A. Pendahuluan
Pesatnya perkembangan di bidang teknologi informasi seperti sekarang ini
adalah dampak dari semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan informasi itu
sendiri. Tetapi, selain segala kelebihan dan manfaat tekonologi informasi tersebut,
kita juga harus beradaptasi. Tanpa adanya kemampuan dalam beradaptasi tersebut,
maka justru kita sendiri yang akan menjadi korban teknologi informasi.
Kemampuan beradaptasi terhadan teknologi tersebut tersebut dapat diukur oleh
kualitas sumber daya manusianya. Mulyasa (2005: 4) mengemukakan bahwa
diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk
senantiasa meningkatkan kualitas secara terus menerus dan berkesinambungan.
Di bidang pendidikan, tuntutan akan kualitas sumber daya manusia
merupakan salah satu isu yang terus bergulir. Kualitas manusia yang dibutuhkan
pada masa mendatang adalah yang mampu menghadapi persaingan ketat dengan
bangsa lain di dunia. Kualitas manusia tersebut dapat dihasilkan melalui
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Berbicara tentang penyelenggaraan
pendidikan, adalah wajar apabila masyarakat menginginkan layanan pendidikan
yang baik dan bermutu. Fuat Ihsan (2003: 43) mengemukakan bahwa pendidikan
bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan multak yang harus dipenuhi
sepanjang hayatnya. Tanpa pendidikan mustahil manusia dapat berkembang
secara optimal. Sehingga pendidikan perlu dikelola secara sistematis dan
konsisten berdasarkan berbagai pandangan teoritikal dan praktikal sepanjang
waktu sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu sendiri.
Persoalan dalam menilai mutu layanan pendidikan adalah indikator apa
yang bisa dijadikan ukuran ideal dan dapat diterima oleh semua pihak bahwa
sekolah penyelenggara pendidikan tersebut bermutu. Terdapat anggapan bahwa
indikator sekolah bermutu adalah sekolah yang cenderung memudahkan
lulusannya melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya secara vertical,
mempermudah lulusannya mendapatkan pekerjaan, serta secara sosial
mengangkat prestise pergaulannya. Anggapan lain mengenai sekolah bermutu
adalah sekolah yang secara optimal dapat mengaktualisasikan kemampuan
kognitif, matra afektif, dan keterampilan psikomototik subjek didiknya.
Di sisi lain, masyarakat juga berburu sekolah yang dipandang sukses.
Menurut kebanyakan literatur yang membahasa kualitas suatu sekolah sebagai
institusi pendidikan, suatu sekolah disebut berkualitas jika memenuhi sedikitnya
dua persyaratan, yaitu efektif dan berhasil (sukses) (Raihani: 2010). Jadi sekolah
sukses adalah bagian penting dari sekolah bermutu dan dengan demikian berarti
sekolah yang efektif adalah juga sekolah yang bermutu.
Selanjutnya, di dalam setiap jenjang pendidikan sangat diperlukan seorang
pemimpin yang mampu menterjemahkan berbagai tuntutan yang berkembang.
Pemimpin harus memiliki visi dan misi pengembangan sekolahnya sebagai salah
satu upaya mengimplementasikan tujuan yang diharapkan. Fungsi kepemimpinan
merupakan salah satu fungsi manajemen yang tidak dapat dipisahkan.
Kepemimpinan tidak hanya sekedar memerintah, menghukum, dan menyuruh,
tetapi lebih dari itu kepemimpinan adalah seni dalam memerankan seorang
pemimpin yang dapat melaksanakan transformasi kebijakan menjadi sebuah
bentuk operasional, sehingga bentuk-bentuk perintah dan pengarahan dapat
dimengerti dan dijalankan oleh bawahan. Fungsi kepala sekolah yang sukses dan
efektif bisa saja membawa sekolah menjadi sekolah sukses. Kepala sekolah
sebagai pemimpin pendidikan memegan kunci yang sangat penting terhadap
keberhasilan dan kegagalan sekolah.
Kepemimpinan sukses di sekolah-sekolah pada negara maju dapat menjadi
contoh negara kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang sampai saat ini
dapat dikatakan masih terpuruk. Singapura memiliki model kepemimpinan yang
secara nyata mampu mengkonstruksi sekolah menjadi sekolah sukses yang tidak
hanya mencetak peserta didik dengan kualitas akademis baik tetapi juga memiliki
karakter kebangsaan yang tertanam kuat.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Singapura merupakan negara dengan luas
wilayah yang sangat sempit dan sumber daya alam yang tidak begitu melimpah.
Tetapi Singapura mampu menjadi negara paling maju di Asia Tenggara.Singapura
berhasil mendapatkan gelar negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat
didunia. Singapura juga mendapatkan peringkat pertama dalam Indeks Kualitas
Hidup yang merupakan terbaik di Asia dan urutan ke-sebelas di dunia. Tulisan ini
akan mengulas mengenai bagaimana model kepemimpinan sekolah sukses di
Singapura, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk mengkomparasi
dengan sistem kepemimpinan pendidikan yang ada di negara kita.
B. Pembahasan
1. Teori Kepemimpinan
Pemimpin pada hakekatnya adalah seseorang yang mampu mempengaruhi
perilaku orang lain dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.Bernadine R.
Surjana dan Susilo Supardo (2006: 3) mendefinisikan kepemimpinan sebagai
suatu proses yang kompleks, dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk
mencapai misi, tugas, atau sasaran dan mengarahkan organisasi dengan cara
membuatnya lebih kohesif dan lebih masuk akal. Sedangkan Mulyasa (2003: 107)
berpendapat bahwa kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-
orang yang diarahkan dalam pencapaian tujuan organisasi.
Lebih lanjut, menurut Mulyasa (2003: 108) untuk memahami
kepemimpinan, dapat dikaji dari tiga pendekatan utama, yaitu pendekatan sifat,
pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional. Pertama, pendekatan sifat,
bahwa seseorang menjadi pemimpin karena sifat-sifatnya yang dibawa sejak lahir,
bukan karena dilatih atau dibuat. Kedua, pendekatan perilaku, yaitu pendekatan
yang memfokuskan dan mengidentifikasi perilaku yang khas dari pemimpin
dalam kegiatannya mempengaruhi orang lain. Ketiga, pendekatan situasional,
bahwa kepemimpinan lebih merupakan fungsi situasi daripada sebagai kualitas
pribadi dan merupakan suatu kualitas yang timbul karena interaksi orang-orang
dalam situasi tertentu.
Kepemimpinan memiliki peran penting sebagai pemberi dorongan atau
motivator untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan bersama orang yang mampu
memperhatikan kepentingan bawahan penentu hubungan kerjasama.
Kepemimpinan merupakan aspek pengelolaan yang penting dalam sebuah
organisasi atau lembaga. Kemampuan untuk memimpin secara efektif sangat
menentukan berhasil atau tidaknya sebuah organisasi untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
tentang bagaimana menjalankan kepemimpinannya sehingga bawahan dapat
bergerak sesuai dengan yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
sebelumnya. Pergerakan dalam pencapaian tujuan adalah legitimasi dari sebuah
kekuasaan yang dimiliki pemimpin, karena bagaimanapun kepemimpinan
bukanlah simbol atau kedudukan semata.
Di dalam menjalankan kepemimpinannya, seorang pemimpin memiliki
gaya atau model tersendiri. Gaya (style) adalah suatu cara berperilaku yang khas
dari seorang pemimpin terhadap anggota kelompoknya. Beberapa model
kepemimpinan adalah sebagai berikut.
C. Penutup
Sebagai sebuah organisasi, sekolah merupakan lembaga yang bersifat
kompleks dan unik. Di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang saling berkaitan
dan menentukan serta memiliki ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi
lain. Kesuksesan sebuah sekolah sangat dipengaruhi oleh model kepemimpinan
dari kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki peran dan pengaruh besar dalam
kehidupan sekolah.
Singapura sebagai negara yang menerapkan sistem pemerintahan otoriter,
telah mampu membuktikan diri sebagai negara maju yang memiliki tingkat
kemampuan pembangunan tinggi, termasuk pembangunan di bidang pendidikan.
Kepemimpinan otoriter yang diterapkan di Singapura dengan konsep national
building semata-mata bertujuan untuk meningkatkan dan kesejahteraan rakyat,
sehingga terwujud ketertiban negara, terlaksananya pasar ekonomi terbuka, dan
terwujudnya pemerintahan yang bebas dari korupsi.
Di bidang pendidikan, telah banyak tercipta sekolah-sekolah sukses di
Singapura. Pendidikan sukses di Singapura antara lain karena didasarkan pada
pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang perlu
dikembangkan, keunikan pembelajaran yang menggunakan multibahasa,
kurikulum pendidikan yang berorientasi pada kewirausahaan, dan pengembangan
silabus dan kurikulum yang bersifat up to date. Kepemimpinan instruksional yang
diterapkan kepala sekolah pada sekolah-sekolah di Singapura telah mampu
mencetak lulusan dengan kualitas akademik yang baik dan juga memiliki karakter
kebangsaan yang kuat.
Keunikan pendidikan sukses di Singapura adalah karena bahasa
pengantarnya menggunakan multibahasa, yaitu bahasa Inggris, bahasa Melayu,
bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil. Selain itu, kurikulum pendidikan di
Singapura juga sangat berorientasi pada semangat wirausaha yang sangat
mementingkan adanya inovasi, kreasi, dan juga kemampuan berkompetisi. Silabus
dan kurikulum yang ada selalu dievaluasi oleh Departemen Pendidikan.
Pemerintah selalu menyisipkan hal-hal baru dalam setiap pengembangan silbus
dan kurikulumnya, sehingga pendidikan dan pengetahuan siswa selalu up to date.
DAFTAR PUSTAKA