Disusun Oleh:
NAMA : KEVIN AJI WARDHANA
NISN : 0043473196
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. Marno,M.Pd
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan proposal
tugas akhir sekolah dengan materi yaitu engine diesel, hydraulic system dan motor
starter. Proposal ini di susun dan dibuat berdasarkan materi yang ada, materi-
materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa dalam
teknologi mesin kendaraan. Serta siswa juga dapat memahami nilai-nilai dasar
yang direflisikan.
Dalam pelaksanaan tugas ini saya ucapkan terimaksih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan dan kelancaran dalam
membuat proposal ini.
2. Bapak Drs.Marno,M.Pd selaku kepala sekolah SMK Tunas Etam
3. Bapak Dr.Salim ,M.Pd selaku pembimbing 1
4. Bapak Arbaidi,ST selaku pembimbing 2
Dengan demikian saya harap Bpk/Ibu guru pembimbing dapat menerima proposal
yang saya buat ini dan semoga apa yang terkandung dalam proposal ini
bermanfaat bagi pembaca.
iii
DAFTAR ISI
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam perkembangan era globalisasi sekarang ini, perkembangan
yang semakin maju dan zaman yang sudah modern, teknologi yang semakin
maju ini membuat kita dituntut mengetahui perkembangan dalam dunia
otomotif. Jasa perbaikan mesin tersebut untuk sekarang sangat diperlukan
karena semakin banyak masyarakat-masyarakat yang memerlukan kendaraan
kendaraan untuk tujuan bekerja ataupun pribadi, perkembangan dunia
otomotif tentunya harus
diimbangi dengan jasa perawatan (Maintenance) yang memadahi dan
memberikan pelayanan kepada para konsumen produk jasa otomotif secara
maksimal.
Dengan dilakukan maintenance secara berkala di harapkan kendaraan
dalam kondisi prima dan maksimal, walaupun kendaraan tersebut telah
digunakan secara terus menerus tidak mempercepat kerusakan karena telah
dilakukan perwatan dan perbaikan komponen, salah satunya perawatannya
pada engine diesel, hydraulic system, motor starter dengan didasari skill
kreatifitas baik bagi pengguna kendaraan maupun unit, sesuai dengan
kapasitas dan berlaku uji kendaraan, tidak dipungkiri kendaraan /unit yang
semakin tua usianya akan semakin rapuh dan tidak lama rusak, oleh karenanya
dibutuhkan perwatan secara berkala pada kendaraan itu oleh mekanik /tenaga
ahli untuk mencegah hal semacam itu terjadi (Menambah usia kendaraan).
Dengan uraian diatas tentunya dapat dijadikan acuan bagi para
pengguna kendaraan/unit ataupun mekanik untuk melakukan perawatan secara
1
B. Tujuan
Sesuai dengan tujuan instruksional, kompetensi dan pelaksanaan ujian
kompetensi siswa sekolah menengah kejuruan (SMK):
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari proposal tugas akhir ini:
a. Meningkatkan daya saing siswa SMK dalam bidang kopetensi sesuai
dengan bidang kompetensi yang menjadi unggulan setiap sekolah
b. Menyiapkan tenaga kerja yang terampil yang memiliki wawasan
teknologi dan menyiapkan tenaga-tenaga serial sekolah.
c. Menyiapkan tenaga kerja profesional sesuai dengan permintaan
pengusaha pasar sesuai dengan potensi wilayah yang mengacu pada
pengembangan dan pemanfaatan potensi wilayah.
d. Kompetensi ini sebagai tolak ukur untuk menguji siswa dalam dunia
industri yang telah sesuai dengan pola kurikulum yang diterapkan di
sekolah sesuai dengan tingkat kompetensi yang telah di tentukan.
e. Sebagai media untuk menguji siswa sebelum terjun ke dunia usaha.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari proposal tugas akhir ini:
a. Sebagai persyaratan bagi siswa untuk melaksanakan Ujian Nasional
Dan Ujian Akhir Sekolah.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian untuk siswa.
c. Sebagai panduan bagi siswa tahun mendatang.
d. Untuk mencapai hasil memuaskan bagi siswa dalam persyaratan
kelulusan.
e. Untuk menambah pengetahuan dan ilmu dalam kopetensi otomotif.
f. Untuk memperdalam ilmu teknologi bagi siswa yang melaksanakan.
2
3. Sasaran Pasar
Sasaran pasar yang hendak dicapai:
a. Perusahaan
b. Masyarakat pemilik dan penggunaan kendaraan
c. Bengkel-bengkel service
d. Jasa angkutan umum
e. Intansi pemerintah
a. engine diesel
1. Lebih hemat bahan bakar.
2. Lebih tangguh dalam medan yang berat.
b. System hydraulic
1. Pemindahan gaya dan daya lebih besar.
2. Pengaturan arah, kecepatan dan tekanan lebih mudah.
3. Penempatan system hydraulic tidak memakan banyak ruang.
c. Motor starter
1. Daya putar yang di buat benar benar kuat sesuai untuk mesin
besar.
2. Walau disuplay tenaga yg kecil, namun torsi yang di hasilkan
cukup besar.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Engine Diesel
1. Pengertian engine diesel
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik
lagi, sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh
suhu tinggi gas yang di kompresi dan bukan alat berenergi lain (seperti
busi). Mesin diesel pada kendaraan otomotif sering di gunakan pada mobil-
mobil dan alat berat yang mempunyai kapasitas mesin besar, dan juga
tenaga yang besar (contoh; Truck, tronton, macam-macam alat berat.) hal
ini di karenakan mesin diesel cocok untuk perjalanan jarak jauh dan di
dataran yang suhunya panas atau bertekanan rendah seperti di area tambang
dan bertenaga lebih besar (karena konstruksi mesin diesel rata-rata
berkapasitas besar) .
Mesin diesel ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang
menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin
untuk dapat di gunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu
batu bara. Dia mempertunjukanya pada Exposition Universal (pemeran
dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel).
Kemudian diperbaiki dan di sempurnakan oleh Charles F. Kettering
4
2. Prinsip kerja motor diesel
Yaitu dengan merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi
kimia didapatkan melalui proses reakasi kimia (pembakaran) dari bahan
bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Dengan
cara kerja yang hampir sama dengan mesin bensin, yaitu ledakan dari
proses pembakaran yang menggerakkan piston akan menghasilkan tenaga
yang mendorong untuk menggerakkan mobil/unit.
Campuran udara dan bahan bakar juga masuk melalui katup masuk
kemudian gas sisa pembakaran melalui katup keluar dan dibuang ke udara
melalui knalpot. Bedanya dengan mesin bensin, pada mesin diesel tidak
dibutuhkan proses pengapian dan komponennya seperti busi dan coil. Jadi
proses pembakaran terjadi dari pemampatan (kompresi) campuran bahan
bakar dan tekanan dan suhu naik kemudian memicu terjadinya ledakan.
3. Langkah-Langkah Cara Kerja Pada Mesin Diesel (Diesel Engine)
a. Piston turun, posisi katup masuk (katup masuk) terbuka dan katup
buang (katup keluar) tertutup. Bahan bakar bercampur udara terhisap
masuk ke dalam ruang bakar.
5
b. Piston naik, posisi katup masuk dan katup buang tertutup, terjadi
kompresi (pemampatan bahan bakar) akibat tekanan dari piston yang
bergerak naik.
c. Terjadinya ledakan yang dipicu oleh pemampatan (kompresi) akibat
dorongan piston sehingga tekanan dan suhu tinggi pada campuran
udara dan bahan bakar, posisi katup masuk dan katup buang tertutup,
ledakan menghasilkan tenaga dan mendorong piston ke bawah
sehingga menggerakkan poros engkol seperti ayunan sepeda.
d. Dan untuk Piston naik, katup masuk tertutup dan katup buang terbuka,
didorong dari naiknya piston membuat gas buang hasil pembakaran
(ledakan) terdorong keluar melalui katup buang.
e. Proses berulang dari langkah 1 hingga 4 pada semua silinder.
6
adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar
secara elektronik.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel
adalah governer, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin
selalu pada putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu
banyak kualitas listrik yang di keluarkan akan menurun sehingga peralatan
listrik tidak dapat bekerja sebagai mana mestinya, sedangkan apabila putaran
terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan over voltage yang bisa merusak
peralatan listrik. Mesin diesel modern menggunakan pengontrol elektronik
(ECM) atau unit kontrol elektronik (ECU) yang merupakan “komputer”dalam
mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin melalui sensor dan
menggunakan algoritma dan mencari tebel kalibrasi yang disimpan dalam
ECM/ECU,dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui akuator
elektronik /hydraulic untuk mengatur kecepatan mesin.
7
perawatan berkala pada sistem pendingin meliputi:
a. Pemeriksaan tinggi volume air pendingin ,air harus pas pada garis
FULL di tangki air.
b. Memeriksa kondisi air pendingin dari adanya karat, oli atau
sebagainya.
c. Memeriksa sistem pendinginan, periksalah kemungkinan terjadi :
1. Kerusakan fisik pada radiator atau selang radiator.
2. Kerusakan pada klem radiator.
3. Kisi-kisi radiator berkarat atau rusak.
4. Kebocoran pada pompa air, pipa radiator (core) dan penguras.
d. Memeriksa kerja tutup radiator dengan menggunakan alat tes tutup
radiator (radiator cap tester ) periksalah kondisi pegas dan tutup
vakum dari tutup radiator. Tutup perlu di ganti apa bila tekanan
pembukaan dibawah angka spesifikasi pabrik (STD=0,75-1,05
kg/cm². Limit 0,6 kg/cm² ,sesuai dngan ketentuan manual) .
e. Memeriksa tali kipas
1. Tali kipas di periksa secara visual kemungkinan terjadi retak,
perubahan bentuk ,aus /terlalu keras, terkena oli atau
passllin /grease.
2. Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.
f. Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas dengan tegangan
10kg/cm². Kelenturan tali :
- pompa air - altenator : 7-11 mm
- engkol kompresor :11-14 mm
bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik, lakukan penyetelan tali
kipas dengan SST penyetelan tali kipas. Tegangan tali kipas :
- baru :100 - 150 Lbs
- lama:60 - 100 Lbs
(Sesuaikan dengan ketentuan manual )
8
Gangguan pada saringan udara akan berakibat tenaga engine
berkurang dan bahan bakar boros.
3. Memeriksa batrai
9
Tinggi oli harus berada antara garis L dan F, bila kurang harus
ditambah, periksalah kemungkinan ada kebocoran, dan perbaikilah.
b. Memeriksa kondisi oli
Periksa oli dari kemungkinan kotor, tercemar air atau sudah
berubah warnakarena terbakar.
c. Mengganti saringan oli (oil filter).
1. Membuka saringan oli dengan (SST)
2. Pasang saringan oli baru dengan tangan sampai kencang
3. Hidupkan mesin dan periksalah kebocoran
4. Matikan mesin dan periksa tinggi oli, bila kurang ditambah
5. Periksa komponen sistem bahan bakar
a. Memeriksa saringan bahan bakar dan water sedimeter. Periksa
keadaan saringan bahan bakar dari kotoran yang terdapat
didalamnya. Bersihkan saringan bahan tersebut menggunakan
solar dan disemprot dengan udara bertekanan. Jika sudah sangat
kotor, ganti saringan bahan bakar. Periksa juga keadaan water
sedimeter. Bersihkan air dari water sedimeter.
b. Periksa Injection Nozzle.
Periksa tekanan pengabutan dari injection nozzle dari masing-
masing silinder dengan injection tester. Tekanan injeksi 11,768 –
12,749 kPa atau120- 130 psi atau 120-130 kg/cm2. Selain itu
periksa bentuk pengabutannya(nozzle spray).
6. Memeriksa tekanan kompresi engine
Apabila tenaga berkurang, penggunaan oli berlebihan atau
penggunaan bahan bakar boros, ukur tekanan kompresinya.
a. Panaskan mesin dan kemudian matikan setelah mencapai
temperatur kerja normal.
b. Lepaskan socket (fuel cut off selenoid) pompa injeksi.
c. Lepaskan busi pijar (glow plug)
d. Periksa tekanan kompresi.
- Sekrupkan SST tambahan pada lubang glow plug.
- Hubungkan SST compression gauge pada SST tambahan
10
- Buka tutup throttle sepenuhnya
- Ketika mesin berputar, ukur tekanan kompresinya.
- Gunakan selalu baterai charger penuh untuk menjamin mesin
berputar pada 250 rpm atau lebih. Pengukuran dilakukan
pada waktu yang singkat. untuk silinder berikutnya.
e. Apabila kompresi pada satu silinder atau tekanan kompresi
- Tekanan kompresi maksimum: 32,0 kg/cm2
- Tekanan kompresi minimum: 20,0 kg/cm2
- Perbedaan tiap silinder: 5,0 kg/cm2
f. Lakukan langkah a sampai dengan lebih keadaannya rendah,
masukkan sedikit oli ke dalam silinder melalui lubang glow
plug dan ulangi lagi pengukuran tekanan kompresi.
1. Apabila ditambahkan oli kompresinya bertambah, maka ring
piston atau lubang silindernya mungkin keadaannya aus atau
cacat.
2. Apabila tekanan tetap rendah,mungkin ada kesalahan pada
sistem katup atau kedudukannya atau mungkin juga adanya
kebocoran pada gasket.
g. Pasangkan kembali glow plug. Sambungkan socket fuel cut
selenoid
h. pompa injeksi.
7. Menyetel katup
11
8. Menyetel celah katup
Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan
penumbuk (rocker arm). Celah katup hisap: 0,20 mm dan katup buang:
0,30 mm (sesuaikan dengan ketentuan manual).
Penyetelan katup caranya yaitu :
a. Topkan silinder 1 top akhir kompresi (awal ekspansi/ awal usaha).
b. Setel katup Buang pada silinder 1 dan 3, katup isap pada silinder
2 dan 1.
c. Putar satu kali putaran (360o).
d. Setel katup Buang pada silinder 4 dan 2, katup isap pada silinder
3 dan 4.
9. Penyetelan Injection Timing
a. Memasang SST dan dial indikator
1. Lepas baut penyumbat (plug bolt) dari kepala distributor
pompa injeksi.
2. Pasangkan SST (pengukur langkah plunyer) dan dial indikator
pada lubang baut penyumbat dari kepala distributor.
b. Set silinder no 1 atau 4 kurang lebih 25o – 30o TMB/ kompresi.
Putar puli poros engkol berlawanan arah jarum jam sehingga celah
puli bergeser 25o - 30o dari titik timing.
c. Bebaskan (ACSD) advance (dengan ACSD)
1. Gunakan obeng, putar tuas cold start berlawanan arah jarum
jam kira 20o.
2. Letakkan plat metel antara tuas cold start dan thermo wax
plunyer.
d. Setel saat injeksi
1. Set dial indikator pada 0 mm.
2. Periksa kembali dan teliti bahwa dial indikator menunjukkan
pada 0 mm, ketika poros engkol diputar perlahan-lahan searah
jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
12
3. Putarkan perlahan-lahan poros engkol searah jarum jam sampai
celah puli segaris dengan tanda timing.
4. Ukur langkah plunyer.
Langkah plunyer :
- Dengan ACSD = 0,54 – 0,66 mm
- Tanpa ACSD = 0,84 – 0,96 mm
5. Kendorkan mur dan baut seperti berikut:
a. 4 mur union pada pipa injeksi
b. Dua baut penahan poros pompa injeksi ke bracketnya.
c. Dua mur penahan pompa injeksi ke rumah timing belt
6. Setel langkah plunyer dengan menggeserkan rumah pompan
injeksi perlahan-lahan.
7. Keraskan baut dan murnya.
8. Dengan ACSD, Lepaskan plat metal
9. Lepaskan SST dan dial indikator
10. Hidupkan mesin dan periksa kebocoran.
10. Lepaskan SST dan dial indikator
a. Lepas SST dan dial indikator
b. Pasangkan gasket baru dan baut penyumbat dari kepala distributor.
11. Penyetelan putaran idle dan kecepatan maksimum
a. Kondisi awal
1. Temperatur kerja mesin normal
2. Saringan udara terpasang
3. Semua switch perlengkapan off
4. Semua saluran vakum disambung dengan tepat
5. Celah katup disetel dengan benar
6. Saat injeksi disetel dengan benar
7. Transmisi dalam posisi netral (N)
b. Hubungakan tachometer
c. Menyetel putaran idle
13
1. Periksa bahwa tuas penyetel menyentuh sekrup penyetel
putaran idle, saat pedal akselerasi dibebaskan. Bila tidak
menyentuh, setel link akselerasi.
2. Hidupkan mesin.
3. Periksa putaran idle. Putaran idle ± 700 rpm.
4. Menyetel putaran idle
5. Lepaskan link akselerasi
6. Kendorkan mur pengunci pada sekrup penyetel putaran idle
7. Setel putaran idle dengan memutar sekrup penyetel
8. Keraskan mur pengunci dan periksa lagi putaran idle
9. Hubungkan kembali link akselerasi
10. Setelah dilakukan penyetelan idle, setel link pedal akselerasi
d. Menyetel kecepatan maksimum
1. Periksalah bahwa tuas penyetel menyentuh sekrup penyetel
kecepatan maksimum (maximum speed ajusting screw), pada
saat pedal akselerasi ditekan secara keseluruhan. Apabila
tidak, lakukan penyetelan pada link akselerasi.
2. Hidupkan mesin.
3. Tekan pedal akselerasi secara keseluruhan.
4. Periksa kecepatan maksimum
e. Kecepatan maksimum LH = 4700 rpm.
1. Menyetel kecepatan maksimum
a. Lepaskan link akselerasi.
b. Putuskan kabel segel dari sekrup penyetel kecepatan maksimum.
c. Kendorkan mur pengunci pada sekrup kecepatan maksimum, gunakan
SST untuk mengendorkan mur pengunci.
d. Setel kecepatan maksimum dengan memutar sekrup penyetel kecepatan
maksimum. Putar sekrup penyetel saat mesin berputar idling, kemudian
naikkan kecepatan putaran mesin dan periksa kembali kecepatan
maksimum.
e. Keraskan mur pengunci. Gunakan SST untuk mengerakkan mur
pengunci.
14
f. Periksa kembali kecepatan maksimum.
g. Sambungkan kembali link akselerasi.
h. Setelah menyetel kecepatan maksimum, setel link akselerasi. Segel
kembali sekrup penyetelnya dengan kawat segel baru.
15
Bagi anda yang beralih ke bahan bakar bio diesel pun mesin
disel dikatakan lebih ramah dan dapat menggunakan bahan bakar
ini dibandingka mesin bensin.
4. Lebih Tangguh
Mesin disel dinilai memiliki karakter yang cocok jika di
gunakan sebagai kendaraan off road karena mesin disel dapat
melibas medan berat yang tidak dapat di lalui oleh mesin biasa.
Dengan torsi tinggi yang dapat di hasilkan pada rpm rendah
membuat mesin diesel dianggap lebih tanggu dari mesin bensin.
Terutama pada saan melewati jalanan yang tergenang banjir,
karna tidak memiliki komponen penapian listrik yang seperti busi
maka mesin diesel dapat melibas genangan air tanpa ada kendala
apapun. Berbeda dengan mesin bensin yang sering mogok saan
melewati jalanan tergenang air atau banjir.
16
Untuk urusan penggunaan bahan bakar, mesin disel memang
juara karna lebih irit penggunaan. Tapi uantuk masalah harga,
mesin diesel di bandrol dengan harga yang lebih mahal bahkan bisa
dua kali lipat dari harga mesin bensin.
B. Hydraulic System
1. Pengertian hydraulic system
Secara umum, hydraulic system atau sistem hidrolik merupaka suatu
komponen penggerakyang mengacu pada fluida hidrolik. Fluida umumnya
berupa liquid yakni oli. Fluida terlebih dahulu diubah pada pompa hidrolik
untuk menghasilkan tekanan pada mesin hidrolik.
Secara sederhana, hydraulic system merupakan sebuah rangkaian
komponen yang bekerja dengan menggunakan fluida bersifat liquid (cair).
bahan cair inilah yang dapat mengubah menjadi daya energi dalam
menjalankan mesin. Oleh sebab itu dalam kinerjanya hanya menggunakan
poros maju dan mundur atau gerakan putaran satu arah.
17
Dengan kata lain, sistem hidrolik membutuhkan tenaga oli atau cairan
fluida untuk menggerakkan komponen mesin. Nah, oli yang digunakan
harus memiliki standar terbaik dan memiliki kandungan (SAE) tepat sesuai
spesifikasi mesin. Hal ini bertujuan agar tenaga yang dihasilkan dapat
maksimal menggerakkan attachment atau part mesin.
Hydraulic system berarti mekanisme pemindahan tenaga menggunakan
media zat cair berupa fluida. Dalam sistem ini, diterapkan hukum Pascal
yang mempunyai istilah “Tekanan yang diberikan pada zat cair di ruang
tertutup, maka akan diteruskan ke segala arah”.
Seperti ini gambarannya. Simak dibawah ini. Cobalah untuk
memvisualisasikan selang air dengan sebuah kran. Jika selang air yang
dihubungkan dalam sebuah kran, lalu kran itu dinyalakan maka air yang
keluar dari ujung selang itu memiliki kecepatan dan daya semprot yang
sama dengan air yang keluar dari kran. Seperti itulah sekilas gambaran
sederhana tentang pengaplikasian dari hukum Pascal.
2. Komponen Hydraulic System
Pada dasarnya terdapat 5 komponen umum yang terdapat pada system
hidrolik, apa saja itu? Berikut ulasan yakni sebagai berikut:
a. Selang Dan Pipa
Salah satu syarat penghantar fluida dengan optimal yakni dengan
menggunakan selang dan pipa. Pipa ditempatkan pada permukaan yang
permanen sehingga tidak akan berdampak pada kegoyangan mesin bila
beroperasi dalam tekanan tinggi. Biasanya, pipa berdiameter lebih kecil
dalam menghantarkan fluida.
Lain halnya dengan selang atau hose. Umumnya, selang terbuat
dari material karet agar fleksibel ketika terdapat gerakan. Selang
diletakkan antara dua permukaan yang saling terpisah. Sebab material
dari karet, tidak heran bila problema selang sering mengalami getas
lebih cepat. Inilah mengapa selang yang digunakan harus memiliki
pressure atau tekanan tinggi. Hal ini bertujuan agar selang dapat
bertahan pada suhu tinggi diatas 100 derajat.
18
b. Cairan Atau Fluida
Seperti halnya dengan motor maupun mobil, tanpa bensin mustahil
dapat bekerja. Begitulah dengan hidrolik, tanpa cairan atau fluida,
mustahil hidrolik dapat bekerja dengan optimal. Cairan atau fluida
merupakan penggerak bagi mesin ektuaktor untuk diubah menjadi gaya.
Umumnya dalam mesin alat berat, fluida yang digunakan yakni oli pada
sebuah excavator. Oleh sebab itu, pastikan fluida memiliki kualitas
terbaik sebelum anda gunakan.
c. Direction Control Valve
Istilah penyebutan ini merujuk pada katub pengarur arah yang
instalasinya berada tepat sebelum aktuator. Peranannya yakni berfungsi
sebagai pengatur kerja aktuator dengan cara mengatur arah udara
terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator. Satu valve dapat
mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau bahkan lebih untuk arah
aliran. Kinerja dapat secara mekanis ataupun elektrik, namun hal ini
tergantung dari desain pneumatik yang anda gunakan.
d. Power Pack
Perlu diketahui, power pack merupakan perangkat pasokan
minyak yang terhubung dengan silinder hidrolik melalui sistem pipa
eksternal. Hal ini dimaksudkan untuk mengontrol tindakan dari katup.
Bagian dari power pack yakni penggerak mula, pompa hidrolik,
tangki hidrolik dan katup pengaman atau valve.
e. Aktuator
Aktuator merupakan komponen sistem hidrolik yang digunakan
untuk menggerakkan beban. Ingat ini! Dalam kinerjanya, aktuaktor
merubah tenaga hidraulik menjadi tenaga mekanik, sifatnya linear
maupun putar.
3. Cara Mudah Melakukan Perawatan Hydraulic System
Sebagus apapun merek produk yang dipakai, pastinya membutuhkan
perawatan secara berkala. Hal ini bertujuan untuk mencegah atau
meminimalisir berbagai kerusakan yang kemungkinan terjadi lebih cepat.
19
Berikut beberapa cara mudah melakukan perawatan hydraulic system,
Diantaranya:
a. Cek Mesin Sebelum Dioperasikan
Jangan terburu-buru dalam mengoperasikan mesin. Ada baiknya mesin
maupun kendaraan dilakukan pengecekan terlebih dahulu, yakni minimal
lakukan pemanasan mesin hingga 5 menit. Perhatikan adakah suara bising
atau lainnya yang sekiranya menganggu.
b. Ganti Selang Hidrolik
Salah satu perawatan sistem hidrolik yakni dengan memperhatikan life
time hose hydraulic secara berkala. Umumnya, pergantian hose dilakukan
ketika menempuh rentang 3 hingga 6 bulan. Pastikan anda mengganti hose
hydraulic tepat pada waktunya. Hal ini bertujuan untuk mencegah
kebocoran dari hose sebab getas oleh suhu dan cuaca. Beli selang hidrolik
pastikan melalui distributor resmi terpercaya.
c. Perhatikan Kualitas Oli Hidrolik
Seperti yang sudah diulas sebelumnya, oli merupakan tenaga pada
system hidrolik. Lambat laun, oli akan mengalami perubahan kualitas, baik
dari warna maupun tingkat kejernihan. Semakin menurun kualitas oli,
Maka hal tersebut menjadi pertanda terang pengguna untuk segera
mengganti oli hidrolik. Sebaiknya, ganti oli hidrolik setiap mencapai
kisaran 2500 jam kerja. Jangan lupa untuk menguras serta membersihkan
tangki hidrolik agar oli baru terbebas dari berbagai partikel kerak kotoran
dan debu lainnya.
d. Flushing Mesin Secara Berkala
Kesulitan dalam membersihkan noda bandel dalam oli dan tangki
hidrolik? Sudah saatnya pakai jasa flushing mesin hidrolik. Umumnya,
layanan bengkel menggunakan standar ISO 4406 merupakan metode yang
digunakan untuk menujukkan jumlah partikel kontaminan padat. Agar hasil
flushing dapat memberikan hasil terbaik, pastikan anda memilih layanan
jasa flushing yang telah memiliki jejak pengalaman dalam menangani
beragam mesin hidrolik.
20
Berikut Ini Keuntungan Dan Kerugian Hydraulic System:
a. Kentungan dan kerugian Hydraulic System
Keuntungan Dan Kerugian Sistem Hidrolik Dibandingkan Dengan
Sistem Mekanik. Didalam sistem hidrolik akan didapatkan keuntungan-
keuntungan bila dibandingkan dengan menggunakan sistem mekanik,
antara lain:
C. Starting Motor
1. Rangkaian Starting System Alat Berat
Berikut ini adalah hubungan antara komponen di starting system alat
berat atau rangkaian starting system alat berat.
21
Gambar2.4 rangkaian-starting-system
a. Battery
Battery adalah sumber energi listrik pada starting system alat
berat. Peran battry sangat lah penting, apabila fungsi battery tidak
bekerja atau battery low maka starting system tidak bisa hidup. Battery
yang digunakan di starting system alat berat.
b. Starting Switch ( Kunci Kontak )
Pada starting system alat berat, starting switch berfungsi untuk
memutus atau menghubungkan komponen-komponen dalam starting
system, juga komponen -komponen dalam electrical engine system dan
lainya.
22
Gambar 2.5 starting-switch
c. Battery Relay
1. Fungsi Battery Relay
23
Gambar 2.8 battry-relay
C. Starting Motor
Starting Motor Pada Starting System Alat Berat. Pada starting system
alat berat, starting motor berfungsi untuk memutar engine pada saat awal
start (awal menghidupkan engine) dengan prinsip merubah energi listrik
menjadi energi mekanis. Konstruksi dari starting motor di lihat pada
gambar di bawah.
24
-
-
- Cara kerja starting motor pada starting system alat berat
Arus dari C tercabang dua , yang pertama ke hold in coil lalu ground
yang kedua ke pull in coil 2 – field coil – armature – ground. Lalu
kemagnetan yang terjadi mampu melawan spring (4), menarik plunger (3)
sehingga terminal B – M berhubungan. Dengan adanya mekanisme shift
lever, maka pergerakan plunger akan mendorong pinion gear sehingga
berhubungan dengan ring gear. Selanjutnya pada field coil yang akan timbul
medan magnet, jadi armature akan berputar saat mendapat arus supaya
memutar engine.
2. Safety Relay
Pada starting system alat berat, Fungsi safety relay yaitu sebagai
penghubung antara starting switch dengan starting motor Safety relay juga
berfungsi untuk.
a. Mencegah mengalirnya arus ke starting motor jika starting switch diputar
ke posisi start sementara engine susah hidup.
b. Selanjutnya dengan otomatis memutus arus ke starting motor,
25
membuat pinion gear starting motor lepas dari ring gear (setelah
engine hidup) walaupun kunci kontak (starting switch) masih
berada pada posisi start.
c. Mencegah arus mengalir ke starting motor jika starting switch di
putar ke posisi start pada saat starting motor masih berputar karena gagal
menghidupkan engine (safety relay old model).
26
mendorong pinion gear dan menyebabkan pinion gear berkaitan dengan
gigi flywheel.
Berikut ini kekurangan dan kelebihan tipe konvesional:
1. Kelebihan:
Konstruksi yaitu arnatur seporos dengan pinion gear, maka
putaran pinion gear dan putaran armaturnya sama sehingga dapat
menghasilkan gaya yang besar.
2. Kekurangan:
Karena letak gigi inion seporos dengan armature dan putaran
pinion gear serta putaran armaturnya sama, maka memerlukan tenaga
listrik yang besar untuk menggerakan mesin.
27
Konstruksinya yaitu armaturnya tidak seporos dengan pinion gear
tetapi putaran dari armaturnya ditutnkan (direduksikan) oleh idle gear
hingga sepertiganya. Maka putaran yang dihasilkan menjadi lebih bkuat
karena terjadi peningkatan torsi akibat proses produksi.
2. Kekuranggan :
Karena putaran armaturnya direduksi maka putrannya tidak secepat
seperti pada motor starter tipe konvensional.
c. Tipe planetary
Tipe planetary menggunakan planetary gear untuk mengurangin
kecepatan putan armature dengan tujuan meningkatkan torsi/momen. Gigi
pinion berhubungan dengan gigi flywheel melalui tuas penggerak (shift
folk).
Gambar3.4 planetary
28
konvensional. Armature mampu menghasilkan putan yang tinggi,
meskipun begitu terjadi proses reduksi oleh gigi planetary sehingga
putaran luarnya lebih lambat namunmenghasilkan torsi yang lebih
tinggi. Keuntungannya adalah lebih kompak, lebih ringan, dan output
torsi yang lebih kuat.
2. Kekurangan:
Karena putaran armaturnya direduksikan oleh gigi planetary,
maka putarannya menjadi tidak cepat seperti motor starter
konvesional.
BAB III
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Dalam pelaksanaan perbaikan, service, dan sistem pengisian. Alat yang di
gunakan yaitu ;
1. Alat service
No Nama alat spesifikasi satuan jumlah pemilik
1 Stetoskop standar pcs 1 sekolah
2 Compression standar pcs 1 sekolah
3 Fuller gauge standar pcs 1 sekolah
4 Combination wrench tekiro set 7 sekolah
10,12,14,17,19,24,27
29
5 Nozzle tester standar pcs 1 sekolah
6 Compressor standar pcs 1 sekolah
7 Majun standar kg 2 sekolah
8 Hydrometer standar pcs 1 sekolah
9 Thermometer standar pcs 1 sekolah
10 obeng(-)dan(+) standar pcs 2 sekolah
11 SST Filter standar pcs 1 sekolah
12 Avometer standar pcs 1 sekolah
13 Rachet hendle tekiro pcs 1 sekolah
14 shocket 19 tekiro set 1 sekolah
15 Radiator pressure tester standar pcs 1 sekolah
16 Radiator cap tester standar pcs 1 sekolah
17 Sarung tangan - pasang 1 sekolah
18 Amplas/sikat kawat - pcs 1 sekolah
19 Scaner standar pcs 1 sekolah
20 long nosel pliers standar pcs 1 sekolah
30
3. Alat hidrolik
No Nama alat spesifikasi satuan jumlah pemilik
1 Crocodile jack standar pcs 1 sekolah
2 Bottle jack standar pcs 1 sekolah
3 car lift standar pcs 1 sekolah
4 safety stand standar pcs 1 sekolah
5 Crane standar pcs 1 sekolah
6 chain host standar pcs 1 sekolah
7 Transmission standar pcs 1 sekolah
jack lift
B. Bahan
1. System hydraulic
No Nama alat spesifikasi satuan jumlah
1 Hydraulic pump standar Unit 1
2 Driver gear pump standar Unit 1
3 Driven gear pump standar Unit 1
4 Needle bearing standar Unit 1
5 Oil seal standar Unit 2
2. Bahan sevice
31
4 Radiator standar pcs 1
5 Reservoir tank standar pcs 1
6 Water pump standar pcs 1
7 V-belt standar pcs 1
8 Engine standar pcs 1
9 Nozzle standar pcs 1
10 Glow plug standar pcs 1
11 Fuel filter standar pcs 1
12 Water sedimeter standar pcs 1
13 Steering pump standar pcs 1
14 Bensin pertamina liter 3
C. Rincian biaya
1. Sistem Hidrolik
No Nama bahan spesifikasi jumlah harga jumlah
satuan satuan(Rp) harga(Rp)
1 driver gear pump standar 1pcs 19.102.700 19.102.700
2 Driven gear pump standar 1pcs 22.072.400 22.072.400
3 Needla bearing standar 1pcs 844.300 844.300
4 Oil seal standar 2pcs 577.500 1.155.000
jumlah 43.174.400
32
Bahan Rp. 43.174.400
Ongkos kerja keuntungan Rp. 400.000
PPN 10%(A) Rp. 431.744
PPH 15%(B) Rp. 60.000+
Biaya yang harus dibayar konsumen Rp. 44.066.144
2. Service
Bahan Rp.2.672.000
33
Ongkos kerja keuntungan Rp. 250.000
PPN 10% (A) Rp. 267.200
Pph15% (B Rp. 37.500+
Biaya yang harus dibayar konsumen Rp.3.226.700
3. Syatem pengisian
Bahan Rp.2.829.000
Ongkos kerja keuntungan Rp. 200.000
PPN 10% (A Rp. 288.000
PPh 15% (B) Rp. 30.000
Biaya yang harus dibayar konsumen Rp.3.347.000
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah saya susun di bab 2, maka saya simpulkan
bahwa:
1. Dengan melakukan perawatan dan perbaikan secara berkala maka akan
memperpanjang umur dari komponen tersebut.
2. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih untuk perawatan
komponen yang lain. Akibatdari koponen komponen di atas yang tidak
pernah di rawat dan di baiki secara berkala.
3. Dan kita tidak takut problem atau macet di jalan sewaku kita melakukan
perjalanan yang jauh aupun dekat.
4. Dengan mengikuti ujian kopentensi dapat menabah pengetahuan dan
pengalaman plajaran di bidang otomotif dan alat berat.
35
B. Saran
Berdasarkan lampiran atau kesimpulan di atas maka dapat di sarankan:
1. Untuk Sekolah: Supaya bisa menyiapkan alat-alat praktek yang standar
dan memberikan pelajaran teori maupun prakteknya dengan sejelas-
jelasnya agar siswa dapat mengerti dan memecahkan problem dengan
baik.
2. Untuk Siswa: siswa diharapkan belajar lebih rajin agar dapat mengerti
cara perawatan dan perbaikan pada system kendaraan dengan baik.
36
DAFTAR PUSTAKA
https://www.belajarsesuatu.id/2021/06/jenisjenismotorstarter.html?m=1,
Pengertian motor starter 2 halaman
https://www.basicmechaniccourse.com/2020/06/startingsistemalatberat.html?m=1
Komponen motor starter 3 halaman
37
LAMPIRAN
Jadwal Pelaksanaan
38