BAB I
PENDAHULUAN
lain yang sederajat. Pendidikan di SD sangatlah penting bagi siswa karena hal
satuan pendidikan ini, tujuan yang ingin dicapai adalah meletakkan dasar
eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam dirisiswa,
1
2
Kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar dan tujuan dari
kegiatan tersebut tidak akan tercapai tanpa adanya motivasi belajar dari siswa.
terutama guru kelas harus segera mencari penyebab dari masalah siswa
Berarti didalam diri siswa tersebut tidak terdapat dorongan untuk belajar.
Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang
dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Ada beberapa hal
yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat memotivasi siswa dalam
peserta didik berkaitan erat dengan lingkungan belajar siswa itu sendiri.
lingkungan sekolah.
motivasi belajar siswa, baik lingkungan fisik maupun non fisik. Lingkungan
sekolah non fisik seperti guru, staf administrasi dan teman-teman sekelas
meliputi keadaan fisik sekolah, sarana dan prasarana di dalam kelas, keadaan
sekolah yang lainnya. Namun terkadang ada beberapa siswa yang kurang
motivasi belajar siswa. Apabila hal ini tidak segera ditangani, maka siswaakan
Selain adanya interaksi antara siswa dengan siswa lain, guru dan warga
pelajaran yang disajikan oleh guru. Dalam menerapkan metode mengajar, guru
materi pelajaran yang didukung oleh adanya alat peraga akan memudahkan
siswa untuk memahami materi pelajaran. Alat peraga disekolah berkaitan erat
dengan sarana dan prasarana disekolah seperti alat peraga audio, visual dan
audio visual. Sarana dan prasarana yang kurang memadai akan mempengaruhi
Ada siswa yang sudah memiliki motivasi dalam belajarnya, ada juga siswa
beberapa orang guru kelas tinggi Guru SD Negeri 17 Ulakan Tapakis. Guru
kelas IV Sisriza, S.Pd. GSD, guru kelas V Yuhilma Disvira, S.Pd dan guru
dihadapi adalah:
5
kurang layak seperti sarana belajar banyak yang rusak di lokal belajar
2. Kelas V masalah yang sering timbul pada kelas lima yaitu banyaknya
siswa yang kurang disiplin karena sikap siswa yang kurang sopan serta
yang tidak rapi dalam berpakaian serta sering terlambat datang ke sekolah
dalam belajar dan ada siswa yang belum termotivasi dalam belajar, hal ini
dalam proses pembelajaran dikelas guru belum menggunakan alat peraga dan
guru juga lebih sering menggunakan metode ceramah sehingga siswa di dalam
kelas merasa bosan akan materi yang diberikan guru, gedung sekolah sudah
memadai hal ini terlihat dari kondisi gedung yang sudah baik, namun toilet
sekolah masih ada yang kurang layak untuk digunakan, serta kurangnya
motivasi siswa untuk sekolah masih sangat kurang, terlihat dengan adanya
masuk kelas pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung, serta
sekolah, terutama guru dan siswa sebagai ujung tombak proses pembelajaran
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, dan alat pelajaran. Lingkungan sekolah yang nyaman
B. Identifikasi Masalah
kelas tinggi terkait dengan judul dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
kurang.
3. Beberapa siswa masih ada yang belum memiliki motivasi dalam mengikuti
pembelajaran.
4. Belum adanya alat peraga yang digunakan oleh guru dalam proses belajar
mengajar.
pembelajaran.
7. Sarana prasarana (bangku, meja dan papan tulis) yang tidak layak untuk
digunakan.
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Kabupaten Padangpariaman?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat teoritis berarti bahwa hasil
2. Secara Praktis
sempurna.
10
BAB II
A. Kajian Teori
1. Lingkungan Sekolah
a. Pengertian Lingkungan
10
11
dan sebagainya. Artinya lingkungan segala hal yang bisa dilihat oleh
laku warga sekolah, terutama guru dan siswa sebagai ujung tombak
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, waktu
1. Metode mengajar
2. Kurikulum
5. Disiplin sekolah
6. Waktu sekolah
7. Keadaan gedung
8. Metode belajar
1. Lingkungan fisik
a. Sarana sekolah
b. Prasarana sekolah
yaitu:
1) Perpustakaan
anak.
2) Ruang kelas
3) Keadaan gedung
harus diperhatikan.
c. Kelengkapan sekolah
pergaulan.
disekitarnya.
pembelajaran disekolah.
mencakup:
1) Lingkungan keluarga
2) Linkungan sekolah
3) Lingkungan masyarakat
2. Belajar
a. Pengertian belajar
belajar dapat berlangsung dimana saja, kapan saja dan dengan siapa
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Artinya belajar
19
b. Ciri-ciri Belajar
behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati
dari tingkah laku yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak
seseorang.
seseorang belajar.
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
pengalaman.
belajar itu bisa dilihat dari perubahan tingkah laku yang bisa dilihat
1) Faktor internal
yang sedang belajar. Artinya sesuatu hal yang ada di dalam diri
internal meliputi:
a. Faktor jasmaniah
b. Faktor psikologis
2) Faktor eksternal
individu yang sedang belajar. Artinya segala hal yang berada diluar
a) Faktor keluarga
b) Faktor sekolah
c) Faktor masyarakat
diri seseorang.
3. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
adalah sebuah proses untuk melakukan suatu hal yang terkait dengan
keseluruhan daya pengerak baik dari dalam diri maupun diluar diri
adalah semua yang terkait dengan diri seseorang baik yang di dalam
motivasi belajar terjadi karena adanya dorongan dari dalam diri dan luar
26
dialaminya.
a) Minat
b) Sikap positif
c) Kebutuhan
dorongan dari orang lain dan memang sudah ada di dalam diri setiap
siswa.
pengaruh dari luar diri siswa, apakah karena adanya ajakan, suruhan
siswa dan ekstrinsik timbul dari luar diri siswa yang adanya
1. Motivasi Instrinsik
hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang
ada di dalam diri seseorang dan yang berasal dari dalam dirinya
tindakan dari dalam diri untuk mencapai suatu tujuan. Uno (2015:7)
motivasi instrinsik ini motivasi yang sudah ada dari dalam dirin,
sehingga tidak perlu lagi suatu bentuk hukuman yang akan mampu
membuatnya termotivasi.
2. Motivasi Ekstrinsik
motivasi yang bukan berasal dari dalam diri melainkan dari luar diri
bahwa, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri
hukuman.
motivasi siswa yang berasal dari dalam diri maupun dorongan dari
luar atau dari luar diri untuk mencapai suatu yang di inginkan.
2) Kemampuan Siswa
motivasinya.
3) Kondisi Siswa
belajar yang lebih kuat bagi para siswa. Artinya kondisi lingkungan
seseorang menurun.
sesuatu yang ada di dalam diri seseorang dan yang ada di sekitar diri
f. Fungsi Motivasi
tersebut.
32
bagus dan baik sehingga hasil belajar yang didapatkan juga baik.
yang baik.
berkualitas.
33
2. Penuh semangat.
B. Penelitian Relevan
bahwa antara keempat variabel tersebut terdapat korelasi positif pada taraf
hipotesis nol Ho ditolak. Terdapat korelasi dalam kategori sedang, hal ini
thitung = 4,051 dan ttabel = 1,717 (thitung > ttabel), pada taraf nyata 0,05.
di kelas.siswa yang nyaman akan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar.
C. Kerangka Pikir
antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan
digunakan, yaitu:
keberhasilan siswa dalam belajar salah satunya yaitu motivasi belajar siswa.
38
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Faktor dari
luar siswa yang berkaitan erat dengan motivasi belajar adalah lingkungan
dalam meraih prestasi belajar. Didalam lingkungan sekolah para siswa di didik
untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan bertingkah laku baik.
D. Hipotesis
terhadap rumusan masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti,
dijabarkan dari landasan teori atau kajian teori dan masih harus diuji
berarti dugaan yang mungkin benar, atau mungkin juga salah sehingga perlu
39
yaitu hipotesis nihil atau disebut Ho dan hipotesis alternatif atau disebut Ha
terdapat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya.
variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Dengan demikian dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak
penelitian yang bertujuan untuk mencari relasi antara variabel yang ada. Serta
digunakan untuk meneliti hubungan yang mungkin antara dua atau lebih
Tapakis.
40
41
1. Tempat
2. Waktu
1. Populasi
suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Hal ini sejalan dengan
bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
keseluruhan jumlah yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai
mau diteliti.
Jadi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas tinggi
1 IV 12 16 28
2 V 12 14 26
3 VI 13 9 22
2. Sampel
bagian dari populasi. Dengan demikian sampel adalah sebagian atau wakil
populasi.
penelitian populasi.
maka sampel dari penlitian ini adalah seluruh anggota populasi yaitu siswa
sumber-sumber yang sudah ada, serta data yang dikumpulkan langsung dari
pernyataan tersebut data primer merupakan data yang bersumber dari siswa
sebagai sampel sedangkan data sekunder adalah data yang bersumber dari
1. Data Primer
Padangpariaman.
2. Data Sekunder
yang berasal dari database instansi, dokumen data statistik atau laporan
hasil penelitian. Dengan kata lain data sekunder berarti data yang tidak
dokumen.
dokumen mengenai nama siswa, jumlah siswa, jenis kelamin, dan denah
Padangpariaman pada kelas tinggi yang di dapat dari guru kelas IV,V dan
yaitu:
1. Angket
2. Pengamatan/Observasi
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan apabila objek
dalam penelitian ini adalah pengamatan yang dilakukan pada kelas tinggi
3. Dokumentasi
46
F. InstrumenPenelitian
Gutman, dimana skala Gutman tersebut mempunyai dua jawaban yaitu ya dan
tidak.
47
pernah-tidak pernah, positif- negatif. Data yang diperoleh terdiri dari dua
interval, yaitu setuju atau tidak setuju. Skala Gutman dapat dibuat dalam
bentuk pilihan ganda dan dalam bentuk checklist. Jawaban responden dapat
pernyataan.
G. Kisi-kisi Instrumen
(+) (-)
Sekolah 2. Kurikulum 3 4
3. Keadaan gedung 56 8
48
dalam belajar
depan
belajar
Instrumen yang baik selain valid juga harus realibel, artinya dapat
dikata reliabel jika memberikan hasil yang “tepat” atau “ajeg” walau oleh
1. Uji Validitas
untuk mendapatkan data, sehingga data yang digunakan harus valid. Valid
disini berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
yang didapat peserta didik pada suatu butir soal dengan skor total yang
N ( ∑ XY )−( ∑ X )( ∑ Y )
rxy=
√[ N ∑ X −(∑ X ) ][( N ∑ Y −( ∑ Y ) ]
2 2 2 2
Keterangan:
diambil pada uji validitas ini berkisar pada klasifikasi sangat tinggi, tinggi,
dan cukup.
2. Uji Reliabilitas
relatif sama.
yaitu:
r 11=
n
[ ][
n−1
Si 2
1− 2
St ]
Keterangan:
(∑ X )
2
2
∑ X −2
n
Si =
n
dalam Jihad dan Haris, 2013:181) dapat dilihat pada tabel 3.5.
diambil pada uji reliabilitas ini berkisar pada klasifikasi sedang, tinggi, dan
sangat tinggi.
1. Analisis Deskriptif
nilai maksimum dan minimum, nilai rata-rata (mean), modus, median, dan
52
Derajat Persentase:
DP=
∑X x 100 %
Nx ∑ itemxskalatertinggi
Keterangan:
DP : Derajat Pencapaian
N : Jumlah sampel
No % pencapaian Keterangan
3 65-79 Cukup
4 80-89 Baik
a. Uji Normalitas
53
berikut.
1) Data
X 1 , X 2 , X 3 . .. .. . . X n yang dipeoleh dari data yang terkecil hingga
2) Data
X 1 , X 2 , X 3 . .. .. . . X n dijadikan bilangan baku
X i −X
Z1 ,Z 2 ,Z 3 ......Z n dengan rumus Zi =
S
S = simpangan baku
banyaknyaZ 1 , Z 2 , Z 3 .. . Z n yang≤Zi
S( Zi)=
n
mutlaknya.
tersebut
Lo
54
7) Membandingkan nilai
Lo dengan nilai kritis L yang terdapat pada
Jika
Lo < L, maka data berdistribusi normal
Jika
Lo > L, maka data tidak berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
(X) dan motivasi belajar (Y) besar dari alpha 0,05 maka penyebaran data
tidak homogen, sebaliknya bila signifikan kecil dari alpha 0,05 maka
(Riduwan, 2006:120).
S 21
F=
S 22
Keterangan: F = Varians kelompok data
Jika Fhitung > Ftabel berarti tidak homogen, dan jika Fhitung < Ftabel berarti
homogen.
55
3. Uji Hipotesis
2011:131).
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
rxy=
√{ N ∑ X −( ∑ X }{ N ∑ Y −( ∑ Y ) }
2 2 2 2
Dimana:
N = jumlah responden
dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r
artinya tidak ada korelasi dan apabila r = 1, berarti korelasi sangat kuat.
berikut:
(2011:139):
r ( n 2)
t hitung
(1 r 2 )
Dimana:
r = koefisien korelasi
Jika thitung lebih besar dari pada ttabel dengan taraf signifikan 0,05,
maka hipotesis diterima. Sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari pada t tabel
c. Koefisien Determinasi
P = r2 x 100%
Dimana:
P = besarnya persentase