Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 3

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD (PDGK4105)

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM : 858772897

SOAL :

Tugas

Pengetahuan tentang kegiatan remedial dan pengayaan serta kemampuan untuk


menerapkannya dalam pembelajaran akan sangat membantu dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa secara optimal sesuai dengan kemampuannya. Disiplin kelas merupakan
salah satu komponen pengelolaan kelas, pemahaman tentang materi tersebut sangat penting
agar lebih mamntap dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru.
Soal no. 1
Kegiatan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dinamakan
kegiatan remedial. Bagaimana cara Anda melaksanakan kegiatan remedial di kelas tempat Anda
mengajar?
Soal no.2

Berikan contoh karakteristik yang harus ditunjukkan guru dalam upaya menciptakan hubungan
sosio – emosional yang baik antara guru – siswa dan siswa – siswa !

Soal no.3
Terbentuknya kebiasaan mendisiplinkan diri sendiri merupakan tujuan dari penanaman disiplin.
Buat contoh-contoh perbuatan yang menunjukkan kemampuan untuk mendisiplinkan diri
sendiri terutama yang anda anggap hasil dari penanaman disiplin di kelas !
JAWABAN :

1. Dalam melaksanakan kegiatan remedial di kelas, saya melakukan beberapa


prosedur untuk kegiatan remedial. Berikut adalah prosedur yang bisa
dilakukan guru untuk kegiatan remedial, yaitu:
a. Analisis hasil diagnosis, diagnosis kesulitan belajar adalah suatu proses pemeriksaan
terhadap siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, dan melalui kegiatan
diagnosis, guru akan mengetahui para siswa yang perlu mendapatkan bantuan belajar.
b. Menemukan penyebab kesulitan, sebelum kita merancang kegiatan remedial, terlebih
dahulu kita harus mengetahui mengapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mencapai
kompetensi yang diharapkan atau menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesulitan
ini harus diidentifikasi oleh guru karena gejala kesulitan yang sama yang ditunjukkan oleh
siswa dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda. Informasi tentang faktor penyebab ini
akan berpengaruh terhadap pemilihan jenis kegiatan remedial dengan begitu guru akan
memberikan bantuan yang tepat kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
menguasai materi pelajaran.
c. Menyusun rencana kegiatan remedial. Setelah kita mengetahui siswa - siswa yang perlu
mendapatkan kegiatan remedial dan kompetensi - kompetensi yang belum dikuasai setiap
siswa, serta faktor penyebab kesulitan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana
kegiatan remedial. Adapun komponen-komponen yang harus direncanakan dalam
kegiatan remedial adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan kompetensi atau tujuan pembelajaran
2) Menentukan materi pelajaran sesuai dengan komptensi atau tujuan yang
telah dirumuskan
3) Memilih dan merancang kegiatan remedial sesuai dengan masalah dan faktor
penyebab kesulitan serta karakteristik siswa
4) Merencanakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan remedial
5) Menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa
d. Melaksanakan kegiatan remedial, setelah rencana pembelajaran selesai disusun,
langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan remedial. Semakin cepat siswa
diabantu mengatasi kesulitan yang dihadapinya, semakin besar kemungkinan siswa
tersebut berhasil dalam belajarnya. Dan biasanya kegiatan remedial dilakukan diluar
jam belajar biasa. Oleh sebab itu guru diminta agar dapat eluangkan waktunya diluar jam
belajar agar dapat membantu kesulitan belajar siswa.
e. Menilai kegiatan remedial, untuk mengetahui berhasil atau tidaknya kegiatan remedial
yang telah dilakukan maka dilakukanlah penilaian. Penilaian ini dapat dilakukan dengan
mengkaji kemajuan siswa dan seberapa besar siswa mengalami kemajuan dalam
belajarnya. Apabila siswa telah mencapai kemajuan seperti yang diharapkan. Berarti
kegiatan remedial yang kita rencanakan dan kita laksanakan cukup efektif untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tetapi apabila siswa tidak mengalami
kemajuan dalam belajarnya berarti rencana dan pelaksanaan kegiatan remedial kurang
efektif.
2. Contoh karakteristik yang harus ditunjukkan guru dalam upaya menciptakan hubungan
sosio – emosional yang baik antara guru – siswa dan siswa – siswa, sebagai berikut :
 Sabar
Kesabaran merupakan suatu kondisi seseorang dapat mengendalikan emosinya
Ketika dihadapi suatu kondisi tertentu. Misalnya seorang guru sering menghadapi
tingkahlaku anak didik, terkadang tingkahlaku tersebut tidak menyenangkan, sulit
diatur, membuat gaduh suasana kelas sehingga berpengaruh terhadap proses
belajar mengajar. Disinilah tantangan guru untuk tetap bersabar menghadapi
berbagai perilaku anak didiknya.
 Penuh Kasih Sayang
Ketika berada dilingkungan sekolah, guru merupkan orang tua bagi anakdidiknya.
Anakusia dini, relative masih sangat muda membutuhkan kasih saying penuh dari
orang tuanya. Oleh karena itu, peran guru sebagaiorang tua di sekolah harus
mampu memberikan kasih saying tulus kepada semua anakdidiknya.
 Penuh Perhatian
Seorang guru yang baik memiliki sifat penuh perhatian kepada anakdidiknya.
Guru harus peka melihat segala sesuatu perubahanyang terjadi pada anak
didiknya. Misalnya, Ketika seorang anak yang biasanya ceria dan semangat
belajar dikelas, suatu waktuanak tersebut menjadi sensitive, mudah menangis dan
tidak semangat belajar. Guru yang penuh perhatian tentunya akan mengetahui
perubahan tersebut dan mencari tahu penyebabnya serta membantu mencari solusi
permasalahan yang dihadapi anak.
 Ramah
Guru hendaknya selalu menunjukkan perilaku yang menyenangkan bagi anak
didiknya dan orang lain. Sapa anak didik dengan ramah di dalam kelas dan
ucapan salam kepada mereka dan buatlah anak didik merasa nyaman dengan
kehadiran guru di dekat mereka. Tentunya itu juga berlaku saat diluar kelas.
 Toleransi Terhadap Anak
Toleransi merupakan suatu perilaku guru tidak memaksakan kehendak pada anak
dan mau mengerti apa yang sedang dihadapi anak.
 Empati
Empati merupakan suatu sifat guru yang dapat merasakan apa yang dirasakan
oleh anakdidiknya. Seorang guru yang memiliki sifat empati tidak akan
membiarkan anak didiknyaa sedih, apa yang dirasakan anak pada satu waktu
tertentu dapat dirasakan oleh guurunya pula.
 Penuh Kehangatan
Guru yang memiliki sifat penuh kehangatan ditandai dengan kemampuan
menciptakan suasana yang menyenangkan, bebas dari rasa takut dan cemas.
 Adil
Adil mrupakan satu sifat lain yang perlu dimiliki guru sebagai pendidik. Guru
yang adil adalah guru yang tidak membeda-bedakan anak, semua anak
diperlakukan samaterutama dalamhal perhatian dan kasih saying.
 Pemaaf
Seorang guru tidak boleh memiliki rasa dendam dan kesal pada anak.
 Menciptakan Hubungan yang Akrab Dengan Anak
Memfasilitasi tumbuhkembanganak merupakan salah satu tugas yang harus
dilakukan guru. Anak memiliki potensi untuk berkembang baik potensi fisik,
intelektual, sosial, emosional, maupun bahasa. Pengembangan berbagai aspek
perkembangan ini tidak lepas dari pengaruh lingkungan yang ada disekitar anak
termasuk pola interaksi yang terjadi antaraanak dan guru. Guru perlu menciptakan
hubungan yangakrab dan menyenangkan dengan anak agar dapat mendorong
pencapaian perkembangan seperti yang diharapkan.

3. Contoh perbuatan yang menunjukkan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri


terutama yang anda anggap hasil dari penanaman dikelas, antara lain :
a. Dating ke sekolah tepat waktu.
b. Rajin belajar.
c. Menaati peraturan sekolah dan kelas.
d. Mengikuti upacara dengan tertib.
e. Melaksanakan dan mengumpulkan tugas dengan baik dan tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai