Anda di halaman 1dari 5

Kb 1.

PENGERTIAN KETERAMPILAN PROSES IPA SERTA KETERAMPILAN


MENGOBSERVASI, MENGKLASIFIKASI, DAN MENGUKUR
A. PENGERTIAN
Pendekatan proses didasarkan atas kegiatan yang bisa dilakukan oleh para ilmuan dalam
mengembangkan dan mendapat ilmu pengetahuan. Funk (1979) menyampaikan bahwa
ada beberapa macam pendekatan yang bisa digunakan dalam pembelajaran IPA, yaitu
pendekatan yang menekankan fakta, menekankan pada konsep dan menekankan pada
proses. Pada praktiknya pendekatan-pendekatan ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan
kombinasi, tinggal cenderung ke mana pengembangannya.
Keterampilan proses ini dianggap sangat penting untuk pembelajaran IPA. Wynnie
Harlen (1992) mengemukakan beberapa alasan diantaranya :
1. pengubahan ide-ide ke arah yang lebih ilmiah (dengan fenomena yang lebih cocok)
tergantung cara dan pengujian yang digunakan. Pengujian yang dilakukan ini
berhubungan erat dengan penggunaan keterampilan-keterampilan proses.
2. Pengembangan pemahaman dalam IPA tergantung kepada kemampuan melakukan
keterampilan proses dalam prilaku ilmiah. Itulah sebabnya mengapa pengembangan
keterampilan proses mendapat perhatian.
3. Peranan keterampilan proses sangat besar dalam pengembangan konsep-konsep
ilmiah.

Carin (1992) menyampaikan pula beberapa alasan tentang pentingnya keterampilan


proses, yaitu:
1. Dalam praktiknya IPA merupakan hal yang tidak terpisahkan dari metode
penyelidikan. Karena mengetahui materi IPA akan terkait dengan cara mengumpulkan
fakta dan menghubungkan fakta untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan,
prosedur ini disebut prosedur IPA.
2. Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat yang dapat
digunakan untuk belajar berbagai macam ilmu tetapi juga dapat digunakan dalam
kehidupan sehari hari
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dewasa ini maka tidaklah mungkin lagi
seorang guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada para siswanya.
Jika dipaksakan maka dapat dilakukan secara terburu-buru dengan ceramah, akibatnya
siswa tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan, meliputi keterampilan
memformulasikan hipotesis, menamai variabel, mengontrol variabel, membuat definisi
yang operasional, melakukan eksperimen, menganalisis data, dan melakukan
penyelidikan.

B. Keterampilan mengobservasi
Keterampilan mengobservasi menurut Esler dan Esler (1984) adalah keterampilan
yang dikembangkan dengan menggunakan semua indera yang kita miliki untuk
mengidentifikasi dan memberikan nama sifat-sifat dari objek-objek atau kejadian-
kejadian. Definisi serupa disampaikan oleh Abruscato (1988) yang menyatakan bahwa
mengobservasi artinya menggunakan segenap panca indra untuk memperoleh informasi
atau data mengenai benda atau kejadian, Carin (1992) mengemukakan bahwa
mengobservasi adalah menjadi dasar akan suatu objek atau kejadian dengan
menggunakan segenap panca indra untuk mengidentifikasi sifat dan karakteristik.
Mengobservasi merupakan keterampilan proses IPA yang paling dasar. Observasi-
observasi sederhana dapat mencetuskan hampir setiap inquiri yang kita buat tentang
lingkungan kita.
1. Anak - anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak
jika disertai contoh konkret, contoh yang sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi,
dengan memperhatikan sendiri upaya penemuan konsep melalui kegiatan fisik dan
mental.
2. Penemuan ilmu pengetahuan bersifat relatif, tidak mutlak benar seratus persen. Suatu
teori dapat tidak berlaku lagi dengan adanya data baru yang mampu membuktikan
bahwa teori tersebut keliru. Teori ini ditemukan melalui penyelidikan ilmiah yang
sifatnya terbuka untuk dipertanyakan, dipersoalkan, dan diperbaiki. Untuk
memahami sifat ilmiah kepada siswa maka perlu suatu latihan agar siswa mempunyai
kebiasaan selalu bertanya, berfikir kritis, dan mengusahakan Kemungkinan berbagai
alternatif jawaban untuk suatu masalah. Untuk melatih bagaimana melakukan
penyelidikan ilmiah maka siswa perlu dilatih untuk memiliki keterampilan proses
yang akan membiasakannya untuk menyelenggarakan berbagai penyelidikan ilmiah.
3. Dalam pembelajaran, pengembangan konsep seyogyanya tidak terlepas dari
pengembangan sikap dan nilai.

Esler dan Esler (1984) mengutip definisi dari The commission on science educasion
of the American Association for the advancement of science bahwa keterampilan-
keterampilan untuk melakukan kegiatan IPA dikategorikan menjadi 8 proses dasar dan 5
keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar meliputi keterampilan observasi,
mengklasifikasikan, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, memprediksi,
mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan-hubungan angka.
Keterampilan proses terpadu menjadi dasar yang benar dalam membuat inferensi
(kesimpulan berdasarkan hasil observasi) dan membuat hipotesis yang akan diuji dengan
observasi yang lebih lanjut.
Bath (1995) memberikan contoh suatu pembelajaran yang melatih keterampilan
proses dengan menggunakan berbagai macam objek yang dikenal dan ditemukan oleh
siswa dan kehidupan sehari-hari, yaitu berbagai jenis buah. Secara lebih rinci bentuj
pembelajaran yang diajukan Bath seperti berikut:
1. Judul kegiatan : membedakan sifat atau karakteristik dari suatu objek.
2. Bahan yang digunakan : jeruk sunkis, apel, pear, plum, peach, pisang.
3. Alat yang disiapkan : lembar pengamatan.
Alat-alat tulis.
4. Tujuan pembelajaran :
a. Siswa dapat membuat daftar hasil observasi.
b. Siswa dapat menjelaskan sifat/karakteristik objek yang diobservasi.
5. Kegiatan pembelajaran :
(1). Kegiatan awal
a. Guru memegang jeruk dan apel untuk dilihat oleh seluruh siswa.
b. Dijelaskan kepada siswa tentang salah satu buah yang dipegang misalnya apel,
seperti berikut:
Saya melihat suatu benda berwarna coklat pada salah satu ujungnya.
Benda ini memiliki tangkai berwarna coklat pada salah satu ujungnya.
Benda ini berbentuk bulat jika saya lihat dari atas.
Benda ini berbentuk agak atau hampir bulat jika dilihat dari samping
c. Guru kemudian bertanya : benda apa yang saya observasi
d. Tugaskan siswa menjelaskan tentang jeruk
(2). Kegiatan eksplorasi
a) bentuklah kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 4-5 siswa
b) bagilah setiap kelompok dengan buah-buahan yang telah tersedia.
c) tugaskan siswa untuk mengobservasi buah yang ada dan menjelaskan kepada
temannya.
d) bagikan daftar isian, tugaskan para siswa untuk mengisinya dengan diberikan
contoh terlebih dahulu. Tunjukkan bahwa mula-mula tuliskan nama objek yang
diobservasi pada tempat di dalam lingkaran (misalnya buah apel). Kemudian tulis
hasil observasi pada tempat-tempat yang ada di sekeliling lingkaran tersebut.
Informasikan kepada para siswa bahwa hasil observasi didaftarkan dan ditulis di
sekeliling lingkaran tersebut merupakan sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh
objek yang namanya tercantum di dalam lingkaran.
6. Evaluasi kegiatan :
1). Apakah siswa dapat menyebutkan sifat/karakteristik objek yang diobservasinya?
2). Apakah siswa dapat mengisi daftar isian yang diberikan secara benar?
3). Apakah siswa menjelaskan sifat/karakteristik objek yang ditangannya kepada
siswa yang lain.
Dengan diberikan contoh terlebih dahulu. Tunjukkan bahwa mula-mula tuliskan
nama objek yang diobservasi pada tempat di dalam lingkaran (misalnya buah apel).
Kemudian tulis hasil observasi pada tempat-tempat yang ada di sekeliling lingkaran
tersebut. Informasikan kepada para siswa bahwa hasil observasi didaftarkan dan
ditulis di sekeliling lingkaran tersebut merupakan sifat atau karakteristik yang
dimiliki oleh objek yang namanya tercantum di dalam lingkaran.
B. KETERAMPILAN MENGKLASIFIKASI
Keterampilan mengklasifikasi menurut Esler dan Esler (1984) merupakan
keterampilan yang dikembangkan melalui latihan-latihan mengkategorikan benda
berdasarkan pada sifat benda-benda tersebut. Menurut Abruscato (1988)
mengklasifikasi merupakan proses yang digunakan para ilmuan untuk menentukan
golongan benda-benda atau kegiatan-kegiatan. Sedangkan Carin (1992) menyatakan
bahwa mengklasifikasi adalah mengatur atau membagi objek, kejadian, atau informasi
tentang objek ke dalam kelas menurut metode atau sistem tertentu.
Bentuk-bentuk yang dapat dilakukan untuk melatih keterampilan ini misalnya
memilih bentuk- bentuk kertas, yang berbentuk kubus, gambar-gambar hewan, daun-
daun, atau kancing-kancing berdasarkan sifat umumnya. Contoh konkretnya, guru
dapat memberikan benda-benda untuk dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat benda
tersebut. Sistem klasifikasi berbagai tingkatan dapat dibentuk dari gambar-gambar
hewan dan tumbuhan dan menempelkannya pada buletin sekolah atau papan pajangan
di kelas.
Bath (1992) telah mengembangkan kegiatan untuk melatih keterampilan
mengklasifikasi dengan menggunakan kancing, contoh kegiatannya yaitu:
1. Judul kegiatan : Klasifikasi
2. Bahan yang diperlukan : bermacam-macam bentuk, warna, dan ukuran kancing
serta bermacam-macam daun-daun.
3. Alat yang diperlukan: peralatan tulis menulis, lem multiguna, dan daftar isian 2.
4. Tujuan pembelajaran: siswa dapat mengklasifikaskan kancing-kancing yang ada.
5. Kegiatan pembelajaran :
(1) kegiatan awal:
(a) bagilah para siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil berangota 4-5
orang. Bagilah setiap kelompok sejumlah kancing.
(b) mintalah beberapa siswa memilih salah satu kancing dan menjelaskan ciri-
ciri /karakteristik/sifat yang dimiliki oleh kancing tersebut di depan kelas.
(c) mintalah salah seorang siswa untuk memilih sebuah ciri/karakteristik/sifat
yang dimiliki kancing, misalnya kancing yang memiliki karakteristik
berlubang dua. Kemudian mintalah ia memisahkan kancing-kancing yang
memiliki lubang dua dari kancing-kancing lainnya.
(d) tugaskan siswa-siswa yang lain untuk memisahkan pula kancing-
kancing yang berlubang dua dari kancing-kancing lainnya.
(2) kegiatan eksplorasi
(a) tugaskan setiap kelompok untuk menentukan ciri-ciri lain yang dimiliki
oleh kancing-kancing tersebut, misalnya setelah ciri pertama yang dipilih
bersama yaitu berlubang dua, kemudian berbentuk bulat, lalu berwarna
putih dan sebagainya.
(b) mintalah setiap kelompok memisahkan kancing-kancing berdasarkan ciri-
ciri yang telah ditentukan. Tempelkan kancing-kancing tersebut pada
kelompok yang sesuai (contoh kelompoknya dapat dilihat pada daftar isian
2). Hitung jumlah untuk setiap kelompok.
6. Evaluasi: guru melakukan observasi apakah siswa dapat melakukan cara
pengelompokan dengan baik. Kemudian berikan setiap kelompok bermacam-
macam daun. Mintalah setiap kelompok siswa untuk mengelompokkan daun-
daun tersebut berdasarkan ciri-ciri yang ditentukan oleh kelompok. Bagikan
daftar isian 3, tugas siswa untuk menuliskan ciri yang ditentukannya dan
menempelkan daun sesuai dengan kelompok nya.

DAFTAR ISIAN 2
Semua kancing yang digunakan dalam kegiatan
Kancing yang berlubang Kancing yang tidak berlubang dua
dua
Berwarna Berwarna Berwarna cerah/terang Berwarna gelap
cerah/terang gelap
Ber Ber Ber Ber Berwarna Berwarna Berwarna Berwarna
warn warn warn warn putih bukan putih biru bukan biru
a a a a
putih buka biru buka
n n
putih biru
Berlu Berlu Berlu Berlu Berlu Berlu Berlu Berlu
bang bang bang bang bang bang bang bang
satu tidak satu tidak satu tidak satu tidak
satu satu satu satu

Daftar Isian 3
Klasifikasi Multi Tingkat

Nama siswa/kelompok :
Tugas
1. tulis nama objek pada bagian atas kotak klasifikasi
2. tulis salah satu karakteristik dari benda yang digunakan pada kegiatan klasifikasi
untuk membuat klasifikasi biner
3. teruskan penulisan untuk membuat karakteristik-karakteristik untuk mengisi
carta /kotak yang telah tersedia.

Anda mungkin juga menyukai