Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

IMPLIKASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Dalam Pendidikan.....................................
B. Peranan Manajemen Dalam Pendidikan..........................................
C. Fungsi Manajemen Dalam Pendidikan............................................
D. Unsur Utama Manajemen Pendidikan.............................................
E. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan..........................................
F. Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan...........................................
G. Tujuan Dan Manfaat Manajemen Dalam Pendidikan.....................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 19

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen pendidikan merupakan pengelolaan terhadap semua
kebutuhan institusional dalam pendidikan dengan cara yang efektif dan
efisien. Menejemen pendidikan merupakan komponen dari sistem yang sub
stansinya salaing berkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Selain itu, menejemen pendidikan merupakan aktivitas-aktivitas
yang di lakukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang tela di
tetapkan dalam pendidikan.
Pada hakikatnya menejemen pendidikan merupakan usaha yang
berhubungan dengan aktifitas pendidikan, yang mempengaruhi, memotivasi
kreativitas peserta didik dengan alat-alat pendidikan baik dengan metode,
media, sarana dan prasarana yang di perlukan dalam melaksanakan
pendidikan. Oleh karena itu, implikasi menejemen dalam pendidikan di
dukung oleh beberapa faktor yang di ataranya akan kita bahas bersama dalam
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manajemen Dalam Pendidikan?
2. Apa Peranan Manajemen Dalam Pendidikan?
3. Apa Fungsi Manajemen Dalam Pendidikan?
4. Apa Unsur Utama Manajemen Pendidikan?
5. Apa Saja Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan?
6. Apa Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan?
7. Apa Tujuan Dan Manfaat Manajemen Dalam Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Dalam Pendidikan
2. Untuk Memahami Peranan Manajemen Dalam Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Fungsi Manajemen Dalam Pendidikan

1
4. Untuk Memahami Unsur Utama Manajemen Pendidikan
5. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
6. Untuk Memahami Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan
7. Tujuan Dan Manfaat Manajemen Dalam Pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

A Pengertian menejemen dalam pendidikan


Menejemen adalah sebuah proses dalam perencanaan untuk
mencapai tujuan tertentu. Menurut Hasibuan, “menejmen” sebagai ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusi dan sumber
daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.1
Menurut Horold Koontz dan Cyril O’Donel manajemen adalah
usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan oranglain. G.R
Terry mengatakan manajemen merupakan satu proses khas yang terdiri
atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisaian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya.2
Dalam kurikulum 1975 yang di sebutkan dalam buku pedoman
pelaksanaan kurikulum IIID, baik untuk sekolah dasar, sekolah menegah
pertama maupun sekolah menengah atas, menejemen ialah sebagai usaha
bersama untuk mendaya gunakan semua sumber-sumber secara efektif dan
efisien guna menunjan tercapainya tujuan pendidikan.
Dari pengertian “Manajemen pendidikan” yang terahir tersebut
maka secara eksplisit memiliki arti sebagai rangkaian segala kegiatan yang
menunjuk kepada usaha kerjasama antara dua orang atau lebih untuk

1
Mohammad Mustari, Menejemen Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), 1
2
Ibid, 3.

2
mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan. Dari definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa dalam pengertian manajemen selalu menyangkut
adanya tiga hal yang merupakan unsur penting yaitu:
a Usaha kerja sama
b Oleh dua orang atau lebih dan
c Untuk mecapai tujuan yang telah di tetapkan
Dari hal tersebut menunjukkan adanya gerak, yaitu usah kerja
sama, personel yang melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa
kegiatan di lakukan, yaitu untuk mencapai tjuan yang telah di tetapkan.
Tiga unsur tersebut menunjukkan bahwa dalam manajemen terjadi dalam
sebuah organisasi, pada kerja tunggal yang di lakukan oleh seorang
individu.
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20
Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap sosial, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3
Jadi dari definisi-definisi tersebut dapat di simpilkan bahwasanya
manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangakaian kegiatan
yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia
yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.
B Peranan Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan dapat meningkatkan akuntabilitas kepala
sekolah dan guru trhadap peserta didik, orang tua siswa, dan masyarakat.
Mekanisme akuntabilitas yang semula masih harus menunggu adanya
laporan tertulis (kalau ada) dari kepala sekolah atau para guru, maka
dengan penerapan Manajemmen Pendidikan sejak awal apa yang ahrus

3
UUD SISDIKNAS dan PP No 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan PP No 19 Tahun 2005
Tentang Standar Pendidikan Nasional, (Permata Press),2.

3
dilaporkan itu telah dapat diketahui secara lebih awal. Misalnya, sebelum
manajemen pendidikan, belum banyak pemangku kepentingan yang
mengetahui berapa besar anggaran yang tertuang di dalam Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Namun dengan
penerapan manajemen pendidikan pada awal tahun pelajaran baru,
semuanya telah mengetahui RAPBS yang memang harus di apjang di
papan pengumuman sekolah.
Manajemen pendidikan memberikan keterbukaan kepada semua
pemangku kepentingan dalam memberikan saran dan amsukan untuk
penentukan  kebijakan-kebijakan penting yang diperlukan oleh sekolah.
Dengan demikian, aspirasi dari semua pemangku kepentingan sangat
dihargai untuk menjadi bagian penting dalam penentukan kebijakan yang
akan diambil oleh lembaga pendidikan sekolah.
Penerapan manajemen pendidikan sekolah merupakan indikator
kunci pelaksanaan desentralisasi pendidikan atau otonomi pendidikan pada
level akar rumput. Jika pada desentralisasi atau otonomi urusan
pemerintahan dalam bidang pendidikan telah diserahkan kepada
pemerintah kabupaten/kota maka pada level yang paling bawah, penerapan
desentralisasi atau otonomi pendidikan tersebut telah diserahkan kepada
satuan pendidikan sekolah melalui penerapan MBS. Dengan penerapan
MBS, masyarakat peduli pendidikan terlibat dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dalam pelaksanaan program
pendidikan. Melalui MBS, semua unsur pemangku kepentingan dalam
bidang pendidikan dapat meningkatkan sinergi untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah disepakati bersama, yakni pendidikan yang merata
dan bermutu.
C Fungsi manajemen dalam pendidikan4
1. Planning
Adalah merencanakan atau perencanaan, yang terdir dari
lima hal yaitu:

4
Mulyasa .Manajemen Berbaasis Sekolah. 2002. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 20-23.

4
a Menetapkan entang apa yang harus di kerjakan, kapan dan
bagaimana melakukannya.
b Membatasi sasaran dan membatasi pelaksanaan-
pelaksanaan kerja untuk mencapai efektifitas maksimum
melalui proses penentuan target.
c Mengumpulkan dan menganalisis informasi
d Mengemnbangkan alternatif-alternatif
e Mempersiapkan dan mengomunikasikan recana-rencana
dan keputusan.
Jika disimpukan perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai suatau hasil yang di inginkan dan planing
adalah sebagai penetapan tujuan, policym prosedur, budget, dan
program dari sesuatu organisasi.
2. Organizing
Adalah pengelompokan kegiatan yang di perlukan yaitu
penetapan susuan organisasi serta tugas dan fungsi dari setiap unit
yang ada dalam organisasi. Organisasi dapat pula di katakan
sebagai keseluruhan aktifitas menejemen dalam mengelompokkan
orang-orang serta pegelompokn tugas , fungsi, wewenang, serta
tanggung jawab masing-masing dengan tujuan tercapainya
aktivitas-aktivitas yang berguna dan berhasil dalam menapai tujuan
yang telah di tetapkan. Pengorganisasian tersebut terdiri dari:
a Menyediakan fasilitas-fasilits perlengkapan, dan tenaga
kerja yang di perlukan untuk penyusunan rangka kerja
yang efisien.
b Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur
organisasi secara teratur.
c Memebentuk struktur wewenang dan mekanisme
koordinasi.
d Merumuskan serta menentukan metode serta prosedur.

5
e Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja
dan mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.5
3. Staffing
Merupakan salah satu fungsi manajemen yang berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi dan
pengembangannya samapai dengan usaha agar petugas memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.
4. Directing
Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-
instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing
bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar-benar tertuju kepada tujua yang telah di tetapkan sebelumya.
5. Leading
Adalah pekerjaan yang dilakukan pemimpin atau kepala
sekolah yang menyebabkan orang-orang lai bertindak. Pekerjaan
leading meliputi lima macam kegiatan yaitu:
a Menetapkan apa yang harus di kerjakan, kapan dan
bagaiman melakukannya.\
b Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-
pelaksanaan kerja untuk mencapai efektifitas maksimum
melalui proses penentuan target.
c Mengumpulkan dan menganalisis informansi
d Mengembangkan alternatif-alternatif
e Mempersiapkan dan mengemunikasikan rencana-rencana
dan keputusan.
6. Coordinating
Adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, kekosongan
kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan menyatu padukan,

5
Mohammad Mustari, Menejemen Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), 8

6
dan menyelarskan pekerjan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat
kerja sama yan terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau
tujuan organisasi. Usaha yang dilakukan untuk mewujudkan hal
tersebut antara lain:
a Dengan memberi instruksi
b Dengam memberi perintah
c Mengadakan pertemuan-pertemuan yang dpat meberi
penjelasan-penjelasan
d Memberi bimbingan atau nasehat
e Mengadakan pelatihan dan pendampingan
f Bila perlu memberi teguran
7. Motivating
Merupakan pendorong kegiatan yang berupa sebagai
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar
bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai dengan apa
yang di kehendaki oleh atasan (kepala sekolah) tersebut.
8. Controlling
Pengawasan, sering di sebut pengendalian, adalah salah
satu fungsi menejemen yang berupa mengadakan penilaian dan
sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang
di lakukan bawahan dapat di arahkan ke jalan yang benar dengan
maksud tercapai tujuan yang sudah di gariskan.
9. Repoting
Pelaporan adalah salah satu fungsi menejemen berupa
penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau atau
pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan
tugas dan fungsi-fungsi kepada pemimpin atau kepala sekolah baik
secara lisan maupun tulisan.
10. Forecasting
Kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap berbagai
kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih

7
pasti dapat di lakukan. Misalnya, suatu sekolah memproyeksikan
jumlah siwa yang akan mendaftar di sekolah tersebut. Proyeksi
tersebut menggunakan indikator-indikator.
a Perencanaan yang memilki dua fungsi yaitu:
1). Sistem yang menggambarkan penyusunan rangkaian
tindakan yang akan di lakukan untuk mencapai
tujuan organisasi atau lembaga dengan
mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia
atau sumber-sumber yang dapat di sediakan.
2). Kegiantan untuk mengerahkan atau menggunakan
sumber-sumber yang terbatas secarar efisien, dan
efektif untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.
b Pelaksanaan, merupakan kegiatan untuk merealisasikan
rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai
tujuan efektif dan efisien dan memilki nilai jika terlaksana.
c Pengawasan, upaya mengamati secara sistematis dan
berkesinambungan, merekam, memberikan penjelasan,
petunjuk pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang
kurang tepat, serta memperbaiki kesalahan, dan merupakan
kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen.
D Unsur Utama Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur manajemen terdiri dari dari 6 unsur yang disingkat 6
M, yaitu Man, Money, Methods, Materials, Machines, Market. Adapun
penjelasannya diantaranya:6

a. Men (manusia, orang-orang, tenaga kerja)

Tenaga kerja ini meliputi tenaga kerja eksekutif maupun operatif.


Dalam kegiatan manajemen faktor manusia adalah yang paling
menentukan. Titik pusat dari manajemen adalah manusia, sebab mnusia

6
Abdul Syani, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1987),hlm: 28

8
membuat tujuan dan diapulalah yang melakukan proses kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu. Tanpa tenaga kerja tidak akan
ada proses kerja. Hanyasaja manajemen tidak akan timbul apabila setiap
orang bekerja untuk dirinya sendiri tanpa mengadakan kerjasama dengan
yang lain. Manajemen timbul karena adanya orang yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama.
b.  Money (uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan)
Uang merupakan unsur yang penting dalam mencapai tujuan
disamping faktor manusia yang menjadi unsur paling penting dan faktor-
faktor lainnya. Dalam dunia modern yang menjadi faktor penting sebagai
alat tukar dan alat pengukur nilai suatu usaha. Uang digunakan pada setiap
kegiatan manusia untuk mencapai tujuannya. Terlebih dalam pelaksanaan
manajemen ilmiah, harus ada perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
faktor uang karena segala sesuatu diperhitungkan secara rasional yaitu
memperhitungkan berapa jumlah tenaga yang harus dibayar, berapa alat-
alat yang dibutuhkan yang harus dibeli dn berapa pula hasil yang dapat
dicapai dari suatu intervestasi.
c.    Machines (mesin atau alat-alat yang diperlukan untuk mencapai
tujuan)
Dalam setiap organisasi, peranan mesin-mesin sebagai alat
pembantu kerja sangat diperlukan . mesin dapat meringankan dan
memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan. Hanya yang perlu diingat
bahwa penggunaan mesin sangat tergantung pada manusia, bukan manusia
yang tergantung atau bahkan diperbudak oleh mesin. Mesin itu sendiri
tidak akan ada kalau tidak ada yang menemukannya, sedangkan yang
menemukan adalah manusia. Mesin dibuat adalah untuk mempermudah
atau membantu tercapainya tujuan hidup manusia.
d. Methods (metode atau cara yang digunakan dalam usaha mencapai
tujuan).
Cara untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai suatu tujuan
yang telah ditetpkan sebelumnya sangat menentukan hasil kerja seseorang.

9
Metode ini diperlukan dalam setiap kegiatan manajemen yaitu dalam
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
Dengan cara kerja yang baik akan mempermudah dan memperlancar dan
memudahkan pelaksanaan pekerjaan. Tetapi walaupun metode kerja yang
telah dirumuskan atau ditetapkan itu baik, kalau orang yang diserahi tugas
pelaksanaannya kurang mengerti atau tidak berpengalaman maka hasil
kerjanyapun kurang baik, oleh karena itu hasil penggunaan atau penerapan
suatu metode tergantung pula pada orangnya. 
e.Materials (bahan atau perlengkapan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan )
Manusia tanpa material atau bahan-bahan tidak akan dapat
mencapai tujuan yang dikehendakinya, sehingga unsur material dalam
manajemen tidak dapat diabaikan.
f.Market (pasar untuk menjual output/barang yang dihasilkan)
Pasar merupakan tempat kita memasarkan produk yang telah
diproduksi.  Pasar sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Pasar itu
berupa masyarakat (pelanggan) itu sendiri. Tanpa adanya pasar suatu
perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Jadi perusahaan
seharusnyamemikirkan manajemen pasar(pemasaran)  dengan baik. 
Dengan manajemen pasar (pemasaran) yang baik (juga didukung oleh
pasar yang tepat) distribusi produk dapat berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan apa yang diharakan.

Ketujuh unsur manajemen tersebut lebih dikenal dengan sebutan 6 M


+ I , yaitu man, money, material, machine, method, market dan minute.
Setiap unsur tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Manajemen tidak
dapat berjalan dengan baik tanpa adanya ketujuh unsur tersebut.
E Apa Saja Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Ruang lingkup menejemen pendidikan yang dilaksanakan secara
yuridis oleh kepala sekolah di sekolah mengacu pada Permendiknas No 19
tahun 2005 tentang pengelolaan Mekolah/Madrasah :

10
1. Rencana program sekolah
2. Pelaksanaan program sekolah
3. Kepemimpinan
4. Pengawasan/evaluasi
5. Sistem informasi manajemen
F Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan
Douglas  (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen
pendidikan sebagai berikut .

1. Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan


mekanisme kerja.
2.  Mengkoordinasikan wewenangdan tanggungjawab
3. Memberikan tanggungjawab pada personil sekolah hendaknya
sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
5. Realitas nilai-nilai7
Prinsip diatas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan
praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-
nilai. Tujuan dirumuskan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan
zaman, dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatau organisasi dapat di
jabarkan dalam bentuk visi, misi dan sasaran-sasarn. Ketiga bentuk tujuan itu
harus di rumuskan dalam satu kekuatan tim yang memiliki komitmen terhadap
kemajuan dan masa depan organisasi.
Drucker (1954) melalui melalui MBO (management by objective)
memberikan gagasan prinsip manajemen berdasarkan sasaran sebagai suatu
pendekatan dalam perencanaan. Penerapan pada manajemen pendidikan
adalah bahwa kepala dinas memimpin tim yang beranggotan unsur pejabat dan
fungsional dinas, dan lebih baik terdapat stakeholders unutk merumuskan visi,
misi dan objektif dinas pendidikan.

7
Mohammad Mustari, Menejemen Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), 11

11
Pada tingkat sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa, orang
tua siswa, masyarakat dan stakeholders, duduk bersama membahas recana
strategis sekolah dengan mengembangkan tujuh langkah MBO, yaitu :
1. Menentukan hasil ahir apa yang ingin di capai sekolah
2. Menganalisis apakah hasil ahir itu berkaitan dengan tujuan sekolah
3. Berunding menetapkan sasaran-sasaran yang di butuhkan
4. Menetapkan kegiatan apa yang tepat untuk mencapai sasaran
5. Menyusun tugas-tugas untuk mempermudah mencapai sasaran
6. Menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan di
pergunakan oleh atasan
7. Lakukan monitoring dan buat laporan
G Tujuan Dan Manfaat Manajemen Dalam Pendidikan
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan :
1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, menyenagkan dan bermakna.
2. Terciptanya peserta didik yang aktif menegembangkan potensi
dirinya unutk memilki keuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribaian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
3. Terpenuhinya salah satu dari lima kompetensi tenaga kependidkan
(tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai
manajer).
4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan
tugas adminstrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai
manajer atau konsultan manajemen pendidikan).
6. Terbekalinya tenaga kependidkan, karena 80% masalah mutu
disebabkan oleh manajemennya.
7. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu,
relevan dan akuntabel.

12
8. Meningkatkan citra positif pendidikan.8

BAB III
8
miarso dan Imam Gojali.Manajemen Mutu Sekolah.2010. Sampang: IRCiSod.hlm: 80-84

13
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Jadi dari definisi-definisi tersebut dapat di simpilkan bahwasanya
manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangakaian
kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama
sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan,
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan
sebelumnya, agar efektif dan efisien.
2. Manajemen pendidikan dapat meningkatkan akuntabilitas kepala
sekolah dan guru trhadap peserta didik, orang tua siswa, dan
masyarakat. Mekanisme akuntabilitas yang semula masih harus
menunggu adanya laporan tertulis (kalau ada) dari kepala sekolah
atau para guru, maka dengan penerapan Manajemmen Pendidikan
sejak awal apa yang ahrus dilaporkan itu telah dapat diketahui
secara lebih awal.
Manajemen pendidikan memberikan keterbukaan kepada semua
pemangku kepentingan dalam memberikan saran dan amsukan
untuk penentukan  kebijakan-kebijakan penting yang diperlukan
oleh sekolah.
Penerapan manajemen pendidikan sekolah merupakan indikator
kunci pelaksanaan desentralisasi pendidikan atau otonomi
pendidikan pada level akar rumput. Jika pada desentralisasi atau
otonomi urusan pemerintahan dalam bidang pendidikan telah
diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota maka pada level
yang paling bawah, penerapan desentralisasi atau otonomi
pendidikan tersebut telah diserahkan kepada satuan pendidikan
sekolah melalui penerapan MBS.
3. Fungsi manajemen dalam pendidikan :
a Planning
b Organizing
c Staffing

14
d Directing
e Leading
f Coordinating
g Motivating
h Controlling
i Reporting
j Forecasting
4. Unsur Utama Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur manajemen terdiri dari dari 6 unsur yang disingkat 6
M, yaitu Man, Money, Methods, Materials, Machines, Market.
Adapun penjelasannya diantaranya:
a Men (manusia, orang-orang, tenaga kerja)
b Money (uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan)
c Machines (mesin atau alat-alat yang diperlukan untuk
mencapai tujuan)
d Methods (metode atau cara yang digunakan dalam usaha
mencapai tujuan).
e Materials (bahan atau perlengkapan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan )
f Market (pasar untuk menjual output/barang yang
dihasilkan)
5. Ruang lingkup menejemen pendidikan yang dilaksanakan secara
yuridis oleh kepala sekolah di sekolah mengacu pada
Permendiknas No 19 tahun 2005 tentang pengelolaan
Sekolah/Madrasah :
a Rencana program sekolah
b Pelaksanaan program sekolah
c Kepemimpinan
d Pengawasan/evaluasi
e Sistem informasi manajemen

15
6. Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan
Douglas  (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip
manajemen pendidikan sebagai berikut .
a Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan
kepentingan mekanisme kerja.
b Mengkoordinasikan wewenangdan tanggungjawab
c Memberikan tanggungjawab pada personil sekolah
hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya.
d Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
e Realitas nilai-nilai
7. Tujuan Dan Manfaat Manajemen Dalam Pendidikan
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan :
a Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, menyenagkan dan bermakna.
b Terciptanya peserta didik yang aktif menegembangkan
potensi dirinya unutk memilki keuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribaian, kecerdasan, ahlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan negara.
c Terpenuhinya salah satu dari lima kompetensi tenaga
kependidkan (tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga
kependidikan sebagai manajer).
d Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
e Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang
proses dan tugas adminstrasi pendidikan (tertunjangnya
profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen
pendidikan).
f Terbekalinya tenaga kependidkan, karena 80% masalah
mutu disebabkan oleh manajemennya.
g Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu,
relevan dan akuntabel.

16
h Meningkatkan citra positif pendidikan.

B. SARAN
Di harapkan dengan adanya makalah ini dapat dijadikan bahan
referensi baru akan kepenulisan selanjutnya agar mendapatkan sedikit nilai
kesempurnaan dari kepenulisan ini. Dengan tulisan selanjutnya dapat
menanggapi atau mengomentari bahkan mengkritik tulisan sederhana ini.
Insya Allah.

17
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, 2014. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosda


Karya.

Imam Gojali, Umiarso, 2010. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi


Pendidikan. Sampang: IRCiSoD.

Mustari, Muhammad, 2014. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada.

UNDANG-UNDANG SISDIKNAS. Permata Press

Syani Abdul, Manajemen Organisasi. (Jakarta: Bina Aksara, 1987),hlm: 28

18
19

Anda mungkin juga menyukai