;
• Pembelajaran Berdiferensiasi;
• Integrasi Profil Pelajar Pancasila.
• Kompetensi Sosial Emosional;
• Restitusi.
"Anak-anak tumbuh sesuai
kodratnya sendiri. Pendidik hanya
dapat merawat dan menuntun
tumbuhnya kodrat itu"

"Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap


manusia berdiri sebagai manusia merdeka
(berpribadi), yang dapat memerintah atau
menguasai diri sendiri"

Ki Hajar Dewantara
"Merdek
t i da
ak hanya terlepas dari perintah; akan
tetapi juga cakap memerintah diri
sendiri"
Merdek
a Berdiri di atas kemampuan sendiri

Bertanggung jawab; tertib lakunya


diri dalam hak dan kewajiban.

Mengelola diri (dalam mengikuti norma dan


aturan, mengambil keputusan dengan
bertanggung jawab).
Sudahkah kita
merdeka?
Pembelajaran Berdiferensiasi untuk
mewujudkan pendidikan yang berpihak
pada murid
Pemenuhan Kebutuhan Siswa
menjadikan setiap pembelajaran personal bagi siswa.

Kesiapan belajar Minat Profil Belajar


• kesesuaian materi ajar dengan • Gaya belajar
• kapasitas siswa untuk mempelajari
materi baru, kebutuhan nyata, • Kecerdasan manjemuk
• pengetahuan/keterampilan prasyarat • hubungan antarmapel, • Preferensi lingkungan belajar
• sebagai jembatan untuk • Pengaruh budaya.
yang dikuasai,
• Motivasi dan kondisi psikis lainnya. pengetahuan baru,
• meningkatkan motivasi, rasa ingin
tahu (curiosity).
Kesiapan Belajar
Setiap orang punya waktunya
Kesiapan belajar adalah kondisi awal murid untuk dapat mengikuti dan melakukan kegiatan pembelajaran
dengan baik. Kesiapan belajar termasuk kesiapan fisik, psikis, dan pengetahuan awal untuk memahami materi
yang akan dipelajari.
• Kesiapan fisik: kondisi prima murid untuk memulai belajar; bahwa ia dalam keadaan sehat, sudah
makan dan minum yang cukup, tidur yang cukup dan semua hal terkait kondisi tubuhnya.

• Kesiapan psikis adalah kondisi mental yang baik; bahwa murid dalam kondisi aman dan nyaman
untuk memulai belajar, tidak ada perundungan dan semua siswa mendapat perlakuan adil dan
kebebasan untuk berekspresi secara positif.

• Kesiapan pengetahuan awal sangat penting diketahui dan dipetakan oleh guru. Kesiapan ini terkait
dengan pengetahuan pra syarat untuk dapat memahami materi yang akan dipelajari. Sebagai contoh;
murid yang memahami operasi penjumlahan dan pengurangan akan berhasil mempelajari operasi
perkalian dan pembagian.
Lihat kembali kelas yang ibu bapak
ampu/ dampingi;
Mengapa guru perlu mengenal gaya belajar, kecerdasan
majemuk dan kesiapan belajar siswa dalam pembelajaran?

mencapai tujuan pembelajaran lebih efektif.


mengembangkan potensi diri. personal.
pembelajaran bermakna, aplikatif.
Gaya Belajar
Cara paling efektif untuk seseorang mengolah informasi

Auditorial
Visual Kinestetik
• Bunyi- suara,
• Radio, • Terlibat dalam gerak motorik
• Gambar, foto, bentuk,
• Gambar dengan suara halus dan kasar,
• Peta, arah, alur,
• Gambar gerak,
• Tabel, format, diagram, grafik. (penjelasan),
• Musik (dapat mengganggu bila • Berperan dalam kegiatan.
• lainnya?
musik bukanlah fokus
bahasan),
Dengan pengetahuan tentang kecerdasan majemuk,
guru dapat mengenali kecenderungan kecerdasan,
bakat dan minat setiap murid asuhannya. Selain itu
guru dapat mengadakan berbagai kegiatan untuk
mendukung tumbuhnya setiap kecerdasan tersebut.
Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan untuk
menanggapi kebutuhan-kebutuhan murid untuk
mengembangkan kecerdasan potensialnya.
https://akupintar.id/tes-gaya-belajar
https://akupintar.id/tes-kemampuan
Pembelajaran Berdiferensiasi

"serangkaian keputusan masuk akal


(common sense) yang dibuat oleh guru
yang berorientasi kepada kebutuhan
siswa"

" usaha untuk menyesuaikan proses


pembelajaran di kelas untuk memenuhi
kebutuhan belajar individu setiap murid"
(Tomlinson, 2001: 45).
• Dirancang dengan memperhatikan kebutuhan murid-murid,
menghargai perbedaan (keberagaman) kondisi dan
karakteristik meraka,
• Setiap anak didampingi untuk mampu belajar dengan
caranya dan mencapai hasil belajar sesuai dengan
potensinya.
• Setiap anak akan mendapatkan kesempatan yang sama
dalam usaha mencapai kompetensi yang dituju, namun Pembelajaran
setiap anak dapat menggunakan konten yang berbeda;
begitu juga proses belajar yang berbeda dan menghasilkan berdiferensasi
produk yang berbeda pula.
• Guru menyediakan lingkungan belajar yang mendukung "Kodrat alam dan kodrat
perbedaan itu, sehingga setiap siswa dapat mengenali dan
jaman" (KHD)
memilih cara belajar yang sesuai untuk dirinya.
Deferensiasi
Konten
Diferensiasi Proses

Diferensiasi
Produk
Hal utama yang harus diperhatikan dalam merancang
pembelajaran berdiferensiasi;
• memperhatikan kesiapan akademik siswa,
• mengetahui dan memahami minat siswa,
• mengidentifikasi gaya belajar siswa, yang harus
dijadikan acuan untuk merencanakan aktivitas belajar
siswa,
• meminta para guru untuk memberikan strategi
majemuk/beragam untuk mengorganisasikan dan
membedakan isi (konten kurikulum),
• menyesuaikan proses (pembelajaran) dengan profil
peserta didik,
• membedakan hasil/produk (berkaitan dengan
penilaian) untuk mengakomodir tingkat kesiapan,
Tomlinson (2015)
perbedaan minat, dan perbedaan gaya belajar siswa.
Strategi Diferensiasi
Upaya masuk akal dalam mengatur strategi untuk memenuhi perbedaan kebutuhan
belajar siswa.

Diferensiasi Konten
• membedakan tingkat kesulitan Diferensiasi Proses Diferensiasi Produk
materi berdasarkan kesiapan belajar Membedakan bentuk kegiatan Memberi pilihan bagaimana
siswa, belajar berdasarkan minat, gaya menunjukkan keberhasilan melalui
• memberi beberapa pilihan akses belajar dan preferensi lingkungan, produk hasil belajar yang berbeda
materi/ sumber belajar berdasarkan sesuai minat.
gaya belajar.
Membedakan konten, proses dan penilaian (produk) untuk
tujuan yang sama.
Lakukan Diferensiasi
Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses berkaitan dengan
Differensiasi Produk
rancangan bagaimana murid-murid akan
mencapai tujuan belajar. Untuk itu guru
Produk hasil belajar adalah hasil pekerjaan
perlu mengidentifikasi apakah murid akan
Diferensiasi Konten (praktik) murid-murid dalam proses
lebih efektif belajar secara berkelompok
Diferensiasi konten terkait dengan pembelajaran; dapat berupa produk
atau mandiri. Guru juga dapat menetapkan
penyesuaian konten (isi/ materi) individual maupun produk kelompok.
jumlah dan jenis bantuan yang dibutuhkan
pembelajaran. Untuk membantu perbedaan Produk ini harus dapat ditunjukkan kepada
murid-murid. Bantuan ini dapat berupa
kondisi siswa dalam memulai materi baru, guru, dapat berbentuk karya tulisan
panduan (instruksi tertulis) atau
maka guru perlu mempertimbangkan (karangan), hasil tes, rekaman pertunjukan,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pemetaan kebutuhan belajar murid-murid; diagram, gambar, presentasi, dan sebagainya
pemantik yang dapat menginspirasinya
termasuk dalam aspek kesiapan belajar, yang dapat menggambarkan pemahaman
untuk memulai mengerjakan tugas/
aspek minat, dan aspek profil belajar atau murid-murid terkait materi yang telah
karyanya sampai ia dapat belajar
kombinasi dari ketiganya. dipelajari.
(mengerjakannya) secara mandiri.
Beberapa diferensiasi konten yang dapat dilakukan guru atara lain:

untuk mencapai tujuan pembelajaran Pada pembelajaran dengan tujuan menulis deskripsi;
mengenal ekosistem; • beberapa murid yang menyukai kegiatan olah raga
• beberapa murid dapat diminta mengamati akan mendeskripsikan pengalamannya berolah
kebun, pantai, hutan dan sebagainya raga, sementara anak-anak yang menyenangi
(melalui pengalaman nyata atau musik akan mendeskripsikan sesuatu tentang karya
menggunakan media). musik, alat musik, atau pengalamannya bermusik.
• Diskusi di dalam kelompok dapat • Sebagian lain dari murid-murid ada pula yang suka
menjabarkan hewan dan tumbuhan dan memasak atau bercocok tanam, maka tulisan
hubungan keduanya dengan deskrisinya adalah tentang cara atau pengalaman
lingkungannya. memasak dan tentang tanaman dan cara menanam.
• Dengan pola yang sama mereka dapat
• Semua anak, pada akhirnya memahami teknik
menemukan konsep ekosistem, jenis,
menulis deskripsi dengan baik.
hubungan timbali balik makhluk di dalam
ekosistem tersebut.
Beberapa cara diferensiasi proses di antaranya:
• Menciptakan kegiatan belajar yang berjenjang tingkat
kompleksitasnya. Untuk siswa yang belum dapat • Memberikan bantuan dengan
memahami dapat diberikan materi tingkat rendah atau
menengah, sementara untuk mereka yang sudah mempertimbangkan waktu yang
memahami dapat diberi tugas yang lebih kompleks. Hindari dibutuhkan murid yang berbeda,
jumlah yang banyak untuk murid-murid yang sudah seperti memberikan dukungan bagi
memahami karena hal ini akan menimbulkan kebosanan
murid yang mengalami kesulitan atau
karena terus bekerja pada tingkat kesulitan dan materi yang
sama. sebaliknya mendorong murid yang
• Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan dengan cepat untuk mengejar topik secara
mempertimbangakan minat, dengan demikian akan
lebih mendalam.
mendorong murid mengeksplorasi berbagai materi yang
dipelajari.
• Mengembangkan kegiatan yang
• Membuat agenda individual untuk murid, selain agenda bervariasi yang mengakomodasi gaya
umum yang digunakan untuk semua murid. Misalnya guru belajar visual, auditori dan kinestetik.
membuat prosedur kerja untuk semua, namun tersedia
• Menggunakan pengelompokan yang
pula daftar kegiatan individual yang dapat dipilih murid
sesuai minatnya. Pekerjaan individu akan dikerjakan setelah fleksibel yang sesuai dengan
pekerjaan dengan instruksi umum. kesiapan, kemampuan dan minat
murid.
Diferensiasi Produk: • memberikan tantangan atau keragaman
• mempertimbangkan kebutuhan belajar belajar melalui produk, sekaligus
murid terlebih dahulu sebelum memberikan murid pilihan bagaimana
menentukan produk hasil belajar yang mereka dapat mengekspresikan
menjadi tegihan, pembelajaran yang telah mereka lalui.
• menentukan produk yang dapat • menentukan ekspetasi dari pembelajaran
membantu murid secara individual atau
murid-murid; di antaranya dengan
kelompok, menemukan kembali atau
menentukan: 1) kualitas pekerjaan apa
memperluas apa yang mereka pelajari
selama periode waktu tertentu (jangka yang diinginkan; 2) konten apa yang
pendek maupun jangka panjang). harus ada pada produk; 3) bagaimana
• menentukan produk yang mewakili cara mengerjakannya; 4) sifat dari
pemahaman dan aplikasi dalam bentuk produk akhir apa yang diharapkan
yang luas, produk juga merupakan
elemen kurikulum yang langsung dapat
dimiliki oleh murid.
Miskonsepsi Pembelajaran Berdiferensiasi
• Guru menyiapkan strategi sebanyak siswa di kelas,
• Guru membuat beberapa perencanaan sekaligus,
• Siswa pintar dikelompokkan dengan yang pintar, yang
kurang dengan yang kurang,
• Siswa dikelompokkan sesuai gaya belajar,
• Guru membantu semua siswa bersamaan secara
individual,
• Pembelajaran chaotic membuat guru kewalahan.
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis
Merancang Pembelajaran
Berdiferensiasi Untuk
Peningkatan Literasi &
Numerasi
'bila mereka gagal belajar dengan cara
kita mengajar, mengapa kita tidak
mengajar dengan cara mereka belajar"
Badan Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa pada
tahun 2018: Studi Literasi
Siswa Kelas X di 34
Provinsi.
Strategi Penguatan
Literas dan Numerasi
• Pengembangan Lingkungan Kaya Teks di Sekolah
2. Pengembangan Lingkungan Sosial Emosional
3. Penguatan Lingkungan Akademik
• Menyediakan sarana lingkungan fisik yang memberikan stimulus
numerasi kepada peserta didik serta
• lingkungan berkarya (makerspace) yang memfasilitasi interaksi
numerasi.
• Membangun lingkungan sosial-afektif positif yang mendukung growth
mindset bahwa numerasi merupakan keterampilan dasar yang harus
dimiliki oleh semua peserta didik dan merupakan tanggung jawab
u a n
semua orang, bukan hanya peran dari guru matematika saja.
jur
• Mengimplementasi berbagai program sekolah yang komprehensif dan
K e
n
sesuai untuk berbagai kelompok peserta didik yang ditargetkan,
misalnya program numerasi dini untuk peserta didik pendidikan usia
nt e
dini.
• Menekankan penalaran dan proses pemodelan pemecahan masalah di K o
dalam mata pelajaran matematika dan menerapkan numerasi lintas
kurikulum di mata pelajaran nonmatematika.
INTEGRASI PENDIDIKAN
KARAKTER
PROFIL PELAJAR
PANCASILA DALAM
PEMBELAJARAN UNTUK
PENINGKATAN KARAKTER
Diskusi dan Refleksi
• Bagaimana kaitan antara
diagram identitas gunung
es dengan penumbuhan
Profil Pelajar Pancasila
pada murid saya?
• Apa saja konsekuensi
logis dari diagram
identitas gunung es pada
peran saya sebagai guru?

https://youtu.be/Ql_4dFOoVJ0
"aturan dan keteladan yang berjalan konsisten"
Buatlah diagram/ infografis yang sesuai (30 menit)
aturan sekolah dan kelas yang dapat perilaku keteladanan orang dewasa (guru/
menumbuhkan perilaku baik: staf/ tamu di sekolah dan di kelas:

nilai-nilai kebajikan

aturan

hubungkanlah aturan sekolah dan kelas dengan keteladanan;


resapilah nilai-nilai kebajikan apa yang Ibu/Bapak dan warga sekolah YAKINI
adalah benih-benih tumbuhnya KARAKTER.
Mewujudkan P3 dalam bentuk perilaku sehari-hari
Diskusikan.
Gunakan teknik ini untuk membangun aturan kelas/ sekolah selaras dengan
P3 dan menjadi sebuah keyakinan bersama. Libatkan murid-murid untuk
membangun keyakinan akan nilai-nilai kebajikan dalam setiap aturan.
Kegiatan Kelompok (30 menit)
• Tentukanlah salah satu dimensi dan a. rutin (kegiatan rutin sekolah/ kelas di
elemen P3 yang ingin Ibu/ Bapak luar pembelajaran).
kuatkan; b. akademik- terintegrasi di dalam
• Gunakanlah tabel Y dan/atau tabel pembelajaran.
T untuk mengidentifikasi perilaku c. protokol/ budaya sekolah
yang diharapkan; gantilah
keyakinan "hormat", "bekerja",
"rasa diterima' dengan salah satu
elemen P3 yang Ibu/ Bapak akan
kuatkan.
• Tentukanlah strategi yang dapat
digunakan untuk menumbuhkan
perilaku baik tersebut;
STRATEGI PENUMBUHAN DAN PENGUATAN
KARAKTER DI SEKOLAH

DIINIS IAS I PENANGGUN


S TR AT E G I LINGKUP DOKUMEN KEGIATAN
OLEH G JAWAB
senam pagi, upacara,
RUTIN sekolah perencanaan guru dari peringatan hari besar/
nasional. pentas seni,
SD: Kepsek
SMP: Wakasis
dan laporan masukan siswa lomba antar kelas, ekskul,
dll.
AKADEMIK kelas/ lab/ Silabus, guru proses guru mapel, guru
ruang outdoor. RPP pembelajaran kelas, guru BK/
konselor.
PROTOKOL spanduk, kelas: siswa perumusan aturan,
kelas/
(BUDAYA poster, flyer, sekolah: guru sosialisasi, refleksi wali kelas, guru BK
SEKOLAH) sekolah melibatkan siswa. dan evaluasi.
media, dll
https://youtu.be/HhOKsx-soCE
Platform Merdeka Mengajar/ Pelatihan Mandiri/ Topik Profil Pelajar Pancasila
Telaah RPP dan
Pembelajaran
https://www.youtube.com/watch?v=Yw6Cga-t_EM
“Pendidikan adalah tempat penyemaian
benih-benih kebudayaan.”

Ki Hajar Dewantara
Diskusi
Apa yang akan
saya lakukan
segera:
• ...?
• ...........?
• ......................?
• ..................................
.?
Materi belajar lanjutan secara mandiri
di PMM:
Profil Pelajar Pancasila
Reward and Punishment vs Teori Kontrol
Pembelajaran Sosial Emosional
Coaching
Restitusi
Salam dan
t eri m a ka s i h .

Anda mungkin juga menyukai