Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIMA NUR INDAH SARI

KELAS : A8
NIM : T20181374
MATA KULIAH : FIKIH IBADAH DAN MUAMALAH

A. Arti Thaharah & Landasan Hukum


1. Arti Thaharah
Thaharah menurut bahasa (etimologi), artinya kebersihan atau bersih
dari berbagai kotoran, baik yang tampak seperti najis, maupun yang tidak
tampak seperti aib atau perbuatan maksiat. Jadi, thaharah artinya
menghilangkan sesuatu yang ada di tubuh yang menjadi penghalang bagi
pelaksanaan sholat dan ibadah.
2. Landasan Hukum Thaharah
Pada Al-Qur’an maupun Hadits banyak sekali penjelasan-penjelasan
maupun perintah-perintah, agar umat islam senantiasa ersih dan suci.
Adapun dalil yang menjelaskan tentang disyariatkannya Thaharah dalam
Islam adalah sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit
atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu
dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan
kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Q.S. Al-Maidah:6)

Ayat di atas dipandang sebagai dalil yang paling mewakili untuk


membahas masalah thahaah. Hal ini disebabkan, karena kandungan ayat
ini memuat tiga persoalan yang termasuk masalah thaharah yaitu, Wudlu,
Mandi Janabah dan Tayamum.

B. Macam Cara Bersuci


1. Wudlu
Wudlu merupakan sebuah rangkaian ibadah bersuci untuk
menghilangkan hadas kecil. Wulu merupakan syarat sah sholat, yang
artinya seseorang dinilai tidak sah sholatnya jika dia melakukannya tanpa
berwudlu.
Sementara menurut istilah fiqih, para ulama mazhab mendefinisikan
wudhu menjadi beberapa pengertian, yaitu :
a. Al-Malikiah, mendeskripsikan Wudlu adalah thaharah dengan
menggunakan air yang mencakup anggota badan tertentu, yaitu empat
anggota badan, dengan cara tertentu.
b. Asy-Syafi’iyah, mendeskripsikan Wudlu adalah penggunaan air pada
anggota badan tertentu dimulai dengan niat.
c. Hambaliyah, mendeskripsikan Wudlu adalah penggunaan air yang
suci pada keempat anggota tubuh yaitu wajah, kedua tangan, kepala
dan kedua kaki, dengan tata cara tertentu sesuai dengan syari’at, yang
dilakukan secara berurutan dengan sisa furudh.

2. Mandi
Mandi merupakan aktivitas mengalirkan air pada seluruh anggota
tubuh dengan niat tertentu. Menurut arti syara’ mandi adalah sampainya
air yang suci ke seluruh badan dengan cara tertentu.
Sementara menurut ulama mazhab Asy-Syafi’iyah dan Al-Malikiah
mendefinisikan mandi, yaitu :
a. Asy-Syafi’yah, mendefinisikan mandi yaitu mengalirkan air ke seluruh
badan disertai dengan niat.
b. Al-Malikiah, mendefinisikan mandi yaitu sampainya air ke seluruh
badan disertai dengan proses menggosok dengan niat
diperbolehkannya untuk melakukan sholat.
Adapun tujuan dari mandi itu sendiri yaitu selain kita melaksanakan
suatu ibadah yang berupa bersuci dari hadats besar, kita juga
membersihkan tubuh kita dari segala kotoran dan itu sangat dianjurkan
oleh nabi seperti dalam hadits yang artinya “Kesucian adalah sebagian dari
iman”,
3. Tayamum
Tayamum secara harfiah memiliki arti menyengaja. Sedangkan
menurut syara’ tayamum adalah menempelkan debu yang suci pada wajah
dan tangan sebagai pengganti wudlu, mandi, atau membasuh anggota
tubuh dengan syarat-syarat tertentu.
Menurut Istilah fiqih mendefinisikan tayamum yaitu menyapukan debu
atau tanah ke wajah dan kedua tangan hingga kedua siku dengan beberapa
syarat, yang berfungsi sebagai pengganti wudlu atau mandi sebagai
rukhsah (kemudahan) bagi mereka yang berhalangan atau tidak dapat
menggunakan air.

C. Hikmah Thaharah
1. Bersuci merupakan bentuk pengakuan Islam terhadap fitrah manusia.
Manusia memiliki kecenderungan alamiah untuk hidup bersih dan
menghindari sesuatu yang kotor atau jorok. Karena Islam adalah agama
fitrah maka ia pun memerintahkan hal-hal yang selaras dengan fitrah
manusia.
2. Menjaga kemuliaan dan wibawa umat Islam. Orang Islam mencintai
kehidupan bermasyarakat yang aman dan nyaman. Islam tidak
menginginkan umatnya tersingkir atau dijauhi dari pergaulan lantaran
persoalan kebersihan. Seriusnya Islam soal perintah bersuci ini
menunjukkan komitmennya yang tinggi akan kemuliaan para pemeluknya.
3. Menjaga kesehatan. Kebersihan merupakan bagian paling penting yang
memelihara seseorang dari terserang penyakit. Ragam penyakit yang
tersebar umumnya disebabkan oleh lingkungan yang kotor. Karena itu
tidak salah pepatah mengungkapkan, “kebersihan adalah pangkal
kesehatan.”
4. Menyiapkan diri dengan kondisi terbaik saat menghadap Allah: tidak
hanya bersih tapi juga suci. Dalam sholat, doa, dan munajatnya, seorang
hamba memang seyogyanya suci secara lahir dan batin, bersih jasmani dan
rohani, karena Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan
menyuikan diri.

Anda mungkin juga menyukai