Petunjuk pengerjaan:
1. Tulislah nama anggota dan kelompok di bagian pojok kanan atas!
2. Bacalah soal dengan seksama!
3. Lakukan penjumlahan / pengurangan dengan bantuan benda-benda yang terdapat
di halaman sekolah (misalnya: daun, batu, pohon atau yang lainnya)!
4. Kerjakan bersama kelompokmu!
Soal :
1. 7 + 8 =
2. 13 + 5 =
3. 18 + 21 =
4. 28 + 9 =
5. 24 – 3 =
6. 27 – 9 =
7. 29 – 13 =
8. 32 - 17 =
9. Rino memiliki 12 daun mangga. Rafika memberinya 16 daun mangga kepadanya.
Hitunglah daun mangga milik Rino sekarang!
10. Safitri mengumpulkan 30 batu. Sebanyak 20 batu ia gunakan untuk membuat
patung. Berapa sisa batu milik Safitri sekarang?
1. 7 + 8 = 15
2. 13 + 5 = 18
3. 18 + 21 = 39
4. 28 + 9 = 37
5. 24 – 3 = 21
6. 27 – 9 = 18
7. 29 – 13 = 16
8. 32 - 17 = 15
9. Rino memiliki 12 daun mangga. Rafika memberinya 16 daun mangga kepadanya.
Hitunglah daun mangga milik Rino sekarang! 12 + 16 = 28
10. Safitri mengumpulkan 30 batu. Sebanyak 20 batu ia gunakan untuk membuat
patung. Berapa sisa batu milik Safitri sekarang? 30 – 20 = 10
SOAL EVALUASI / TES SISWA MANDIRI
KELAS 1
1. 5 + 5 =
2. 8 + 18 =
3. 13 + 17 =
4. 10 – 7 =
5. 21 – 9 =
1. 5 + 5 = 10
2. 8 + 18 = 26
3. 13 + 17 = 30
4. 10 – 7 = 3
5. 28 – 9 = 19
LEMBAR KERJA SISWA
(KELAS 2)
Petunjuk pengerjaan:
1. Tulislah nama anggota dan kelompok di bagian pojok kanan atas!
2. Lakukan pengamatan terhadap lingkungan sekolah untuk menjawab pertanyaan –
pertanyaan di bawah ini!
3. Kerjakan bersama kelompokmu!
Soal :
1. Lengkapilah denah sekolah SDN 1 Krajan di bawah ini sesuai dengan pengamatan kalian!
1.
2.
a. Kantin
b. Ruang Parkir Siswa
c. Ruang Parkir siswa
d. Ruang Perpustakaan
e. Ruang Kelas 3B
f. Barat atau Kiri
g. Utara atau depan
h. Utara atau kanan
i. Ruang Kantor
j. Ruang kelas 3B dan ruang kelas 4A.
SOAL EVALUASI / TES SISWA MANDIRI
KELAS 2
1. PENILAIAN TES
Instrumen penilaian: Tes Tertulis (isian)
Pedoman Penskoran
Skor Maksimal = 100
MATEMATIKA
Bilangan cacah merupakan bilangan yang diawali dari 0. Bilangan cacah 0 sampai 40
berarti terdapat bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 22....40.
2. Nilai Tempat
Pada bilangan cacah dua bilangan 0-40, terdapat angka yang terdiri dari satu angka dan
dua angka. Bilangan satu angka memiliki nilai tempat satuan. Bilangan dua angka
memiliki nilai tempat puluhan pada bilangan depan dan nilai tempat satuan di bilangan
3. Nilai Bilangan
5. Pengurangan Bilangan
Pengurangan adalah proses mengambil sebagian atau seluruhnya, sehingga hasil atau
BAHASA INDONESIA
1. Pengertian Denah
Denah adalah suatu gambar yang menunjukkan letak kota, jalan atau tempat lain. Denah
bisa juga dikatakan bagian tampak atas dari sebuah bangunan atau dari suatu
tempat/lokasi.
2. Fungsi Denah
Fungsi denah adalah sebagai penunjuk suatu lokasi / mengetahui letak dari suatu tempat
dengan mudah.
Yang perlu kita perhatikan sebelumnya adalah jika akan membaca denah, maka perhatikan
juga mata angin sebagai salah satu patokan utama agar kita tidak salah membaca denah
Biasanya, denah lokasi suatu tempat, memiliki mata angin utara yang akan menghadap ke
J
a
Rumah Aldy SDN 1 Krajan K.Kelurahan
t
JL. Krajan - kayumas i
n
Masjid
o
m
m
K. DPU Barbershop K. KUA
u
n Toko Buku
d
u
K. Korwil
Keterangan Denah:
1. Kantor kelurahan terletak di sebelah kiri atau utara Kantor Kelurahan.
2. SDN 1 Krajan terletak di depan atau barat Barbershop.
3. Masjid berada di jalan Jatinom-Mundu, tepatnya disebelah kanan atau barat toko
buku.
4. Rumah Aldy terletak di depan Kantor DPU atau disebelah kanan atau selatan SDN 1
Krajan.
5. Kantor korwil terletak di sebelah kanan atau timur Kantor KUA.
TUGAS TUTORIAL 1
PEMBELAJARAN KELAS
RANGKAP
NIM : 857787601
PRODI : PGSD – BI
ULASAN ILMIAH
Kesimpulan:
Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1) Latar belakang diadakannya Pembelajaran Kelas Rangkap dikarenakan:
a. Kurangnya guru dalam proses pembelajaran (bisa dikarenakan jumlah guru yang kurang
disuatu sekolah, kurangnya pemerataan guru, atau jumlah siswa yang terlalu banyak).
b. Ketidakhadiran guru saat proses pembelajaran.
c. Kurangnya local kelas.
d. Mengurangi anggaran, bagi suatu sekolah yang memiliki siswa dengan jumlah kecil.
2) Hambatan yang terjadi jika Pembelajaran Kelas Rangkap diterapkan mayoritas karena:
a. Permasalahan kompetensi professional dan kompetensi pedagogic guru.
b. Buku ajar yang digunakan siswa belum tentu sesuai dengan kondisi atau permasalahan
yang pendidikan dialami di wilayah sekolah.
c. Kurangnya kerjasama antara orang tua siswa / wali murid dengan guru.
Analisis saya:
Meskipun dari paparan di atas banyak membahas kekurangan dan hambatan dari
pelaksanaan kelas rangkap, namun terdapat kelebihan / hal yang menguntungkan dari
terlaksananya pembelajaran kelas rangkap. Di bawah ini akan disajikan hal-hal yang
menguntungkan dari pembelajaran kelas rangkap beserta solusi-solusi untuk mengatasi hambatan
yang terjadi dalam proses pembelajaran kelas rangkap.
1) Hal-hal yang menguntungkan dari pembelajaran kelas rangkap yaitu:
a. Peserta didik dapat belajar dalam berbagai situasi tanpa tergantung pada pendidik;
b. Kegiatan belajar mengajar terjadi secara bersamaan atau serempak, selama pembelajaran
kelas rangkap berlangsung, peserta didik aktif menghayati pengalaman belajar yang lebih
bermakna;
c. Dalam pembelajaran kelas rangkap, pendidik harus selalu berusaha dengan berbagai cara
(kreatif, efektif, inovatif dan integratif) agar semua peserta didik merasa mendapat
perhatian dari pendidik secara terus menerus;
d. Sumber belajar dapat menggunakan fasilitas lingkungan sekitarnya;
e. Penilaian dan evaluasi didasarkan pada kompetensi peserta didik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
f. Pembelajaran Kelas Rangkap dapat digunakan sebagai upaya mengurangi angka tingkat
putus sekolah, pengulangan kelas dan meningkatkan ketuntasan belajar.
2) Solusi
Pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap tidak hanya melakukan pembelajaran dengan
menggabungkan kelas, namun perlu memperhatikan langkah maupun strategi pembelajaran yang
tepat agar kompetensi yang seharusnya dicapai dapat terpenuhi. Seorang guru yang mengajar di
kelas rangkap tentunya harus memiliki keterampilan pembelajaran dalam PKR, meliputi
keterampilan dalam mengawali dan mengakhiri dalam proses pembelajaran PKR, cara
mendorong belajar asik dan membicarakan belajar mandiri, cara mengelolo kelas PKR dengan
baik, kemitraan antar guru dan antara guru dan masyarakat serta pembinaan professional guru
PKR oleh kepala sekolah. Akan lebih baik kiranya jika pengupayaan pengadaan tenaga pengajar
bagi masyarakat pedalaman lebih mendapat perhatian. Demi pendidikan yang lebih baik untuk
seluruh rakyat Indonesia.
Daftar Pustaka:
Ali, Aisyah dan Sudaryana. 2019. Pembelajaran Kelas Rangkap: Implementasi Pelaksanaannya
pada Sekolah Dasar Di Kabupaten Jayapura. Jurnal Prosiding Seminar Hasil Penelitian
Pengembangan Ipteks dan Seni Edisi V, 2019 LPPM UNCEN 99 ISBN 978-602-7905-39-9
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JET/article/download/5269/4414
Maasawet, Elsje Theodora. 2015. Model Pengelolaan Kelas Rangkap (PKR) untuk Sekolah
Dasar yang Mengalami Kekurangan Guru di Daerah Perbatasan atau Terpencil di Provinsi
Kalimantan Timur. Jurnal BIOEDUKASI Volume 8, Nomor 1 Halaman 1-7 ISSN: 1693-
2654 https://jurnal.uns.ac.id/bioedukasi/article/view/2944
Paidi; Budiningsih, C. Asri dan Siti Nurjanah. 2008. Peningkatan Efektivitas Pembelajaran di
SDN Bantul Timur melalui Implementasi Strategi Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
dengan Cooperative Learning
(CL).
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048519/penelitian/Pembelajaran+Kelas+Rangkap+-
+Paidi+UNY+-+2008.pdf