Anda di halaman 1dari 5

Kegiatan Pembelajaran untuk Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila

Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran keterampilan,


pengetahuan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya melalui pelatihan, pengajaran dan penilaian.
Proses pembelajaran dalam pendidikan bukan hanya meningkatkan potensi
peserta didik, tetapi juga membuat mereka berkarakter baik. Sehingga siswa
menjadi generasi cerdas dan berkarakter.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim


mengatakan jika pendidikan karakter pada siswa menjadi salah satu upaya
mewujudkan pelajar Pancasila.

Pelajar Pancasila merupakan pelajar yang memiliki karakter berlandaskan


falsafah Pancasila atau memiliki nilai sila-sila Pancasila secara utuh dan
komprehensif. Nilai karakter yang ada pada tiap sila Pancasila sendiri terdiri
dari nilai karakter religius, peduli sosial, kemandirian, patriotisme atau rela
berkorban untuk negara, kebersamaan, demokratis serta keadilan.

Pendidikan karakter ini di ajarkan sejak dini kepada peserta didik mulai dari
sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Setidaknya terdapat 6 karakteristik atau
profil pelajar Pancasila yang harus dimiliki peserta didik untuk menjadi Pelajar
Pancasila yaitu:

 Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

 Kebhinekaan global

 Bergotong royong

 Kreatif

 Mandiri

 Bernalar Kritis

Dilansir dari antaranews.com, Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan 6


karakteristik belajar Pancasila tersebut merupakan pengembangan nilai-nilai
budaya Indonesia dan Pancasila yang menjadi fondasi untuk melihat arah
pembangunan nasional. Untuk menumbuhkan karakteristik pelajar Pancasila
diperlukan mekanisme atau gerakan penumbuhan karakter, mulai dari
sosialisasi, penyempurnaan pembelajaran serta aneka kompetisi.

Upaya Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila dalam Kegiatan Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran, guru berperan penting untuk membawa arah


pembelajaran tersebut lebih efektif dan optimal. Seorang guru bukan hanya
dituntut untuk mengajar materi guna mencapai kompetensi pembelajaran dan
mengutamakan kognitif siswa saja tetapi menggali potensi diri siswa untuk
berkarakter.

Pendidikan yang baik akan menjadikan negara berbudaya serta mempunyai


peradaban baik di masa depan.
Pendidikan diharapkan dapat menanamkan budi pekerti siswa serta
meningkatkan daya nalar kritis. Dengan begitu siswa dapat
mengimplementasikan apa yang mereka pelajari selama di bangku sekolah
dalam kehidupan sehari-hari, agar mereka dapat merasakan manfaatnya untuk
diri sendiri maupun lingkungan.

Tips Mengajari Hakikat Pancasila agar Bisa Diterapkan dengan Baik


Pancasila memiliki nilai-nilai penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
seperti mengajarkan kerukunan, kedamaian dan keharmonisan dalam hidup
bermasyarakat. Nilai-nilai pancasila ini harus ditanamkan dalam diri generasi
muda saat ini

Siswa juga diharapkan memiliki nilai karakter Pancasila dan mencerminkan


profil Pelajar Pancasila mulai dari beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa hingga kemampuan bernalar kritis. Adapun berikut ini merupakan
upaya menumbuhkan profil pelajar Pancasila dalam kegiatan pembelajaran, di
antaranya yaitu:
1. Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila; Beriman dan Bertakwa Kepada
Tuhan YME

Untuk menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila; Beriman dan Bertakwa Kepada


Tuhan YME dimulai dari pemberian arahan, pemahaman serta pembiasaan
siswa baik di rumah, sekolah atau lingkungan masyarakat. Beberapa hal yang
bisa diterapkan di sekolah dalam kegiatan belajar mengajar dari pemberian
materi agama, melatih keikhlasan dengan membantu orang lain, menggalang
donasi setiap hari Jumat, hingga membiasakan diri untuk berperilaku 5S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) di lingkungan sekolah.

Beberapa kebiasaan kecil ini diharapkan dapat menumbuhkan perilaku baik


pada diri siswa serta kebiasaan menghormati orang lain.

2. Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila; Berkebinekaan Global

Melalui profil / karakteristik kebhinekaan tunggal, diharapkan siswa dapat


menjaga budaya luhur, lokalitas dan identitas serta berpikiran terbuka ketika
berinteraksi dengan budaya lain. Artinya, siswa bisa mempertahankan
budayanya sendiri tanpa harus menolak atau tidak menghargai budaya lain.

Dalam hal ini, upaya menumbuhkan profil Pancasila bisa dilakukan melalui
pembelajaran antropologi atau kegiatan yang mengenalkan budaya asli, seperti
ekstrakurikuler tarian daerah. Dengan begitu, diharapkan siswa dapat
menyadari bahwa setiap daerah mempunyai budayanya sendiri dan mereka
tidak kaget ketika harus berhadapan dengan budaya lain di lingkungan berbeda.

3. Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila; Gotong Royong

Gotong royong merupakan karakteristik atau budaya Indonesia yang harus


dipertahankan. Gotong-royong sangatlah penting untuk mencapai tujuan
bersama dari kerjasama yang baik. Jangan sampai perilaku gotong royong
hilang dalam era kompetitif seperti saat ini.
Untuk menumbuhkan gotong-royong dan rasa saling menghormati pada siswa,
guru bisa menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, misalnya
melalui metode belajar diskusi.

Sekolah juga bisa mengadakan kegiatan bersih-bersih atau kompetisi kelas


terbersih untuk membuat siswa dalam satu kelas bekerja sama membersihkan
kelas mereka masing-masing, demi mencapai tujuan bersama, yaitu
memenangkan kompetisi. Guru berperan aktif dalam memotivasi siswa agar
dapat bekerjasama yang baik.

4. Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila; Mandiri

Untuk melatih kemandirian siswa di sekolah, dibentuklah kegiatan


ekstrakurikuler yang memang ekspert  melatih kemandirian siswa, seperti
ekstrakurikuler Pramuka, Paskibra dan lainnya. Sekolah dapat mewajibkan
siswa untuk mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas pun, guru dapat melatih kemandirian


siswa misalnya dengan mengumpulkan tugas tepat waktu memulai KBM tepat
waktu, serta memberi punishment atau hukuman bagi siswa yang tidak disiplin.

5. Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila; Kreatif

Kreativitas dalam diri seseorang membuat kehidupan lebih baik dan cenderung
menghasilkan sesuatu yang unik serta mengubah perspektif banyak orang.
Kreativitas juga membuat seseorang melihat kehidupan dalam sudut pandang
yang berbeda dan membantu memecahkan masalah dengan cara kreatif.

Guru berperan penting untuk menumbuhkan kreativitas siswa dalam kegiatan


pembelajaran di sekolah. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan
cara memberi kebebasan penugasan pada siswa untuk mengasah kreativitas
mereka. Artinya, siswa dapat menentukan pembelajaran sesuai dengan
minatnya masing-masing, dan guru dapat memberikan dasar serta konsep
materi dalam kurikulum
Selain itu, siswa juga bisa diberi pemahaman pelajaran seni budaya dan
melakukan praktik yang menumbuhkan kreativitas, misalnya praktik melukis,
membuat batik dan pembuatan karya lainnya.

6. Menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila; Bernalar Kritis

Di era globalisasi yang penuh dengan kompetisi yang ketat ini, pendidikan
harus diarahkan ke peningkatan daya saing agar bangsa Indonesia dapat
berkompetisi secara global. Pendidikan di sekolah bukan hanya pemberian
pemahaman konsep ilmiah saja, tetapi yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi atau bernalar kritis siswa.

Bernalar kritis artinya proses berpikir untuk mendapatkan dan mengubah


informasi menjadi keputusan atau kesimpulan yang tepat, dan membantu siswa
memecahkan masalah dengan baik. Hal ini tidak bisa diajarkan sekali, tetapi
membutuhkan waktu lebih lama. Oleh sebab itu, siswa perlu dilatih dan
dibiasakan untuk berpikir kritis. Setiap pembelajaran di sekolah diharapkan
dapat meningkatkan kecakapan hidup dan meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa.

Anda mungkin juga menyukai