0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas diagnosis kesulitan belajar siswa dan peran guru dalam mengatasinya.
2. Metode diagnosis meliputi tes, wawancara, dan observasi untuk mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar siswa.
3. Tujuan diagnosis adalah agar guru dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas diagnosis kesulitan belajar siswa dan peran guru dalam mengatasinya.
2. Metode diagnosis meliputi tes, wawancara, dan observasi untuk mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar siswa.
3. Tujuan diagnosis adalah agar guru dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas diagnosis kesulitan belajar siswa dan peran guru dalam mengatasinya.
2. Metode diagnosis meliputi tes, wawancara, dan observasi untuk mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar siswa.
3. Tujuan diagnosis adalah agar guru dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Judul Jurnal : Diagnosis Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran Aktif di Sekolah
Penulis : Ismail Publikasi : Jurnal edukasi Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh Link Jurnal : https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cobaBK/article/download/689/549 Reviewer : Irva Melia Aftanti Latar Belakang : Malas, mudah putus asa, acuh tak acuh dan sikap menentang guru merupakan bagian dari masalah belajar siswa. Masalah tersebut kecenderungan tidak semua siswa dapat menyelesaikan dengan sendirinya. Guru turut berperan membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa, peran guru sangat diperlukan oleh peserta didik, maka diagnosis bertujuan untuk mengetahui dimana letak kesulitan belajar yang di hadapi oleh siswa serta untuk mencari pemecahannya. Jika kesulitan belajar siswa tersebut dibiarkan, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, siswa memerlukan bantuan, baik dalam mencerna bahan pengajaran maupun dalam mengatasi hambatan-hambatan lain. Kesulitan belajar siswa harus dapat diketahui dan dapat diatasi sedini mungkin, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai dengan baik. Maka perlu dilakukan diagnosis dari pelaksanaan diagnosis ini membantu siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Untuk melaksanakan kegiatan diagnosis kesulitan belajar harus ditempuh beberapa tahapan kegiatan seperti 1) Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar; 2) Melokalisasikan kesulitan belajar; 3) Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar; 4) Memperkirakan alternatif bantuan; 5) Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya; dan 6) Tindak lanjut. Diagnosis kesulitan belajar dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Teknik yang dapat digunakan guru untuk mendiagnosis kesulitan belajar antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat keterampilan), tes diagnostik, wawancara dan pengamatan. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah agar guru turut berperan membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa, peran guru sangat diperlukan oleh peserta didik, maka diagnosis bertujuan untuk mengetahui dimana letak kesulitan belajar yang di hadapi oleh siswa dengan guru harus mengenal murid-muridnya untuk membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya secara efektif. Serta peran sekolah dalam mewujudkan tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar. Subjek : Siswa atau peserta didik. Metode : Penelitian Kualitatif yang bersifat deskriptif dan cenderung menganalisis pada penelitian tindakan kelas dengan menerangkan penyebab siswa agar aktif dikelas. Dengan diagnosis mencari gejala-gejala yang tampak. Hasil : Guru mengenal muridnya agar dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan secara efektif, menentukan bahan yang akan diberika, menggunakan proseddur serasi, mengadakan diagnosis atas kesulitan belajar yang dialami oleh murid, membantu murid dalam mengatasi masalah pribadi dan sosial, mengatur disiplin kelas dengan baik, melayani perbedaan-perbedaan individual murid dan kegiatan kegiatan guru lainnya yang berhubungan dengan individu murid. Diagnosis kesulitan belajar adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menemukan kesulitan belajar, menentukan jenis kesulitan, sifat kesulitan belajar, dan juga mempelajari fakror-faktor menyebabkan kesulitan belajar serta cara menetapkan dan kemungkinan baik secara kuratif atau penyembuhan, maupun secara preventif pencegahan berdasarkan informasi data yang ada. Kebutuhan belajar peserta didik beraneka macam ada kebutuhan abstrak dengan memecahkan masalah yang nyata, kebutuhan belajar ketrampilan dengan urat, syaraf, otot, gerakan motorik. Kebutuhan belajar sosial agar dapat memahami masalah dan tehnik pemecahannya. Belajar memecahkan masalah dengan bisa berpikir ilmiah. Belajar rasional dengan berpikir logis dan rasional. Belajar kebiasaan agar melakukan hal yang baik. Belajar pengetahuan agar paham. Kesulian belajar yang dihadapi peserta diidk dari faktor internal dala diri peserta diidk biasanya sulitnya memahami, konsisi tubuh yang kurang mendukung. Faktor eksternal dari luar biasanya pesrta didik terpangaruh faktor lingkungan yang tidak mendukung dalam belajar. Jika kesulitan belajar siswa tersebut dibiarkan, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, siswa memerlukan bantuan, baik dalam mencerna bahan pengajaran maupun dalam mengatasi hambatan-hambatan lain. Kesulitan belajar siswa harus dapat diketahui dan dapat diatasi sedini mungkin, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai dengan baik. Maka perlu dilakukan diagnosis dari pelaksanaan diagnosis ini membantu siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Identifikasi kesulitan siswa melalui tahapan diatas diantaranya berupaya memperoleh informasi tentang profil siswa dalam materi pokok, pengetahuan dasar yang telah dimiliki siswa, pencapaian indikator, kesalahan yang biasa dilakukan siswa, dan kemampuan dalam menyelesaikan soal yang menuntut pemahaman kalimat. Dan informasi untuk mengetahui kebiasaan belajar siswa, kelemahan fisik, kelemahan emosional, keadaan keluarga, cara guru mengajar, dan sebagainya. Kelebihan Penelitian : Bagi Guru 1. Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar 2. melokalisasikan kesulitan belaja 3. Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar 4. Memperkirakan alternatif bantuan 5. Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya dan 6. Tindak lanjut. Diagnosis kesulitan belajar dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Teknik yang dapat digunakan guru untuk mendianogsis kesulitan belajar antara lain: tes diagnostik, wawancara dan pengamatan. Bagi Sekolah Mengetahui peran sekolah dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar di sekolah sangat diharapkan, memang untuk mewujudkannya tidaklah mudah, banyak sekali hambatan-hambatan yang dihadapi dilapangan, seperti persoalan kurikulum yang tak kunjung mendapatkan titik temu, dorongan belajar dari orang tua yang sangat kritis, belum lagi kopetensi pedagogik guru yang masih dipertanyakan dan berbagai masalah yang dihadapi oleh pendidik berkenaan dengan keadaan siswa itu sendiri Bagi peserta didik Siswa yang mengalami kesulitan berprestasi disekolah jadi bisa mengapresiasikan dirinya agar ketika mengalami kesulitan belajar yang aktif mereka bisa menyelesaikannya Kekurangan penelitian : Kurang mengarah pada pembelajaran aktif yang menunjukkan siapa diri peserta didik itu sebenarnya dan bagaimana peserta didik jadi aktif di kelas.