Abstract
In the learning process at school, both teachers and students definitely want to achieve the best
results. However, in reality, this desire may not always come true and many students are not
able to obtain satisfactory results. Learning difficulties are a situation where students have
disturbances or obstacles in the learning process. The causes can be internal or external to the
student, and the types of learning difficulties vary. This is a challenge that teachers always face.
The role of the teacher is very important for students, teachers play a role in solving the
problems faced by students. Efforts that teachers need to make to overcome learning difficulties
include identifying students with learning difficulties, diagnosing them, determining the results
of data processing on students with learning difficulties, and determining the learning
difficulties faced by students. Predict the creation of plans and programs that are expected to
help overcome student learning difficulties, and ultimately provide support and treatment in the
form of individualized teaching.
Keywords : learning difficulties, factors that cause learning difficulties, the impact of learning
difficulties, the role of teachers, overcoming learning difficulties.
Abstrak
Dalam proses pembelajaran di sekolah, baik guru maupun siswa pasti ingin mencapai hasil
yang terbaik. Namun kenyataannya, keinginan tersebut mungkin tidak selalu terwujud dan
banyak siswa yang tidak mampu memperoleh hasil yang memuaskan. Kesulitan belajar adalah
keadaan dimana siswa mempunyai gangguan atau hambatan dalam proses pembelajaran.
Penyebabnya bisa bersifat internal atau eksternal pada siswa, dan jenis kesulitan belajarnya
berbeda-beda. Ini adalah tantangan yang selalu dihadapi para guru. Peran guru sangat penting
bagi siswa, guru berperan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa. Upaya yang
perlu dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan belajar antara lain dengan mengidentifikasi
siswa dengan kesulitan belajar, mendiagnosisnya, menentukan hasil pengolahan data siswa
dengan kesulitan belajar, dan menentukan kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Prediksi
penciptaan rencana dan program yang diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan belajar
siswa, dan pada akhirnya memberikan dukungan dan pengobatan dalam bentuk pengajaran
individual.
Kata Kunci : kesulitan belajar, faktor penyebab kesulitan belajar, dampak kesulitan belajar,
peranan guru, mengatasi kesulitan belajar.
PENDAHULUAN
Kesulitan berasal dari kata sulit, dan menurut KBBI, sulit berarti sangat sukar atau sukar
(untuk diselesaikan, dilaksanakan, dan sebagainya). Kesulitan adalah keadaan dimana seorang
individu atau kelompok mengalami kesulitan dan kesukaran dalam melakukan sesuatu. Saat ini
siswa merupakan orang-orang yang belajar di lingkungan sekolah. Kesulitan siswa mencakup
banyak aspek yang berbeda termasuk proses pembelajaran. Pak Mulyadi menjelaskan:
Ketidakmampuan belajar adalah suatu keadaan dimana pembelajar/siswa tidak mampu belajar
sebagaimana diharapkan.
Kesulitan belajar di sini mengacu pada kesulitan yang dialami siswa dalam menerima
dan menganalisis pelajaran. Kesulitan belajar yang dihadapi siswa tersebut terjadi ketika
mengikuti pelajaran yang diberikan/ditugaskan oleh guru. Dan ketidakmampuan belajar adalah
kelainan pada orang yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam belajar. Shaikul
Bari Jamala mengatakan : Ketidakmampuan belajar adalah suatu kondisi di mana seorang siswa
tidak dapat belajar secara normal karena ancaman, hambatan, atau gangguan dalam belajar.
Menurut Abin Shamsuddin: Pak Makum mengidentifikasi: ``Kasus studi dapat
dipertimbangkan''. atau jika orang tersebut mempunyai kekurangan tertentu dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Indonesia mengenal tiga jalur sistem pendidikan: pendidikan formal, pendidikan non-
formal, dan pendidikan non-formal. Masyarakat lebih cenderung menganggap pendidikan
formal sebagai sekolah. Pendidikan formal terdiri dari tiga jenjang: pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi.
Sikap guru dalam proses mendidik siswa mempengaruhi perkembangan intelektual
siswa, sehingga guru harus mampu mengambil sikap yang benar sesuai dengan tuntutan tugas
profesional. Slameto (2003: 1) dalam (Dhian K, 2016) menekankan bahwa berhasil tidaknya
mencapai tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa sebagai
pelajar. guru ingin siswa yang diajarnya berhasil dan mencapai hasil belajar yang memuaskan.
Namun pada kenyataannya, ada siswa yang berprestasi baik dan ada siswa yang berprestasi
buruk. Akibatnya siswa tidak mampu memperoleh hasil yang memuaskan. Fakta ini
menunjukkan bahwa masih banyak guru yang dihadapkan pada banyaknya siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
Kesulitan belajar dipahami sebagai suatu keadaan dimana siswa mempunyai kemampuan
yang rendah dalam menghadapi tuntutan proses belajar dan proses atau hasil yang kurang
memuaskan. Akibat kesulitan belajar ini, siswa mengalami hambatan dan gangguan dalam
proses pembelajaran. Penyebabnya bisa bersifat internal atau eksternal siswa, dan jenis
kesulitan belajarnya berbeda-beda. Ini adalah tantangan yang selalu dihadapi para guru.
Peran guru sangat penting dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Menurut Usman
(2006: 4), peran guru adalah menciptakan serangkaian tindakan yang saling berkaitan untuk
dilakukan dalam situasi tertentu dan dikaitkan dengan perkembangan perubahan perilaku siswa
dan perkembangannya sebagai tujuan. Guru harus memberikan perlakuan khusus kepada siswa
yang mengalami ketidakmampuan belajar dan memberikan perhatian lebih dibandingkan siswa
yang tidak mengalami ketidakmampuan belajar.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menggambarkan suatu
eksperimen mengenai peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Oleh karena itu,
peneliti menulis artikel berjudul “Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berbentuk survei literatur. Tinjauan pustaka mengkaji berbagai referensi
dan hasil penelitian serupa sebelumnya, sehingga membantu dalam memperoleh landasan teori
terhadap masalah yang diteliti (Sarwono: 2006). Teknik pengumpulan datanya adalah dengan
mengidentifikasi wacana dari buku, esai, artikel, dan majalah dengan topik “Peran Guru dalam
Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa” Dengan menggunakan data dari berbagai daftar pustaka,
data tersebut didasarkan pada teknik dokumentasi, yaitu membaca, mempelajari dan meneliti
teks dengan topik “Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa” yang dikumpulkan
melalui pencatatan dokumen.
Dalam uji validitas, peneliti memeriksa sumber data dengan cara menelaah informasi dan
data yang berbeda dari berbagai buku, jurnal, dan artikel untuk mengurangi semaksimal
mungkin yang ditimbulkan dalam pengumpulan dan analisis data.
2. Kesulitan Belajar
Dalam kamus bahasa Indonesia, kesulitan berarti sulit atau lumayan sulit.
Ketidakmampuan belajar adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terhambatnya
kemampuan siswa dalam mencapai hasil belajar dalam proses pembelajaran, yaitu suatu
keadaan dimana siswa tidak mampu belajar sebagaimana mestinya. Hambatan tersebut
dapat datang dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa.
Kesulitan belajar merupakan permasalahan yang dihadapi guru dan merupakan
tanggung jawab guru untuk mengatasinya. Kesulitan belajar dipahami sebagai suatu
keadaan dimana seorang siswa tidak mampu lagi memenuhi tuntutan-tuntutan dalam
proses belajar serta proses dan hasil yang kurang memuaskan. Menurut Surya Haren, ada
beberapa ciri perilaku yang mencerminkan gejala ketidakmampuan belajar.
a) Hasil belajar yang rendah ditampilkan
b) Hasil yang dicapai tidak sebanding dengan upaya yang dilakukan
c) Menyelesaikan tugas yang diberikan gurunya dengan lambat dan selalu tertinggal dari
teman-temannya dalam menyelesaikan tugas.
d) Menampilkan perilaku yang tidak pantas seperti ketidakpedulian, perlawanan, kepura-
puraan, dan berbohong.
e) Menampilkan perilaku yang tidak biasa seperti: Melewatkan, terlambat, tidak
mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu keluar masuk kelas, tidak membuat
catatan di kelas, dikucilkan, dikucilkan, tidak mau bekerja sama f.Menunjukkan gejala
emosi yang tidak normal.
Contoh: kemurungan, mudah tersinggung, marah, tidak puas, atau berkurangnya
kegembiraan dalam situasi tertentu.
Oleh karena itu, kesulitan belajar siswa mengacu pada ketidakmampuan siswa
dalam mencapai potensinya karena suatu hal yang menimbulkan kesulitan dalam proses
belajar. siswa dengan ketidakmampuan belajar memerlukan akomodasi dan layanan
khusus untuk mencapai hasil positif dalam belajar.
KESIMPULAN
Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan dimana seorang siswa tidak mampu lagi memenuhi
tuntutan-tuntutan dalam proses belajar serta proses dan hasil yang kurang memuaskan.
Kesulitan belajar dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi faktor fisiologis, psikologis, dan kesehatan. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Ada beberapa jenis kesulitan belajar, antara lain :
1) Tidak lancar dalam membaca
2) Sering terjadi kesalahan membaca
3) Kesulitan membedakan huruf yang mirip
4) Kurangnya memori visual
5) Kesulitan menulis
6) Keterlambatan menulis atau menyalin surat
7) Huruf hilang atau terbalik
Upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan belajar siswa antara lain: