Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BALAI PENDIDIKAN

DAN PELATIHAN KEAGAMAAN MEDAN DENGAN


PENDEKATAN SWOT
Disajikan pada Temu Karya Nasional KTI Widyaiswara di
Lingkungan Kementerian Agama
9 S.D. 12 Oktober di Surakarta

Oleh :
DRS. MAHMUN SYARIF NASUTION, M.AP
NIP. 19680328 199503 1 002
(Widyaiswara Madya di Balai Diklat Keagamaan Medan)

PUSDIKLAT TENAGA ADIMINISTRASI KEMENTERIAN


AGAMA
2013
Latar belakang
• Dari sisi perencanaan maka penyusunan analisis
strategi pengembangan kediklatan belum
menerapkan tehnik analisis manajemen seperti
analisis SWOT maupun analisis lainnya. Akibatnya
belum ada pola strategi yang terarah dan
berkesinambungan dalam pengembangan diklat.
Antara lain ditunjukkan dengan belum
tersedianya system informasi berbasis tehnologi
informasi yang memadai yang dapat membantu
mempermudah akses dan pelayanan diklat bagi
stakeholder diklat.
Rumusan Masalah
• Bagaimana Penyusunan Strategi
Pengembangan Kediklatan dilaksanakan di
BDK Medan.
• Bagaimana hasil analisis internal dan eksternal
Balai Diklat Keagamaan Medan.
• Bagaimana formulasi strategi pengembangan
kediklatan berdasarkan hasil analisis SWOT
Tujuan Penelitian
• Mendeskripsikan penyusunan Strategi
Pengembangan Kediklatan dilaksanakan di
BDK Medan.
• Mendeskripsikan hasil analisis internal dan
eksternal Balai Diklat Keagamaan Medan
• Mendeskripsikan formulasi strategi
pengembangan kediklatan berdasarkan hasil
analisis SWOT
METHODOLOGI PENELITIAN
• Bentuk : Penulisan karya tulis ini
menggunakan methode penelitian deskriptif
kualitatif.
• Lokasi: Penelitian ini dilaksanakan di Balai
Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Medan
beralamat di Jalan T.B. Simatupang No. 122
Pinang Baris, Medan Provinsi Sumatera Utara.
• Waktu: Penelitian dilaksanakan pada bulan
Pebruari s.d. April tahun 2013
METHODOLOGI PENELITIAN
• Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pegawai BDK Medan pada tahun, 2013 yang
sampai saat penelitian ini dilaksanakan telah
dilaksanakan sebanyak 87 orang. Adapun
sampel/ informan dalam penelitian berjumlah
33 orang, yaitu sebagai berikut;
Tehnik Pengumpulan Data
• Wawancara; merupakan proses untuk memperoleh
keterangan untuk mencapai tujuan penelitian yang
dilakukan melalui kegiatan komunikasi verbal berupa
percakapan. Pada penelitian ini wawancara (petunjuk
umum wawancara) dan percakapan ditulis dala sebuah
buku catatan.
• Study dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang
bersumber dari dokumen resmi yang relevan.
• Observasi, yaitu pengupulan data dengan cara elakukan
pengaatan terhadap kegiatan yng dilakukan oleh sumber
penelitian di lapangan, yaitu dalam kegiatan yang
berhubungan dengan analisis perencanaan maupun
peningkatan kualitas diklat melalui analisis SWOT.
Tehnik Analisis Data
Langkah-langkah analisis data dilakukan dengan Analisis SWOT;
1. Identifikasi factor internal dan eksternal
2. Komparasi Urgensi Faktor Internal dan eksternal
3. menentukan NRK tiap faktor dengan memakai skala nilai 0 – 5.
Penilaiannya sama seperti cara menilai aspek nilai factor di atas.
Untuk itu perlu disusun suatu format Nilai Relatif Keterkaitan
(NRK).
4. Melakukan Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal dan
menuangkannya kedalam table.
5. Memetakan posisi kekuatan organisasi berdasarkan data yang
diperoleh dari hasil Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan
Eksternal.
6. Memformulasikan strategi pengembangan Balai Diklat Keagaman
Medan dalam mencapai tujuan dengan mengintegraksikan
keempat factor kunci keberhasilan dalam bentuk strategi
ekspansi, diversifikasi, stabilitas dan strategi devensif
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
1. Analasis strategi pengembangan kediklatan
belum dilaksanakan dengan sebuah tehnik
analisis managemen seperti halnya
penggunaan analisis SWOT. Perencanaan
program kediklatan dilakukan dengan
melakukan rapat koordinasi kediklatan.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

FAKTOR INTERNAL
NO STRENGHT NO WEAKNESSES
. .
Program pendidikan dan pelatihan Kapasitas sarana dan prasarana
S1 W1
yang dinamis yang terbatas
Tersedianya Fasilitator yang Penguasaan tehnologi informasi
S2 W2
berkualitas belum mantap
Kebersamaan dan kekompakan
S3 Motivasi Kerja pegawai tinggi W3
pegawai masih rendah
FAKTOR EKSTERNAL
NO OPPORTUNITIES NO THREATHS
. .
Dukungan dana dari pemerintah
O1 T1 Honorarium WI tidak tersedia
cukup
O2 Peluang Remunerasi tinggi T2 Tuntutan Angka Kredit widyaiswara
O3 Minat User mengikuti diklat tinggi T3 Adaptasi Organisasi TI lambat
Peta Posisi Kekuatan Organisasi
• Berdasarkan posisi kekuatan
organisasi tersebut diperoleh
S = 1,07
gambaran bahwa BDK Medan
berada di posisi kwadran I. .
I
4
Artinya unit kerja ini memiliki
kemampuan yang dapat
diunggulkan untuk
melakukan perubahan.
T = 0,40 O = 1,93 Dalam bisnis organisasi yang
berada dalam kwadran I
sering disebut memiliki
keunggulan kompetitif atau
3 2 keunggulan daya saing. Posisi
ini adalah posisi yang sangat
W = 0.60 ideal untuk melakukan
perubahan.
Formulasi Strategi Pengembangan Diklat

1. Strategi ekspansi.
• Dalam kwadran 1 ini dapat diinteraksikan,
dipadukan kekuatan kunci dan kesempatan kunci
sebagai suatu strategi SO ke arah ekspansi atau
pengembangan, pertumbuhan, perluasan dalam
bidang tertentu atau dengan menggunakan
kekuatan dalam rangka meraih peluang.
Berdasarkan analisis tersebut diperoleh strategi
ekspansi yaitu daya gunakan secara efektif dan
efisien program diklat untuk mendapatkan
dukungan dana dari pemerintah
Formulasi Strategi Pengembangan
Diklat
2. Strategi diversifikasi (formulasi ST)
• Dalam kwadran 2 ini dapat diinteraksikan, dipadukan
kekuatan kunci dan ancaman kunci sebagai suatu
strategi ST untuk melakukan mobilisasi kekuatan kunci,
dalam menciptakan diversifikasi, inovasi,
pembaharuan, modifikasi di bidang tertentu dalam
upaya mencegah ancaman kunci sehingga tujuan yang
telah ditentukan atau peluang yang menjanjikan masa
depan yang lebih cemerlang tercapai.Maka strategi
diversivikasi yang dapat dilakukan adalah dengan
memaksimalkan keunggulan program diklat untuk
mengembangkan kompetensi widyaiswara dalam
rangka sertifikasi
Formulasi Strategi Pengembangan
Diklat
3. Strategi stabilitas (formulasi WO)
• Dalam kwadran 3 ini dapat diinteraksikan, dipadukan
kelemahan kunci dan peluang kunci sebagai suatu
strategi WO untuk menciptakan stabilitas atau
rasionalisasi atau melakukan investasi/divestasi dalam
bidang tertentu dalam upaya mencapai tujuan yang
telah ditetapkan atau peluang yang menjanjikan masa
depan yang lebih cemerlang.Maka strategi stabilitas
yang dapat dilakukan adalah Optimalkan
pengembangan sarana dan prasarana dengan
memanfaatkan dukungan dana dari pemerintah
Formulasi Strategi Pengembangan
Diklat
3. Strategi devensif
• Dalam kwadran 4 ini dapat diinteraksikan, dipadukan
kelemahan kunci dan ancaman kunci sebagai suatu
strategi WT yang dapat menciptakan suatu keadaan
yang defensif atau survival atau investasi/divestasi,
efisiensi yang menyeluruh atau penciutan kegiatan
operasional agar dapat bertahan atau keadaan tidak
semakin terpuruk akibat desakan yang kuat dari
ancaman kunci. Maka strategi devensifnya adalah
dengan mengefektifkan penggunaan sarana dan
prasarana kediklatan untuk memperlancar proses
penyusunan DUPAK widyaiswara.

Anda mungkin juga menyukai