Pembelajaran Berdiferensiasi pada Mata Pelajaran IPA Kelas VI
Topik Kegiatan Sistem Tata Surya
Lokasi : Kelas VI SDN Candimulyo Jombang
Lingkup Pendidikan : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Tujuan yang imgim dicapai : Terealisasinya pembelajaran berdiferensiasi berbasis gaya belajar peserta didik Penulis : Dina Faris Nurul Atiqoh, S.Pd Tanggal : 10 Maret 2023
Situasi : Latar belakang praktik ini berkaitan dengan pentingnya
Kondisi yang menjadi latar pembelajaran yang dapat memfasilitasi potensi peserta belakang masalah, mengapa didik. Guru bukan hanya sebagai transfer of knowledge praktik ini penting untuk melainkan guru sebagai mediator dan fasilitator aktif. dibagikan, apa yang menjadi Asis Saefuddin & Ika Berdiarti (2014 : 8) mengemukakan peran dan tanggung jawab anda bahwa pembelajaran dapat dimaknai sebagai proses dalam praktik ini. penambahan pengetahuan dan wawasan melalui rangkaian aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya, sehingga terjadi perubahan yang sifatnya positif, dan pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Dalam setiap kelas pastinya terdapat murid yang memiliki kebutuhan belajar yang berbeda- beda karena tidak semua murid memiliki pondasi belajar yang sama pada awal proses pembelajaran. Oleh karena itu, menurut ( Tomlinson, 2001) “Pembelajaran Berdiferensiasi adalah suatu usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid”. Salah satu materi IPA kelas VI yang masuk dalam Tema 9 “Menjelajah Angkasa Luar” yaitu materi sistem tata surya yang membahas tentang materi karakteristik planet. Materi system tata surya termasuk materi yang sulit untuk diamati secara langsung atau bersifat abstrak, sehingga dibutuhkan visualiasasi atau animasi untuk mempelajarinya. Sebagai contoh, apabila ingin mempelajari tentang benda-benda langit ataupun planet, maka tidak bisa secara langsung atau tidak dapat dibawa kedalam kelas, sehingga perlu adanya perantara untuk bisa mempelajarinya. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya media pembelajaran yang dapat mempermudah peserta didik dalam mempelajari sistem tata surya agar benda atau fenomena yang dipelajari dapat lebih nyata. Salah satu media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi ini yaitu multimedia interaktif. Multimedia interaktif dapat berupa kombinasi teks, grafik, animasi, suara dan video menjadi satu kesatuan yang menampilkan isi pelajaran. Adapun media pembelajaran lain yang tersedia di sekolah berupa alat peraga ataupun sebuah gambar-gambar tentang tata surya, namun kondisinya dalam keadaan kurang baik. Selain itu, minat peserta didik saat kegiatan pembelajaran di kelas kurang memperhatikan penjelasan guru, dikarenakan guru terlalu bamyak menjelaskan dan tidak memakai alat peraga ataupun media pembelajaran, akibatnya peserta didik banyak yang melamun, mengobril, dan bercanda dengan teman yang lainnya. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka praktik baik ini penting untuk dibagikan dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dengan model pembelajaran multimedia interaktif yang dapat memfasilitasi gaya belajar peserta didik. Tanggung jawab guru dalam praktik ini adalah sebagai fasilitator dan pembimbing. Tantangan : Beberapa tantangan yang dialami diantaranya adalah : Apa saja yang menjadi tantangan 1. Memilih instrumen yang valid untuk menentukan untuk mencapai tujuan tersebut? gaya belajar peserta didik. Siapa saja yang terlibat. 2. Materi sistem tata surya memiliki karakteristik abstrak namun selama ini belum diajarkan dengan dengan menggunakan multimedia interaktif, padahal untuk mengajarkan materi yang bersifat abstrak akan menjadi lebih mudah dipahami dan terlihat lebih nyata jika menggunakan multimedia, selain itu multimedia juga harus bersifat interaktif. 3. Media pembelajaran yang seringkali digunakan oleh guru yaitu media yang bersifat linier, namun media ini memiliki kelemahan, yaitu peserta didik cenderung pasif karena yang aktif adalah guru. 4. Peserta didik saat kegiatan pembelajaran di kelas kurang meperhatikan penjelasan guru padahal perhatian merupakan salah satu aspek penting dalam motivasi belajar, yang menjadi pendorong bagi peserta didik untuk belajar. 5. Menyiapkan perencanaan pembelajaran yang dapat memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik, seperti media yang bervariatif, trmpat belajar yang nyaman, model pembelajaran yang sesuai serta LKPD yang disesuaikan dengan gaya belajar peserta didik.
Pihak yang terlibat diantaranya adalah :
1. Kepala Sekolah SDN Candimulyo yang membantu memvalidasi instrument gaya belajar peserta didik sehingga data yang diperoleh valid. 2. Pihak lainnya yaitu rekan sejawat dari Guru kelas VI A yang ikut mengkonfirmasi hasil belajar peserta didik. 3. Seluruh peserta didik kelas VI B umtuk mengonfirmasi hasil gaya belajar mereka.
Aksi : Langkah-langakah pembelajarannya meliputi persiapan,
Langkah-langkah apa yang guru harus mengerti cara penggunaan, mengetahui tujuan dilakukan untuk menghadapi utama penggunaan, dam secara tepat penggunaan tantangan tersebut/ strategi apa multimedia interaktif. Mengingat penggunaan multimedia yang digunakan/ bagaimana bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar. Kegiatan prosesnya, siapa saja yang selama penggunaan multimedia interaktif, guru harus terlibat/ Apa saja sumber daya mampu meminimalisasi gangguan dari luar untuk atau materi yang diperlukan untuk menghindari pemecahan konsentrasi, memanfaatkan melaksanakan strategi ini. fasilitas yang ada sehingga pemebelajaran dapat menarik dan tidak membosankan. Kemudian, menyiapkan media. Pemanfaatan multimedia intaraktif diharapkan mampu meningkatkan keaktifan peserta didik, mendorong tumbuhnya keterampilan belajar mandiri, keterampilan bernalar, dan keterampilan memanfaatkan berbagai sumber. Pada awal pembelajaran, merupakan kegiatan inti. Di sini guru melakuakan Tanya jawab secara lisan mengrnai materi yang akan dipelajari terkait dengan sistem tata surya. Guru memberikan penjelasan singkat kepada peserta didik tentang mengenal, mengetahui membedakan antara matahari dan planet-planet. Pada bagian inti guru juga menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, Pada proses pembelajaran berdiferensiasi tidak dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran yang kacau dimana para guru perlu membuat beberapa perencanaan dalam pembelajaran sekaligus. Pembelajaran yang berdiferensiasi ini tidak dijalankan seperti itu. Proses pembelajaran ini digunakan saat guru diminta untuk memberi petunjuk kepada peserta didik untuk setiap aktivitas yang telah dilakukan serta mengarahkan peserta didik di setiap rangkaian kegiatan yang telah dilakukan. Supaya suasana kelas terlihat lebih terarah. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah suatu cara membentuk kelompok yang homogen, Penciptaan pembelajaran yang berdiferensiasi ini memiliki tujuan untuk memenuhi setiap kebutuhan belajar para peserta didik yang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Namun, tiadk berarti setiap guru harus mengelompokkan peserta didiknya yang memiliki kemampuan yang setara pada suatu kelompok yang homogen. Pemahaman yang seperti ini justru termasuk dalam miskonsepsi pembelajaran berdiferensiasi. Sebab, pembelajaran yang efektif itu dilakukan dengan adanya aktivitas kerja kelompok. Setelahnya, kelompok tersebut disusun untuk mengakomodasi peserta didik yang cukup kuat pada suatu bidang, namun terlihat lemah dalam bidang yang lainnya. Sehingga, dengan adanya proses kerjasama ini, akan menciptakan situasi yang saling mendukung satu sama lainnya. Pembelajaran Berdiferensiasi Bukanlah Suatu Pembelajaran yang Sama Rata Pembelajaran berdiferensiasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan dari setiap siwa. Supaya penyampaian materi dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan tiap-tiap peserta didik yang ada di dalam kelas. Contohnya saja, terdapat peserta didik yang cukup kuat kemampuannya dalam hal menghafal, namun lemah dalam hal berhitung. Untuk mensiasati hal ini, seorang guru perlu mengasah serta memaksimalkan kemampuan dari murid tersebut. Caranya dengan melakukan aktivitas kelompok serta mengelompokkan peserta didik yang memiliki kemampuan komputasi yang kuat dengan yang lemah. Sehingga, hal itu dapat terlaksana proses tutor yang sebaya di antara peserta didik. Oleh karena itu, saya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi menjadi 3 gaya, yaitu : 1. Diferensiasi konten, sesuai dengan gaya belajarnya yaitu visual dan audiotori. Dapat ditampilkan video beserta gambar-gambar. 2. Diferensiasi proses, mengkombinasikan dengan ice breaking dan games interaktif. 3. Diferensiasi produk, seluruh peserta didik dapat menuangkan hasil karyanya dalam bentuk gambar tulisan/ presentasi di depan kelas. Pada kegiatan akhir, guru memberikan penegasan terhadap materi yang telah dipelajari pada hari itu. Guru meberikan evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang dilakukan dan untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran. Kegiatan mengevaluasi yang dilakukan oleh guru yaitu dengan memberikan soal secara secara tertulis. Dan selanjutnya, guru memberikan refleksi kepada peserta didik untuk kembali materi belajar yang telah dipelajari pada hari itu. Refleksi Hasil dan Dampak : Dampak dari aksi yang telah dilakukan memberikan Bagaimana dampak dari aksi dari dampak bagi sekolah, kelas, dan terutama kepada murid. langkah-langkah yang dilakukan? Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, Apakah hasilnya efektif? Atau tidak semua murid bisa kita beri perlakuan yang sama. tidak efektif? Mengapa? Jika kita tidak memberikan pelayanan sesuai dengan Bagaimana respon orang lain kebutuhan murid maka hal tersebut dapat menghambat terkait dengan strategi yang murid untuk bisa maju dan berkembang belajarnya. dilakukan? Apa pembelajaran dari Dampak dari kelas yang menerapkan pembelajaran keseluruhan proses tersebut? berdiferensiasi antara lain; setiap orang merasa disambut dengan baik, murid dengan berbagai karakteristik merasa dihargai, merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan, guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata, guru dan murid berkolaborasi, kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani dengan baik. Dari beberapa dampak tersebut diharapkan akan tercapai hasil belajar yang optimal. Serta dipadukan dengan multimedia interaktif peserta didik menjadi tidak mudah bosan dihadapkan hanya pada buku teks, Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif akan menggalakkan komunikasi berbagai hal (pelajar-guru, pelajar-pelajar, pelajar-media), Gabungan berbagai media yang memanfaatkan sepenuhnya indra penglihatan dan pendengaran mampu menarik minat belajar, Perkembangan Teknologi Informasi (TI) Pada bidang Pendidikan, dampak yang muncul ialah kegiatan belajar dan mengajar yang dikenal dengan konsep e-Learning. Hasil belajar peserta didik pada Tema 9 “Menjelajah Angkasa Luar” dengan materi sistem tata surya sangat memuaskan dan meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI B, Diharapkan agar sekolah dapat secara konsisten melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dan meningkatkan pencapaian student wellbeing untuk memunculkan prestasi akademik yang baik dan optimal. Sekolah harus mengembangkan kurikulum dan program pembelajaran yang lebih memperhatikan dan mengaktifkan keterlibatan peserta didik. Sehingga peserta didik belajar pada zona nyamannya dan penyerapan materi yang diberikan guru bisa maksimal dipahami peserta didik.