Anda di halaman 1dari 2

REVIEW JURNAL

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


KELAS : 6A PGSD
POKJAR : UT MASTRIP

Judul Jurnal : Diagnosis Kesulitan Belajar dalam Pembelajaran Aktif di Sekolah


Penulis : Ismail
Publikasi : Jurnal edukasi Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Link Jurnal : https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cobaBK/article/download/689/549
Reviewer : Irva Melia Aftanti
Latar Belakang :
Malas, mudah putus asa, acuh tak acuh dan sikap menentang guru merupakan bagian dari masalah
belajar siswa. Masalah tersebut kecenderungan tidak semua siswa dapat menyelesaikan dengan sendirinya.
Guru turut berperan membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa, peran guru sangat diperlukan oleh
peserta didik, maka diagnosis bertujuan untuk mengetahui dimana letak kesulitan belajar yang di hadapi oleh
siswa serta untuk mencari pemecahannya. Jika kesulitan belajar siswa tersebut dibiarkan, maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, siswa memerlukan bantuan,
baik dalam mencerna bahan pengajaran maupun dalam mengatasi hambatan-hambatan lain. Kesulitan belajar
siswa harus dapat diketahui dan dapat diatasi sedini mungkin, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai
dengan baik. Maka perlu dilakukan diagnosis dari pelaksanaan diagnosis ini membantu siswa untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal. Untuk melaksanakan kegiatan diagnosis kesulitan belajar harus
ditempuh beberapa tahapan kegiatan seperti 1) Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan
belajar; 2) Melokalisasikan kesulitan belajar; 3) Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar; 4)
Memperkirakan alternatif bantuan; 5) Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya; dan 6) Tindak lanjut.
Diagnosis kesulitan belajar dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Teknik yang dapat digunakan guru untuk
mendiagnosis kesulitan belajar antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat keterampilan), tes
diagnostik, wawancara dan pengamatan.
Tujuan :
Tujuan penelitian ini adalah agar guru turut berperan membantu memecahkan masalah yang dihadapi
siswa, peran guru sangat diperlukan oleh peserta didik, maka diagnosis bertujuan untuk mengetahui dimana
letak kesulitan belajar yang di hadapi oleh siswa dengan guru harus mengenal murid-muridnya untuk membantu
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya secara efektif. Serta peran sekolah dalam mewujudkan
tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar.
Subjek : Siswa atau peserta didik.
Metode :
Penelitian Kualitatif yang bersifat deskriptif dan cenderung menganalisis pada penelitian tindakan kelas
dengan menerangkan penyebab siswa agar aktif dikelas. Dengan diagnosis mencari gejala-gejala yang tampak.
Hasil :
Guru mengenal muridnya agar dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan secara efektif,
menentukan bahan yang akan diberika, menggunakan proseddur serasi, mengadakan diagnosis atas kesulitan
belajar yang dialami oleh murid, membantu murid dalam mengatasi masalah pribadi dan sosial, mengatur
disiplin kelas dengan baik, melayani perbedaan-perbedaan individual murid dan kegiatan kegiatan guru lainnya
yang berhubungan dengan individu murid.
Diagnosis kesulitan belajar adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menemukan
kesulitan belajar, menentukan jenis kesulitan, sifat kesulitan belajar, dan juga mempelajari fakror-faktor
menyebabkan kesulitan belajar serta cara menetapkan dan kemungkinan baik secara kuratif atau penyembuhan,
maupun secara preventif pencegahan berdasarkan informasi data yang ada. Kebutuhan belajar peserta didik
beraneka macam ada kebutuhan abstrak dengan memecahkan masalah yang nyata, kebutuhan belajar
ketrampilan dengan urat, syaraf, otot, gerakan motorik. Kebutuhan belajar sosial agar dapat memahami masalah
dan tehnik pemecahannya. Belajar memecahkan masalah dengan bisa berpikir ilmiah. Belajar rasional dengan
berpikir logis dan rasional. Belajar kebiasaan agar melakukan hal yang baik. Belajar pengetahuan agar paham.
Kesulian belajar yang dihadapi peserta diidk dari faktor internal dala diri peserta diidk biasanya sulitnya
memahami, konsisi tubuh yang kurang mendukung. Faktor eksternal dari luar biasanya pesrta didik terpangaruh
faktor lingkungan yang tidak mendukung dalam belajar. Jika kesulitan belajar siswa tersebut dibiarkan, maka
tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, siswa memerlukan
bantuan, baik dalam mencerna bahan pengajaran maupun dalam mengatasi hambatan-hambatan lain. Kesulitan
belajar siswa harus dapat diketahui dan dapat diatasi sedini mungkin, sehingga tujuan instruksional dapat
tercapai dengan baik. Maka perlu dilakukan diagnosis dari pelaksanaan diagnosis ini membantu siswa untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal. Identifikasi kesulitan siswa melalui tahapan diatas diantaranya
berupaya memperoleh informasi tentang profil siswa dalam materi pokok, pengetahuan dasar yang telah
dimiliki siswa, pencapaian indikator, kesalahan yang biasa dilakukan siswa, dan kemampuan dalam
menyelesaikan soal yang menuntut pemahaman kalimat. Dan informasi untuk mengetahui kebiasaan belajar
siswa, kelemahan fisik, kelemahan emosional, keadaan keluarga, cara guru mengajar, dan sebagainya.
Kelebihan Penelitian :
Bagi Guru
1. Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar
2. melokalisasikan kesulitan belaja
3. Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar
4. Memperkirakan alternatif bantuan
5. Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya dan
6. Tindak lanjut.
Diagnosis kesulitan belajar dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Teknik yang dapat digunakan guru untuk
mendianogsis kesulitan belajar antara lain: tes diagnostik, wawancara dan pengamatan.
Bagi Sekolah
Mengetahui peran sekolah dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar di
sekolah sangat diharapkan, memang untuk mewujudkannya tidaklah mudah, banyak sekali hambatan-hambatan
yang dihadapi dilapangan, seperti persoalan kurikulum yang tak kunjung mendapatkan titik temu, dorongan
belajar dari orang tua yang sangat kritis, belum lagi kopetensi pedagogik guru yang masih dipertanyakan dan
berbagai masalah yang dihadapi oleh pendidik berkenaan dengan keadaan siswa itu sendiri
Bagi peserta didik
Siswa yang mengalami kesulitan berprestasi disekolah jadi bisa mengapresiasikan dirinya agar ketika
mengalami kesulitan belajar yang aktif mereka bisa menyelesaikannya
Kekurangan penelitian :
Kurang mengarah pada pembelajaran aktif yang menunjukkan siapa diri peserta didik itu sebenarnya dan
bagaimana peserta didik jadi aktif di kelas.

Anda mungkin juga menyukai