Anda di halaman 1dari 10

Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dan Inovator

dalam Upaya Menuju Kepemimpinan Pendidikan Efektif…


Oleh: Siti Wahyuni

PERAN KEPALA MADRASAH SEBAGAI MOTIVATOR DAN INOVATOR DALAM UPAYA


MENUJU KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN EFEKTIF

Siti Wahyuni
Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Abstrak.
Kepala Madrasah sebagai pengatur sebuah lembaga pendidikan Islam
mempunyai fungsi dan peran tersendiri untuk dapat menjalankan fungsi dan
perannya dengan baik, maka seorang pemimpin harus mempunyai sifat-sifat
kepemimpinan yang baik, ideal, bijaksana dan sangat bervariasi. Tulisan ini
mengupas tentang hubungan kepala madrasah dengan teman sekerja, dengan
atasan, pihak atasan, disiplin kerja, keamanan dalam bekerja, tugas-tugas yang
dikerjakan (terutama yang menantang) tanggung jawab dalam bekerja, supervisi
atau pembinaan dari pihak atasan. Peran Kepala Madrasah sebagai pemimpin
lembaga pendidikan formal mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pemberdayaan tenaga pendidikan. Untuk itu kepemimpinannya diperlukan
untuk membawa perubahan-perubahan konstruktif dalam program- program
pengajaran sesuai dengan berbagai nilai dan tujuan pendidikan.

Kata Kunci : Kepala Madrasah, motivator, innovator, kepemimpinan efektif

Pendahuluan pengembangan profesionalisme seorang


Kepala Madarasah merupakan motor pemimpin dan melaksanakan
penggerak, penentu arah kebijakan kepemimpinannya ini dapat dilihat dari
sekolah, yang akan menentukan bagaimana sifat-sifat Nabi yaitu sifat kejujuran
tujuan-tujuan Madrasah dan pendidikan (shidiq), sifat tanggung jawab (amanah),
pada umumnya di realisasikan. sifat komunikatif (tabligh), sifat cerdas
Dalam rangka melakukan peran dan (fathonah), bersikap positif (khusnudzon),
fungsinya sebagai inovator, Kepala sidiplin waktu dan menepati janji,
Madarasah harus memiliki strategi yang bertindak efektif dan efisien, memberikan
tepat untuk menjalani hubungan yang upah secara tepat dan cepat,
harmonis dengan lingkungan, mencari memperbanyak silaturahmi.
gagasan baru, mengintegrasikan setiap
kegiatan, memberikan teladan kepada Peran Kepala Madrasah sebagai
seluruh tenaga kependidikan di sekolah, Motivator
dan mengembangkan model-model Sebagai motivator, kepala sekolah
pembelajaran inovatif. harus memiliki strategi yang tepat untuk
Kepala Madrasah sebagai motivator, memberikan motivasi kepada para tenaga
tentunya harus memiliki strategi yang kependidikan dalam melakukan berbagai
tepat juga untuk memberikan motivasi tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat
kepada para tenaga kependidikan dan ditumbuhkan melalui pengaturan
melakukan berbagai tugas dan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja,
fungsinya.Motivasi ini dapat di tumbuhkan disiplin, dorongan, penghargaan secara
melalui pengaturan lingkungan fisik, efektif, dan penyediaan pusat sumber
pengaturan suasana kerja, disiplin, belajar melalui pengembangan pusat
dorongan, penghargaan secara efektif dan sumber belajar.11
penyediaan pusat sumber belajar melalui Memotivasi adalah memberi
pengembangan pusat sumber belajar. doronagn kepada guru-guru agar aktif
Page205

Akhlak islam yang diajarkan oleh bekerja menurut prosedur dan metode
Nabi Muhammad SAW memiliki sifat-sifat
yang dapat dijadikan landasan bagi
1 E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah, h. 120

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2018
Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dan Inovator
dalam Upaya Menuju Kepemimpinan Pendidikan Efektif…
Oleh: Siti Wahyuni

tertentu sehingga pekerjaan itu berjalan butir factor pemotivasi di atas ditingkatkan
dengan lancar mencapai sasaran. Tugas atau sering dilakukan dan butir-bitur factor
memotivasi dan mengaktifkan ini bila penghambat usahakan terpenuhi.Kalau gaji
dilengkapi dengn usaha mensejahterakan tidak dapat dinaikkan oleh kepala sekolah,
guru-guru, diyakini akan memberi hasil mungkin kesejahteraan mereka bisa
yang menggembirakan. Dan hal ini bisa diperbanyak sumbernya seperti diuraikan
dilaksanakan mengingat kesejahteraan itu pada bagian berikut.Begitu pula motivasi/
sebagian dapat direalisasi melalui kebutuhan individual perlu diteliti satu
kegiatan-kegiatan memotivasi dan persatu untuk diupayakan dipenuhi.Dan
mengaktifkan seperti akan diuraikan pada sarana bekerja perlu pula diperbaiki.
bagian ini. Usaha lain yang dapat dilakukan
Sama halnya dengan uraian pada kepala sekolah dalam rangka memotivasi,
bagian memimpin, maka memotivasi, mengaktifkan, dan sekaligus meningkatkan
mengaktifkan, dan mensejahterakan ini kesejahteraan para guru adalah dengan
pun tekanannya kepada guru-guru baik mengadakan kompetesi sehat. Kompetesi
unutk mengajar di sekolah maupun di ini dilakukan antara lain dengan cara :
lapangan. Memotivasi dan mengaktifkan 1. Memberi pujian dan penghargaan
sangat diperlukan pada masa ini, kepada guru-guru yang berprestasi,
mengingat ditenagarai bahwa semangat yang dilakukan di depan umum,
dan disiplin kerja belum tinggi secara misalnya pada waktu upacara.
merata di kalangan para 2. Meningkatkan kerja nyata para siswa
pendidik.Tampaknya mereka belum begitu baik dalam kuantitas, kualitas,
komit dengan pekerjaannya mendidik dan maupun ragamnya dengan tidak
mengajar. merugikan proses belajar mereka. Bagi
Teori Dua Faktor, mempergunakan kelas, kelompok siswa, dan guru
dua macam factor untuk meningkatkan pembinanya yang berhasil diberi
motivasi para guru, yaitu factor pemotivasi penghargaan atau insentif khusus.
dan factor penghambat motivasi. Teori ini 3. Guru-guru pengantar yang
sudah dicoba di Jawa Timur ternyata membawahi kelompok-kelompok atau
memberi kandungan atau isi factor yang individu siswa yang praktek di
berbeda dengan aslinya dari dunia barat. perusahaan juga diberi insentif yang
Factor pemotivasi adalah : memadai sesuai dengan tingkat
1. Hubungan dengan teman sekerja. kemajuan kelompok atau siswa yang
2. Hubungan dengan atasan. diasuhnya. Guru-guru ini walaupun
3. Kepemimpinan dari pihak atasan. tidak ikut menjadi instruktur, tetapi ia
4. Disiplin kerja. ikut bertanggung jawab akan
5. Keamanan dalam bekerja. kemajuan atau kemunduran praktek
6. Tugas-tugas yang dikerjakan siswanya.
(terutama yang menantang) 4. Mempertimbangkan hasil-hasil
7. Tanggung jawab dalam bekerja. penilaian warga masyarakat, orang tua
8. Supervisi atau pembinaan dari pihak siswa, dan pengusaha terhadap
atasan. sekolah, khususnya terhadap guru-
Sementara itu melalui analisis secara guru sebagai pelaksana pengajaran.
logis diketemukan factor penghambat Hasil penilaian ini perlu diumumkan di
motivasi sebagai berikut : depan umum.
1. Gaji dan kesejahteraan lainnya. 5. Bila perlu mengundang warga
2. Kebutuhan atau pemenuhan motivasi masyarakat, ketika mengumumkan
invidual. hasil-hasil kompetisi diatas. Hadiah
3. Sarana bekerja. atau insentifnya di serahkan oleh
Page206

Jadi bila kepala sekolah ingin tokoh masyarakat.Hasil-hasil


memakai terori ini dalam memotivasi para kompetisi ini bisa dijadikan bahan
guru, hendaklah kandungan atau butir- pertimbangan dalam mengisi DP3.

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2018
Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dan Inovator
dalam Upaya Menuju Kepemimpinan Pendidikan Efektif…
Oleh: Siti Wahyuni

Dengan cara ini sekaligus tenaga kependidikan di madrasah, kepala


kesejahteraan materi para guru dapat madrasah harus berusaha mendelegasikan
ditingkatkan, manakala hasil-hasil tugas kepada tenaga kependidikan sesuai
penjualan karya nyata bisa memadai. dengan deskripsi tugas, jabatan serta
Kesejahteraan personalia sekolah, kemampuan masing-masing.Integrative,
khsususnya guru-guru akan semakin dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan
meningkat, bila sekolah bersama warga profesionalisme tenaga kependidikan di
masyarakat dapat membentuk beberapa madasah, kepala madrasah harus berusaha
usaha bersama. mengintegrasikan semua kegiatan,
Demikianlah cara-cara kepala sehingga dapat menghasilkan sinergi untuk
sekolah memotivasi, mengaktifkan, dan dapat mencapai tujuan madrasah secara
mensejahterakan personalia sekolah. Bila efektif, efisien, dan produktif.Rasional dan
hal ini bisa diwujudkan perilaku-perilaku obyektif, dimaksudkan bahwa dalam
individu secara perlahan-perlahan dapat meningkatkan profesionalisme tenaga
diarahkan menjadi perilaku organisasi, kependidikan di madrasah, kepala
suatu perilaku kelompok yang mengarah madrasah harus berusaha bertindak
kepada pencapaian tujuan pendidikan. berdasarkan pertimbangan rasio dan
obyektif.Pragmatis, dimaksudkan bahwa
Peran Kepala Madrasah sebagai dalam meningkatkan profesionalisme
Inovator tenaga kependidikan di madrasah, kepala
Dalam rangka melakukan peran dan madrasah harus berusaha menetapkan
fungsinya sebagai innovator, kepala kegiatan atau target berdasarkan kondisi
sekolah harus memiliki strategi yang tepat dan kemampuan nyata yang dimiliki oleh
untuk menjalani hubungan yang harmonis setiap tenaga kependidikan, serta
dengan lingkungan, mencari gagasan baru, kemampuan yang dimiliki oleh
mengintegrasikan setiap kegiatan, madrasah.Keteladanan, dimaksudkan
memberikan teladan kepada seluruh bahwa dalam meningkatkan
tenaga kependidikan di sekolah, dan profesionalisme tenaga kependidikan di
mengembangkan model-model madrasah, kepala madrasah harus
pembelajaran inovatif. berusaha memberikan teladan dan contoh
Kepala madrasah sebagai innovator yang baik.Adabtabel dan fleksibel,
akan tercermin dari cara-cara ia dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan
melakukan pekerjaannya secara kontruktif, profesionalisme tenaga kependidikan di
kreatif, delegatif, integrative, rasional dan madrasah, kepala madrasah harus mampu
obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, beradaptasi dan fleksibel dalam
serta adabtabel dan fleksibel.2Konstruktif, menghadapi situasi baru, serta berusaha
dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan menciptakan situasi kerja yang
profesionalisme tenaga kependidikan di menyenangkan dan memudahkan para
madrasah, kepala madrasah harus tenaga kependidikan untuk beradaptasi
berusaha memberikan saran, mendorong dalam melaksanakan tugasnya.3
dan membina setiap tenaga kependidikan
agar dapat berkembang secara optimal Sasaran Inovasi
dalam melakukan tugas-tugas yang Kepala madrasah sebagai innovator
diembannya.Kreatif, dimaksudkan bahwa harus mampu mencari, menemukan, dan
dalam meningkatkan profesionalisme melaksanakan berbagai pembaharuan di
tenaga kependidikan di madrasah, kepala madrasah.Gagasan baru tersebut misalnya
madrasah harus berusaha mencari gagasan moving class.Moving class adalah
dan cara-cara baru dalam melaksanakan mengubah strategi pembelajaran dari pola
tugasnya.Delegatif, dimaksudkan bahwa kelas tetap menjadi kelas bidang studi,
Page207

dalam meningkatkan profesionalisme sehingga setiap bidang studi memiliki kelas

2 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah, h. 118 3Ibid

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2018
Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dan Inovator
dalam Upaya Menuju Kepemimpinan Pendidikan Efektif…
Oleh: Siti Wahyuni

tersendiri, yaitu dilengkapi dengan alat kajian terhadap beberapa referensi


peraga dan alat-alat lainnya.Moving class menemukan 6 karakteristik kepemimpinan
ini bisa dipadukan dengan pembelajaran yang baik.
terpadu, sehingga dalam suatu Dalam upaya menuju kepemimpinan
laboratorium bidang studi dapat dijaga pendidikan Islam secara efektif, setidaknya
oleh beberapa orang guru (fasilitator), para pemimpin harus dilatih sesuai dengan
yang bertugas memberikan kemudahan corak pendekatan perilaku. Latihan-latihan
kepada peserta didik dalam belajar4.Hal itu dapat diwujudkan melalui7 :
senada juga dikatakan oleh Sagala, bahwa Pertama, meneladani seorang tokoh
untuk mengoptimalkan kulaitas (Al Qudwah), Yaitu melalui magang dengan
pembelajaran kegiatan belajar mengajar di seorang pemimpin yang berpengaruh,
kelas, maka salah satu sistem pendidikan melihat sikap dan perilakunya. Tetapi
yang diterapkan adalah moving class (kelas dengan metode seperti itu akan timbul dua
berjalan). Moving class adalah suatu model catatan, pertama, bahwa kesalahan dapat
pembelajaran yang diciptakan untuk berpindah secara terselubung yang kadang
belajar aktif. dapat membunuh atau menghancurkan,
karena ketidak mampuan sosok yang
Kepemimpinan Kepala Madrasah dilatih ini merupakan tanggung jawab sang
Menuju Kepemimpinan Efektif tokoh. Kedua, merealisir apa yang
Pemimpin yang efektif adalah dinamakan personifikasi, yang merupakan
pemimpin yang mengunakan gaya dapat penjelmaan potret pemimpinnya. Oleh
mewujudkan sasarannya, misalnya dengan karena itu, kita tidak dikatakan telah
mendelagasikan tugas, mengadakan mendidik seorang pemimpin baru, tetapi
komunikasi yang efektif, memotivasi itu seperti seseorang yang berhenti
bawahannya, melaksanakan control dan berjalan untuk beberapa saat dan tidak
seterusnya5. Kepemimpinan yang efektif dapat melangkah walau satu langkah serta
merupakan kepemimpinan yang mampu tidak tahu penyebabnya. Karena kita hanya
menggerakkan pengikutnya untuk menjiplak seorang pemimpin teladan
mencapai tujuan yang telah dirumuskan secara bulat dengan seluruh aspek positif
bersama. dan negatifnya.
Stidaknya terdapat 4 gaya dalam Kedua, Latihan Bersikap, Yaitu
kepemimpinan sebagai ukuran efektifitas melalui pemberian tanggung jawab pada
kepemimpinan, yaitu 1) gaya seseorang yang dilatih untuk memimpin
kepemimpinan yang tidak memperhatikan sebuah diskusi, mengurus kepanitiaan,
hasil produksi dan juga tidak mengelola pekerjaan atau melaksanakan
memperhatikan kekompakan anggotanya, sebuah tugas penting.Ia dipantau oleh
2) gaya kepemimpinan yang sangat panitia khusus yang akan mengevaluasi,
memperhatikan hasil produksi tatapi memperbaiki atau mempersiapkan kader
rendah perhatiannya pada kekompakan pemimpin tersebut untuk mengikuti
anggota, 3) gaya kepemimpinan yang kursus kepemimpinan. Sehingga dari
sangat memperhatikan kekompakan upaya itu setidaknya ia akan dijamin dapat
anggota tetapi rendah perhatiannya pada merealisasikan dua hal :
hasil produksi, dan 4) gaya kepemimpinan a. Memiliki kemahiran memimpin.
yang sangat memperhatikan hasil produksi b. Mampu mentranfer informasi.
sekaligus sangat memperhatikan Dari Ath-Thabrani, seseorang
kekompakan anggota.6 Sementara hasil berkata : Rasulullah SAW menugaskan
seorang sahabat untuk memimpin sebuah
4 Ibid., h. 119
5 Usman, Manajemen Teori, h. 293. 7 Jamal Madhi, Menjadi Pemimpin yang Efektif
Page208

6 Zaenal Arifin. (2016). Efektifitas


dan Berpengaruh Tinjauan Manajemen
Kepemimpinan Lembaga Pendidikan Islam di Kepemimpinan Islam, terj. Anang Syafruddin dan
Pesantren. Jurnal Pemikiran Keislaman, 27(1), 40 ~ Ahmaf Fauzan (Bandung: PT. Syaamil Cipta Media,
64. https://doi.org/10.33367/tribakti.v27i1.258 2004), h. 12

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2018
Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dan Inovator
dalam Upaya Menuju Kepemimpinan Pendidikan Efektif…
Oleh: Siti Wahyuni

pasukan kavaleri. Setelah selesai ia kembali strategi. Untuk itu, dalam memimpin
dan Rasullullah SAW bertanya kepadanya : diperlukan strategi.
“Bagaimana engkau mendapatkan Ada pula yang mengartikan
kepemimpinan itu?” Ia berkata : “Aku pemimpin dengan kata imam, yang berarti
seperti bagian kaum. Jika aku menaiki di depan. Kata ini memiliki akar yang sama
kendaraanku, mereka ikut naik, dan jika dengan umm, yang berarti ibu. Seorang
aku turun mereka ikut turun”. Maka Nabi imam atau pemimpin harus memiliki sifat
Muhammad SAW bersabda:”Demi Allah, seorang ibu.Penuh kasih sayang dalam
aku tidak akan mau lagi bekerja (sebagai membimbing dan mengendalikan
pemimpin)untukmu atau orang lain”. Lalu umat.Ada kaitan antara imam, umm, dan
tersenyumlah Rasulullah SAW hingga umat.
terlihat gerahamnya. Dalam riwayat lain Islam memberikan posisi terhormat
lelaki itu adalah Miqdad bin Al-Aswad r.a. bagi para pemimpin. Bahkan dalam Al-
(Al-Haitsami:5/20) Qur’an sebuah doa agar kita menjadi
Hadits ini menunjukkan bahwa pemimpin, sebagaimana dinyatakan dalam
Rasullullah SAW selalu memotivasi para surat Al-Furqan ayat 74 : yang artinya
sahabatnya untuk memimpin melalui sikap “Dan orang-orang yang berkata,’Ya Tuhan
dan beliau terus mengontrol perkem- kami, anugrahkanlah kepada kami
bangannya. Kepemimpinan harus pasangan kami dan keturunan kami sebagai
dilakukan dengan penuh kesabaran dan penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
dimulai dari diri sendiri, mulai dari hal imam bagi orang-orang yang
yang terkecil dan mulai saat ini. Pemimpin bertaqwa’.”(QS. Al-Furqan : 74)
hendaknya jangan menunda suatu Dalam manajemen pendidikan
pekerjaan karena hal itu akan Isalam, pelaksanaan kepemimpinan
mengakibakan terbengkalainya suatu dipengaruhi oleh berbagai macam factor.
pekerjaan. Menurut H. Jodeph Reitz (1981) yang
dikutip Nanang Fattah, faktor-faktor
Kepemimpinan dalam Manajemen tersebut adalah sebagai berikut :
Pendidikan Islam 1. Kepribadian (personality),
Dalam bahasa Arab, kata yang sering pengalaman masa lalu dan harapan
dihubungkan dengan kepemimpinan pemimpin. Hal ini mencakup nilai-nilai
adalah ra’in yang diambil dari hadis Nabi latar belakang dan pengalamannya
SAW, kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun akan mempengaruhi pilihan dalam
‘an ra’iyyatihi, setiap kamu adalah gaya kepemimpinan. Dalam
pemimpin, dan setiap kamu manajemen pendidikan Islam,
bertanggungjawab atas kepemimpinanmu. kepribadian utama seorang pemimpin
Ra’in arti asalnya adalah gembala. Seorang adalah keteladanannya yang patut
pemimpin ibarat seorang pengembala yang ditiru oleh semua bawahannya.
harus mebawa ternaknya ke padang 2. Harapan dan perilaku atasan
rumput dan menjaganya agar tidak berkaitan dengan tujuan
diserang serigala. kepemimpinan, yakni saling
Adapun ra’iyyah berarti rakyat. Jadi, menasihati dalam kebenaran dan
seorang pemimpin pasti mempertang- kesabaran.
gungjawabkan kepemimpinannya di 3. Karakeristik, harapan, dan perilaku
hadapan rakyat.Selain kata ra’in, kata ra’is bawahan mempengaruhi terhadap
juga sering dipakai yang berhubungan gaya kepemimpinan yang terapkan.
dengan kata ra’s, artinya kepala.Ada yang Gaya paling ideal adalah gaya
menggunakan kata sa’is yang berarti kepemimpinan Rasulullah SAW, yang
pengendali kuda, artinya seorang selalu menjaga sikap disiplin,
Page209

pemimpin adalah seorang yang mampu professional, pengasih, penyayang, dan


mengendalikan anggotanya.Sa’is memiliki mengembangkan kerjasama.
akar kata yang sama dengan siasat atau

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2018
Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dan Inovator
dalam Upaya Menuju Kepemimpinan Pendidikan Efektif…
Oleh: Siti Wahyuni

4. Kebutuhan tugas, setiap tugas berkembang, kondisi kerja, kompetensi


bawahan juga akan mempengaruhi dan prestasi.
gaya pemimpin. Bawahan harus taat Kecerdasan emosional mempunyai
kepada atasan yang selalu berada di arti yang penting dalam
jalan Allah SWT. kepemimpinan.Bantuan penelitian atau
5. Iklim dan kebijakan organisasi teori pada kepemimpinan dalam
mempengaruhi harapan dan perilaku mengklarifikasi kecerdasan emosional
bawahan. untukmengelola organisasi dalam
6. Harapan dan perilaku rekan organisasi mencapai keberhasilan adalah sangat
didikat oleh tali persaudaraan. penting8. Seorang kepala sekolah yang
mempunyai kecerdasan emosional yang
Kecerdasan Emosional Kepala tinggi akan mampu mengatasi konflik,
Madrasah dalam Pengendalian Konflik kesenjangan yang perlu dijembatani atau
di Madrasah diisi,melihat hubungan tersembunyi yang
Kepala madrasah merupakan figure menjanjikan peluang, dan menempuh
utama dalam suatu lembaga pendidikan interaksi gelap dan misterius yang secara
Islam, terutama di madrasah. Tanpa pertimbangan paling bisa membuahkan
adanya kepala madrasah, maka segala emas secara lebih siap, cekatan dan cepat
kegiatan yang ada di dalam madrasah tidak dibandingkan orang lain.
dapat berjalan dengan baik.Maka dari itu, Seorang kepala madrasah yang
kepala madrasah harus mampu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi
menjalankan peran dan fungsinya dengan akan peka terhadap konflik yang terjadi
baik, supaya kegiatan madrasah dapat sehingga berusaha menyelesaikan konflik
berjalan secara efektif dan efisien.Peran itu ketika baru memasuki tahap pertma
dan fungsi kepala madrasah antar lain, yakni tahap laten yang masih berupa
sebagai pemimpin, sebagai edukator, perbedaan baik karena factor individu,
sebagai administrator, sebagai supervisor, organisasi maupun lingkungan, agar
sebagai innovator, sebagai manajer dan konflik bisa dibendung secepatnya
lain sebagainya. sehingga masih relative mudah
Kepala madrasah diharapkan penyelesaiannya, dan terhindar dari
memiliki kecerdasan emosional yang benturan yang berlarut-larut. Penyelesaian
cukup tinggi agar mampu melakukan pada tahap perbedaan ini meskipun tidak
kepemimpinannya dengan efektif, termasuk upaya preventif tetapi sebagai
termasuk didalamnya mengendalikan penyelesaian yang cepat tanggap yang
konflik yang ada di madrasah memiliki pengaruh signifikan dalam
tersebut.Kecerdasan emosional tertentu menekan terjadinya konflik yang
diperoleh dari pengalaman khusus, sesungguhnya.
kemudian diinternalisasikan sebagai suatu Dalam rangka menyelesaikan konflik
kriteria yang berharga.Menurut teori dibutuhkan pendekatan-pendekatan
kepemimpinan, kecerdasan emosional psikologis karena menyangkut perasaan,
merupakan salah satu kriteria keberhasilan kesadaran,, dan suasan batin seseorang
pemimpin dalam mengelola organisasinya. yang sedang berkonflik. Oleh karena itu,
Fungsi kecerdasan emosional dalam menurut Djohar, cara kreatif dalam
kepemimpinan adalah membantu menyelesaikan konflik biasanya
pemimpin memahami eksistensinya dan memerlukakn waktu yang lama, kesabaran,
merasakan keberadaan orang-orang.Untuk kedewasaan emosional, tetapi
dapat berhasil, pemimpin perlu menghasilkan win-win solution dan
mempertimbangkan dan menilai secara
luas dan cermat faktor, sifat, atau ciri
Page210

pemimpin, syarat kualitas pribadi,


pendidikan, dan latihan, kesempatan untuk 8 Rohiat, Kecerdasan Emosional
Kepemimpinan Kepala Sekolah (Bandung: Refika
Abditama, 2008), h. 54.

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2018
Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dan Inovator
dalam Upaya Menuju Kepemimpinan Pendidikan Efektif…
Oleh: Siti Wahyuni

menghasilkan kedamaian9. Suatu hasil Kesimpulam


yang memuaskan semua pihak yang Ajaran Islam sebagai agama
diharapkan bersama dalam setiap universal sangat kaya akan pesan-pesan
penyelesaian konflik, sehingga konflik yang mendidik bagi muslim unutk menjadi
benar- benar bisa teratasi secara umat terbaik, menjadi khalifah, yang
tuntas.Maka disinilah kecerdasan mengatur dengan baik bumi dan isinya.
emosional kepala madrasah diperlukan. Pesan-pesan itu sangat mendorong kepads
Disamping itu, seorang kepala madrasah setiap muslim untuk berbuat dan bekerja
yang mempunyai kecerdasan emosional secara professional, yakni bekerja dengan
yang cukup tinggi akan mampu benar, optimal, jujur, disiplin dan tekun27.
berkomunikasi yang efektif dengan para Akhlak Islam yang diajarakan oleh
anggota atau bawahannya, sehinggadapat Nabi Muhammad SAW, memiliki sifat-sifat
mencegah konflik dan memahami masalah yang dapat dijadikan landasan bagi
masing-masing anggota. Kepala madrasah pengembangan profesionalisme seorang
tidak boleh menutup diridari pergaulan pemimpin dalam melaksanakan
dengan bawahannya, namun juga tidak kepemimpinannya. Ini dapat dilihat pada
melewati batas, sehingga kewibawaannya pengertian sifat-sifat akhlak Nabi, yaitu :28
sebagai kepala madrasah akan hilang dan 1. Sifat kejujuran (shidiq)
menjadi tidak dihormati lagi. Kejujuran ini menjadi salah satu dasar
Kepala madrasah yang mempunyai yang paling penting untuk membangun
kecerdasan emosional yang cukup tinggi seorang pemimpin yang baik.Hampir
akan mampu menanggapi semua tekanan semua usaha yang dikerjakan bersama
pekerjaan yang ditujukan kepadanya. Ia menjadi lancar, karena adanya
akan lebih arif dalam memahami kejujuran.Oleh karena itu kejujuran
kehidupan dn situasi yang berlangsung menjadi sifat wajib bagi Rasulullah
juga konflik yang terjadi. Di smaping itu, SAW.Dan sifat ini pula yang selalu
kepala madrasah tersebut akan mampu diajarkan oleh Islam melalui Al-Qur’an dan
mempunyai dan mengembangkan sunah Nabi.Kegiatan yang dikembangkan
intensionalitas ke arah yang lebih baik. di dunia organisasi, perusahaan, dan
Cara atau teknik yang diterapkan lembaga modern saat ini sangat ditentukan
oleh kepala madrasah dalam oleh kejujuran.Begitu juga tegaknya Negara
mengendalikan konflik yang terjadi di sangat ditentukan oleh sikap jujur para
madrasahnya adalah dengan menggunakan pemimpinnya.Ketika para pemimpinnya
kasih sayang.Sebuah konflik yang terjadi tidak jujr dan korup, maka Negara itu
pastilah dapat diredakan dengan kasih menghadapi problem nasional yang sangat
sayang yang dilakukan oleh kepala berat, dan sangat sulit untuk
madrasah. Dengan kasih sayang, maka membangkitkan kembali.
kepala madrasah akan mampu 2. Sifat tanggung jawab (amanah)
mengarahkan dengan pelan-pelan orang Sikap tanggung jawab juga
yang terlibat pada konflik. merupakan sifat akhlak yang sangat
Dengan memahami cara diperlukan unutk membangun
penyelesaian konflik tersebut, dan profesionalisme. Suatu perusahaan/
berbekal kecerdasan emosional yang organisasi/ lembaga apapun pasti akan
cukup memadai, maka kepala madrasah hancur bila orang-orang yang terlibat
akan mampu mengendalikan dan didalamnya tidak amanah.
menyelesaikan konflik yang ada dalam 3. Sifat komunikatif (tabligh)
madrasah tersebut.10 Salah satu ciri professional adalah
sikap komunikatif dan transparan. Dengan
sikap komunikatif, seorang penanggung
Page211

9 Djohar, Pendidikan Strategik Alternatif jawab suatu pekerjaan akan dapat terjalin
untuk Pendidikan Masa Depan (Yogyakarta: LESFI, kerjasama dengan orang lain lebih lancar.
2003), h. 106. Ia dapat juga meyakinkan rekanannya
10Panduan, h. 189-190.

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2018
Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dan Inovator
dalam Upaya Menuju Kepemimpinan Pendidikan Efektif…
Oleh: Siti Wahyuni

untuk melakukan kerjasama atau tradisi lobi. Dalam tradisi ini akan terjadi
melaksanakan visi dan misi yang saling belajar.
disampaikan. Sementara dengan sikap 7. Disiplin waktu dan menepati janji
transparan. Kepemimpinan di akses semua Begitu pentingnya disiplin waktu, Al-
pihak tidak ada kecurigaan, sehingga Qur’an menegaskan makna waktu bagi
semua masyarakat anggotanya dan rekan kehidupan manusia.Sebagai manusia yang
kerjasamanya akan memberikan apresiasi telah menjadi seorang pemimpin wajib
yang tinggi kepada kepemimpinannya. menghargai dan menggunakan waktunya
Dengan begitu, perjalanan sebuah dengan sebaik mungkin.
organisasi lebih lancar, serta mendapat 8. Bertindak efektif dan efisien
dukungan penuh dari berbagai pihak. Bertindak efektif artinya
4. Sifat cerdas (fathanah) merencanakan, mengerjakan dan
Dengan kecerdasannya seorang mengevaluasi sebuah kegiatan dengan
professional akan dapat melihat dan tepat sasaran.Sedangkan efisien adalah
menangkap peluang dengan cepat dan penggunaan fasilitas kerja dengan cukup,
tepat. Dalam sebuah organisasi, tidak boros dan memenuhi sasaran, juga
kepemimpinan yang cerdas akan cepat dan melakukan sesuatu yang memang
tepat dalam memahami problematika yang diperlukan dan berguna.Islam sangat
ada di lembaganya. Ia akan cepat menganjurkan sikap efektif dan efisien.
memahami aspirasi anggotanya, sehingga 9. Memberikan upah secara tepat dan
setiap peluang dapat segera dimanfaatkan cepat
secara optimal dan problem dapat Ini sesuai dengan hadits Nabi, yang
dipecahkan dengan cepat dan tepat mengatakan berikan upah kadarnya, akan
sasaran. mendorong seseorang pekerja atau
5. Bersikap positif dan bersikap positif pegawai dapat memenuhi kebutuhan diri
(khusnudzan) dan keluarganya secara tepat pula.
Berfikir positif akan mendorong Sementara apabila upah ditunda, seorang
setiap orang melaksanakan tugas-tugasnya pegawai akan bermalas-malas karena dia
lebih baik. Hal ini disebabkan dengan harus memikirkan beban kebutuhannya
bersikap dan berfikir positif mendorong dan merasa karya-karyanya tidak di hargai
seseorang untuk berfikir jernih dalam secara memadai.
menghadapi setiap masalah.Khusnudzan
tersebut, tidak saja ditujukan kepada Daftar Pustaka
sesama kawan dalam bekerja, tetapi yang
paling utama adalah bersikap dan bersikap Arifin, Z. (2016). Efektifitas Kepemimpinan
positif kepada Allah SWT. Dengan Lembaga Pendidikan Islam di
pemikiran tersebut, seseorang akan Pesantren. Jurnal Pemikiran
bersikap objektif dan optimistic. Apabila ia Keislaman, 27(1), 40 ~ 64.
berhasil dalam usahanya tidak menjadi https://doi.org/10.33367/tribakti.v2
sombong dan lupa diri, dan apabila gagal 7i1.258
tidak mudah putus asa, dan menyalahkan Danim, Sudarwan. Kepemimpinan
orang lain. Sukses dan gagal merupakan Pendidikan: Kepemimpinan Jenius (IQ
pelajaran yang harus diambil untuk + EQ), Etika, Perilaku Motivasional,
menghadapi masa depan yang lebih baik, dan Mitos. Bandung: Alfabeta, 2010.
dengan selalu bertawakal kepada Allah Djohar.Pendidikan Strategik Alternatif
SWT. untuk Pendidikan Masa Depan.
6. Memperbanyak shilaturahim Yogyakarta: LESFI, 1993.
Dalam Islam kebiasaan shilaturahim Hanson, E. Mark. Educational
merupakan bagian dari tanda-tanda Administration and Organizational
Page212

keimanan.Namun dalam dunia profesi, Bekairor. Boston: Allyn and Bacon,


shilaturahim sering dijumpai dalam bentuk 1990.

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2018
Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dan Inovator
dalam Upaya Menuju Kepemimpinan Pendidikan Efektif…
Oleh: Siti Wahyuni

Madhi, Jamal.Menjadi Pemimpin yang


Efektif dan Berpengaruh Tinjauan
Manajemen Kepemimpinan Islam,
terj.Anang Syafruddin dan Ahmad
Fauzan. Bandung: PT. Syaamil Cipta
Media, 2004.
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah
Proffesional: dalam Konteks
Menyukseskan MBS dan KBK.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
Owens, Robert G. Organizational Behavior
in Education. Boston: Allyn and
Bacon, 1991.
Panduan Manajemen Sekolah, ttp:
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pendidikan Menengah
Umum, 1998.
Qomar, Mujamil. Manajemen Pendidikan
Islam: Strategi Baru Pengelolaan
Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta:
Erlangga, 2008.
Rahim, Afzalur. Managing Conflict in
Organizations. New York: Praeger,
1976
Rohiat, Kecerdasan Emosional
Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Bandung: Refika Abditama, 2008.
S., D. Sudjana.Manajemen Program Ilmu
Pendidikan untuk Pendidikan Luar
Sekolah dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Bandung: Falah
Production, 2000.
Usman, Husaini. Manajemen Teori, Praktik
dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala
Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2005
Page213

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2018
Peran Kepala Madrasah Sebagai Motivator dan Inovator
dalam Upaya Menuju Kepemimpinan Pendidikan Efektif…
Oleh: Siti Wahyuni
Page214

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 2, Agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai