Anda di halaman 1dari 123

ADAPTASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TERHADAP

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DI SEKOLAH ALAM AMINAH

KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI

Skripsi Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

DISUSUN OLEH
INDAKA RIZKI SEKAR
RAHMATIKA 20173410032

JURUSAN PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BANI SALEH

2021
ABSTRAK
Indaka Rizki Sekar Rahmatika .NIM 20173410032. Judul skripsi “Adaptasi Anak
Berkebutuhan Khusus Terhadap Perkembangan Teknologi Pendidikan di Sekolah
Alam Aminah Kabupaten Sukoharjo.Skripsi, Bekasi, Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), STAI Bani Saleh, 2021.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran-gambaran serta informasi


tentang Adaptasi Anak Berkebutuhan Khusus Terhadap Teknologi Pendidikan di
Sekolah Alam Aminah Kabupaten Sukoharjo. Fokus penelitian ini adalah untuk
mengetahui Kategori Anak Berkebutuhan Khusus yang berada di sekolah Alam
Aminah secara keseluruhan, Jenis teknologi yang digunakan dalam pembelajaran
anak berkebutuhan khusus,Kelebihan dan kekurangan teknologi yang digunakan
dalam pembelajaran anak berkebutuhan Khusus,Cara guru memberikan
pengarahan pembelajaran kepada Anak Berkebutuhan Khusus,Kemudahan dan
kesulitan guru dalam memberikan pembelajaran Kepada Anak Berkebutuhan
Khusus beserta solusinya di sekolah Alam Aminah Kabupaten Sukoharjo, dan
Perkembangan pengetahuan atau kemajuan yang dialami Anak Berkebutuhan
Khusus setelah Pembelajaran menggunakan Teknologi Pendidikan..

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian
ini dilaksanakan di Sekolah Alam Aminah Kabupaten Sukoharjo.Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, kisi-kisi pedoman wawancara, studi
dokumentasi. Narasumber utama adalah guru Teknik analisis data dalam
penelitian ini meliputi : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kategori ABK yang ada di Sekolah yaitu
Autis, Borderline, Disabilitas Intelektual Ringan, Speech Delay, Down
Sindrom. Teknologi yang digunakan adalah Aplikasi MITA dan ABK Berbakat.
Cara guru memberikan pengarahan adalah dengan individual, Klasikal, dan
berulang. Kemudahan guru yaitu anak mudah patuh dengan instruksi,
Kesulitannya anak kurang fokus dalam pembelajaran, kemajuan yang dialami
anak adalah bisa mengerjakan tugas dari guru secara mandiri

Kata kunci : Adaptasi, Anak Berkebutuhan Khusus, Teknologi Pendidikan,


Pembelajaran

i
ABSTRACT

Indaka Rizki Sekar Rahmatika. NIM 20173410032. Thesis tittle "Adaptation of


Children with Special Needs to Educational Technology Development at Alam
Aminah School, Sukoharjo Regency. Thesis, Bekasi, Department of Teacher
Education, Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), STAI Bani Saleh, 2021.

This study aims to obtain descriptions and information about the Adaptation of
Children with Special Needs to Educational Development at Alam Aminah
School, Sukoharjo Regency. The focus of this research is to find out children with
special needs categories who are in Alam Aminah school as a whole, the type of
technology used in learning children with special needs, the advantages and
disadvantages of technology used in learning children with special needs, the way
teachers provide learning directions to children with special needs , The ease and
difficulty of teachers in providing learning to Children with Special Needs and
their solutions at Alam Aminah school, Sukoharjo Regency, and knowledge or
progress experienced by Children with Special Needs after Learning using
Educational Technology.

The method used in this research is qualitative method. This research was
conducted at Alam Aminah School of Sukoharjo Regency. Data collection
techniques used interviews, interview guide grids, and documentation studies. The
main resource person are teachers. Data analysis techniques in this study include:
data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions.

The results showed that children with special needs categories in schools were
Autism, Borderline, Mild Intellectual Disabilities, Speech Delay, and Down
Syndrome. The technology used is MITA and ABK Berbakat Applications The
way the teacher gives direction is individual, classical, and repetitive. The ease
with which the teacher is that child is easy to obey instructions, the difficulty is
that child is less focused in learning, the progress experienced by the child is
being able to do the tasks of the teacher independently

Keywords: Adaptation, Children with Special Needs, Educational


Technology, Learning.

ii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Alhamdulillah skripsi ini ku persembahkan untuk orang

– orang tersayang:

 Papa (Alm.), Mama kakak, adik dan keluarga tercinta yang selalu

memberiku semangat, support dan selalu mendoakanku disetiap kedua

tangan dan sujudnya.

 Segenap Civitas akademika kampus STAI Bani Saleh Bekasi, Staff

Pengajar, Karyawan, dan seluruh mahasiswa semoga tetap semangat

dalam beraktivitas mengisi hari – hari nya di kampus STAI Bani Saleh

Bekasi

 Teman – Teman penulis baik itu teman kuliah seangkatan, kakak kelas di

STAI Bani Saleh Bekasi yang telah banyak memberi masukan, semangat,

dan arahan hingga akhirnya dapat terselesaikan skripsi ini.

 Sahabat tercinta ka T. Amanda Putri, Amelya Novitasari, Levi Nurlaela,

Anom Sentanu, Ghofury Aji Faturrahman, S.Ars. yang selalu mensupport

dan mendoakanku

Hanya ucapan terimakasih yang bisa aku berikan untuk kalian. Semoga kelak kita

akan bertemu kembali di Surganya Allah SWT.


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menciptakan manusia

dengan segala kesempurnaannya dan menjadikannya sebagai makhluk

yang termulia dengan ilmu dan amal shaleh. Shalawat serta salam

semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Penutup,

Yakni Baginda Nabi Muhammad SAW, semoga senantiasa kita semua

mendapatkan syafaat kelak di hari akhirat. karena atas petunjuk dan

pertolongan Nya peneliti diberi kemudahan sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Adaptasi Anak Berkebutuhan

Khusus Terhadap Perkembangan Tekonologi Pendidikan di Sekolah

Alam Aminah”

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada

program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi

Agama Islam Bani Saleh. Dalam proses penulisan proposal skripsi ini

tidak lepas dari keikutsertaan berbagai pihak. Mulai dari memberikan

bantuan, motivasi, bimbingan serta pengarahan baik secara langsung

maupun tidak langsung kepada peneliti.

Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat peneliti ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

iv
1. Bapak M. Samsul Khaeri, M.Pd selaku Kepala STAI Bani Saleh

sekaligus Pembimbing I atas kebijaksanaannya memberikan

kesempatan untuk melakukan penulisan skripsi ini dan telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberi kritik, saran,

bimbingan, maupun arahan kepada peneliti selama berlangsungnya

penyusunan proposal skripsi ini.

2. Bapak H. Mahfuji, M.Pd selaku Waka I bidang Akademik dan

kemahasiswaan yang telah memberikan kesempatan untuk

melakukan penulisan skripsi ini

3. Bapak Drs. H. Misran Nuryanto, M.Pd.I selaku Waka II bidang

Adm. Umum dan SDM yang telah memberikan kesempatan untuk

melakukan penulisan skripsi ini.

4. Ibu Yuli Diah Saptorini, M.Pd selaku kaprodi PGMI dan PIAUD

Sekolah Tinggi Agama Islam Bani Saleh

5. Bapak Drs. Marja, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah

telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberi kritik, saran,

bimbingan, maupun arahan kepada peneliti selama berlangsungnya

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Staff Akademik dan Staff Keuangan yang telah

membantu memudahkan administrasi dan keperluan akademik

lainnya selama penyusunan Skripsi ini.

7. Bapak Muhammad Alim Robani, S.Pd selaku kepala Sekolah Alam

Aminah yang telah mengizinkan dan membantu penulis

v
untuk melakukan penelitian di Sekolah Alam Aminah

8. Bapak /Ibu Wali kelas dan guru pendamping kelas beserta Staff

Sekolah Alam Aminah yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu peneliti selama Observasi dan penelitian

9. Bapak/Ibu Wali murid Sekolah Alam Aminah yang telah membantu

peneliti selama Observasi dan penelitian

10. Siswa/ i Sekolah Alam Aminah yang turut melancarkan observasi

dan penelitian

11. Kedua orang tua yang selalu ada senantiasa membantu secara moril

dan materil dalam keadaan apapun

12. Seluruh keluarga yang selalu support

13. Amelya Novitasari, Tengku Amanda, Kongidatul Rohmah yang

selalu support dan membantu selama penyusunan proposal skripsi

initeman-teman Program Studi PGMI dan PAUD STAI Bani Saleh

yang selalu memberi support

14. Ghofury Aji Faturrahman, S.Ars, yang selalu ada senantiasa

membantu secara moril dan materil dalam keadaan apapun dan ikut

andil dalam penyusunan skripsi ini

15. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang

telah membantu sampai terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

vi
manfaat bagi pembacanya. Sebagai manusia yang tidak lepas dari

kekurangan, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan

saran dari pembaca akan sangat berguna bagi pengembangan

pembuatan skripsi selanjutnya.

Bekasi, September 2021

IRSR

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK.....................................................................................................i

ABSTRACT..................................................................................................ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...........................................iii

KATA PENGANTAR..................................................................................iv

DAFTAR ISI..............................................................................................viii

DAFTAR TABEL.........................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................1

B. Fokus Masalah..............................................................................................5

C. Perumusan Masalah......................................................................................6

D. Tujuan Penelitian..........................................................................................8

E. Kegunaan Penelitian......................................................................................9

BAB II KAJIAN TEORI..............................................................................11

A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian................................11


vii
B. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN................................................................28

A. Metode dan Pendekatan Penelitian.............................................................28

B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................30

C. Subjek Penelitian.........................................................................................31

D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................32

E. Prosedur Penelitian......................................................................................38

F. Analisis Data Penelitian..............................................................................40

G. Pemeriksaan Keabsahan Data.....................................................................44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................46

A. Deskripsi Tempat Penelitian.......................................................................46

1. Sejarah Sekolah Alam Aminah............................................................46

2. Profil Sekolah.......................................................................................46

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian..................................................................50

1. Pengumpulan Data................................................................................50

2. Reduksi Data........................................................................................53

a. Subfokus 1 Teknologi yang digunakan ABK..................................53

b. Subfokus 2 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi.........................54

c. Subfokus 3 Cara Guru memberilkan Pembelajaran.........................56

d. Subfokus 4 Kemudahan dan kesulitan guru....................................57

e. Subfokus 5 Kemajuan yang dialami ABK......................................59


2. Penyajian Data.....................................................................................60

ix
3. Penarikan Kesimpulan.........................................................................61
C. Pembahasan.................................................................................................62
1. Subfokus 1 Teknologi yang digunakan ABK.........................................62

2. Subfokus 2 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi.................................63

3. Subfokus 3 Cara Guru memberilkan Pembelajaran................................64

4. Subfokus 4 Kemudahan dan kesulitan guru............................................65

5 . Subfokus 5 Kemajuan yang dialami ABK..............................................66

BAB V PENUTUP......................................................................................67
A. Kesimpulan.................................................................................................67
B. Implikasi......................................................................................................68
C. Saran............................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................71
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Waktu Peneliitian........................................................................31


Tabel 2 Kisi – Kisi Pedoman Wawancara.............................................................33
Tabel 3 Pedoman Wawancara...............................................................................36
Tabel 4 Data Diri ABK di sekolah Alam Aminah.................................................49

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proses Analisis Data..............................................................................42


Gambar 2 Struktur Organisasi Sekolah Alam Aminah..........................................50
Gambar 3 Bagan Penyajian Data Hasil Penelitian.................................................60

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah aspek terpenting yang dibutuhkan setiap

lapisan masyarakat untuk memperoleh pengetahuan. Dengan

pengetahuan yang kita peroleh, kita bisa melakukan aktivitas dengan

baik dan benar. Dalam setiap pendidikan dewasa ini, tidak lepas dari

sebuah teknologi untuk menyampaikan pengetahuan bagi peserta

didik. Teknologi adalah alat yang digunakan untuk memudahkan

suatu aktivitas atau perkejaan. Dalam hal ini, teknologi digunakan

dalam dunia pendidikan sebagai sarana pembelajaran dalam usaha

menuntut ilmu. Sebagaimana firman Allah yang

menerangkan anjuran menuntut Ilmu dalam Q.S. Al

Mujadalah Ayat 11;

‫ى ا ج ِلس‬ ‫سح‬ ‫كم‬ ‫ٰ>ي ٰٓاَ>ّي ها اّل ن امنُ> ْٰٓوا ِاَذا‬


‫ْلم‬ ‫وا‬ ‫ت‬ ‫ِق يْ ل‬ ‫ِذ ْي‬

‫شز ْ شزوا ر ِع‬ ‫فَاف سحوا س ّٰلّ> ُالٰ ۚ ا ْيل‬


‫َي‬ ‫وا ن‬ ‫ْْم و ِا ا ْن‬ ‫َي ف‬
‫ا‬ ‫ك‬

‫وّٰل ُال ِبما‬ ‫درج‬ ‫ِع ْلم و ن ا‬ ‫ِذ ْي‬


„ ‫ل ا ْوت‬ ‫وال‬
‫ت‬ ‫ا‬
1
‫َ‬ ‫ْۙ‬
‫ْن م ْ>ْۙم ك‬ ‫ُن> ْوا م ا ن‬ ‫ّٰلُّ>الٰالَّ ِذ ْي‬

‫َتع ملُ خ ِب يْ ر‬
‫ْون‬

‫‪1‬‬
2

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:


“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberiilmu
pengetahuan beberapa derajat Dan Alla
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al
Mujadalah [58]:11)

Sebagaimana firman Allah untuk menuntut ilmu, selaras

juga dengan anjuran dalam Undang – undang dasar negara

dalam memperoleh pendidikan yaitu Setiap warga negara

mempunyai hak yang sama untuk

memperoleh pendidikan yang bermutu.1 Berdasakan hal

tersebut, maka setiap orang berhak memperoleh

pendidikan termasuk anak berkebutuhan khusus.

Pendidikan yang tujuannya untuk memperoleh ilmu

pengetahuan.

Anak Berkebutuhan Khusus berhak mendapat

pendidikan yang layak di sekolah formal. Sebagian orang

beranggapan bahwa anak berkebutuhan khusus atau special

needs hanya bisa disekolahkan di Sekolah Luar Biasa. Sekarang

ini, Pendidikan Inklusif menjadi pilihan orang tua dengan anak

berkebutuhan Khusus untuk menyekolahkan anaknnya.Inklusi

pada hakikatnya adalah sebuah filosofi pendidikan dan sosial

yang menghargai

1
Undang – undang no 20 tahun 2003 sitem pendidikan nasional pasal 5 ayat (1)
3

keberagaman, menghormati bahwa semua oang adalah bagian

yang berharga dalam kebersamaan masyarakat,apapun

perbedaannya.2 Sekolah inklusi adalah sebuah lembaga yang

memfasilitasi pendidikan itu sendiri. Jadi, sekolah inklusi adalah

lembaga yang mefasilitasi sumber, sarana dan prasarana, guru

yang dibutuhkan uoleh anak berkebutuhan khusus untuk tujuan

pendidikan.

Pada dasarnya, anak berkebutuhan khusus yang

kemudian disebut ABK, sama seperti anak normal, hanya saja

mereka memiliki hambatan dalam perkembangannya. Diantara

hambatan itu adalah pekembangan emosi, fisik, kodisi mental

dan perilaku. Anak berkebutuhan khusus memiliki beragam

kondisi baik fisik, emosional, maupun mental. Kondisi

emosional & mental tidak langsung terlihat. Mereka juga

memiliki karakteristik yang unik. Oleh karena itu, mereka

membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat khusus.3

Optimimalisasi pendidikan bagi anak berkebutusan khusus akan

tercapai jika didukung dengan adanya pemahaman guru tentang

media

2
Mohammad Sugiarmin. Pengembangan Teknologi Aisitif Bagi Anak Berkebutuhan
Khusus Dalam Setting Pendidikan Inklusif. hlm. 7
3
Asrorul Mais. 2018. Media Pembelajaran Anak berkebutuhan Khusus (ABK).
Jember : Pustaka Abadi. Sinopsis
4

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Adanya keprihatinan Anak Berkebutuhan Khusus yang

kesulitan dalam mengikuti pembelajaran di tengah

perkembangan teknologi yang ada sekarang ini membuat

peneliti ingin meneliti permasalahan tersebut. Teknologi yang

dimaksud diantaranya seperti Zoom, Edmodo, Google class,

google meet, dan teknologi pendidikan lainnya. Dalam hal ini,

peneliti ingin meniliti bagaimana Sekolah alam aminah yang

sekaligus merupakan lembaga pendidikan Inklusif

memudahkan anak berkebutuhan Khusus dalam pembelajaran.

Karena pembelajaran yang disampaikan guru sangat penting

bagi peserta didik pada umumnya dan ABK pada khususnya

dalam memperoleh pengetahuan.

Dari hasil Observasi bahwa ada 11 orang ABK dari

keseluruhan siswa, dan ada 9 orang guru di Sekolah Alam

Aminah Kabupaten Sukoharjo yang melatarbelakangi penelitian

ini dilakukan. Peneliti akan meneliti bagaimana Pembelajaran

ABK di sekolah tersebut dengan sarana dan prasarana yang ada.

Pada masa Pandemi Covid 19 sekarang ini, pembelajaran tetap

berlangsung dengan memaksimalkan teknologi pendidikan

yang ada.
5

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah

dikemukakan di atas, peneliti mengangkat judul : Adaptasi Anak

berkebutuhan Khusus terhadap Perkembangan Teknologi

Pendidikan di Sekolah Alam Aminah. Dengan judul ini peneliti

berharap dapat memberikan gambaran kepada pembaca

bagaimana teknologi dapat digunakan dalam pendidikan pada

umumnya dan pendidikan inklusif pada khususnya. Karena

apapun jenis teknologi yang ada, pembelajaran harus tetap

berjalan demi memberikan pengetahuan kepada peserta didik.

B. Fokus dan Sub fokus Masalah

Fokus masalah dari penelitian ini adalah untuk menggali lebih

dalam mengenai Adaptasi Anak berkebutuhan Khusus terhadap

Perkembangan Teknologi Pendidikan di Sekolah Alam Aminah

Sedangkan subfokus penelitian dapat digambarkan sebagai

berikut:

1. Kategori Anak Berkebutuhan Khusus yang berada di

sekolah Alam Aminah secara keseluruhan

2. Adaptasi Anak berkebutuhan Khusus terhadap

Perkembangan Teknologi Pendidikan

3. Jenis teknologi yang digunakan dalam pembelajaran anak

berkebutuhan khusus kategori autisme dan anak

Borderline Personality Disorder (BPD)


6

4. Kelebihan dan kekurangan teknologi yang digunakan dalam

pembelajaran anak berkebutuhan Khusus kategori autisme dan

anak Borderline Personality Disorder (BPD) di Sekoah

Alam Aminah Kabupaten Sukoharjo

5. Cara guru memberikan pengarahan kepada ABK kategori Autis

dan Borderline Personality Disorder guna beradaptasi

dengan pendidikan di sekolah menggunakan teknologi yang

ada.

6. Kemudahan dan kesulitan guru dalam memberikan

pembelajaran bagi ABK kategori Autis dan Borderline

Personality Disorder beserta solusinya di sekolah Alam

Aminah Kabupaten Sukoharjo.

7. Perkembangan pengetahuan atau kemajuan yang dialami ABK

setelah Pembelajaran menggunakan Teknologi Pendidikan

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka rumusan

masalah yang diidentifikasi adalah :

1. Apa saja kategori Anak Berkebutuhan Khusus yang berada di

Sekolah Alam Aminah secara keseluruhan?

2. Bagaimana Adaptasi anak berkebutuhan Khusus kategori

autisme dan anak Borderline Personality Disorder (BPD)

di Sekolah Alam Aminah Kabupaten


7

Sukoharjo?

3. Apa jenis teknologi yang digunakan dalam pembelajaran

anak berkebutuhan Khusus kategori autisme dan anak

Borderline Personality Disorder (BPD) di Sekolah Alam

Aminah Kabupaten Sukoharjo?

4. Apa Kelebihan dan kekurangan teknologi yang digunakan dalam

pembelajaran anak berkebutuhan Khusus kategori autisme dan

anak Borderline Personality Disorder (BPD) di Sekoah Alam

Aminah Kabupaten Sukoharjo?

5. Bagaimana cara guru memberikan pengarahan kepada ABK

kategori Autis dan Borderline Personality Disorder guna

beradaptasi dengan pendidikan di sekolah menggunakan teknologi

yang ada?

6. Apa saja kemudahan dan kesulitan yang dialami guru dalam

memberikan pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus

kategori Autis dan Borderline Personality Disorder beserta

solusinya di Sekoah Alam Aminah Kabupaten Sukoharjo?

7.Bagaimana perkembangan pengetahuan atau kemajuan yang

dialami ABK setelah Pembelajaran menggunakan Teknologi

Pendidikan
8

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneltian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kategori Anak Berkebutuhan Khusus yang

berada di Sekolah Alam Aminah Alam secara keseluruhan

2. Untuk memahami Adaptasi Anak Berkebutuhan Khusus kategori

autisme dan anak Borderline Personality Disorder (BPD) di

Sekolah Alam Aminah terhadap Perkembangan Teknologi di

Sekolah Alam Aminah Kabupaten Sukoharjo.

3. Untuk mengetahui jenis teknologi yang digunakan dalam

pembelajaran anak berkebutuhan Khusus kategori autisme dan

anak Borderline Personality Disorder (BPD) di Sekolah Alam

Aminah Kabupaten Sukoharjo

4. Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan teknologi yang

digunakan dalam pembelajaran anak berkebutuhan Khusus

kategori autisme dan anak Borderline Personality Disorder

(BPD) di Sekoah Alam Aminah Kabupaten Sukoharjo

5. Untuk memahami dan menganalisis cara guru memberikan

pengarahan kepada ABK guna beradaptasi dengan pendidikan di

sekolah Alam Aminah menggunakan teknologi yang ada.


9

6. Untuk menganalisis dan memahami kemudahan dan kesulitan

yang dialami guru dalam memberikan pembelajaran bagi

Anak Berkebutuhan Khusus kategori Autis dan Borderline

Personality Disorder beserta solusinya di Sekoah Alam

Aminah Kabupaten Sukoharjo.

7. Untuk menganalisis dan memahami perkembangan

pengetahuan atau kemajuan yang dialami ABK setelah

Pembelajaran menggunakan Teknologi Pendidikan

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna secara teoritis

maupun secara praktis yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Teoritis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat yaitu memperluas wawasan mngenai adaptasi anak

berkebutuhan khusus terhadap perkembangan teknologi

pendidikan

2. Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan berguna bagi :

a. Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kepala sekolah

untuk mengenalkan sekolah kemasyarakat


10

pada umumnya bisa menjadi sebuah bentuk promosi

b. Guru sekolah dasar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

uru sekolah dasar sebagai informasi tambahan, saran dan

juga membantu guru sekolah dasar untuk menemukan

cara baru dalam memberikan pembelajaran kepada anak

berkebutuhan khusus.

c. Peneliti

Sebagai Pengetahuan, tambahan wawancara, dan

pengalaman berharga bagi peneliti agar bisa diterapkan

di kemudian hari sebagai seorang guru


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Sub fokus Penelitian

1. Pengertian Teknologi

Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, techne

yang berarti keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’.

Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada

obyek benda yang digunakan untuk kemudahan aktivitas

manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras.

Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin

texere yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga

istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan

mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering

digunakan dalam kehidupan sehari hari1.

1
M.Jave Zulkarnaen.2014.Efektvitas Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam.UIN Sunan Ampel:
Surabaya

11
12

Dalam pengertian yang lebih luas, teknologi dapat

meliputi pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan

tetapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman,

pengertian teknologi menjadi semakin meluas sehingga saat

ini teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan

dengan jenis penggunaan dan pengetahuan. Pengetahuan

tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi

pengaruh pada kemampuan manusia untuk mengendalikan

dan mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya.

Jadi teknologi adalah semacam perpanjangan tangan

manusia. Maksudnya, dapat memanfaatkan alam dan

sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal.

Dengan demikian, secara sederhana teknologi bertujuan

untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia.

2. Pengertian Teknologi Pendidikan

Teknologi pendidikan dalam istilah bahasa Inggris

disebut dengan “instructional technology” atau

“Education technology”. Pendidikan semacam ini yang

diutamakan ialah media komunikasi yang berkembang

secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam

pendidikan. Alat- alat teknologi


13

ini lazim disebut “hardware” antara lain berupa TV, radio,

video, tape, computer, dan lain-lain. Selain dari itu,

pendidikan juga menggunakan teknologi yang disebut

dengan “software” antara lain menganalisis dan mendesain

urutan atau langkah- langkah belajarberdasarkan tujuan

yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi

dan penilaian keberhasilannya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Firman M. Jave

Zulkarnaen , ada beberapa pengertian teknologi menurut

para ahli. Menurut Ely, teknologi pendidikan ada beberapa

bagian. namun peneliti hanya membahas satu teknologi

yaitu teknologi Komunikasi Audi Visual. Komunikasi Audi

Visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan

terutama menggunakan pesan guna mengendalikan proses

belajar. Kegiatannya meliputi pertama, Mempelajari

kelemahan dan kelebihan yang unik dari pesan, baik yang

diungkapkan dalam bentuk gambar maupun yang bukan

dan yang digunakan untuk tujuan apapun dalam proses

belajar. Kedua, Penstrukturan pesan oleh orang atau

intsrumen dalam lingkungan pendidikan. Meliputi

perencanaan, produksi, pemilihan manajemen, dan

pemanfaatan sistem pendidikan.


14

Tujuannya ialah pemanfaatan metode dan media

komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan

potensi belajar (orang yang belajar) secara meksimal1.

Menurut Komisi TP, Teknologi pendidikan


merupakan usaha sistematik dalam merancang,
melaksanakan, mengevaluasi keseluruhan proses
belajar dan mengajar untuk suatu tujuan khusus.
Didasarkan pada penelitian tentang proses belajar
dan komunikasi pada manusia. Proses belajar dan
komunikasi itu menggunakan kombinasi sumber
manusia dan non manusia agar belajar berlangsung
secara efektif.

Menurut Kenneth Silber, Teknologi Pendidikan


adalah pengembangan komponen sistem
pembelajaran. Komponen yang dimaksud meliputi
riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan, pasokan,
pemanfaatan. Sistem Pembelajaran yang dimaksud
adalah pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan
lingkungan. Serta pengelolaan usaha pengembangan
organisasi dan personil secara sistematis dengan
tujuan untuk memecahkan masalah belajar.2

Dari pengertian menurut para ahli, disimpulkan

teknologi Pendikan adalah usaha sistematik dalam

merancang, melaksanakan, mengevaluasi keseluruhan

proses belajar dan mengajar untuk satu tujuan serta

mengembangkan komponen sistem pembelajaran.

1
Ibid;
2
Ibid;
15

3. Pengertian Perkembangan Teknologi

Nana Syaodih Sukmadinata. menyatakan bahwa

Sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada.


Manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau
manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri
dengan batu atau memetik buah dengan galah,
sesungguhnya mereka sudah menggunakan
teknologi, yaitu teknologi sederhana.3

Menurut Jaques Ellul dalam Jurnal pendidikan dasar

Indonesia memberi arti teknologi sebagai keseluruhan

metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri

efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.4

Rasional adalah masuk akal untuk digunakan dalam

kegiatan manuasia. Efisiemsi yang dimaksud adalah

hemat waktu dan mendapat manfaat yang sebaik –

baiknya.

Sedangkan Iskandar Alisyahbana dalam Jurnal

pendidikan Dasar Indonesia merumuskan teknologi yaitu

cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan

manusia dengan bantuan alat dan akal. Sehingga seakan-

akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih

ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak

manusia.

3
4
Syaodih Sukmadinata. Nana. 1997. Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosda
Inna Dalilah 2019.Strategi Pendampingan Berkelanjutan sebagai Alternatif
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis IT
Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia.Volume 4. Nomor 2. hlm. 59
16

Menurutnya, Teknologi telah dikenal manusia sejak

jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang

lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera.

Sebenarnya, sejak awal peradaban telah ada teknologi.

Jadi, secara harfiah teknologi dapat diartikan

pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri

adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi

kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat.

sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau

membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan

otak manusia.5 Teknologi ada, untuk memudahkan

kegiatan manusia agar lebih efisien

4. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus memiliki beragam kondisi

baik secara fisik, emosional, maupun mental. mereka juga

memiliki karakteristik yang unik. Oleh karena itu, mereka

membutuhkan layananan pendidikan yang bersifat khusus.6

5
Ibid., hlm. 59-60
6
Asrorul Mais. Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus.Jember : CV. Pustaka
Abadi. Sinopsis
17

Menurut J. David Smith dalam buku pendidikan

Inklusif mengartikan anak berkebutuhan khusus sebagai

anak yang secara signifikan mengalami perbedaan, masalah,

atau penyimpangan fisik, sensormotorik, mental intelektual

sosial, emosi, perilaku, dalam proses pertumbuhan atau

perkembangannya dibandingkan anak lain seusianya.

sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan

khusus. Pelayanan ini tentu untuk tujuan pendidikan pada

umumnya.

Menurut Irdamurni, “Pengertian ABK terdapat dari

beberapa pengelompokan seperti Pengertian ABK dari segi

7
medis,Hukum, Psikologi, Sosiologi, dan didaktik.” Dari

pengertian ABK menurut para ahli, disimpulkan bahwa

Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan beragam

kondisi baik secara fisik, emosional, maupun mental.

mereka memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dalam

proses pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan

anak normal seusianya. Oleh karena itu, mereka

membutuhkan layananan pendidikan yang bersifat khusus.

Hal inilah yang melatarbelakangi anak

7
Irdamurni, 2019. Pendidikan Inklusif solusi dalam Mendidik Anak
Berkebutuhan Khusus. Jakarta : Kencana. hlm. 24
18

tersebut disebut anak berkebutuhan Khusus.

Namun Secara umum, rentangan ABK meliputi dua

kategori yaitu temporer (Sementara) dan Permanen

(Tetap).8 Adapun yang termasuk Kategori ABK temporer

antara lain anak jalanan, anak korban bencana alam, anak di

daerah terpencil, dan anak korban HIV/ AIDS. Sedangkan

ABK temporer diantaranya tunanetra, tunarungu,

tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, anak ADHD / ADD, anak

berkesulitan belajar, anak berbakat / cerdas istimewa, Anak

Autism Spectrum Disorder (ASD) dan Borderline.9

Beberapa Kategori ABK lebih jelasnya sebagai berikut:

a. Tunarungu

Tunarungu adalah anak dengan gangguan pendengaran

dari yang ringan sampai berat. Seorang Tunarungu akan

mengalami hambatan bahasa juga. Akibat mengalami

hambatan pendengaran maka menimbulkan kurangnya

kosakata yang dikuasai anak dan kurangnya kemampuan

komunikasi anak.

8
Asep Supena. 2018. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
Inklusif. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm 4
9
Ibid., hlm. 6
19

b. Tunanetra

Tunanetra adalah anak dengan hambatan penglihatan.

Tunanetra dibagi menjadi 2 kategori yaitu buta dan Low

Vision. Anak yang belajar hanya menggunakan indra

perabaan dan pendengaran dikategorikan buta.

Sedangkan anak yang masih mampu menggunakan

penglihatannya meskipun dengan tulisan yang

diperbesar digolongkan sebagai Low Vision. Anak

tunanetra menimbulkan tiga keterbatasan utama yaitu

dalam hal variasi dan luasnya pengalaman , orientasi

dan mobilitas, serta dalam hal interaksi dengan

lingkungan.

c. Autism Spectrum Disorder (ASD)

Kata autis berasal dari bahasa Yunani “auto” artinya

sendiri yang ditujukan pada anak dengan gejala seolah

olah hidup dengan dunianya sendiri. Autis adalah

gangguan perkembangan pada anak yang ditandai

dengan adanya keterlambatan dan gangguan dalam

komunikasi/bahasa, perilaku dan interaksi sosial.

Sebelumnya diagnosa autisme ditandai jika muncul

gangguan pada tiga ranah tersebut. Namun, sekarang ini

diagnosanya menjadi 2 ranah yaitu hambatan

komunikasi sosial
20

dan minat yang terfiksasi serta perilaku berulang.10

d. Borderline (lambat belajar)

Pengertian borderline (lambat belajar) yang

dikutip dalam buku “Pedoman Penyelenggaraan

Terpadu atau Inklusi” adalah anak yang memiliki

potensi intelektual sedikit dibawah anak normal

(biasanya memiliki IQ sekitar 70-90).11 Dalam

beberapa hal anak lambat belajar mengalami

hambatan atau keterlambatan berfikir, merespon

rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih

baik di banding anak tunagrahita, lebih lamban

dibanding dengan anak normal, mereka butuh waktu

lama dan berulang-ulanguntuk

penguasaan materi dandalam menyelesaikan

tugas tugas akademik maupun non

akademik, karenanya memerlukan layanan

bimbingan konseling dan tutor sebaya. Ciri-ciri atau

karakteristik yang diamati pada anak borderline (lambat

belajar), sebagai berikut:

1) Nilai rata-rata yang dicapai sebagian besar atau

seluruh mata pelajaran kurang dari 6,0.

2) Dalam menyelesaikan tugas akademiknya

10
Ibid., hlm. 7
11
Umi Khumaiyah.2014. Implementasi Layanan Bimbingan Konseling Peer Tutor
dalam mengatasiSiswa Borderline.UIN Sunan Ampel :Surabaya. hlm. 21
21

sering terlambat dari pada teman-temannya seusianya.

3) Daya tangkap terhadap pelajaran lamban.

4) Pernah tidak naik kelas.

5) Mudah frustasi atau menghindari tugas-tugas

sekolah yang cukup sulit baginya.

Anak borderline (lambat belajar) memiliki kebutuhan

pembelajaran khusus, antara lain:

1) Waktu yang lebih lama dibandingkan anak lain.

2) Ketelatenan dan kesabaran guru untuk

tidak terlalu cepat dalam memberikan

penjelasan.

3) Diperbanyak latihan dari pada hafalan dan

pemahaman.

4) Menuntut digunakannya media pembelajaran yang

variatif oleh guru dan diperbanyak kegiatan remidial.

Dari sisi perilaku, mereka cenderung pendiam dan pemalu

serta mereka kesulitan untuk berteman. Anak- anak lambat

belajar ini juga cenderung kurang percaya diri. Kemampuan

berpikir abstraknya lebih rendah dibandingkan dengan anak

pada umumnya. Mereka memiliki rentang perhatian yang

pendek. Anak borderline (slow learner) memiliki ciri fisik

normal tapi
22

saat disekolah mereka sulit menangkap materi, responnya

lambat dan kosakata juga kurang, sehingga saat diajak

berbicara kurang jelas maksudnya.12

5. Pengertian Adaptasi

Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap

lingkungan, penyesuaian ini dapat berarti mengubah diri

pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, juga dapat

berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan

pribadi.13 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Firman

Arga Arjiansyah, ada beberapa pengertian menurut para

ahli. Pertama menurut Karta Sapoetra adaptasi

mempunyai dua arti. Adaptasi ada yang artinya “pasif” yaitu

kegiatan pribadi ditentukan oleh lingkungan dan adaptasi

yang artinya “aktif” yaitu pribadi mempengaruhi

lingkungan. Kedua, menurut Suparlan adaptasi adalah

suatu proses untuk memenuhi syarat-syarat dasar untuk

tetap melangsungkan kehidupan. Syarat-syarat dasar

tersebut mencakup syarat dasar alamiah biologi, kejiwaan,

dan sarat dasar sosial. Ketiga, menurut Soerjono Soekarnto

memerikan beberapa pengertian dari adaptasi, yaitu Proses

mengatasi halangan- halangan dari lingkungan,Penyesuaian

terhadap

12
Ibid.,hlm. 23
13
E book Kamus Sosiologi Antropologi.2001. Surabaya : Indah Surabaya hlm. 10
23

norma-norma, proses perubahan untuk menyesuaikan

dengan situasi yang berubah dan penyesuaian budaya dan

aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah. Dari batasan-

batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa adaptasi

merupakan proses penyesuaian. Penyesuaian dari individu,

kelompok, maupun unit sosial terhadap norma-norma,

proses perubahan ataupun suatu kondisi yang diciptakan.

14
Dapat disimpulkan bahwa adaptasi adalah penyesuaian

pribadi terhadap lingkungan, norma – norma, penyesuaian

dengan situasi, dan penyesuaian budaya dengan tujuan

memenuhi kebutuhan dasar kehidupan

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Dari hasil penelusuran ada beberapa penelitian dan

jurnal yang membahas tentang adaptasi ABK terhadap

perkembangan teknologi tetapi menurut penulis, beberapa

penelitan dan jurnal tersebut belum menggambarkan secara jelas

bagaimana adaptasi ABK terhadap perkembangan teknologi di

Sekolah

Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mengambil

setting penelitian yang berbeda agar

14
Firman Arga Arjiansyah. 2016.Dinamika komunikasi Warga Negara Asing dan
Warga Lokal.UIN Sunan Ampel: Surabaya. hlm. 22
24

mendapat hasil yang maksimal. Penellitian ini memfokuskan

pada adaptasi Anak autis dan Borderline Personality

Disorder terhadap perkembangan teknologi di Sekolah Alam

Aminah Kabupaten Sukoharjo. Diantara penelitian yang ada

relevansinya dengan penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Sistem

Informasi, Fakultas Teknologi Informasi dan

Komunikasi,Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada

tahun 2018. Penelitian ini membahas tentang Wadah

Pengembangan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus

Melalui Pendekatan Art Theraphy dan Computer

Technology. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

teknologi bisa diterapkan untuk ABK melalui kegiatan –

kegiatan yang menyenangkan seperti digital telling story

melalui pembuatan film pendek untuk menceritakan

kebaikan kebaikan apa saja di bulan ramadhan. Kemudian

Bermain animasi 3D menggunakan Voxel Maker 3D

Aplikasi Terapi ABK menggunakan CAKRA apps

dengan kriteria keberhasilan 75%.15

15
Feby Muqtadiroh, Ahmad Sirajuddin dan Anisah Herdiyanti. 2018.Wadah
Pengembangan Potensi ABK melalui Pendekatan Art Therapy Computer
Thecnology.Surabaya. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.Volume 2 No 4
25

Berdasarkan perbedaannya dengan penelitian ini terletak

pada ABK yang diteliti, Departemen Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi,Institut

Teknologi Sepuluh Nopember meneliti ABK secara

umum sedangkan peneliti memfokuskan pada ABK

kategori Autis dan Borderline

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Sugiarmin

Penelitian ini membahas tentang pengembangan

teknologi asistif bagi anak berkebutuhan khusus dalam

setting pendidikan Inklusif. Hasil penelitian ini

meannunjukkan bahwa Assisstive Technology merujuk

secara luas pada teknologi apapun yang dapat

mengembangkan kemampuan anak berkebutuhan khusus

yang menghadapi hambatan belajar agar mereka dapat

mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, beragam

materi, pelayanan, sistem dan peralatan dapat dianggap

sebagai assisistive technology, jika membantu anak

berkebutuhan khusus dalam belajar. Contohnya, materi

seperti buku yang direkam di kaset, layanan seperti

pencatat dan tutor, sistem seperti braille, dan peralatan

seperti kalkulator bertombol besar dan komputer dapat

dianggap sebagai teknologi yang


26

membantu (assisstive technology). dengan kriteria

keberhasilan 85%.16

Berdasarkan perbedaannya dengan penelitian ini terletak

pada teknologi yang diteliti, Mohamad Sugiarmin

meneliti perkembangan teknologi asistif sedangkan

peneliti meneliti perkembangan teknologi secara umum

bisa berupa teknologi yang langsung dipakai atau

teknologi berbasis aplikasi.

3. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh mahasiswa/i UNY

membahas tentang adaptasi proses pembelajaran anak

berkebutuhan khusus. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa Adaptasi dalam model pembelajaran inklusi saat

proses pembelajaran merupakan cara penyesuaian

aktivitas belajar yang sesuai dengan kondisi siswa

berkebutuhan khusus. Penyesuaian tersebut dilakukan

pada tahapan belajar perolehan, tahap ulangan, tahap

kecakapan, tahap mempertahankan, tahap

perluasan, dan tahap penyesuaian dengan kriteria

keberhasilan 80%.17

Berdasarkan perbedaannya dengan penelitian ini

16
Mohammad Sugiarmin. Pengembangan Teknologi Aisitif Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus Dalam Setting Pendidikan Inklusif.
17
Mumpuniarti,2018.Adaptasi Proses Pembelajaran Anak
Berkebutuhan Khusus.Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyarta
27

terletak pada variabel Y, mahasiswa/i UNY meneliti

model pembelajaran inklusi, sedangkan peneliti meneliti

Adaptasi ABK terhadap perkembangan teknologi

pendidikan.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya, pendekatan penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang temuannya

tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau hitungan.

Penelitian ini menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi

tingkah laku manusia dalam kondisi tertentu menurut perspektif

peneliti sendiri.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami subjek

yang diteliti secara mendalam. Adapun jenis pendekatan

penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan

masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data yang

dipaparkan dalam bentuk kata kata atau gambar daripada

angka. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada

penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi

mengenai anak berkebutuhan khusus. Selain itu, dengan

pendekatan

28
29

kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi dan

permasalahan yang dihadapi dalam adaptasi terhadap

perkembangan teknologi pendidikan

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif.

Sugiyono yang dikutip dari penelitian lathifatul Qobdiyah

mengatakan “penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian

yang datanya berupa kata, kalimat, skema maupun gambar.”1

Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk

mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena yang

ada. Jadi, penelitian kualitatif deskriptif adalah jenis penelitian

yang temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau

hitungan namun datanya berupa kata, kalimat, skema, maupun

gambar yang menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi

tingkah laku manusia dalam kondisi tertentu menurut perspektif

peneliti sendiri.

Desain penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

yang menggunakan pendekatan analisis wawancara. analisis

waawancara diterapkan pada bentuk-bentuk percakapan dan

teks baik yang terjadi secara alamiah maupun yang telah

deirencanakan sebelumnya. Dalam bentuk penelitian analisis

wawancara bisa digunakan

1
Latifatul Qobdiyah. 2014. Penerapan Metode Pembelajaran Pada Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak Di MI Roudlotul Muta’allimin.IAIN Tulungagung
30

secara tunggal atau bersama-sama dengan metodologi lainnya.

Penelitian ini menggunakan data kualitatif. Data

kualitatif diperoleh dari pedoman wawancara dengan pihak

pendukung (Guru, Kepala Sekolah, dan Wali Murid) dari

Sekolah Alam Aminah di Kabupaten Sukoharjo. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini digunakan untuk

menganalisis data deskriptif kualitatif yang diperoleh dari

observasi, wawancara dan dokumentasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tentang Adaptasi anak berkebutuhan khusus terhadap

teknologi Pendidikan telah dilaksanakan di Sekolah Alam

Aminah yang beralamat di Jl. Letjen Suprapto No 14 Jetis, Baki,

Sukoharjo, Jawa Tengah. Jumlah guru dikelas I yaitu ada 3 orang

dan kelas III ada 2 orang. Pemilihan sekolah tersebut berdasarkan

beberapa pertimbangan :

a. Peneliti sudah melakukan observasi pra penelitian di

Sekolah Alam Aminah

b. Di Sekolah Alam Aminah terdapat anak berkebutuhan

khusus yang menggunakan teknologi pendidikan


31

dalam proses pembelajarannya sehingga tepat untuk dijadikan

tempat penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan sejak disahkannya seminar

proposal penelitian serta surat izin penelitian yaitu pada bulan

Juni sampai Agustus 2021. Lebih rinci waktu

penelitian adalah sebagai berikut:


Tabel 1 Rincian Waktu Penelitian
o Kegiatan Waktu

1 Pengajuan Judul Skripsi 15 Desember – 31 Desember 2020

2 Persetujuan Judul 19 Januari 2021

3 Penyusunan Proposal Skripsi Bab I – III 19 Januari – 24 April 2021

4 Pendaftaran Seminar Proposal 26 April – 29 April 2021

5 Seminar Proposal 02 Juni – 05 Juni 2021

6 Pelaksanaan Penelitian Lapangan 16 Juni – 31 Agustus 2021

7 Penyusunan Laporan 1 – 26 September 2021

8 Pendaftaran Sidang Skripsi 27 September – 30 September 2021

9 Pelaksanaan Sidang Skripsi 05 Oktober – 09 Oktober 2021

10 Wisuda ( tentative ) 27 November 2021

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu 5 guru di Sekolah Alam

Aminah Kabupaten Sukoharjo.. Anak berkebutuhan khusus

yang diteliti dan dibahas oleh guru adalah


32

kategori autisme dan anak Borderline Personality Disorder

(BPD). Subjek penelitian ini dipilih karena peneliti ingin

mengetahui tentang adaptasi dari ABK kategori Autis dan

Borderline Personality Disorder (BPD) terhadap

perkembangan teknologi Pendidikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang

dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Ada

beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang dilakukan

oleh peneliti. Peneliti menggunakan gabungan dari metode yang

ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:

1. Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara

sistematis mengenai fenomena sosial untuk kemudian

dilakukan pencatatan. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui

adaptasi dari anak berkebutuhan khusus terhadap

perkembangan teknologi Pendidikan.

2. Teknik Wawancara

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini

menggunakan teknik puposive yaitu dipilih dengan

pertimbangan dan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini

menggunakan wawancara. Wawancara adalah


33

percakapan yang dilakukan oleh dua pihak untuk

memperoleh informasi.

Model wawancara yang digunakan peneliti adalah

model wawancara terstruktur secara terbuka. Narasumber

bebas menjawab tanpa ada batasan apapun opsi pilihan yang

diberikan. Dengan begitu akan memudahkan penelitian

dalam menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan

pertanyaan yang akan diajukan.

Tabel 2 Kisi – Kisi Pedoman Wawancara

N Jumlah
No
o Sub Fokus Indikator pertanyaan
Pertanyaan

Kategori Anak 1. Kategori ABK 1,2 2


1 Berkebutuhan yang ada di
Khusus yang ada Sekolah Alam
di Sekolah Alam Aminah
Aminah secara
keseluruhan 2. Nama dan Umur
ABK yang ada di
sekolah Alam
Aminah

2 Jenis teknologi 1. Nama Teknologi 3, 4 2


yang digunakan yang digunakan
dalam oleh ABK
pembelajaran Kategori Autis
anak
berkebutuhan
khusus kategori 2. Nama Teknologi
autisme dan anak yang digunakan
Borderline oleh ABK
Personality Kategori
Disorder (BPD Borderline
34

3 Kelebihan dan 1. Kelebihan 5, 6, 7, 8 4


kelemahan Teknologi yang
teknologi yang digunakan dalam
digunakan dalam pembelajaran anak
pembelajaran berkebutuhan
anak Khusus kategori
berkebutuhan autisme
Khusus kategori
autisme dan anak 2. Kelemahan
Borderline Teknologi yang
Personality digunakan dalam
Disorder (BPD) pembelajaran anak
di Sekoah Alam berkebutuhan
Aminah Khusus kategori
autisme

3. Kelebihan
Teknologi yang
digunakan dalam
pembelajaran anak
berkebutuhan
Khusus kategori
Borderline
Personality
Disorder (BPD)

4. Kelemahan
Teknologi yang
digunakan dalam
pembelajaran anak
berkebutuhan
Khusus kategori
Borderline
Personality
Disorder (BPD)

4 Cara guru 1. Cara 9, 10, 11, 12, 5


memberikan menggunakan 13
pengarahan teknologi untuk
kepada ABK ABK kategori
kategori Autis Autis
dan Borderline
2. Cara
Personality
menggunakan
Disorder guna teknologi untuk
beradaptasi ABK kategori
dengan Borderline
pendidikan di Personality
sekolah Disorder
menggunakan
35

teknologi yang
ada 3. Waktu
penggunaan
Teknologi

4. Manfaat
penggunaan
teknologi untuk
ABK kategori
Autis

5. Manfaat
penggunaan
teknologi untuk
ABK kategori
Borderline
Personality
Disorder

5 Kemudahan 1. Kemudahan guru 14, 15 2


dan Kesulitan dalam
guru dalam memberikan
memberikan pengarahan
pengarahan pembelajaran
pembelajaran pada anak Autis
pada anak dan Borderline
Autis dan
Borderline 2. Kesulitan guru
dalam
memberikan
pengarahan
pembelajaran
pada anak Autis
dan Borderline

JUMLAH : 15
36

Tabel 3 Pedoman Wawancara


Narasumber :

Guru Kelas :

Tempat Penelitian :

Waktu Penelitian :

No. PERTANYAAN

1 Apa saja Kategori ABK yang ada di Sekolah Alam Aminah?

Siapa Nama ABK yang ada di sekolah Alam Aminah dan berapa
2
umurnya?
Teknologi apa yang digunakan oleh ABK Kategori Autis dalam
3
proses pembelajaran?
Teknologi apa yang digunakan oleh ABK Kategori Borderline
4
dalam proses pembelajaran?
Apa Kelebihan yang terdapat dalam Teknologi yang digunakan
5
oleh ABK kategori autisme?
Apa Kelemahan yang terdapat dalam Teknologi yang digunakan
6
oleh ABK kategori autisme?
Apa Kelebihan yang terdapat dalam Teknologi yang digunakan
7.
oleh ABK kategori Borderline?
Apa Kelemahan yang terdapat dalam Teknologi yang digunakan
8.
oleh ABK kategori Borderline?
Bagaimana cara kerja teknologi pendidikan yang digunakan
9
untuk ABK kategori Autis?
Bagaimana cara kerja teknologi pendidikan yang digunakan
10
untuk ABK kategori Borderline?

11 Kapan Teknologi digunakan?

Apa Manfaat teknologi pendidikan yang digunakan untuk ABK


12
kategori Autis?
37

Apa Manfaat teknologi pendidikan yang digunakan untuk ABK


13
kategori Borderline?
Apa saja Kesulitan yang dialami guru dalam memberikan
14
pengajaran kepada ABK kategori Autis?
Apa saja kemudahan yang dialami guru dalam memberikan
15
pengajaran kepada ABK kategori Borderline?

3. Wawancara Online

Berdasarkan observasi awal peneliiti mengunjungi

Sekolah Alam Aminah, peneliti melakkan diskusi dengan

Kepala Sekolah, tentang metode penelitian yang akan

dilakukan mulai dari Observasi, wawancara dan

dokumentasi. Mengingat kondisi sedang Pandemi Covid 19,

dan Pemprov Jawa Tengah sangat aware dengan kodisi ini,

Pihak sekolah dan peneliti membuat alternatif lain dalam

pengumpulan data yaitu dengan cara Wawancara Online

melalui pengisian Google Form ditujukan pada Subjek

penelitian dan instrumennya sama dengan instrumen

wawancara, hanya formatnya saja dibuat form online. namun

ini hanya opsi, jika saat jadwal penelitian lanjutan

dilaksanakan memungkinkan wawancara langsung, peneliti

akan melakukan wawancara secara langsung.


38

4. Teknik Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi menurut

Arikunto adalah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen. Pada pelaksanaannya data dokumentasi

merupakan data sekunder yaitu data informasi yang terkait

dengan masalah penelitian yang diperoleh dari Silabus, PPI

dan Nilai siswa.

E. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian ini antara lain secara

umum, yaitu diantaranya :

1. Tahapan Persiapan Penelitian :

a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian.

b. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan.

c. Mengklarifikasi pernyataan-pernyataan masalah

penelitian untuk angket siswa.

d. Menyusun pernyataan angket atau pedoman

wawancara secara lengkap.

e. Memperbanyak angket pertanyaan sesuai jumlah

responden.

f. Pengumpulan data.

g. Melakukan analisis data.


39

h. Membuat laporan hasil penelitian.

i. Membuat kesimpulan.

2. Prosedur Perizinan

a. Mengajukan permohonan surat izin kepada Kaprodi

STAI Bani Saleh Bekasi.

b. Setelah mendapatkan izin penelitian dari Kaprodi STAI

Bani Saleh Bekasi dilanjutkan meminta surat pengantar

penelitian dari Ketua STAI Bani Saleh Bekasi.

c. Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari Ketua

STAI Bani Saleh Bekasi dilanjutkan kepada Kepala

Sekolah Alam Aminah.

d. Memperoleh surat balasan dari Kepala Sekolah Alam

Aminah.

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Tahap Perencanaan yaitu Peneliti meminta izin sekaligus

diskusi dengan pihak sekolah dan guru yang

bersangkutan (Observasi)

b. Tahap Pelaksanaan yaitu setelah mendapatkan izin dari

pihak sekolah, peneliti segera melakukan penelitian

diantaranya sebagai berikut :

1) Mewawancarai Guru-guru, dan Kepala Sekolah

2) Melakukan dokumentasi
40

3) Mengelola hasil wawancara dan analisis data

4. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir yaitu :

a. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang

diperoleh dari pengolahan data

b. Memberikan saran terhadap aspek-aspek yang perlu

diperbaiki kembali

F. Analisis Data Penelitian

1. Analisis Data Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari

berbagai macam sumber dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi) dan

dilakukan secara terus menerus. Analisis data kualitatif

bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang

diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan

tertentu atau menjadi hipotesis. Analisis data dalam

penelitian kualitatif dilakukan sebelum memasuki lapangan,

selama di lapangan dan setelah di lapangan. Dalam hal ini

Analisis sudah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan

masalah dan berlangsung terus sampai penulisan hasil

penelitian.
41

Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih

difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan

pengumpulan data. Analisis data merupakan langkah

penting dalam penelitian, karena dapat memberikan makna

terhadap data yang dikumpulkan oleh peneliti. Data yang

diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil

observasi, wawancara dan dokumentasi untuk selanjutnya

dideskripsikan dalam bentuk laporan. Analisis data dalam

penelitian ini dilakukan melaui tiga kegiatan yang terjadi

secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan.Masalah reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan merupakan rangkaian kegiatan

analisis yang saling susul menyusul Tiga jenis kegiatan

utama analisis data merupakan proses siklus dan interaktif.

Peneliti harus siap bergerak diantara empat

rangkaian kumparan itu selama pengumpulan data.

Selanjutnya bergerak bolak balik diantara kegiatan reduksi,

penyajian dan penarikan kesimpulan untuk lebih

memperjelas alur kegiatan analisis data penelitian tersebut.


42

Proses analisis data menurut Miles dan Huberman2 :

Gambar 1 Proses Analisis Data

Berdasarkan bagan diatas adapun langkah-langkah dalam

menganalisis data menurut model Miles dan Huberman, yaitu :

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data yaitu kegiatan mengumpulkan data dari

lapangan yang akan digunakan untuk menjawab dalam

sebuah penelitian.

b. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan

untuk mereduksi dan merangkum hasil-

2
Ibid., hlm 63
43

hasil penelitian. Hail penelitian dengan menetikberatkan

pada hal- hal yang dianggap penting oleh peneliti.

Reduksi data bertujuan untuk mempermudah

pemahaman terhadap data yang telah terkumpul

sehingga data yang direduksi memberikan gambaran

lebih rinci.

c. Penyajian Data

Penyajian data adalah data-data hasil penelitian yang

sudah tersusun secara terperinci untuk Data yang

terkumupul secara terperinci dan menyeluruh

selanjutnya dicari pola hubungannya untuk mengambil

kesimpulan yang tepat. Penyajian memberikan gambaran

penelitian secara utuh. data selanjutnya disusun dalam

bentuk uraian atau laporan sesuai dengan hasil penelitian

yang diperoleh.

d. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses

penelitian data yang telah dianalisis. Proses pengolahan

data dimulai dengan penataan data lapangan,direduksi

dalam bentuk kategorisasi data.kemudian membuat

kesimpulan.
44

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, data yang telah berhasil

digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus

diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu

peneliti harus memilih dan menentukan cara cara yang tepat

untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya..

Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah

kriteria tertentu. Dalam penelitian ini, validitas dan reabilitas

data yang akan digunakan oleh peneliti adalah dengan

menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data

itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data yang ada . Lebih spesifik triangulasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

Pengumpulan Data.

Triangulasi Pengumpulan Data, yakni membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

kualitatif. Hal ini dapat dicapai salah satunya dengan jalan/cara

mengumpulkan data hasil dari


45

teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Hail tersebut dikumpulkan

kemudian di cek antara kesamaan informasi dari berbagai teknik

yang telah dilakukan.

2. Menggunakan bahan referensi

Bahan referensi di sini adalah adanya bahan

pendukung untuk membuktikan data yang telah kita

temukan. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu

didukung dengan adanya rekaman/transkrip wawancara,

foto- foto atau dokumen autentik untuk mendukung

kredibilitas data. Selain itu hasil penelitian diperkuat

dengan membanding kan hasil penelitian terdahulu.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

1. Sejarah Sekolah Alam Aminah

Sekolah Alam Aminah berdiri 14 November 2018 didirikan

oleh tokoh dan praktisi pendidikan Drs. Hasto Daryanto, M.Pd, Nama

Aminah diambil dari sosok pendidik wanita yang hebat yaitu Ibu Hj.

Siti Aminah Abdullah yang mana beliau adalah pendiri assalam

Group.

Sekolah Alam Aminah (SAA) dilengkapi sarana dan

prasarana yang memadai. Untuk mendukung kelancaran proses

pembelajaran dilengkapi dengan ruang kelas , tempat ibadah,

laboratorium hijau, area outbond, area makan, ruang literasi (membaca

dan menulis) dan tempat parkir. Tempat pembelajaran yang terdiri dari

ruang kelas, gazebo dan ruang terbuka lainnya, sehingga anak didik

bisa benar – benar belajar bersama alam secara merdeka.

2. Profil Sekolah

a. Visi dan Misi Sekolah

Visi : Membangun generasi teladan yang berakhlak,

cerdas, mandiri, berkarakter, mencintai budaya dan

46
47

alam Indonesia

Misi :

1) Menyelenggarakan Pendidikan yang bermutu untuk

menumbuhkan bakat, potensi, dan minat anak secara optimal

2) Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif

dan inspiratif untuk menumbuhkan ide ide kreatif, dan jiwa

kepemimpinan siswa

3) Menciptakan lingkungan Pendidikan yang penuh keteladanan

dan budi pekerti yang luhur

4) Mengembangkan sinergisitas semua sumber daya Pendidikan

yang berbasis pada kekayaan alam, budaya dan masyarakat

b. Tujuan Sekolah

Siswa Sekolah Alam Aminah setelah lulus diharapkan

mempunyai kompetensi :

1) Memiliki kesolehan spiritual dan social

2) Memiliki kelincahan dan motoric

3) Memiliki sopan santun dan budi pekerti yang luhur

4) Memiliki jiwa mandiri, kreatif dan entrepreneurship

5) Memiliki keterampilan dan keahlian yang kekinian

6) Cinta sesama, lingkungan hidup dan budaya


48

c. Program Unggulan

1) Program Rumah Al Quran (Hafalan dan Tadabbur)

2) Program Laboratorium Hijau (menanam dan memanen

tanaman)

3) Program outbound setiap hari

4) Pembelajaran berbasis karya. Setiap hari siswa membawa

karya atau produk (tulisan, gambar, kerajinan tangan) dari hasil

belajar sesuai tema

5) Program Enterpreneurship. Setiap siswa didorong membuat

produk dari bahan-bahan alam yang tersedia untuk

dimanfaatkan kepada masyarakat

6) Program pengembangan bakat seni dan budaya

7) Program Pendidikan orang tua (parenting)

d. Sarana dan Prasarana Sekolah

Sekolah Alam Aminah dilengkapi sarana prasarana yang cukup

memadai. Fisik bangunan terdiri di atas tanah ±10.000 m2.

Beberapa ruang yang telah dipersiapkan secara bertahap untuk

mendukung kelancaran proses pembelajaran, antara lain terdiri dari

: Ruang kelas / saung belajar, Laboratorium hijau (kebun),

Musholla, Ruang Literasi (membaca dan menulis), Kamar mandi

dan WC, Area istirahat, Media / wahana outbound, Area bermain

dan
49

Area Parkir.

e. Jumlah Siswa, Guru, Staff dan Pegawai

Sekolah Alam Aminah terdapat Kepala Sekolah, Staff Tata Usaha,

9 Guru, 93 Siswa Laki – Laki dan 112 Siswa perempuan, 11

diantaranya adalah ABK, Petugas Kebersihan, Staff kurikulum, dan

Humas. Berikut adalah Data ABK yang ada di sekolah Alam

Aminah Kabupaten Sukoharjo

Tabel 4 Data Diri ABK di Sekolah Alam Aminah

KELAS NAMA UMUR KATEGORI ABK

Muhammad Iqbal Al
8 Tahun Borderline
Rasyid

Hanania Faras 8 Tahun Bordeline

Kelas 2
Ahmad Fauzan
8 Tahun Autis
Luqman Al Hakim

Jifan Muhammad
7,5 Tahun Speech Delay
Rafdan

Disabilitas Intelektual
Atika Zahra Lathifah 9 Tahun
Ringan

Nadia Almeira Lovely 11 Tahun Autis


Kelas 3

Aditya Rayhan Athaf 9 Tahun Autis


50

Alifa Alnianda 11 Tahun Autis

Raisya Ulfah Amilia 10 Tahun Down Syndrome

Kelas 4
Azfar Maulana
Autis
Arvinda 10 Tahun

Muhammad Ahnaf Disabilitas Intelektual


10 Tahun
Araiz Ringan

f. Struktur Organisasi

Gambar 2 Struktur Organisasi Sekolah Alam Aminah

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Pengumpulan Data

a. Wawancara & Teknik google Form

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

wawancara yang dilaksanakan dengan menggunakan teknik


51

purposive yaitu dipilih terhadap lima narasumber yang dilakukan

di Sekolah Alam Aminah, namun dikarenakan PPKM, dan sekolah

di rumahkan maka peneliti menggunakan alternatif Teknik Google

Form. Berikut biodata para narasumber yang telah diwawancarai

1) Biodata Guru Narasumber 1

Nama Lengkap : Evik Evaniko, S.Pd


Jabatan : Wali kelas 2A
Tempat Tanggal Lahir : Sukoharjo, 06 Desember 1987
Alamat Rumah : Duwet, RT 02 RW 06, Baki,
Sukoharjo
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Bahasa
Indonesia
No HP 0856 4726 6205
Email : evaniko54@gmail.com
Instansi
Nama Sekolah : Sekolah Alam Aminah
Alamat Sekolah : Jl. Letjen Suprapto No 14 Jetis,
Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

2) Biodata Guru Narasumber 2

Nama Lengkap : Muthi’ah Az Zahra, S.Pd


Jabatan : Wali kelas 2C
Tempat Tanggal Lahir : Surakarta, 05 Januari 1998 Alamat
Rumah : Ngempak Kartasura, Sukoharjo
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Guru Luar Biasa No
HP 085868178036
Email : azzahra05@gmail.com
Instansi
Nama Sekolah : Sekolah Alam Aminah
Alamat Sekolah : Jl. Letjen Suprapto No 14 Jetis,
Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

3) Biodata Guru Narasumber 3

Nama Lengkap : Binti Nur Imani, S.Pd


Jabatan : Wali kelas 3A
Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 24 Desember 1979
52

Alamat Rumah : Dk. Tanggul ds. Boto Wonosari


Klaten
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Bahasa Asing
No HP 0882006421159
Email : Binti.maira18@gmail.com
Instansi
Nama Sekolah : Sekolah Alam Aminah
Alamat Sekolah : Jl. Letjen Suprapto No 14 Jetis,
Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah

4) Biodata Guru Narasumber 4

Nama Lengkap : Sri Herawati, S.H.


Jabatan : Wali kelas 3B Tempat
Tanggal Lahir : Wonogiri, 31 Mei 1995 Alamat
Rumah : Delanggu, Klaten
Pendidikan Terakhir : S1 Hukum
No HP 082243958195
Email : sriherawati432@gmail.com
Instansi
Nama Sekolah : Sekolah Alam Aminah
Alamat Sekolah : Jl. Letjen Suprapto No 14 Jetis,
Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah

5) Biodata Guru Narasumber 5

Nama Lengkap : Sri Sulaichah, S.Pd


Jabatan : Wali kelas 4A
Tempat Tanggal Lahir : Sukoharjo, 13 Maret 1983
Alamat Rumah : Baki, Sukoharjo
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
No HP 08997432773
Email : Ssulaichah83@gmail.com
Instansi
Nama Sekolah : Sekolah Alam Aminah
Alamat Sekolah : Jl. Letjen Suprapto No 14 Jetis,
Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.
53

b.Studi Dokumentasi

Berikut ini adala h dokumentasi peneliti dengan Narasumber:

Dokumentasi bersama Kepala SAA Solo

2. Reduksi Data

a. Subfokus 1

Teknologi Pendidikan yang digunakan dalam

pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa teknologi yang digunakan yaitu aplikasi MITA

(CW1) (CW3). Teknologi yang digunakan untuk anak Autis

yaitu aplikasi MITA dan untuk anak


54

borderline menggunakan aplikasi ABK berbakat. (CW2)

(CW4) (CW5).

Berdasarkan Hasil Wawancara dengan para Narasumber

dapat disimpulkan bahwa Teknologi Pendidikan yang digunakan

dalam pembelajaran ABK yaitu Teknologi berbasis aplikasi

bernama ABK Berbakat dan MITA (Mental Imagery Therapy for

Autism)

b. Subfokus 2

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi pendidikan yang

digunakan dalam pembelajaran ABK

Berdasarkan hasil wawancara dengan Narasumber dapat

diketahui bahwa kelebihan aplikasi MITA dan ABK Berbakat yaitu

aplikasi ini sama- sama digunakan secara offline sehingga tidak ada

iklan.(CW 1) Dalam aplikasi MITA terdapat gambar dan audio

sehingga mudah dipahami, aolikasi ABK berbakat kosakata yang

tersedia lengkap mulai dari kata benda, kata sifat, dan kata kerja.

(CW2) MITA diawali dari pengenalan pola sederhana, berlanjut ke

pola yang lebih sulit sehingga siswa/i bisa beradaptasi sesuai

kemampuannya. Aplikasi ABK berbakat mudah digunakan karena

aplikasi nya berbahasa Indonesia. (CW3) Tersedia pembelajaran

dalam bentuk audio Visual sehingga menarik dalam pembelajaran.

(CW4) MITA bersifat adaptif


55

maksudnya, tingkat kesulitan latihan bisa disesuaikan dengan

kemampuan siswa/i, Gambar yang disajikan aplikasi ABK

Berbakat cukup jelas mirip dengan objek asli. (CW5)

Kekurangan aplikasi MITA dan ABK Berbakat yaitu memory

HP harus memiliki kapasitas yang lumayan besar saat ingin

menginstall aplikasi MITA dan ABK Berbakat.( CW1) Aplikasi

MITA terlalu banyak fitur sehingga agak sulit dipahami siswa,

aplikasi ABK berbakat hanya menyediakan gambar dan audio tidak

ada dalam bentuk video. (CW2) MITA tidak ada bahasa

Indonesianya sehingga butuh waktu untuk mengerti aplikasinya.

Audio pada aplikasi ABK berbakat kadang hilang tiba – tiba.

( CW3) butuh waktu untuk memahami penggunaan aplikasi MITA

dan ABK Berbakat.( CW4) Aplikasi MITA dan ABK berbakat

hanya melatih kemampuan kognitif belum ada penilaian untuk

kemampuan afektifnya, audio pada aplikasi ABK Berbakat sering

hilang timbul. (CW5)

Berdasarkan penjabaran hasil wawancara dengan narasumber

dapat disimpulkan bahwa kelebihan apikasI MITA dan ABK

berbakat diantaranya kedua aplikasi bisa digunakan secara offine ,

fitur yang ditampilkan berupa Audio visual sehingga menarik dan

mudah dimengerti anak, penggunaan aplikasi MITA bisa

menyesuaikan kemampuan
56

anak, aplikasi ABK Berbakat berbahasa Indonesia, Kosakata yang

ditampilkan di aplikasi ABK berbakat cukup lengkap,dan Gambar

yang ditampilkan pada aplikasi ABK berbakat cukup jelas.

Kekurangan aplikasi yaitu harus memiliki memory HP yang cukup

besar untuk menginstall, hanya menyediakan materi atau soal

dalam bentuk audio visual saja tidak ada video, aplikasi ini hanya

melatih kemampuan kognitif, aplikasi MITA terlalu banyak fitur,

Audio pada aplikasi ABK berbakakat kadang hilang timbul.

c. Subfokus 3

Cara guru memberikan pengarahan pembelajaran

kepada ABK menggunakan Teknologi Pendidikan yang

ada

Berdasarkan hasil wawancara dengan Narasumber dapat

diketahui bahwa cara guru memberikan pengarahan pembelajaran

kepada ABK adalah dengan cara mengulang

– ulang. (CW1) Dengan cara klasikal dan Individual. (CW2)

Komunikasi dua arah dengan sederhana dan menjelaskan materi

secara berulang.(CW3) Dengan cara mengulang penjelasan materi

dalam pembelajaran. (CW4) Dengan metode Individual. (CW5)

Berdasarkan penjabaran hasil wawancara dengan

narasumber dapat disimpulkan bahwa cara guru


57

memberikan pengarahan pembelajaran kepada ABK adalah dengan

cara individual, klasikal, dan menjelaskan materi secara berulang –

ulang agar siswa/i paham akan materi yang disampaikan.

d. Subfokus 4

Kemudahan dan Kesulitan guru dalam memberikan

pengarahan pembelajaran pada ABK serta solusinya

Berdasarkan hasil wawancara dengan Narasumber

dapat diketahui bahwa kemudahan guru dalam memberikan

pengarahan pembelajaran pada ABK diantaranya kepatuhan

siswa/ i cukup bagus saat pembelajaran menggunakan aplikasi.

(CW1) siswa/ i mudah mengerti dengan pembelajaran berhitung

dan membaca. (CW2) Siswa/i mudah meniru guru. (CW3) siswa/i

patuh dengan instruksi guru meskipun harus disampaikan

berulang. (CW4) siswa/ i bisa fokus dalam pembelajaran.

(CW5)

Kesulitan yang dialami guru saat memberikan pembelajaran

kepada ABK yaitu siswa / i kurang memahami materi yang

bersifat pemahaman. (CW1) siswa /i kurang memahami materi

pemahaman seperti nilai, norma kehidupan, dan kalimat tanya

misalnya ‘apa’ siapa’ ‘mengapa’. (CW2) beberapa siswa/ i tidak


58

fokus dalam pembelajaran. (CW3)(CW4) Pemahaman siswa/i

masih kurang.( CW5)

Solusi yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan

tersebut adalah menggunakan kalimat penjelasan dan instruksi

yang sederhana mudah dimengerti anak. (CW1) memberikan

pertanyaan atau penjelasan berkaitan peristiwa yang dialami

langsung oleh anak. (CW2) dengan cara mengulang materi.

(CW 3) (CW4) Memberikan penjelasan sederhana kepada anak.

(CW5)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Narasumber

dapat diketahui bahwa kemudahan yang dialami guru dalam

memberikan pembelajaran adalah kepatuhan siswa/i bagus

terhadap instruksi guru, beberapa siswa mudah mengerti

pembelajaran berhitung dan membaca,beberapa siswa/ i bisa

fokus dalam pembelajaran. Kesulitannya adalah siswa/i

kurang memahami materi yang bersifat pemahaman dan

kalimat tanya yang diberikan guru. Solusi yang dilakukan guru

dalam mengatasi kesulitan yang dialami adalah menggunakan

kalimat sederhana yang mudah dimengerti dalam memberikan

penjelasan dan
59

instruksi pembelajaran serta mengulang materi pembelajaran.

e. Subfokus 5

Perkembangan pengetahuan atau kemajuan yang

dialami ABK setelah Pembelajaran menggunakan

Teknologi Pendidikan

Berdasarkan hasil wawancara dengan Narasumber dapat

diketahui bahwa kemajuan yang dialami ABK setelah

Pembelajaran menggunakan Teknologi Pendidikan adalah siswa

siswi lebih memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh

guru. (CW1, CW2, CW3, CW4) dan dapat mengerjakan tugas

dengan baik (CW5)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Narasumber dapat

diketahui bahwa kemajuan yang dialami ABK setelah

Pembelajaran menggunakan Teknologi Pendidikan adalah siswa

memahami pembelajaran dan bisa mengerjakan tugas.


3. Penyajian Data 60

HASIL

Adaptasi Anak Berkebutuhan Khusus Terhadap Perkembangan Teknologi Pendidikan

Subfokus 1
Teknologi
Pendidikan yang
digunakan dalam Subfokus 3
Subfokus 2 Subfokus 4
Pembelajaran Cara Guru
Kelebihan dan Kekurangan Kemudahan dan Kesulitan guru Subfokus 5
Teknologi Pendidikan yang memberikan pengarahan Dalam pembelajaran Perkembangan pengetahuan
Teknologi digunakan dalam pembelajaran Kepada ABK atau kemajuan yang dialami
Pendidikan yang pembembelajaran Kemudahan ABK setelah Pembelajaran
digunakan dalam menggunakan Teknologi
 Siswa/i bisa mengikuti
pembelajaran ABK Kelebihan cara guru memberikan Pendidikan
instruksi guru
yaitu Aplikasi ABK  Aplikasi bisa digunakan pengarahan pembelajaran  beberapa siswa mudah
Berbakat dan MITA secara offine kepada ABK Siswa siswi lebih memahami
mengerti pembelajaran
(Mental Imagery  Fitur yang ditampilkan adalah dengan materi pembelajaran yang
berhitung dan membaca,
Therapy for berupa Audio visual cara individual, klasikal, diberikan dari guru, mematuhi
Autism)  beberapa siswa/ i bisa fokus
 Bisa menyesuaikan dan menjelaskan materi dalam pembelajaran instruksi guru dan dapat
kemampuan anak secara berulang – ulang mengerjakan tugas dengan baik
 Kosakata yang ditampilkan agar siswa/i paham Kesulitan
di aplikasi ABK berbakat akan materi yang  Siswa/i kurang memahami
cukup lengkap disampaikan. materi yang bersifat
 Gambar yang ditampilkan pemahaman
pada aplikasi ABK berbakat  Pembelajaran menggunakan
cukup jelas Aplikasi ini siswa/i tidak bisa
Kekurangan menggunakannya sendiri
 Harus memiliki kapasitas sehingga
memory HP yang besar
 Hanya menyediakan materi Solusi
atau soal dalam bentuk audio  Menggunakan kalimat
visual saja sederhana yang mudah
 Hanya melatih kemampuan dimengerti
kognitif  mengulang materi
 Aplikasi MITA terlalu pembelajaran
banyak fitur,  Mendampingi ABK dalam
 Audio pada aplikasi ABK pembelajaran
berbakakat kadang hilang
timbul.

Gambar 3 Bagan Penyajian Data


61

3. Penarikan Kesimpulan

Dari hasil temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa

Teknologi pendidikan yang digunakan ABK kategori Autis dan

Borderline yaitu teknologi berbasis aplikasi bernama Mental

Imagery Therapy For Autism (MITA) dan Aplikasi ABK

berbakat.

Kelebihan aplikasi tersebut diantaranya kedua aplikasi bisa

digunakan secara offline sehingga tidak ada iklan saat digunakan.

tampilan aplikasi berupa audio Visual sehingga menarik untuk anak

– anak, bisa menyesuaikan kemampuan anak – anak. kosakata dan

gambar yang ditampilkan pada aplikasi ABK cukup lengkap dan

jelas. Sedangkan kekurangan aplikasi ini adalah harus memiliki

memory HP yang besar untuk menginstall aplikasi, soal yang

tersedia pada aplikasi hanya mengukur kemampuan kognitif saja,

Aplikasi MITA terlalu banyak fitur, audio pada aplikasi ABK

berbakat kadang hilang timbul.

Cara guru untuk memberikan pembelajaran kepada ABK adalah

dengan cara individual, klasikal, dan mengulang pembelajaran agar

anak memahami materi pembelajaran.

Kemudahan guru dalam memberikan pembelajaran adalah Siswa/i

bisa mengikuti instruksi guru, beberapa siswa mudah mengerti

pembelajaran berhitung dan membaca, beberapa


62

siswa/ i bisa fokus dalam pembelajaran. Kesulitan yang dialami

guru adalah Siswa/i kurang memahami materi yang bersifat

pemahaman seperti nilai- nilai dan norma. Solusi yang dilakukan

guru dalam mengatasi kesulitan adalahgenggunakan kalimat

sederhana yang mudah dimengerti, mengulang materi

pembelajaran, Mendampingi ABK dalam pembelajaran.

C. Pembahasan

Adapun dari penelitian yang telah di lakukan, peneliti mendapatkan

beberapa temuan yang dapat menggambarkan adaptasi ABK terhadap

perkembangan teknologi pendidikan di Sekolah Alam Aminah Kanupaten

Sukoharjo. dengan metode wawancara dan dokumentasi, Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan temuan dalam penelitian ini adalah:

1. Sub Fokus 1

Teknologi Pendidikan yang digunakan dalam pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan menurut kelima

narasumber yang telah di wawancara menyatakan bahwa teknologi

yang digunakan dalam pembelajaran adalah teknologi aplikasi

berbasis aplikasi yaitu Aplikasi MITA dan ABK Berbakat.

Sebagaimana yang dijelaskan Menurut Kenneth Silber, dalam jurnal

yang ditulis oleh M. Jave Zuikarnaen, Teknologi Pendidikan adalah

pengembangan komponen sistem


63

pembelajaran. Komponen yang dimaksud meliputi riset, desain, produksi,

evaluasi, dukungan, pasokan, pemanfaatan. Sistem Pembelajaran yang

dimaksud adalah pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan.1

Peralatan yang digunakan dalam hal ini adalah aplikasi yang

pemanfaatannya untuk mempermudah pembelajaran ABK.

2. Subfokus 2

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi pendidikan yang

digunakan dalam pembelajaran ABK

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan menurut

kelima narasumber yang telah di wawancara menyatakan bahwa

kelebihan teknologi yang digunakan oleh ABK adalah kedua aplikasi

bisa digunakan secara offline. tampilan aplikasi berupa audio Visual

sehingga menarik untuk anak – anak, bisa menyesuaikan

kemampuan anak

– anak. kosakata dan gambar yang ditampilkan pada aplikasi ABK

lengkap dan jelas sehingga cukup efisen digunakan anak- anak .

Sejalan dengan teori menurut Jecues Ellul dalam jurnal yang

ditulis oleh Inna Dalillah bahwa teknologi sebagai keseluruhan

metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri

efisiensi

1
M.Jave Zulkarnaen.2014.Efektvitas Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam.UIN Sunan Ampel:

Surabaya
64

dalam kegiatan manusia2 Sedangkan kekurangan aplikasi ini

adalah harus memiliki memory HP yang besar untuk menginstall

aplikasi, soal yang tersedia pada aplikasi hanya mengukur

kemampuan kognitif saja, Aplikasi MITA terlalu banyak fitur,

audio pada aplikasi ABK berbakat kadang hilang timbul.

3. Subfokus 3

Cara guru memberikan pengarahan pembelajaran kepada

ABK menggunakan Teknologi Pendidikan yang ada

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan menurut kelima

narasumber yang telah di wawancara menyatakan bahwa Cara guru untuk

memberikan pembelajaran kepada ABK adalah dengan cara

individual, klasikal, dan mengulang pembelajaran agar anak

memahami materi pembelajaran. Pembelajaran individual maksudnya

siswa yang mengalami kesulitan belajar/berkebutuhan khusus

mendapatkan tambahan jam belajar yang biasanya dilaksanakan

setelah jam pelajaran selesai. model klasikal yaitu siswa normal dan

berkebutuhan khusus mengikuti pembelajaran dalam satu kelas.

Mengulang pembelajaran maksudnya mengulang materi yang telah

disampaikan guru dua sampai tiga kali hingga ABK mengerti

pembelajaran yang disampaikan guru.

2
Inna Dalilah 2019.Strategi Pendampingan Berkelanjutan sebagai Alternatif
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis IT

Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia.Volume 4. Nomor 2. hlm. 59


65

Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Asrorul Mais bahwa

anak berkebutuhan Khusus memiliki beragam kondisi baik secara

fisik, emotional, maupun Mental oleh karena itu mereka

membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat khusus.3

4. Subfokus 4

Kemudahan dan Kesulitan guru dalam memberikan

pengarahan pembelajaran pada ABK serta solusinya

Kemudahan guru dalam memberikan pembelajaran adalah

beberapa Siswa/i bisa mengikuti instruksi guru, beberapa siswa mudah

mengerti pembelajaran berhitung dan membaca, beberapa siswa/ i bisa

fokus dalam pembelajaran. Kesulitan yang dialami guru adalah

Siswa/i kurang memahami materi yang bersifat pemahaman seperti

nilai- nilai dan norma, beberapa siswa/i belum sepenuhnya mengikuti

instruksi guru . Solusi yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan

adalah menggunakan kalimat sederhana yang mudah dimengerti,

mengulang materi pembelajaran, Mendampingi ABK dalam

pembelajaran.

Hal ini sejalan dengan teori menurut Asep Supena bahwa

anak Autis adalah anak yang memiliki atau ditandai

3
Asrorul Mais.2018.Media Pembelajaran anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Jember:

Pustaka Abadi.Sipnosis
66

dengan hambatan koaamiiiimunikasi sosial dan minat yang terfiksasi

serta perilaku berulang.4 Demikian juga Menurut Umi Khumaiyah

anak Borderline ( Lambat Belajar) dalam beberapa hal mengalami

hambatan atau keterlambatan berfikir, merespon rangsangan dan

adaptasi sosial.5

5. Subfokus 5

Perkembangan pengetahuan atau kemajuan yang dialami

ABK setelah Pembelajaran menggunakan Teknologi

Pendidikan

Kemajuan yang dialami ABK setelah Pembelajaran

menggunakan Teknologi Pendidikan adalah siswa memahami

pembelajaran dan bisa mengerjakan tugas. Sehingga pembelajaran

disekolah menjadi efektif ketika menggunakan aplikasi MITA

dan ABK berbakat.

4
Asep Supena. 2018. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Inklusif.
Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
5
Umi Khumaiyah.2014. Implementasi Layanan Bimbingan Konseling Peer Tutor dalam
mengatasiSiswa Borderline.UIN Sunan Ampel :Surabaya. hlm. 21
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,

Adaptasi ABK terhadap perkembangan teknologi pendidikan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kategori Anak Berkebutuhan Khusus yang ada di Sekolah Alam Aminah

diantaranya Autis, Borderline, Downsyndrome, Disabilitas Intelektual

Ringan, dan Speech Delay

2. Adaptasi ABK mengalami kemajuan semenjak menggunakan Teknologi

Pendidikan yang ada Teknologi yang digunakan dalam pembelajaran ABK

adalah teknologi berbasis aplikasi yaitu aplikasi MITA (Mental Imagery

Therapy for Autism) dan aplikasi ABK Berbakat.

3. Kelebihan dari aplikasi MITA dan ABK Berbakat adalah kedua aplikasi bisa

digunakan offline sehingga tidak ada iklan Pembelajaran yang disajikan

berupa audio Visual, bisa menyesuaikan kemampuan anak – anak sehingga

cukup efisen digunakan anak- anak.

4. Kekurangan aplikasi ini adalah harus memiliki memory HP yang

besar untuk menginstall aplikasi, pembelajaran dalam aplikasi hanya

menilai kemampuan kognitif saja, audio pada aplikasi kurang stabi

67
68

5. Cara guru untuk memberikan pembelajaran kepada ABK adalah dengan cara

individual, klasikal, dan mengulang pembelajaran agar anak memahami

materi pembelajaran.

6. Kemudahan guru dalam memberikan pembelajaran adalah beberapa Siswa/i

bisa mengikuti instruksi guru, mudah mengerti pembelajaran berhitung dan

membaca, bisa fokus dalam pembelajaran.

7. Kesulitan yang dialami guru adalah Siswa/i kurang memahami materi yang

bersifat pemahaman seperti nilai- nilai dan norma, beberapa siswa/i belum

sepenuhnya mengikuti instruksi guru .

8. Solusi yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan adalah menggunakan

kalimat sederhana yang mudah dimengerti, mengulang materi

pembelajaran, Mendampingi ABK dalam pembelajaran.

9. Kemajuan yang dialami ABK setelah Pembelajaran menggunakan

Teknologi Pendidikan adalah siswa memahami pembelajaran dan bisa

mengerjakan tugas. Sehingga pembelajaran disekolah menjadi efektif ketika

menggunakan aplikasi MITA dan ABK berbakat.

B. Implikasi

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan , adapun

implikasinya adalah sebagai berikut:

Meningkatkan kemampuan bahasa ABK , Melatih integrasi mental dan

bahasa, Mengembangkan imajinasi dan fungsi bahasa anak,


69

pembelajaran yang diperoleh digunakan untuk kegiatan sehari-hari jangka

panjang, aplikasi pendidikan ini dapat digunakan oleh anak-anak dengan

keterlambatan bahasa, ASD, PDD, cacat intelektual dan perkembangan (IDD),

sindrom Down, dan gangguan perkembangan saraf lainnya sebagai suplemen

terapi wicara konvensional.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran-saran

sebagai berikut

1. Kepala Sekolah

Lebih membangun kerjasama antara guru dan orang tua agar pembelajaran

disekolah selaras dengan pengarahan orang tua di rumah.

2. Guru

a. Guru lebih menyediakan media yang lebih bervariatif untuk

pembelajaran ABK. Pembelajaran di aplikasi dikembangkan lagi oleh

guru sesuai kebutuhan dan situasi kondisi yang dialami disekolah.

b. Guru sering mereview pembelajaran untuk ABK diakhir waktu jam

pelajaran

c. Guru memberikan test secara tertulis ataupun lisan kepada ABK untuk

mengukur perkembangan kemampuan ABK.


70

3. Peneliti selanjutnya

Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya, peneliti belajar terjun langsung

dalam pembelajaran di kelas agar memiliki pengalaman dan mengalami

langsung apa yang terjadi di dalam kelas


DAFTAR PUSTAKA

Arjiansyah, Firman Arga . 2016. Dinamika komunikasi warga negara


asing dan warga negara lokal di Puspa Agro (karya tulis Ilmiah
Skripsi). Surabaya: Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Sunan
Ampel

Dalillah, Inna.2019 Strategi Pendampingan Berkelanjujutan Sebagai


Alternatif Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Penggunaan
Media Pembelajaran Berbasis IT. Jurnal Pendidikan Dasar
Indonesia.Volume 4. Nomor 2. hlm. 59

Irdamurni. 2019. Pendidikan Inklusif solusi dalam Mendidik Anak


Berkebutuhan Khusus. Jakarta : Kencana

Kamus Sosiologi Antropologi.2001. Surabaya : Indah Surabaya.

Khumaiyah, Umi.2014. Implementasi Layanan Bimbingan


konselingTutor Teman Sebaya dalam Mengatasi Siswa
Borderline (Lambat Belajar) di SMP Negeri 5 Surabaya (Karya
Tulis Ilmiah Skripsi). Surabaya: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Sunan Ampel

Mais, Asrorul 2018. Media Pembelajaran Anak berkebutuhan


Khusus(ABK).Jember : Pustaka Abadi

Mumpuniarti. 2018. Adaptasi Proses Pembelajaran Anak


Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyarta

Muqtadiroh, Feby. dkk 2018. Wadah Pengembangan Potensi


Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Pendekata n Art Theraphy
dan ComputerTechnology.Surabaya. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat.Volume 2 No 4
Qobdiyah, Latifatul . 2014. Penerapan Metode Pembelajaran Pada
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di MI Roudlotul Muta’allimin
(Karya Tulis Ilmiah Skripsi). Tulungagung : IAIN Tulungagung

71
Sugiarmin, Mohammad. Tanpa Tahun.Pengembangan Teknologi
Asistif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Setting
Pendidikan Inklusif.hlm. 7

Sukmadinata, Syaodih dan Nana. 1997. Pengembangan Kurikulum.


Bandung : Remaja Rosda Karya

Supena, Asep. dkk . 2018. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan


Anak Usia Dini Inklusif. Jakarta : Direktorat Jendral cian Pendidikan
dan Kebudayaan

Undang – undang no 20 tahun 2003 sitem pendidikan nasional pasal 5 ayat


(1)

Zulkarnaen, M. Jave 2014. Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi


dan Komunikasi dalam meningkatkan prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X teknik Komputer dan
informatika di SMK Negeri 3 Bojonegoro (Karya Tulis Ilmiah
Skripsi). Surabaya : UIN Sunan Ampel

72
LAMPIRAN - LAMPIRAN
CATATAN OBSERVASI

A. Anak Borderline

Pada saat melakukan observasi, saya mengamati terdapat dua

anak borderline yang berbeda jenis kelamin dan sama umurnya.Mereka

sedang mengikuti proses pembelajaran. Mereka begitu polos dan

sederhana, terlihat aktif, tapi mereka tidak mengerti dan memahami apa

yang mereka tulis, kecuali jika guru sudah menjelaskan dan memberi

pemahaman berulang- ulang, setelah itu mereka akan mengerti dan

memahami. pada umumnya anak borderline memliki mood yang mudah

berubah, yang berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari. Hal ini

yang sering kali saya temukan pada siswa borderline, terkadang ia

terlihat sangat gelisah dan sulit sekali untuk disiplin dalam mengikuti

pelajaran, guru yang mengajar pun terlihat harus selalu mawas dan butuh

tenaga lebih saat mengajar anak borderline.

Dari observasi yang saya amati, terdapat beberapa kelebihan pada

anak borderline tersebut, seperti suara yang lantang dan keras, memliki

stamina yang baik, dan ada beberapa anak borderline yang bisa fokus

dengan baik saat suasana pembelajaran sedang kondusif. Ketika sudah

kondusif, Siswa- siswi yang mengikuti pembelajaran terlihat serius,

mereka benar- benar memperhatikan materi yang diajarkan oleh

gurunya, sambil
mengikuti apa yang disampaikan oleh guru Ketika proses pembelajaran,

ada seorang siswa yang tidak ingin mengikuti proses pembelajaran karena

tidak ingin jauh dari orangtuanya, sehingga orangtua siswa pun harus ikut

masuk ke dalam kelas menemani anaknya belajar. Setelah dibujuk dan

dimotivasi oleh guru kelas, kemudian siswa tersebut kembali belajar

penuh semangat dengan teman-temannya.

Guru yang mengajar terlihat luar biasa. Menyampaikan materi dan

mendidik siswa borderline bukanlah hal yang mudah, diperlukan

kekuatan dan kesabaran ekstra menghadapi serta mendidik mereka. Guru

tersebut selalu memberi motivasi dan terlihat penuh senyuman ketika

mengajar, sehingga para siswa- siswi pun terlihat begitu gembira. Ketika

mengajar, guru kelas berusaha memfokuskan para siswa terhadap

pelajaran yang diajarkan, memberikan reward berupa pujian agar siswa

semakin termotivasi dan semakin bersemangat mengikuti proses

pembelajaran. Menurut hasil wawancara singkat saat melihat kegiatan

belajar mengajar, guru menjawab bahwa tidak semua anak borderline bisa

diperlakukan sama, karena setiap anak borderline memiliki masalah nya

masing-masing, jadi kita sebagai orang di lingkunganya yang harus bisa

memberikan cara yang tepat untuk memperlakukanya. Guru yang

memiliki kesabaran dan keikhlasan yang sangat luar biasa, tidak pernah

lelah atau lemah


dalam mengajar serta mendidik dan membantu anak didiknya, maka akan

menjadikan para siswa yang aktif, penuh semangat dan tidak pernah

lelah dalam belajar serta berusaha.

B. Anak Autis

Pada saat melakukan observasi, saya mengamati anak autis

cenderung lebih aktif daripada anak borderline. Pembelajaran pada anak

autis disamakan dengan anak normal lainnya. Guru memulai pelajaran

dengan menulis di papan tulis, menjelaskan secara klasikal, anak autis

mengikuti dengan dibantu guru pembimbing. Adanya sifat interaksi

antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai

dengan tujuan yang diharapkan dengan didukung sarana dan prasarana

yang memadai. Dalam hal ini menggunakan teknologi Aplikasi.

Di tengah kegiatan belajar mengajar kebanyakan anak autis mulai

merasa tidak nyaman kemudian mulai sulit untuk disiplin dan fokus.

Karena hal ini, guru mulai terlihat lebih aktif lagi dalam mengajar, suara

nya saat mengajar jadi lebih keras agar dapat mendisiplinkan anak autis

tersebut. Dalam wawancara singkat saat kegiatan belajar mengajar,

menurut pengalaman guru, saat mengajar anak autis, ia merasa bahwa

anak-anak autis sebenernya memiliki kedisiplinan yang baik namun daya

tahan nya saat belajar itu kurang atau bisa dibilang anak autis mudah

bosan. Anak autis juga selalu berkata jujur, dan memiliki IQ yang

lebih
baik atau cenderung cerdas. Pada saat melakukan observasi, saya pun

merasakan bahwa anak autis memang mudah bosan apalagi dengan cara

mengajar yang monoton, Ketika sudah bosan, anak autis memberikan

reaksi yang berbeda-beda, ada yang lari-larian kelas, ada yang teriak-

teriak manggil orang tua nya, sampai nangis, namun guru yang mengajar

sudah paham betul cara untuk mengatasinya.

Anak autis yang saya temui memiliki IQ yang cenderung lebih

tinggi, hal itu terlihat ketika menghafal doa-doa dan surat pendek, ia

dapat dengan cepat menghafalnya, namun mood nya tetap mudah bosan.

Disini peran guru sangat lah penting yaitu harus selalu mawas dan sigap

dalam mendisiplinkan anak autis tersebut.


Catatan Wawancara ( CW 1 )

Narasumber : Bapak Evik Evaniko, S.Pd

Guru Kelas : Wali Kelas 2A Tempat

Penelitian : Sekolah Alam Aminah

Waktu Penelitian : 30 Agustus 2021

1. Teknologi apa yang digunakan oleh guru untuk proses Pembelajaran ABK

kategori Autis dan borderline?

Jawaban : Aplikasi MITA dan ABK Berbakat

2. Apa kelebihan yang terdapat dalam aplikasi MITA dan ABK Berbakat?

Jawaban : Aplikasi ini bisa digunakan secara

Offline, sehingga tidak ada iklan saat

menggunakannya

3. Apa kekurangan yang terdapat dalam Aplikasi MITA dan ABK Berbakat?

Jawaban : Memory HP harus memiliki kapasitas yang lumayan besar saat

ingin menginstall aplikasi MITA dan ABK berbakat

4. Bagaimana cara kerja Aplikasi MITA ?

Jawaban : Buka Antplkasi MITA, kemudian ada pilihan fitur seperti

mencocokan bentuk, membaca, dan lain- lain


5. Kapan Teknologi digunakan ?

Jawaban : Ketika Jadwal Kelas Khusus ABK di sekolah dan

penugasan di rumah

6. Apa Manfaat Aplikasi MITA dan ABK Berbakat?

Jawaban : Banyak manfaatnya salah satunya manfaat MITA menambah

pengetahuan siswa/i tentang bentuk suatu benda / hewan

sedangkan di Aplikasi ABK berbakat Siswa siswi bisa

mengetahui nama buah, sayuran.. dan lain – lain

7. Bagaimana Cara Guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa/i?

Jawaban : Dengan cara mengulang - ulang

8. Apa kemudahan yang dialami guru saat mengajar ABK?

Jawaban :Kepatuhan Siswa/ siswi cukup bagus saat

pembelajaran menggunakan Aplikasi

9. Apa Kesulitan guru saat memberikan Pembelajaran kepada ABK?

Jawaban : Siswa/i kurang memahami materi yang bersifat

pemahaman

10. Solusi apa yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan

tersebut?

Jawaban : Harus menggunakan kalimat yang mudah dimengerti anak


Catatan Wawancara ( CW 2 )

Narasumber : Ibu Muthi’ah Az Zahra, S.Pd

Guru Kelas : Wali Kelas 2C Tempat

Penelitian : Sekolah Alam Aminah

Waktu Penelitian : 30 Agustus 2021

1. Teknologi apa yang digunakan oleh guru untuk proses

Pembelajaran ABK kategori Autis dan borderline ?

Jawaban : MITA dan ABK Berbakat

2. Apa kelebihan yang terdapat dalam aplikasi MITA dan ABK

Berbakat?

Jawaban : Dalam aplikasi MITA tersedia pembelajaran dalam bentuk

gambar, audio atau keduanya. sehingga

mudah dipahami ABK. Di aplikasi ABK Berbakat

kosakata yang tersedia lengkap, mulai dari kata benda,

kata sifat, kata kerja.

3. Apa kekurangan yang terdapat dalam Aplikasi MITA dan ABK

Berbakat?

Jawaban : MITA terlalu banyak fitur, sehingga agak sulit dipahami

siswa. Aplikasi ABK Berbakat hanya

menyediakan gambar dan audio. Tidak ada dalam

bentuk video.
4. Bagaimana cara kerja Aplikasi MITA ?

Jawaban : Buka Antplkasi MITA, kemudian ada pilihan fitur seperti

mencocokan bentuk, membaca, dan lain- lain

5. Kapan Teknologi digunakan ?

Jawaban : Ketika Jadwal ABK belajar di sekolah lalu saat sekolah dari

rumah

6. Apa Manfaat Aplikasi MITA dan ABK Berbakat?

Jawaban : Banyak manfaatnya salah satunya manfaat MITA menambah

pengetahuan siswa/i tentang bentuk suatu benda / hewan

sedangkan di Aplikasi ABK berbakat Siswa siswi bisa

mengetahui nama buah, sayuran.. dan lain – lain

7. Bagaimana Cara Guru dalam memberikan pembelajaran kepada ABK?

Jawaban : Dengan cara klasikal dan individual

8. Apa kemudahan yang dialami guru saat mengajar ABK?

Jawaban : siswa/i mudah mengerti dengan pembelajaran

berhitung dan membaca

9. Apa Kesulitan guru saat memberikan Pembelajaran kepada ABK?

Jawaban : siswa/i kurang memahami materi pemahaman seperti

nilai, norma kehidupan dan tentang kalimat tanya ‘apa’,

‘siapa’, ‘mengapa’
Catatan Wawancara ( CW 3 )

Narasumber : Ibu Binti Nur Imani, S.Pd

Guru Kelas : Wali Kelas 3A

Tempat Penelitian : Sekolah Alam Aminah

Waktu Penelitian : 30 Agustus 2021

1. Teknologi apa yang digunakan oleh guru untuk proses Pembelajaran ABK

kategori Autis dan borderline?

Jawaban : Teknologi yang kami gunakan yaitu aplikasi MITA

dan ABK Berbakat

2. Apa kelebihan yang terdapat dalam aplikasi MITA dan ABK Berbakat?

Jawaban : Dalam aplikasi MITA diawali dari pengenalan pola

sederhana dan berlanjut ke pola yang lebih sulit sehingga

siswa/i bisa beradaptasi sesuai kemampuannya. Aplikasi

ABK berbakat mudah digunakan karena aplikasinya

berbahasa Indonesia

3. Apa Kekurangan yang terdapat dalam Aplikasi MITA dan ABK Berbakat?

Jawaban : MITA tidak ada bahasa indonesia nya sehingga


butuh waktu utuk mengerti aplikasinya. Audio pada

aplikasi ABK berbakat kadang hilang tiba - tiba

4. Bagaimana cara kerja Aplikasi MITA dan ABK berbakat?

Jawaban : Install Aplikasi MITA dan aplikasi ABK berbakat di

Playstore, setelah itu pilih Fitur yang ingin digunakan

untuk pembelajaran

5. Kapan Teknologi digunakan ?

Jawaban : Ketika Jadwal ABK belajar di sekolah. Bisa juga

digunakan di rumah

6. Apa Manfaat Aplikasi MITA dan ABK Berbakat?

Jawaban : Melatih kosakata dan menambah pengetahuan

untuk siswa/i

7. Bagaimana Cara Guru dalam memberikan pembelajaran kepada ABK?

Jawaban : Komunikasi 2 arah dengan sederhana dan

menjelaskan materi berulang ulang

8. Apa kemudahan yang dialami guru saat mengajar ABK?

Jawaban : siswa/i mudah meniru guru

9. Apa Kesulitan guru saat memberikan Pembelajaran kepada ABK?

Jawaban : siswa/i tidak fokus dalam pembelajaran

10. Solusi apa yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan

tersebut?
Catatan Wawancara ( CW 4 )

Narasumber : Ibu Sri Herawati, S.H.

Guru Kelas : Wali Kelas 3B Tempat

Penelitian : Sekolah Alam Aminah

Waktu Penelitian : 30 Agustus 2021

1. Teknologi apa yang digunakan oleh guru untuk proses

Pembelajaran ABK kategori Autis dan borderline?

Jawaban : MITA

2. Apa kelebihan yang terdapat dalam aplikasi MITA dan ABK

Berbakat?

Jawaban :Tersedia pembelajaran dalam bentuk audio visual

sehingga menarik dalam pembelajaran.

3. Apa kekurangan yang terdapat dalam Aplikasi MITA dan ABK

Berbakat?

Jawaban : Butuh waktu untuk memahami penggunaan aplikasi

MITA dan ABK Berbakat

4. Bagaimana cara kerja Aplikasi MITA dan ABK berbakat?

Jawaban : Install Aplikasi MITA dan aplikasi ABK berbakat di

Playstore, setelah itu dapat dilihat pilihan soal Materi

yang ingin diajarkan kepada siswa/i


5. Kapan Teknologi digunakan ?

Jawaban : Ketika Jadwal ABK belajar di sekolah dan di rumah

saat SFH

6. Apa Manfaat Aplikasi MITA dan ABK Berbakat?

Jawaban : Mendapat pengetahuan yang bisa diaplikasikan

dalam kehidupan sehari – hari dalam jangka panjang

7. Bagaimana Cara Guru dalam memberikan pembelajaran kepada ABK?

Jawaban : Dengan cara mengulang penjelasan materi dalam

pembelajaran

8. Apa kemudahan yang dialami guru saat mengajar ABK?

Jawaban : siswa/i patuh dengan instruksi guru meskipun harus

disampaikan berulang

9. Apa Kesulitan guru saat memberikan Pembelajaran kepada ABK?

Jawaban : siswa/i tidak fokus dalam pembelajaran

10. Solusi apa yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan

tersebut?

Jawaban : Mendampingi langsung anak dalam pembelajaran

secara individual

11. Apa kemajuan yang dialami siswa/i setelah pembelajaran

menggunakan aplikasi?

Jawaban : Siswa/i lebih cepat menghafal materi pembelajaran


Catatan Wawancara ( CW 5 )

Narasumber : Ibu Sri Sulaichah Suraningsih, S.Pd

Guru Kelas : Wali Kelas 4A

Tempat Penelitian : Sekolah Alam Aminah

Waktu Penelitian : 30 Agustus 2021

1. Teknologi apa yang digunakan oleh guru untuk proses

Pembelajaran ABK kategori Autis dan borderline?

Jawaban : MITA dan Aplikasi ABK

2. Apa kelebihan yang terdapat dalam aplikasi MITA dan ABK

Berbakat?

Jawaban : MITA bersifat adaptif. Tingkat kemudahan dan

kesulitan latihan bisa disesuaikan dengan

kemampuan siswa/i. Gambar yang ditampilkan

dalam aplikasi ABK berbakat cukup jelas mirip

dengan objek asli.

3. Apa kekurangan yang terdapat dalam Aplikasi MITA dan ABK

Berbakat?

Jawaban : aplikasi MITA hanya melatih kemampuan kognitif

Siswai /i belum ada penilaian untuk kemampuan

afektifnya. Audio pada aplikasi ABK Berbakat sering

hilang timbul..
4. Bagaimana cara kerja Aplikasi MITA dan ABK berbakat?

Jawaban : Install Aplikasi MITA dan aplikasi ABK berbakat di

Playstore, setelah itu dapat dilihat pilihan soal / Materi

yang ingin diajarkan kepada siswa/i

5. Kapan Teknologi digunakan ?

Jawaban : Ketika Jadwal belajar di sekolah dan di rumah

6. Apa Manfaat Aplikasi MITA dan ABK Berbakat?

Jawaban : Melatih Keterampilan Bahasa Siswa / i dengan

megucapkan nama gambar/ angka/ objek yang ia lihat

dalam aplikasi

7. Bagaimana Cara Guru dalam memberikan pembelajaran kepada ABK?

Jawaban : Dengan metode Individual

8. Apa kemudahan yang dialami guru saat mengajar ABK?

Jawaban : siswa/i bisa fokus dalam Pembelajaran

9. Apa Kesulitan guru saat memberikan Pembelajaran kepada ABK?

Jawaban : pemahaman siswa/i tentang materi masih kurang

10. Solusi apa yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan

tersebut?

Jawaban : Memberikan penjelasan sederhana kepada anak

11. Apa kemajuan yang dialami siswa/i setelah pembelajaran

menggunakan aplikasi?

Jawaban : Dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru


DOKUMENTASI OBSERVASI DAN WAWANCARA DI
SEKOLAH ALAM AMINAH

Dokumentasi Kegiatan belajar mengajar

Dokumentasi Kegiatan belajar mengajar


Dokumentasi Kegiatan belajar mengajar

Dokumentasi Kegiatan belajar mengajar

Dokumentasi Kegiatan belajar mengajar


Outbond SAA Solo

Outbond SAA Solo

Suasana SAA Solo (Lapangan utama)


Suasana SAA Solo (Pendopo)

Suasana SAA Solo (Depan Kelas)

Suasana SAA Solo (Pendopo)


Suasana SAA Solo (Halaman)

Suasana SAA Solo (Halaman)


Area cuci tangan SAA Solo

Dokumentasi bersama Kepala SAA Solo

Dokumentasi bersama Kepala SAA Solo


Dokumentasi bagian depan SAA Solo Dokumentasi bagian depan SAA Solo
RIWAYAT HIDUP

Indaka Rizki Sekar Rahmatika, lahir di Kota


Bekasi pada tanggal 04 Mei 1997. Penulis
merupakan anak keempat dari lima bersaudara, dari
pasangan Edwin Krisnendi (Alm.) dan Siti Romlah.
Penulis pertama kali masuk Pendidikan TK Bina
Insani pada tahun 2003 dan tamat 2004. Setelah itu
melanjutkan Pendidikan di SDN Bojongrawalumbu
X pada tahun 2004 dan tamat 2010. Pada tahun yang
sama penulis melanjutkan Pendidikan ke SMPN
16 Kota
Bekasi dan tamat 2013. Setelah tamat di SMPN, penulis melanjutkan ke SMAN 6
Kota Bekasi jurusan MIPA dan tamat 2016. Pada tahun berikutnya penulis
terdaftar sebagai mahasiswa di STAI Bani Saleh Bekasi jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan tamat 2021.

Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, Penulis telah
berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan
penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia
Pendidikan.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul


“Adaptasi Anak Berkebutuhan Khusus Terhadap Perkembangan
Teknologi Pendidikan di Sekolah Alam Aminah Kabupaten Sukoharjo”

Anda mungkin juga menyukai