Anda di halaman 1dari 20

Perspektif Pendidikan SD

Modul 10
POTRET PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH DASAR
Oleh:
Amila Rizqi Wulan Utami 857905579
Ana Hidayatul Haniroh 857905672
Heni Sulistyowati 857906531
Ririn Ferina Nugraheni 857906642
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Pelaksanaan pendidikan yang dimaksudkan UU
SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 tentu diperlukan cara
yang tepat dalam pembelajaran di sekolah.
• Menghasilkan pendidikan yang bermutu membutuhkan
berbagai sarana dan prasarana serta peran semua pihak.
• Sekolah dasar yang merupakan gerbang awal proses
pendidikan formal mendapat sorotan utama dalam
pembelajarannya guna menghasilkan peserta didik yang
kompeten dan siap melanjutkan pendidikan di jenjang
selanjutnya.
Rumusan Masalah
• Bagaimana potret pembelajaran di Sekolah Dasar?
• Bagaimana pembaharuan pembelajaran yang diterapkan
di Sekolah Dasar?
Tujuan
• Mengetahui potret pembelajaran di Sekolah Dasar
• Mengetahui pembaharuan pembelajaran yang
diterapkan di Sekolah Dasar
PEMBAHASAN
Kegiatan Belajar 1
Potret Pembelajaran di
Sekolah Dasar
Sarana-Prasarana dan Keterjangkauan
Wilayah

Selain terbatasnya guru, kendala proses belajar mengajar


yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya
sarana dan prasarana penunjang yang ada.
Indikator yang menjadi sumber terbatasnya sarana dan
prasarana bagi suatu sekolah, antara lain:
1. Letak geografis yang jauh sehingga untuk
menjangkaunya diperlukan waktu dan alat
transportasi yang memadai.
2. Kurangsinkronan informasi antarintansi yang terkait.
3. Peristiwa bencana alam.
4. Sarana yang ada tidak mampu menampung
banyaknya jumlah siswa.
5. Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah
karena kombinasi keterbatasan sarana, dukungan
keluarga dan keramahan alam.
Metode Pembelajaran
Beberapa alasan banyak guru belum kompeten, antara lain:
1. guru belum menguasai bahan ketika belajar atau kuliah
2. guru mengajarkan yang bukan bidangnya
3. guru dalam mengajar menggunakan model yang sama,
karena kurang menguasai berbagai model pembelajaran
yang sesuai dengan perkembangan peserta didik dan
sesuai teori pendidikan yang baru
4. guru lebih senang mengajar dengan caranya sendiri dan
kurang memperhatikan hal-hal yang disenangi peserta
didik, sehingga peserta didik cenderung pasif dan takut
mengutarakan pendapat.
Ketidakmerataan Jumlah Guru
• Perbandingan antara guru yang mengajar di daerah
terpencil dengan guru yang mengajar di kota sangat
jauh.
• Dari segi kuantitasnya, jumlah guru sebetulnya telah
memadai, namun dari sisi pemerataan dan kualitasnya
belum sesuai.
Kegiatan Belajar 2
Pembaharuan Pembelajaran yang
Disterapkan di Sekolah Dasar
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and
learning) adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungann antara pengatahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari,
dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran
efektif, yaitu konstruktivisme (constructivism), bertanya
(questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar
(learning community), pemodelan (modeling) dan
penilaian sebenarnya (authentic assessment).
PAKEM
• PAKEM merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif,
efektifdan menyenangkan.
• Fungsi pembelajaran yang ditekankan adalah
bagaimana menggali dan mengembangkan seluruh
potensi yang ada dalam diri siswa serta media yang
digunakan untuk menggali pengetahuan dan
menanamkan nilai kehidupan sehari-hari.
PAKEM dalam Perspektif Guru
Guru:
• Aktif memantau kegiatan belajar siswa, member umpan
balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan
mempertanyakan gagasan siswa
• Kreatif mengmbangkan kegiatan yang beragam dan
membuat alat bantu belajar sederhana
• Efektif sehingga pembelajaran mencapai tujuan
• Menyenangkan sehingga anak tidak takut salah, tidak
takut ditertawakan, dan tidak dianggap sepele
PAKEM dalam Perspektif Siswa
Siswa:
• Aktif bertanya, mengemukakan gagasan dan
mempertanyakan gagasan orang lain serta gagasannya,
• Kreatif merancang/membuat sesuatu dan
menulis/mengarang
• Efektif menguasai keterampilan yang diperlukan
• Menyenangkan sehingga siswa berani
mencoba/membuat, berani bertanya, berani
mengemukakan gagasan dan mempertanyakan gagasan
orang lain
Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif
• Model pembelajaran yang mengutamakan adanya
kelompok-kelompok, mengutamakan kerjasama
dalam menyelesaikan permasalahan untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran.
• Dalam pembelajaran ini, siswa diajak untuk mencoba
menyelami karakteristik kehidupan yang heterogen
dengan berbagai macam perbedaan karakter yang ada.
Langkah Pembelajaran
1. Pembelajaran berbasis masalah
2. Pemanfaatan lingkungan siswa untuk memperoleh
pengalaman belajar
3. Pemberian aktifitas kelompok
4. Pembuatan aktifitas belajar mandiri
5. Penerapan penilaian autentik
PENUTUP
Simpulan
• Permasalahan yang melilit jenjang pendidikan SD
tidak hanya milik SD terpencil saja, melainkan juga di
daerah sekitar ibukota. Kepedulian dan perhatian
kritis, serta rasa tanggung jawab untuk menjadi guru
yang tidak hanya mendidik, tetapi juga peduli terhadap
lingkungan dapat menyelesaikan kendala yang ada.
• Pembaharuan pembelajaran di Sekolah Dasar menjadi
penting untuk meningkatkan kualitas lulusan sekolah
dasar, dengan kesadaran penuh pendidik untuk secara
aktif mengubah pembelajarannya menjadi aktif dan
menarik.

Anda mungkin juga menyukai