0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
97 tayangan2 halaman
Sekolah telah menerapkan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 selama 3 tahun terakhir, yang mengarahkan pembelajaran dari guru ke siswa. Kurikulum 2013 menekankan empat aspek penilaian dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Penerapannya berjalan dengan baik meskipun masih ada tantangan seperti beberapa guru yang masih mengajar secara konvensional dan kesulitan menilai aspek non-kogn
Deskripsi Asli:
data
Judul Asli
Pergeseran Paradigma Pembelajaran Abad 21 Dari Teacher Centered Ke Student Centered
Sekolah telah menerapkan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 selama 3 tahun terakhir, yang mengarahkan pembelajaran dari guru ke siswa. Kurikulum 2013 menekankan empat aspek penilaian dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Penerapannya berjalan dengan baik meskipun masih ada tantangan seperti beberapa guru yang masih mengajar secara konvensional dan kesulitan menilai aspek non-kogn
Sekolah telah menerapkan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 selama 3 tahun terakhir, yang mengarahkan pembelajaran dari guru ke siswa. Kurikulum 2013 menekankan empat aspek penilaian dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Penerapannya berjalan dengan baik meskipun masih ada tantangan seperti beberapa guru yang masih mengajar secara konvensional dan kesulitan menilai aspek non-kogn
Tanggapan saya mengenai pembelajaran abad 21 dari teacher centered ke student centered yang
ada di sekolah saya yaitu :
Di sekolah saya sudah menerapkan pembelajaran yang mengarah dari teacher centered ke student centered dengan menggunakan kurikulum 2013 sejak 3 tahun yang lalu. Dimana pada kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam kurikulum 2013 mengharuskan peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran Kurikulum 2013 mendasarkan pada konsep bahwa pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia (Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Pembelajaran). Penerapan kurikulum 2013 di sekolah saya sudah berjalan dengan baik, sekarang tidak hanya guru yang dituntut berperan aktif tetapi juga siswa. Dilihat dari penilaian pada kurikulum 2013 yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Hasil penilaian dapat mencerminkan soft skill siswa yang terbentuk dari keterampilan dan sikap, sedangkan akademik bisa dilihat dari aspek pengetahuan. Selain dari penilaian pada kurikulum 2013 digunakan model-model pembelajaran yang mengarah ke siswa aktif, kreatif dan inovatif. Contohnya model pembelajaran problem based learning, cooperatif learning dan juga discovery. Motivasi yang dibelajarkan adalah motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Jadi motivasi muncul tidak hanya dari lingkungan tetapi sudah tertanam dari siswa sendiri. Contohnya siswa aktif melakukan gerakan literasi di dalam pembelajaran. Mereka berusa memahami materi sebelum pembelajaran dimulai. Selain itu siswa sudah terbiasa melakukan praktik sesuai dengan kompetensi masing-masing. Ada juga siswa yang aktif dalam berkomunikasi dengan teman sebaya tentang hal yang mereka belum mereka pahami. Pada abad 21 ini, cara-cara lama mengajar guru banyak yang sudah ketinggalan dan terlindas kemajuan jaman. Penguasaan IT, misalnya menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Gambar 1. Pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013
Walaupun penerapan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik tetapi juga masih ada beberapa kendala yang ada di sekolah saya seperti : 1. Masih ada guru yang mengajar dengan pola lama terutama bagi bapak ibu yang kurang menguasai teknologi pembelajaran yang dilakukan masih konvensional 2. Perubahan proses pembelajaran dari teacher centered ke student centered yaitu masih ada siswa yang tidak bisa memahami materi kecuali guru melakukan ceramah terlebih dahulu. 3. Masih ada guru yang kecenderungan menilai siswa hanya aspek kognitif saja. Padahal ada aspek keterampilan, sikap dan perilaku yang membuat siswa berperan aktif di dalam pembelajaran
Solusi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Adanya diklat kurikulum 2013 terhadap guru di sekolah 2. Membiasakan siswa berperan aktif dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik motivasi siswa. Dan memberikan materi yang dapat didiskusikan bersama siswa yang lain. 3. Melatih guru agar bisa menilai siswa dari beberapa aspek, dengan menggunakan rubrik penilaian yang sesuai.