Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KARAKTERISTIK MANAJEMEN SEKOLAH


DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................…i
Kata Pengantar............................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................…iii
BAB I PENDAHULUAN …………………….......................................1
A. Latar Belakang …………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………1
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………......1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………2
A. Manajemen Sekolah ……………………………………………….2
B. ciri-ciri manajemen sekolah…………………………………….......2
C. Karakteristik manajemen sekolah ………………………………….3

D. Manajemen sebagai sebuah proses…………………………………5


E. Indikator keberhasilan pelaksanaan manajemen sekolah …………..8
BAB III PENUTUP ....................................................................................11
A. Kesimpulan ……………………………………………………..…11
B. Saran............................................................................................….11
Daftar Pustaka.........................................................................................….12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siapapun yang menjalankan usaha tentu telah melaksanakan serangkaian kegiatan
merencanakan, melaksanakan dan menilai keberhasilan dan kegagalan usahanya. Disadari
atau tidak, mereka telah menempuh proses manajemen. Akan tetapi. Alangkah baiknya
apabila dalam praktek usahanya mereka menerapkan pemahaman yang mendalam tentang
ilmu manajemen, tentu usahanya akan lebih terarah dan lebih mudah mencapai tujuan.
Ilmu manajemen apabila dipelajari secara komprehensif dan diterapkan secara konsisten
memberikan arah yang jelas, langkah yang teratur dan keberhasilan serta kegagalan dapat
mudah dievaluasi dengan benar, akurat dan lengkap untuk dijadikan pembelajaran bagi
tindakan selanjutnya.
Organisasi pendidikan sebagai lembaga yang bukan saja besar secara fisik tetapi juga
mengemban misi yang besar dan mulia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tetntu saja
memerlukan manajemen yang profesional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen Sekolah?
2. Apa saja ciri-ciri manajemen sekolah ?
3. Bagaimana karakteristik Manajemen Sekolah?
4. Bagaimana Manajemen sebagai sebuah proses?
5. Bagaimana indikator keberhasilan pelaksanaan manajemen sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Mananjemen Sekolah.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri manajemen sekolah
3. Untuk mengetahui karakteristik manajemen sekolah
4. Untuk Mengetahui Manajemen sebagai sebuah proses
5. Untuk mengetahui indikator keberhasilan pelaksaan manajemen sekolah.

1
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah dapat diartikan sebagai suatu proses kerja komunitas
sekolah dengan cara menerapkan kaidah-kaidah otonom, akuntabilitas, partisipasi untuk
mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara bermutu. Menurut judith capman,
MBS adalah merujuk pada suatu bentuk administrasi pendidikan, dimana sekolah
menjadi unit kecil utama dalam pengambilan keputusan. Hal ini berbeda dengan bentuk
tradisional administrasi pendidikan, yaitu pemerintah pusat sangat menonjol dalam
pengambilan keputusan.
Manajemen sekolah adalah konsep menggambarkan perubahan formal struktur
penyelenggaraan sekolah sebagai suatu bentuk desentralisasi yang mengidentifikasi
sekolah itu sendiri sebagai unit utama peningkatan serta bertumpu pada redistribusi
kewenangan pembuatan keputusan sebagai sarana penting yang dengannya peningkatan
dapat didorong dan dipotong.
B. Ciri-ciri Manajemen Sekolah
1. Organisasi Sekolah
a. Menyediakan manajemen organisasi kepemimpinan transformasional dalam
mencapai tujuan sekolah
b. Menyusun rencana kegiatan sekolah dan merumuskan kebijakan untuk
sekolah mandiri
c. Mengelola kegiatan operasional sekolah
d. Menjamin adanya komunikasi yang efektif antara sekolah dan masyarakat
2. Proses belajar mengajar
a. Meningkatkan kualitas belajar siswa
b. Mengembangkan kurikulum yang cocok dan tanggap terhadap kebutuhan
siswa dan masyarakat sekolah
c. Menyelenggarakan pengajaran yang efektif
d. Menyediakan program pengembangan yang diperlukan siswa
3. Sumber Daya Manusia

3
a. Memberdayakan staf dan menempatka personel yang dapat melayani
keperluan semua siswa.
b. Memilih staf yang memiliki wawasan manajement berbasis sekolah.
c. Menyediakan kegiatan untuk pengembangan profesi pada semua staf.
d. Menjamin kesejahteraan staf dan siswa.
e. Kesejahteraan staf dan siswa.
4. Sumber Daya dan Administrasi
a. Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan dan mengalokasikan sumber
daya tersebut sesuai dengan kebutuhan.
b. Mengelolah dana sekolah.
c. Menyediakan dukungan administratif.
d. Mengelolah dan memelihara gedung dan sarana lainnya.
e. Memelihara gedung dan sarana lainnya.

C. Karakteristik Menejemen Sekolah

Pada dasarnya, tujuan menejemen sekolah adalah mewujudkan sekolah sebagai


lembaga pendidikan yang baik, yaitu efektif dan efesien. Efektif berarti mencapai tujuan,
sedangkan efesien dalam artian ekonomis. demikian dapat dikemukakan sebuah program
kerja tersebut dapat mencapai tujuan dan dikatakn efisien jika perbandingan antara
pelaksanaan satu program dengan hasil akhir yang diraih proposional. Secara para
dimaktik, dapat dikonseptualisasi praktik menejemen berbasisi proses( process-based
management) dan menejemne berbasis hasil (result-based management).1 Karakteristik
MBS bisa diketahui antara lain :.2

1. Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah

MBS memberikan otonomi luas kepada sekolah, disertai seperangka tanggung


jawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi sesuai dengan kondisi
setempat. Sekolah dapat lebih memberdayakan tenaga kependidikan guru agar lebih

1
Husnuridlo, Standart nasional pendididkan,( jember: STAIN JEMBER PRESS2013), hal,29
2
Mulyasa, menejeme berbasis sekolah, (bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2006),hal:11

4
berkonsentrasi pada tugas utamanya mengajar. Melalui otonomi yang luas, sekolah
dapat meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dengan menawarkan partisipasi
aktif mereka dalam pengambilan keputusan dan tanggung jawab bersama dalam
pelaksaan keputusan yang di ambil secara proposional dan professional.

2. Partisipasi Masyarakat Dan Orang Tua.

Pelaksanaan program program sekolah didukung oleh partisipasi masyarakat dan


orang tua peserta didik yang tinggi. Orang tua peserta didik dan masyarakat, tidak
hanya mendukung sekolah melalui bantuan keuagan, tetapi melalui komite sekolah
dan dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program program yang
dapat meningkatkan kualitas sekolah. Masyarakat dan orang tua menjalin kerja sama
untuk membantu sekolah sebagai narasumber berbagai kegiatan sekolah utnuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional

Pelaksanaan program program sekolah didukung oleh adanya kepemimpinan


sekolah yang demokratis dan professional. Kepala sekolah dan guru guru sebagai
pelaksana inti program sekolah merupakan orang orang yang memiliki kemampuan
dan integritas professional. Kepala sekolah adalah manajer pendidikan professional
yang direkrut komite sekolah untuk mengelola segala kegiatan sekolah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan. Guru guru yang direkrut oleh sekolah adalah pendidik
professional dalam bidangnya masing masing, sehingga mereka bekerja berdasarkan
pola kinerja professional yang disepakati bersama untuk memberi kemudahan dan
mendukung keberhasilan pembelajaran peserta didik. Dalam proses pengambilan
keputusan, kepala sekolah mengimplementasikan proses bottom up secara
demokratis, sehingga semua pihak memiliki tanggung jawab terhadap keputusan yang
di ambil beserta pelaksanannya.

4. Teamwork yang kompak dan transparan

5
Keberhasilan program program sekolah didukung oleh kinerja teamwork yang
kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan di
sekolah. Dalam dewan pendidikan dan komite sekolah misalnya, pihak pihak yang
terbita bekerja sama dengan harmonis sesuai dengan posisinya masing masing untuk
mewujudkan status ” sekolah yang dapat dibanggakan “ oleh semua pihak. Mereka
tidak saling menunjukkan kuasa atau paling berjasa, tetapi masing masing memberi
kontribusi terhadap upaya peningkatan mutu dan kinerja sekolah secara kaffah.
Dalam pelaksanaan program misalnya, pihak pihak terkait bekerja sama secara
professional untuk mencapai tujuan tujuan atau target yang disepakati bersama.
Dengan demikian, keberhasilan MBS merupakan hasil sinergi (synergistic effect) dari
kolaborasi tim yang kompak dan transparan.38 Dalam konteks MBS, kekuasaan yang
dimiliki sekolah mencakup pengambilan keputusan tentang manajemen kurikulum
dan pembelajaran.

D. Manajemen sebagai sebuah proses

1. Perencanaan

Pemahaman tentang fungsi perencanaan dapat didasarkan kepada denisi


perencanaan, ciri-ciri perencanaan yang baik, dan proses perencanaan yang
baik.perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
semuaaktivitas yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalamrangka
mencapai tujuan.perencanaan merupakan langkah pertama dalam proses manajemen
yang harus dilakukan oleh orang-orang yang mengetahui semua unsur
organisasi.keberhasilan perencanaan sangat menunjang keberhasilan kegiatan
manajemen secara keseluruhan. Oleh karena itu, perencanaan harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya.

Perencanaan yang baik sedikitnya memiliki ciri-ciri:

a. Dibuat bersama-sama oleh orang-orang yang memahami organisasi dan


perencanaan.

6
b. Disertai dengan rincian yang teliti

c. Tidak terlepas dari pemikiran pelaksanaan

d. Terdapat tempat pengambilan resiko

e. Sederhana, dan praktis

f. Didasarkan pada keadaan nyata masa kini dan masa depan

g. Direkomendasi oleh peguasa tertinggi.

Secara praktis, fungsi ini beberapa langkah-langkah: meramalkan


masadepan (forcasting), menganalisis kondidi lembaga, merumuskan tujuan
secara oprasional, mengumpulkan data atau informasi, menganalisis atau
informasi, merumuskan dan menetapkan alternatif progam, menetapkan
perkiraan pelaksaan program, dan menyusun jadwal pelaksanaan program.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan keseluruhan proses pengelompokan semua tugas,


tanggung jawab, wewenang, dan komponen dalam proses kerja sama sehingga
tercipta suatu sistem kerja yang baik dalamrangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengorganisasian dilakukan berdasarkan tujuan dan program kerja
sebagaimana dihasilkan dalam perencanaan. Menurut Siagian
( 1981)pengorganisasian suatu program dapat dilakukan melalui prosedur :

a. Mengidentifikasi perkerjaan atau tugas yang perlu dilakukan untuk mencapai


tujuan

b. Mengelompokkan pekerjaan atautugas yang sama dan memiliki fungsi yang


sama

c. Memberikan nama tertentu bagi setiap kelompk pekerjaan atau tugas dengan
nama yang kurang lebih menggambarkan fungsinya masing-masing

7
d. Menentukan orang-rang yang akan ditunjukkan menyelesaikan setiap
kelompok kerja atau tugas

e. Mendistribusi fasilitas untuk menyelesaikan pekerjaan

f. Menetapkan aturan kerja

g. Menetapkan hubungan kerja. Maka secara hakiki menjadi kewajiban kepala


sekolah untuk menguasai konsep dasar dan teori organisasi, menguasai teknik
pengorganisasian dan menguasai kemampuan sebagai organisator.

3. Kepemimpinan

Secara sederhana kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses


mempengaruhi, mendorong, mengajak, menggerakkan, dan menuntun orang lain
dalam proses kerja agar berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan aturan yang
berlaku dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Syarat-syarat
kepemimpinan, baik kepribadian, pengetahuan, dan ketrampilan, sebagaimana
diuraikan berikut :

1. Seorang pemimpin harus dapat memiliki sifat-sifat pribadi yang terpuji,


antara lain ramah, periang, antusias, berani, murah hati, spontan, percaya
diri, dan memiliki kepekaan social yang tinggi, menerima pendapat orang
lain.

2. Seorang pemimpin harus dapat memikirkan, merumuskan tujuan visi,


misi, kondisi, dan aksi yang ingin dicapai, dan menginformasikannya
kepada staf agar mereka sepenuhnya memahami yang ingin dicapai
bersama.

3. Seorang pemimpin harus memiliki keterampilan dalam bidang yang


dipimpinnya. Pemimpin pendidikan harus terampil dalam bidang
pendidikan. Dengan keterampilan tersebut diharapkan pemimpin dapat

8
membantu stafnya dalam mengatasi masalah-masalah yang sedang
dihadapi.

4. Pengawasan

Kimbrough dan Nunnery (1983) mengartikan pengawasan sebagai proses


memonitor kegiatan-kegiatan. Tujuannya untuk menentukan harapan-harapan yang
secara nyata dicapai dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi. Haraapan-harapan yang dimaksud tersebut adalah tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan untuk dicapai dan program-program yang telah
direncanakan untuk dilakukan dalam periode tertentu. Dengan demikian, pengawasan
dalam konteks pendidikan itu merupakan proses memonitor kegiatan-kegiatan untuk
mengetahui program-program lembaga pendidikan yang telah diselesaikan dan tujuan-
tujuannya yang telah dicapai.

E. Indikator keberhasilan pelaksanaan MBS

Menurut depdiknas,karakteristik harus dimiliki oleh sekolah sebagai indicator


pelaksanaan MBS berhasil sebagai berikut:

1. Input pendidikan

a. Memiliki kebijakan mutu

Secara formal ,sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan


kebijakan,tujuan,dan sasaran sekolah yang berkaitan dengan
mutu.kebijakan,tujuan dan sasaran mutu tersebut dinyatakan oleh kepala sekolah
dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah sehimgga tertanam
pemikiran,tindakan,kebiassaan,hingga sampai pada kepemilikan karakter mutu
oleh warga sekolah.

b. Sumber daya tersedia dan siap

9
Sumber daya merupakan input penting yang diperlukan untuk
kelangsungan proses pendidikan di sekolah, karena tanpa sumberdaya yang
memadai,proses pendidikan di sekolah tidak akan berlangsung secara memadai
dan pada akhirnya sasaran ssekolah tidak akan tercapai.sumberdaya dapat
dikelompokkan menjadi 2, yaitu sumberdaya manusia dan sumberdaya selebihnya
(uang,peralatan,perlengkapan,bahan,dan sebagainya) dengan arti lain bahwa
sumber daya selebihnya tidiak mempunyai arti apa” bagi perwujudan sasaran
sekolah tanpa campur tangan sumberdaya manusia.MBS harus memiliki tingkat
kesiapan sumberdaya yang memadai untuk menjalankan proses
pendidikan,,artinya segala sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan
proses pendidikan harus tersedia dan dalam keadaan siap

c. memiliki harapan dan prestasi yang tinggi

Sekolah yang menerapkan MBS mempunyai dorongan dan harapan yang


tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya.guru memiliki
komitmen dan harapan yang tinggi bahwa anak didiknya dapat mencapai tingkt
prestasi yang maksimal,walau dengan segala keterbatasan sumberdaya pendidikan
yg ada di sekolah..peserta didik juga memiliki motivasi untuk selalu
meningkatkan diri untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

2. Proses

a. Efektivitas proses belajar mengaar tinggi

sekolah yang menerapkan MBS memiliki efektivits proses belajar


mengajar(PBM) yang tinggi.maksudnya PBM tidak hanya sekedar memorisasi
dan recall atau penekanan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yg
diajarkan(logos).tetapi lebih menekankan pada internalisasi tentang apayang
diajarkan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani dan dihayati
(ethos)serta dipraktikkan dalam keidupan sehari-hari oleh peserta
didik(pathos).belajar yang efektif juga mengacu pada pilar-pilar pendidikan
menurut UNESCO yaitu:

10
1) Learning to know yaitu belajar untuk mengetahui

2) Learning to do yaitu belajar untuk melakukan

3) Learning to live together yaitu belajar untuk bermasyarakat

4) Learning to be yaitu belajar tentang apa yang bisa dihubungkan dengan


kehidupan sehari-hari,serta ditambah dengan

5) Lerning to religi yaitu belajar untuk memahami.

Dengan demikian maka kegiatan pembelajaran akan dapat memiliki


efektivitas yang tinggi.

b. kepemimpinan sekolah kuat

kepala sekolah memiliki peran yang kuat dalam mengoordinasikan,


menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia.

c. pengelolaan yang efektif tenaga pendidikan

Tenaga kependidikan yang mempunyai komitmen tinggi dan selalu


mampu dan sanggup menjalankan tugasnya dengan baik.terutama guru
meruapakan jiwa sekolah yang sangat diperlukan dalam menyukseskan MBS

3. Output

Output sekolah merupakan prestasi sekolah yg dihasilkan melalui proses


pembelajaran dan manajemen d sekolah.pada umumnya,output diklasifikasikan
menjadi 2,yaitu output berupa prestasi akademik (academic achievement)dan output
prestasi non akademik(nonacademic achievement).output prestasi akademik yaitu
cara berfikir yg krisis,kreatif,nalar )cth matematika,fisika. Output nonakademik
misalnya akhlak/budi pekerti,dan berperilaku social yg baik,jujur, toleransi.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Berbasis Sekolah dapat diartikan sebagai suatu proses kerja komunitas
sekolah dengan cara menerapkan kaidah-kaidah otonom, akuntabilitas, partisipasi untuk
mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara bermutu. Ciri-ciri Manajemen
Sekolah
1. Organisasi Sekolah
2. Proses belajar mengajar
3. Sumber Daya Manusia
4. Sumber Daya dan Administrasi
Karakteristik Manajemen Sekolah :
1. Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah

2. Partisipasi Masyarakat Dan Orang Tua.

3. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional

4. Teamwork yang kompak dan transparan

Manajemen sebagai sebuah proses :

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Pengawasan

12
B. Saran
Berkaitan dengan makalah ini, agar dapat memperoleh gambaran lebih baik, kami
menyarankan agar membagi ilmu yang kita miliki kepada orang lain sehingga dapat
bermanfaat. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak terutama dosen
pengampuh yang kami harapkan demi perbaikan pada makalah ini, kami menyadari
bahwa kemampuan kami terbatas dalam ilmu pengetahuan.

13
DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai