Anda di halaman 1dari 59

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DAN HASIL

BELAJAR BAHASA INDONESIA DALAM PENERAPAN KURIKULUM


MERDEKA DI SMA NEGERI 13 PADANG

PROPOSAL PENELITIAN

MESSY SEPTINA PUTRI


NPM 19080122

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lahirnya kurikulum merdeka belajar merupakan hasul dari fenomena

pandemic covid-19. Secara garis besar kurikulum merdeka merupakan kurikulum

dengan desain pembelajaran intrakurikuler sehingga siswa lebih banyak waktu

untuk mengeksplorasi dan memperkuat kompetensi dengan lebih optimal.

Kurikulum merdeka lebih memprioritaskan pada kebebasan berpikir dan kreatif.

Kurikulum merdeka belajar merupakan kebijakan dari Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2022 sebagai upaya

mengembangkan kurikulum dari yang sudah ada sebelumnya. Kurikulum

merdeka diterapkan dengan tujuan untuk melatih kemerdekaan dalam berfikir

peserta didik. Inti paling penting dari kemerdekaan berpikir ditujukan kepada

guru, jika guru dalam mengajar belum merdeka dalam mengajar, tentu peserta

didik ikut tidak merdeka dalam berpikir (Khoirurrijal et al, 2022).

Konsep merdeka belajar yaitu pembelajaran berfokus pada materi yang

esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, bakat dan kebutuhan dari masing-

masing karakteristik siswa. Pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan

aktivitas soft skill dan karakter siswa sesuai dengan profil belajar pancasila dan

melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta

didik. Program pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

belajar dan mengekspresikan bakat mereka dalam lingkungan yang nyaman,

menggembirakan dan terbuka. Kurikulum merdeka ini berhubungan pada bakat

1
2

dan minat siswa dapat memilih mata pelajaran yang belum mereka sukai dan

bakat yang mereka miliki dengan itu, baik guru maupun siswa dapat belajar

dengan menyenangkan, dan diharapkan mampu mengatasi krisis pendidikan

dengan baik.

Proses belajar mengajar akan berlangsung baik, apabila anak memiliki

motivasi yang tinggi dalam belajar. Motivasi bisa didapatkan oleh siswa dari

dalam diri sendiri, motivasi dalam diri sendiri adalah rajin belajar dan selalu

berusaha untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, sehingga dapat

membanggakan kedua orang tua, keluarga serta orang-orang terdekat nya

Orang tua juga bisa memberikan motivasi kepada siswa berupa semangat,

perhatian dan memberi bekal sebelum berangkat ke sekolah. Semangat yang

diberikan oleh orang tua akan membuat siswa lebih giat lagi dalam belajar,

disebabkan ada nya perhatian yang diberikan kepadanya. Siswa yang diberikan

bekal oleh orangtua nya, akan memiliki tingkat kesiapan dalam belajar, karena

dengan sarapan, siswa akan jauh lebih fokus dari siswa yang tidak sarapan

kesekolah terlebih dahulu.

keluarga dan orang-orang terdekat nya juga bisa menjadi motivasi dalam

proses dan hasil belajar siswa. Contohnya, menemaninya dalam belajar,

menasehati bahwa pendidikan itu penting dan memberihu bahwa cita-cita yang

tinggi berasal dari pencapaian usaha yang dijalani. Oleh sebab itu, motivasi besar

pengaruh nya terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan, jika siswa

memiliki motivasi, tentu akan membuatnya semangat belajar untuk mencapai

tujuan dengan hasil yang memuaskan. Namun, jika siswa tidak memiliki
3

motivasi belajar, maka siswa akan bermalas-malasan dan acuh tak acuh pada

pembelajaran nya, dikarena kan siswa tersebut tidak ada penyemangat dan tujuan

dalam proses dan hasil belajarnya. Dalam pembelajaran di sekolah akan ada

peran guru dan siswa yang akan saling berkaitan. Siswa adalah orang yang

datang ke sekolah untuk memperoleh atau mempelajari, baik fisik maupun psikis

dan berubah secara kognitif, mulai bisa berfikir abstak seperti orang biasa.

Selama siswa itu mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua mereka

untuk memenuhi peran sosial baru mereka sebagai orang dewasa. Siswa belajar

di sekolah untuk menuntut ilmu, dari yang mereka belum paham tentang

pembelajaran hingga mereka dapat memahami pembelajaran tersebut berkat

peran guru.

Guru bukan hanya menjadi pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator

pembelajaran yang menginspirasi dan membimbing siswa dalam

mengembangkan keterampilan sepanjang hidup mereka. Guru seorang pemimpin

yang harus memiliki kemampuan dan wawasan yang luas. Kemampuan guru

sebagai seorang pemimpin dalam konsep belajar mandiri adalah guru berperan

sebagai penggerak sesama guru di sekolah dan memotivasi siswa. Pendidikan

akan selalu mengalami dinamika dan perubahan. Berbagai komponen pendidikan

saling berpengaruh untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Merdeka

belajar memberikan kebebasan kepada guru untuk berkreasi dalam belajar

bersama siswa dan peran guru penggerak sangat penting sebagai pemimpin

dalam peningkatan mutu pendidikan di masa depan. Sebelum guru mencapai

puncak sukses hasil mengajar siswa dengan baik, tentu faktor-faktor yang
4

mempengaruhi proses dalam belajar pun baik, sebalik nya apabila faktor-faktor

yang mempengaruhi proses belajar siswa terganggu maka hasil nya pun tentu

tidak memuaskan.

Suasana dan kenyamanan dalam belajar sangat mempengaruhi proses

belajar siswa, kondisi kelas yang nyaman dan bersih tentu akan membuat siswa

akan fokus terhadap pembelajaran nya. Lain halnya dengan kondisi kelas yang

kotor, akan membuat siswa tidak nyaman dan proses belajarnya pun akan

terganggu. Selain kebersihan dan kenyamanan kelas, fasilitas sekolah yang

memadai juga akan membuat siswa merasa terpenuhi dalam pembelajaran nya,

seperti sekolah menyediakan perpustakaan dengan buku yang lengkap. Fasilitas

yang disediakan secara lengkap harus seimbang dengan ruangan tempat yang

nyaman, seperti suhu ruangan yang tidak panas ataupun terlalu dingin serta

ruangan yang bersih, sehingga siswa akan tertarik dan berminat untuk menambah

wawasan dan memotivasi diri siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa ada dua,

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang

berasal dalam diri siswa. Faktor yang berasal dalam diri siswa seperti motivasi

yang dimiliki untuk memacu proses pembelajaran dengan baik dan menimbulkan

semangat belajar. Motivasi sangat penting dalam proses pembelajaran, motivasi

bisa berasal dalam diri siswa, orang tua siswa, keluarga dan orang-orang yang

paling dekat dengan siswa, dengan tujuan untuk mencapai kepuasan dalam diri

sendiri dengan hasil yang diperoleh dalam proses belajar dan membanggakan

kedua orang tua nya. Faktor internal yang menyebabkan proses dan hasil belajar
5

siswa terganggu adalah faktor kesehatan, yaitu karena kelelahan. Kurikulum ini

menuntut siswa untuk mencari buku atau referensi belajar sendiri. Oleh Karena

itu, siswa harus mencari buku ketoko buku, apabila fasilitas sekolah berupa

perpustakaan tidak menyediakan buku yang lengkap, sedangkan waktu yang

digunakan siswa untuk belajar disekolah dari pagi hingga sore hari. Akibat yang

terjadi jika siswa sering kelelahan, maka akan menyebabkan siswa sakit dan

tidak dapat mengikuti proses pembelajaran disekolah, dan tentunya akan

berpengaruh kembali kepada proses dan hasil belajarnya. Motivasi kuat

kaitannya dengan pengaruh dalam proses dan hasil belajar siswa, seperti yang

terjadi di SMA Negeri 13 Padang.

SMA Negeri 13 Padang, mengalami dampak atas perubahan kurikulum

yang terjadi pada tahun 2021, yaitu dari kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka.

Perubahan kurikulum mengalami pengaruh terhadap proses dan hasil belajar

siswa. Pada kurikulum sebelumnya, guru dapat mengatasi sedikit pencegahan

malas belajar siswa dengan menyediakan buku, akan tetapi pada kurikulum saat

ini, siswa diharuskan belajar mandiri, mencari buku atau referensi belajar sendiri

terlebih dahulu. Bahkan pengaruh yang dialami oleh siswa berdampak pada

kesehatannya karena kelelahan. Kelelahan yang dirasakan oleh siswa disebabkan

harus mencari buku atau referensi belajar diluar sekolah seperti pergi ke toko

buku sepulang sekolah.

Peneliti telah melakukan observasi wawancara dengan beberapa siswa kelas

X di SMA Negeri 13 Padang yang menerapkan kurikulum merdeka. Hasil yang


6

peneliti dapatkan adalah masih banyaknya faktor-faktor yang menghambat

proses dan hasil belajar siswa, seperti faktor internal dan eksternal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di SMA

Negeri 13 Padang meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa yaitu adanya minat siswa dalam

belajar, bakat yang dimiliki dalam diri dan perhatian dalam proses belajar

mengajar. Gunawan (2018) menemukan bahwa faktor internal hasil belajar siswa

di SMAN 10 Malang dipengaruhi oleh intelensi siswa/ IQ dan motivasi dalam

belajar, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa di SMAN 13 padang yaitu keadaan ekonomi keluarga yang kurang,

motivasi dalam keluarga dan teman bergaul. Budi Kurniawan, dkk (2017) juga

meelakukan penelitian dan menemukan faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa pada Teknik Listrik Dasar

Otomotif adalah minat, motivasi, perhatian, metode mengajar, media

pembelajaran dan lingkungan sosial. Selain itu, Ayuning Raresik, dkk (2016),

menemukan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa yaitu kurikulum, metode mengajar, interaksi antar siswa, disiplin sekolah,

alat pelajaran, keadaan gedung dan perpustakaan.

Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor internal dan

eksternal mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Dengan siswa

mengetahui faktor-faktor tersebut, siswa akan mengetahui pengaruh pada diri

siswa sebagai tolak ukurnya dalam bentuk pengetahuan sikap dan keterampilan,

serta guru dapat membantu mengatasi permasalahan siswa dalam faktor-faktor


7

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa SMA Negeri 13 Padang.

Dampak dari penelitian ini adalah guru lebih mengetahui apa saja faktor-faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 13 Padang,

sehingga guru dapat lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar

selanjutnya.

Berdasarkan permasalahan tersebut penting dilakukan penelitian tentang

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

dalam Penerapan Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 13 Kota Padang”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian

ini dapat diidentifikasi berikut ini:

1. Rendahnya hasil belajar pada saat ini, yang dipengaruhi oleh proses

pembelajaran yang sedang berlangsung. Proses yang mempengaruhi siswa

dalam belajar berada pada dalam diri siswa yang disebut faktor internal dan pada

luar diri siswa yang disebut faktor eksternal.

2. Kualitas guru dalam mengajar sangat dibutuhkan di dalam kelas , misal nya

kepedulian guru, kepekaan guru dan perhatian guru yang harus lebih ditingkatkan

lagi dalam mengajar, agar proses dan hasil belajar siswa dapat berjalan dengan

baik. Proses belajar yang kurang baik, disebabkan oleh terhambat nya proses

siswa dalam menghadapi pembelajaran yang sedang berlangsung.

3. Banyaknya hasil belajar siswa yang kurang maksimal, sebenar nya ada

beberapa faktor yang mempengaruhi, ada faktor internal dan faktor eksternal.

Namun, sekarang banyak nya guru yang hanya sekedar mengajar, tanpa
8

memperhatikan faktor-faktor yang terjadi yang sedang di alami siswa dalam

proses pembelajaran nya.

4. Siswa yang memiliki hambatan dalam belajar, sebaik nya harus memiliki

kasadaaran pada diri sendiri dan memotivasi diri sendiri terlebih dahulu, agar

penghambat dalam pembelajaran bisa diatasi dan hasil belajar nya pun akan bisa

maksimal nanti nya.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa dalam

penerapan kurikulum merdeka di SMA Negeri 13 Padang?

2. Faktor apa yang paling dominan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa

dalam penerapan kurikulum merdeka di SMA Negeri 13 Padang?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan hal-hal berikut ini.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa Bahasa

Indonesia dalam penerapan kurikulum merdeka di SMA Negeri 13 Padang.

2. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi proses dan hasil belajar

Bahasa Indonesia siswa dalam penerapan kurikulum merdeka di SMA Negeri 13

Padang.

E. Manfaat Penelitian
9

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, manfaat penelitian ini secara

teoritis dan praktis. Manfaat teoritis yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan tentang proses dan hasil belajar

siswa. Manfaat Praktis yaitu hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi: siswa,

untuk dorongan dan motivasi dalam meningkatkan proses dan hasil belajar. Bagi

guru, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang cara memberikan

motivasi pada siswa dan sebagai bahan evaluasi. Bagi peneliti lain, hasil

penelitian ini sebagai rujukan dan perbandingan dalam penelitian selanjutnya dan

bagi peneliti sendiri, diharapkan penelitian ini sebagai bahan kajian akademik

dan bekal pengetahuan di lapangan nantinya.

F. Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap judul penelitian,

dikemukakan beberapa definisi operasional berikut ini.

1. Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa dalam dirinya sendiri. Faktor internal meliputi, faktor jasmaniah, faktor

psikologi dan faktor kelelahan.

2. Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa dari luar diri siswa. Faktor eksternal meliputi, faktor keluarga, faktor

sekolah dan faktor masyarakat.

3. Proses belajar adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru

ketika berada dalam kelas untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Proses

belajar dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang hendak

dicapai.
10

4. Hasil belajar ditentukan oleh proses pembelajaran yang berlangsung

5. Kurikulum diartikan sebagai kegiatan yang diberikan kepada siswa. Dengan

kegiatan tersebut, siswa mampu melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia

dengan baik. Pembelajaran bahasa Indonesia yang dimaksud adalah bagaimana

faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belasjar siswa


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang wajib dipelajari disetiap pendidikan

di Indonesia. Menurut Pamungkas (2012 : 10) Bahasa Indonesia harus tetap

digunakan dalam proses pembelajaran agar Bahasa Indonesia tidak tergantikan

oleh bahasa apapun selama pembelajarannya yang dilakukan di Indonesia.

Pembelajaran di Indonesia harus menggunakan prinsip pendidikan. Sependapat

dengan Pamungkas, Syaiful (2003 : 61) juga mengemukakan Pembelajaran

adalah kegiatan untuk siswa yang menggunakan prinsip-prinsip pendidikan

bahkan memberikan teori-teori belajar untuk menentukan keberhasilan

pendidikan. Bahasa Indonesia erat kaitannya dengan bunyi. Karena bunyi

sistematik Indonesia sangat khas, namun pembelajaran bahasa Indonesia tidak

semudah yang dibayangkan. Setiap bunyi memiliki arti dan maknanya tersendiri.

Bunyi dari pembelajaran tidak lepas dari bahasa yang digunakan..

Menurut Abidin (2009: 8) Bahasa adalah sebuah bunyi yang sistematik,

karena bahasa mempunyai system tertentu yang diketahui para penuturnya.

Bahasa yang harus dikuasai oleh setiap manusia dan digunakan untuk

berkomunikasi. Berhubungan dengan bahasa alat komunikasi yang digunakan

masyarakat Indonesia adalah bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia

digunakan sebagai sarana komunikasi antar suku bangsa nusantara.

Pemberlakuan kurikulum merdeka oleh Menteri Pendidikan,

mengharuskan pendidik untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam menyampaikan

11
12

pembelajaran kepada peserta didik. Pembelajaran bahasa Indonesia berdampak

signifikan dari perubahan kurikulum. Dalam kurikulum sebelumnya ranah

keterampilan berbahasa meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Kini, kurikulum merdeka menambahkan keterampilan menyimak, membaca dan

memirsa, berbicara dan mempresentasikan dan yang terakhir menulis. Pada

pembelajaran bahasa dalam kurikulum merdeka, mengajak pendidik dan peserta

didik untuk saling berkomunikasi secara aktif.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia adalah

pendidikan yang memberikan teori-teori belajar yang sistematik yang

berhubungan dengan bahasa Indonesia untuk digunakan masyarakat Indonesia

dalam berkomunikasi antar suku bangsa nusantara.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa

Menurut Slameto (2010:54-72) Ada dua faktor yang mempengaruhi proses

dan hasil belajar siswa, faktor internal, faktor yang ada dalam diri individu siswa

dan faktor eksternal, faktor yang ada diluar individu siswa.

a. Faktor-faktor internal, faktor yang ada dalam diri individu siswa. Faktor

internal dibagi menjadi tiga, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan

faktor kelelahan.

1) Faktor Jasmaniah

a) Kesehatan

Kesehatan adalah hal utama ketika siswa hendak belajar. Jika badan tidak

sehat, maka pikiran dan konsentrasi dalam belajar akan terganggu. Agar proses
13

pembelajaran tidak terganggu, siswa seharusnya menjaga kesehatan badannya

dengan cara makan dengan teratur, berolahraga, beribadah dan rekreasi.

b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah hal yang menyebababkan ketidaksempurnaan tubuh.

Misalnya buta, lumpuh, tuli, patah tangan dan lain-lain. Cacat tubuh

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Sebaiknya, siswa yang memiliki

cacat tubuh, disekolahkan di tempat sekolah khusus bukan umum, untuk

menghindari hal yang tidak diinginkan, seperti tidak terfokusnya guru

memperhatikan siswa yang normal dan tidak, terjadi nya penyudutan atau

pembully-an sesama teman bergaul dan lain sebagainya.

2) Faktor Psikologis

Ada enam faktor psikologis dalam proses dan hasil belajar siswa.

a) Intelegensi

Inteligensi adalah kemampuan yang dimiliki siswa berupa wawasan/

kecerdasan. Siswa yang memiliki integensi yang tinggi berkemungkinan lebih

berhasil dari siswa yang memiliki inteligensi yang rendah. Walau begitu, siswa

yang berintelegensi yang tinggi belum tentu berhasil dalam belajar, karena

belajar adalah suatu proses yang kompleks. Siswa yang mempunyai inteligensi

yang tinggi, namun tidak memanfaatkan nya dengan baik, tetapi bermalas-

malasan, terkesan tidak mau belajar karena merasa dirinya sudah pintar, akan

gagal juga dalam hasil belajarnya. Siswa yang mempunyai inteligensi yang

rendah, tetapi dia memiliki kemauan untuk belajar yang tinggi, selalu berusaha

untuk mengikuti proses belajar dengan baik, tentu nya siswa itu akan
14

mendapatkan hasil yang baik. Karena belajar itu adalah suatu proses yang

kompleks, maka tidak hanya satu penilaian saja bagi guru, tetapi banyak hal

yang dipertimbangkan dalam proses dan hasil belajar siswa.

b) Perhatian

Perhatian siswa berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang sedang

berlangsung. Perhatian yang dimiliki siswa, erat kaitannya dengan hasil belajar.

Siswa yang perhatian dan fokus dalam belajar, akan menguntungkan bagi

dirinya dalam melakukan pengerjaan penugasan yang diberikan guru. Jika guru

sedang menjelaskan pelajaran dan siswa memperhatikan, lalu guru guru

memberikan semacam kuis disela penjelasan berlangsung atau memberikan

tugas, maka siswa itu akan mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan yang

diberikan, karena telah memperhatikan guru dan paham dengan pelajaran

tersebut. Akan tetapi, siswa yang tidak ada perhatian dalam proses

pembelajaran, siswa itu akan kebingungan dalam menjawab tugas, dan mencari

contekan kepada temannya. Guru juga berperan penting dalam menjelaskan

pelajaran, jika guru tidak menjelaskan dengan jelas, berbelit-belit, maka siswa

akan malas mendengarkan, menimbulkan rasa bosan dan tidak paham atas

pembelajaran tersebut.

c) Minat

Minat dalam belajar berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa.

Siswa yang memiliki tingkat minat belajar yang tinggi, akan lebih bersemangat

dan menggebu-gebu dalam belajar. Siswa yang memiliki minat dalam belajar

akan mendapatkan nilai/ hasil yang bagus, karena ada perasaan senang yang
15

dimiliki siswa dalam belajar. Berbeda dengan perhatian yang sifatnya hanya

sementara dan belum tentu diikuti dengan sepenuh hati,minat adalah ada rasa

ketertarikan siswa dan diikuti dengan rasa senang dan kepuasan terhadap

pembelajaran nya. Dan sebalik nya, apabila siswa tidak ada rasa minat dalam

belajar, maka akan menimbulkan rasa bosan dan malas belajar, entah itu

mengantuk, rasa ingin keluar kelas, dan yang lainnya, karena ia tidak memiliki

daya tarik untuk belajar pelajaran tersebut. Siswa yang tidak memiliki minat

dalam belajar, disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya rasa bosan karena

tidak adanya inovatif dalam belajar yang diberikan guru dan gurunya yang tidak

menyenangkan ketika menjelaskan pelajaran tersebut..

d) Bakat

Bakat mempengaruhi proses pembelajaran. Siswa yang memiliki bakat

dalam pembelajaran, maka ia akan lebih unggul dan berhasil dari teman-teman

nya yang lain. Contoh : ketika pelajaran seni budaya, ada salah satu siswa yang

berbakat dalam menari. Siswa yang berbakat akan selalu menjadi kebanggaan

guru tersebut dan mendapatkan nilai yang bagus. Siswa yang memiliki bakat ini,

sangat menguntungkan bagi proses dan hasil belajarnya. Siswa tidak perlu

bersusah payah untuk menimbulkan minatnya dalam belajar lagi, karena ia telah

memiliki bakat dan dalam proses pembelajarannya pun ia akan lebih semangat

dan senang mengikutinya.

e) Motif

Dalam belajar, siswa harus memiliki motif atau tujuan apa yang hendak ia

capai dalam pembelajaran. Motif siswa sangat beragam, ada yang ingin
16

mendapatkan nilai yang bagus dengan rajin belajar dan ada juga siswa yang

hanya ingin naik kelas saja dan biasa-biasa saja dalam belajar bahkan juga

banyak yang bermalas-malasan. Motif siswa harus lebih diperhatikan lagi

dengan cara memberikan latihan-latihan, karena banyak siswa sekarang yang

hanya mengikuti lingkungan sekitarnya saja.

f) Kematangan

Kematangan adalah tingkat pertumbuhan seseorang, seseorang dapat

mempergunakan anggota tubuhnya dengan sebagaimana mestinya. Contoh, anak

memiliki kaki, yang siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya siap untuk

menulis, begitu pun otak dan pikiran, digunakan untuk berfikir dan belajar.

Hasil yang didapatkan tidak bisa langsung instan, oleh karenanya diperlukan

usaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dalam belajar, tentu diperlukan kesiapan untuk mencapai hasil

tersebut dengan proses sering latihan mengerjakan soal dan terus belajar.

g) Kesiapan

Kesiapan berarti kesediaan dalam melakukan sesuatu. Kesiapan diperlukan

dalam belajar, agar hasil yang didapatkan juga maksimal. Kesiapan dalam

belajar bisa bermacam-macam, misalnya sebelum tidur pada malam hari, siswa

belajar dahulu untuk pelajaran yang akan ia pelajari besok. Setelah belajar, ia

menyusun buku dan peralatan alat tulis lainnya. Siswa yang memiliki tingkat

kesiapan dalam belajar, maka hasil yang akan ia dapatkan pun akan lebih baik

dari siswa yang tidak memiliki kesiapan dalam belajar. Siswa yang tidak

memiliki kesiapan dalam belajar, akan tertinggal dengan orang yang memiliki
17

tingkat kesiapan yang matang. Contohnya ketika belajar didalam kelas, guru

menanyakan tentang pelajaran yang akan dipelajari sebelum guru menjelaskan,

siswa yang mempunyai kesiapan dalam belajar tentu bisa menjawab pertanyaan

guru, karena dirumah ia sudah belajar dirumah tentang materi yang akan

dipelajari.

3) Faktor Kelelahan

Faktor kelelahan terbagi dua. Pertama, faktor kelelahan jasmani. Faktor

kelelahan jasmani akan terlihat jelas pada fisik siswa, yaitu badannya yang

lunglai dan matanya berkunang-kunang. Kedua, faktor kelelahan rohani. Faktor

kelelahan rohani biasanya terjadi karena bosan dalam belajar dan adanya pikiran-

pikiran yang mengganggu konsentrasinya yang mengakibatkan pusing.

Kelelahan akan berdampak buruk bagi proses belajar. Jika siswa yang mengalami

kelelahan, maka hasil yang akan didapatkan kurang bagus dan bahkan bisa gagal.

Cara agar tidak mengalami kelelahan yaitu dengan makan teratur dengan

makanan empat sehat lima sempurna, istirahat dan tidur yang cukup,

memperbanyak vitamin, berolahraga, beribadah dan apabila mengalami

kelelahan yang serius, hubungi dokter atau psikiater umtuk mendapatakan

penangananan yang baik.

b. Faktor-faktor eksternal, faktor-faktor yang ada diluar individu siswa. Faktor

eksternal terbagi tiga, pertama faktor keluarga, kedua faktor sekolah dan ketiga

faktor masyarakat.

1) Faktor Keluarga
18

Faktor keluarga sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, dengan

bagaimana cara orang tua mendidik, suasana rumah dan ekonomi keluarga nya.

a) Cara Orang Tua Mendidik

Didikan orang tua adalah hal utama dalam kehidupan anak. Anak tumbuh dan

berkembang di dalam keluarga dan peran orang tua sangat berpengaruh terhadap

proses berlangsung nya kehidupan seorang anak.

Didikan orang tua yang benar dalam proses belajar siswa adalah dengan

menerapkan kepada anak, bahwa pendidikan itu penting untuk masa depan.

Ketika sudah diterapakan, orang tua juga harus membimbing anaknya dalam

belajar, dengan cara mengajarkan nya, bertanya kepadanya tentang hal sulit apa

yang dialami anak dan memberikan perhatian yang lebih kepada anak dalam

belajar. Orang tua yang mendidik anak seperti itu, maka dapat dipastikan anak

akan lebih bersemanagat dalam belajar dan akan mendapatkan hasil yang bagus

dalam pemcapaian nya. Lain halnya dengan didikan orang tua yang keras. Jika

orang tua terlalu keras dalam mendidik anak, maka anak akan cenderung tekanan

mental dan bathin, sehingga menyababkan anak pusing, sakit, stress karena

tuntutan orang tua nya.

Ada juga orang tua yang dalam mendidik anak acuh tak acuh, bahkan tidak

peduli dengan anak. Orang tua yang seperti ini, biasa nya sibuk kerja, punya

permasalahan yang ,menurutnya sudah berat dan memang pada dasar nya tidak

peduli kepada anak. Anak yang tumbuh dikelurga dengan orang tua seperti ini,

akan malas belajar, tidak adanya semangat untuk belajar dan kerap kali juga akan

tidak peduli dengan lingkungan nya.


19

Oleh karena itu, biasanya anak akan tumbuh dan berkembang dengan cara

didikan orang tuanya. Maka dapat kita nilai, seorang anak yang baik dan cerdas,

kebanyakan di didik dengan cara yang baik oleh otang tuanya. Dan sebaliknya,

jika anak acuh tak acuh pada belajarnya, maka ia dididik oleh orang tuanya

secara acuh tak acuh juga. Biasa nya ini berlangsung sampai usia anak-anak

sebelum mengenal masa pubertasnya.

b) Suasana rumah

Suasana rumah juga berpengaruh pada proses dan hasil belajar siswa. Suasana

rumah yang tenang, damai dan keluarganya harmonis, akan membuat anak

senang dalam belajar dan berkonsentrasi. Namun, apabila suasana rumahnya

tidak nyaman, berisik, keluarga sering berkelahi, anak akan malas berada

dirumah dan membuatnya malas untuk belajar dirumah. Rumah adalah tempat

anak untuk istirahat dari kelelahannya beraktifitas diluar, alangkah baiknya

rumah dibuat senyaman mungkin untuk selalu nyaman berada didalamnya.

c) Keadaan Ekonomi Keluarga

Ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Ekonomi keluarga

yang kurang, tidak terpenuhinya fasilitas belajar, kursi, makan dan yang lainnya.

Sedangakan keluarga yang memiliki ekonomi yang cukup bahkan berlebih, akan

memenuhi fasilitas anaknya.

Sebagian siswa yang memiliki kekurangan dalam segi ekonomi, proses

belajarnya akan lebih semangat dan memicu mereka untuk mendapatkan hasil

nilai yang baik untuk membanggakan keluarga mereka. Sebagian siswa yang

lain, akan terhambat pembelajarannya jika ia tidak memiliki buku dan alat
20

pelajaran lainnya dan menyebabkan ia malas untuk mengikuti pelajaran

selanjutnya. Sedangkan siswa yang memiliki keluarga dengan ekonomi yang

berlebih, kerap biasanya dimanjakan. Sehingga membuat mereka malas belajar

dan berfoya-foya, namun ada juga siswa yang memiliki latar belakang ekonomi

yang cukup, ia semangat dalam proses pembelajarannya, karena ia tidak mau

mengecewakan orangtuanya karena ia tidak mau menyia-nyia kesempatan

ekonomi kelurga yang berkecukupan.

2) Faktor Sekolah

Faktor sekolah mempengaruhi belajar mencakup metode belajar, kurikulum

relasi guru dengan siswa dan relasi siswa dengan siswa.

a) Metode mengajar

Metode mengajar adalah cara yang dilalui didalam proses mengajar,

menyajikan pelajaran oleh seseorang kepada orang lain itu menerima, menguasai

dan mengembangkannya. Metode mengajar guru yang kurang baik akan

mempengaruhi siswa yang tidak baik pula, seperti guru kurang persiapan dan

kurang menguasai pelajaran sehingga siswa kurang senang dan malas belajar.

Metode mengajar harus dipikirkan dan dipertimbangkan oleh guru sebelum

masuk keruangan kelas. Bukan hanya sekedar menjelaskan kepada siswa, guru

juga bertanggungjawab untuk menguasai keadaan kelas beserta siswa-siswanya.

Metode mengajar disesuaikan kurikulum dan minat siswa, ada yang

menggunakan metode ceramah dan ada juga yang menggunakan metode diskusi

mandiri.

b) Kurikulum
21

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang di berikan kepada siswa.

Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa

menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Bahan pelajaran

itu mepengaruhi belajar siswa. Kurikulum kurang baik berpengaruh tidak baik

dalam belajar seperti kurikulum yang terlalu padat diatas kemampuan siswa dan

tidak sesuai dengan bakat dan minat siswa.

c) Relasi guru dangan siswa.

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Apabila guru baik,

menyenangkan, siswa akan menyukai gurunya dan menyukai pelajarannya.

Sebaliknya jika guru tidak bisa mengambil hati siswa maka siswa akan malas dan

enggan aktif dalam belajarnya. Peran guru sangat penting didalam kelas ketika

belajar, selain mengajar, guru juga dapat menjadi teman untuk siswanya,

termasuk menjadi pendengar yang baik, memberikan solusi atas keluh kesah

siswa dalam belajar, sabar dalam menyikapi siswa karena sifat semua siswa itu

berbeda dan tidak membanding-bandingkan siswa dalam proses dan hasil

belajarnya. Oleh sebab itu, guru harus menyiapkan cara pembelajaran yang

menyenangkan dan melakukan inovatif agar siswa tidak bosan belajar

dengannya.

d) Relasi siswa dengan siswa.

Siswa memiliki sifat yang beragam. Dari keberagaman sifat itu akan terjadi

nya perbedaan. Ada siswa yang kurang bisa bergaul, sehingga membuat nya

tidak memiliki teman, lalu sekelompok teman yang lain akan mengucilkan atau

membully teman tersebut. Tentu siswa yang dikucilkan akan sangat berpengaruh
22

terhadap proses belajar nya. Ia akan merasa sendiri karena tidak memiliki teman,

akan merasa enggan untuk aktif didalam kelas, menjadi siswa yang pendiam

bahkan enggan untuk belajar bahkan lebih buruknya malas datang kesekolah

karena tidak adanya semangat dan memicu untuk dirinya datang kesekolah.

Tetapi siswa yang memiliki teman yang banyak, ia dapat berbagi informasi,

belajar bersama dan saling bertukar pikiran mengenai pembelajaran. Memiliki

teman, juga membuat hari-hari siswa berwarna dan bersemangat belajar didalam

kelas.

e) Disiplin sekolah

Kedisiplinan sangat diperlukan didalam sekolah. Disiplin dirancang

sedemikian rupa baik untuk dipatuhi dan tidak boleh dilanggar. Kedisiplinan

berdampak positif dan mempengaruhi proses dan hasil belajar. Sekolah yang

memiliki kedisiplinan akan membuat siswa bertanggung jawab atas proses dan

hasil yang ada dilingkungan sekitarnya. Kedisiplinan disekolah seperti

membuang sampah pada tempatnya, memakai pakaian yang rapi, datang

kesekolah tepat waktu, berbicara sopan dilingkup sekolah dan sebagainya,

menandakan siswa bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Jika tidak adanya

kedisiplinan disekolah, maka siswa akan berpenampilan acak-acak an, berbicara

kotor, dan bertindak semaunya. Oleh karena itu, Siswa perlu disiplin untuk

mengembangkan motivasi yang kuat agar siswa belajar lebih maju.

f) Alat pelajaran

Alat pelajaran erat hubungan nya dengan cara belajar siswa. Alat yang

digunakan disekolah yaitu perpustakaan, laboratorium dan media-media lain.


23

Akan tetapi, saat ini masih banyak sekolah yang belum memenuhi alat pelajaran

tersebut. Sebaiknya, guru beserta staf sekolah lebih memperhatikan lagi alat

pelajaran yang dipakai siswa, agar proses pembelajaran menjadi lebih baik

sehingga hasil yang didapatkan juga lebih maksimal.

g) Waktu sekolah

Waktu sekolah juga sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Waktu

sekolah yang berlangsung pagi, akan membuat siswa menjadi semangat belajar.

Waktu pagi membuat siswa lebih giat dan pikiran siswa jauh lebih fresh untuk

menerima pelajaran yang akan diajarkan. Namun, ketika proses belajara siswa

berlangsung siang atau sore hari, pembelajaran yang dilakukan akan kurang

maksimal, karena siswa akan mengantuk, jenuh, bosan dan akan menyebabkan

siswa kurang fokus untuk belajar.

h) Standar pelajaran di atas ukuran

Guru tidak boleh memberikan pelajaran di atas ukuran, karena siswa yang

diajarkan memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Jika guru membuat standar

pelajaran diatas ukuran, maka akan membuat nilai siswa menjadi tidak maksimal.

Sebagai guru, hendaknya tahu kapasitas kemampuan yang dimiliki oleh

siswanya, yang penting tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan telah

tercapai.

i) Keadaan gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak dan bervariasi, sekolah tentu harus

memberikan fasilitas sesuai dengan banyaknya siswa disekolah. Banyaknya

gedung disekolah, akan meningkatkan sarana dan prasaran. Keadaan gedung


24

sekolah juga akan menjadi pertimbangan siswa dan orangtua untuk bersekolah

disana. Dengan keadaan gedung yang tidak memadai, siswa juga tidak akan

nyaman belajar dikelas dikarenakan berburu waktu, karena gedung sekolah yang

hanya sedikit, siswa yang belajar, akan memiliki beberapa shift untuk belajar.

Selain gedung yang memadai, juga harus diseimbangi dengan kebersihan

gedung. Gedung yang banyak tetapi kotor, akan merusak lingkungan

pemandangan disekolah. Oleh karena itu, sekolah harus memperhatikan keadaan

gedung agar siswa nyaman untuk bersekolah dan belajar didalamnya.

j) Metode belajar

Pembagian waktu dalam belajar harus disesuaikan. Siswa perlu pembinaan

dari guru untuk merancang cara belajar. Merancang waktu belajar digunakan

karena banyak sekali siswa yang cara belajarnya salah. Masih banyak siswa yang

belajar ketika besok melakukan tes atau ujian, tanpa belajar jauh-jauh hari. Cara

yang dilakukan seperti ini akan menyebabkan siswa sakit karena berfikir keras,

tidak tidur bahkan sampai sakit untuk ujian nya esok hari dan tentu hasil yang

didapatkan juga tidak akan maksimal.

k) Tugas Rumah

Guru memberikan tugas rumah (PR) disebabkan ingin mengetahui

kemampuan siswa, sejauh mana siswa telah memahami pembelajaran. Namun

alangkah baiknya, guru jangan memberikan tugas rumah (PR) terlalu banyak,

karena dirumah siswa juga akan melakukan aktivitas yang lain nya. Selain itu,

jika diberikan tugas rumah terlalu banyak, maka tidak baik untuk otak karena
25

terus berfikir dan bisa menyebabkan siswa sakit karena stres memikirkan tugas

rumah (PR) yang diberikan.

3) Faktor Masyarakat

Faktor masyarakat juga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa

karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Faktor-faktor masyarakat yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, yaitu:

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Lingkungan yang melibatkan siswa sangat menguntungkan, dengan kreatifitas

dan jiwa muda nya yang masih bergelora dengan berorganisasi, seperti ikut

kegiatan sosial dan keagamaan. Ikut berorganisasi hal yang baik, karena dengan

itu siswa bisa mengasah otak untuk memikirkan rancangan organisasi selanjutnya

seperti apa. Namun, siswa juga harus memperhatikan waktu, jika tidak bisa

membagi waktu, maka pendidikan di sekolah akan terbengkalai, sebab terlalu

sibuk dengan banyaknya kegiatan diluar sekolah.

b) Media Massa

Media massa meliputi media cetak dan media sosial. Media cetak yang

diseguhkan kepada siswa saat ini berupa komik dan majalah serta buku-buku

ceita lainnya. Media massa cetak akan mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa. Cerita yang dimuat akan memberikan pandangan yang berbeda bagi setiap

orang yang membacanya. Contoh: Siswa yang kebanyakan membaca komik yang

menceritakan anime, korea dan sebagainya, akan membuat otak siswa menjadi

terhipnotis seakan-seakan berada pada cerita tersebut. Apabila yang dibaca

adalah tokoh-tokoh psikopat, pembunuhan akan membuat siswa terpengaruh dan


26

akan melakukan hal yang sama didunia nyata apabila tidak diawasi oleh

orangtua. Seiring teknologi yang semakin canggih, aplikasi di media sosial juga

sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

Media sosial tidak akan luput dan terlepas dari genggaman siswa saat ini.

Aplikasi apa saja yang diinginkan sudah bisa diakses dimanapun, termasuk

WhatsApp, Instagram, Facebook dan yang sedang viral yaitu tiktok. Siswa

sekarang banyak mengakses tiktok karena jejaringan dimanapun sudah bisa

dilihat. Siswa yang suka menonton tiktok, besar kemungkinan untuk menirukan

apa yang ditontonnya. Kebanyakan mengakses media ssosial seperti ini, akan

membuat pikiran siswa tidak fokus belajar dan menghambat konsentrasinya

dalam belajar. Dibalik semua hal-hal negatif yang terjadi, media massa cetak dan

media sosial juga berfungsi sebagai sarana hiburan dan refresh otak ketika siswa

kelelahan dalam belajar. Media massa ini alangkah baiknya digunakan secara

bijak dan diawasi tentunya oleh orangtua.

c) Teman Bergaul

Teman bergaul juga sangat mempengaruhi dalam proses dan hasil belajar nya.

Apabila siswa bergaul dengan teman yang pemalas, suka bolos, suka begadang

dan hal buruk lain nya, tentu besar kemungkinan siswa ini akan mengikuti teman

nya. Tetapi, apabila seorang siswa begaul dengan teman yang mengajak

kebaikan, misalnya dengan belajar kelompok, membuat organisasi untuk

meningkatkan poal pikir yang lebih luas, pasti siswa akan diajak juga kepada hal

baik tersebut. Oleh sebab itu, sebagai seorang siswa kita harus bijak dalam

memilih teman dalam bergaul untuk menentukan masa depan yang baik.
27

d) Bentuk Kehidupan Masyarakat

Lingkungan bermasyarakat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

Lingkungan masyarakat siswa yang banyak pejudi, pencuri, mabuk-mabukan,

orang-orang tidak terpelajar, berkecenderungan siswa juga menirukan hal

tersebut apabila tidak ada bimbingan dari orang tua dan keluarga. Sebaliknya,

siswa yang mempunyai lingkungan masyarakat yang baik, terpelajar, bersih,

akan membuat siswa melakukan hal yang sama pada dirinya. Oleh sebab itu,

perlu mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberikan dampak yang

positif terhadap siswa sehingga siswa dapat belajar dengan sebaik-baiknya.

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan ada 2 faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, internal dan eksternal. Faktor

internal yang terdapat dalam diri siswa, yaitu ada nya kesehatan, perhatian,

minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan, sedangkan faktor eksternal yang

berada dari luar diri siswa, yaitu cara didikan orang tua, keadaan ekonomi

keluarga, pergaulan, disiplin sekolah, relasi antar siswa dengan guru, relasi antar

teman dengan teman dan pergaulan.

B. Penelitian Relevan

Berdasarkan studi kepustakaan yang dilakukan, penulis menemukan

penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

Penelitian Gunawan (2018) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Siswa di SMAN 10 Malang, bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh intelensi

siswa/ IQ dan motivasi dalam belajar. Hasil uji R menunjukkan angka sebesar

154 atau 15,4%, maka dapat diartikan bahwa variable bebas memberikan
28

sumbangan pengaruh terhadap variable terikat sebesar 15,4%. Sedangkan sisa

nya sebesar 64,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam

penelitian ini.

Persamaan penelitian gunawan dengan penelitian penulis yaitu, proses dan

hasil belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi dalam belajar dan perbedaan nya

yaitu, di penelitian Gunawan IQ mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa,

sedangkan penelitian penulis IQ tidak mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa.

Budi Kurniawan, dkk (2017) juga melakukan penelitian Study Analisis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Teknik

Listrik Dasar Otomotif. Penelitian menunjukkan bahwa faktor intern yang

mempengaruhi hasil belajar meliputi: minat 66,4%, motivasi 80,6%, dan

perhatian 61,5%. Faktor ekstern meliputi: metode mengajar 63,9%, media

pembelajaran 66,8%, dan lingkungan sosial 50,5%. Faktor-faktor dominan yang

mempengaruhi hasil belajar pada mata pelajaran TLDO berdasarkan nilai

extraction terbesar adalah motivasi, media pembelajaran, minat, metode

mengajar, perhatian dan lingkungan sosial. Faktor yang kurang dominan adalah

faktor lingkungan sosial. Artinya perlu adanya hubungan yang baik antara siswa

dengan siswa, guru dengan siswa, ataupun siswa dengan keluarganya.

Persamaan penelitian diatas dengan peneliti adalah faktor internal yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa sama-sama meliputi minat,

motivasi dan perhatian, sedangkan perbedaannya yaitu, di penelitian Kurniawan

dkk faktor eksternal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa yang
29

dijelaskan hanya umumnya saja yaitu lingkungan sosial, sedangkan peneliti

menjelaskan secara rinci dilingkungan sosial terdapat beberapa bagian yaitu,

lingkungan masyarakat, teman bergaul dan keluarga.

Ayuning Raresik, Dibia dan Widiana (2016) menjelaskan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia kelas V di tiga SD

Gugug VI Kecamatan Abang adalah faktor internal dan ekternal. Faktor internal

meliputi faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik seperti keadaan kesehatan,

keadaan tubuh dan faktor psikis seperti perhatian, minat, bakat dan kesiapan.

Sedangkan faktor eksternal yaitu, faktor sekolah seperti kurikulum, metode

mengajar, interaksi antar siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, keadaan gedung

dan perpustakaan. Hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V pada 3 SD di

gugu VI kecamatan Abang, masing-masing memiliki criteria yang berbeda. Pada

SDN 1 Pidpid rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia berada pada kriteria tinggi,

SDN 1 Nawa Kerti rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia berada pada kriteria

sedang dan SDN 1 Kesimpar rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia berada pada

kriteria rendah.

Penelitian diatas, sama dengan penelitian yang telah penulis teliti.

Persamaan nya yaitu, proses dan hasil belajar siswa meliputi dua faktor, faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal nya yaitu jasmaniah, kesehatan

paling utama dalam proses belajar berlangsung. Dan faktor eksternal yang

mempengaruhi yaitu interaksi antar siswa. Komunikasi antar siswa diperlukan,

agar lancar nya proses dan hasil belajar siswa. Jika siswa tidak memiliki teman,

maka semangat belajar nya akan berkurang.


30

C. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Proses dan Hasil belajar bahasa Indonesia dalam penerapan

kurikulum merdeka di SMAN 13 Padang.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar


Bahasa Indonesia dalam Penerapan Kurikulum Merdeka di
SMA Negeri 13 Padang

Faktor-Faktor yang Kurikulum Merdeka


Mempengaruhi Proses dan
Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran
Bahasa Indonesia

Internal Eksternal

1.Jasmaniah 1.Keluarga
2.Psikologis 2.Sekolah
3.Kelelahan 3.Masyarakat

Fokus Masalah
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Siswa dalam Penerapan Kurikulum Merdeka.
2. Faktor apa yang paling dominan dalam proses dan hasil
belajar siswa pada penerapan kurikulum merdeka.
31

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat faktor yang paling dominan dalam pembelajaran

bahasa. Hipotesis diterima apabila nilai KMO-MSA < 0,05

Jika nilai KMO-MSA lebih kecil maka tidak ada faktor yang digunakan

siswa (batas ini saja) berarti analisistidak dapat dilanjutkan.

H1 : Terdapat faktor pembelajaran bahasa yang paling dominan. Hipotesis

diterima apabila nilai KMC-MSA > 0,05


BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Penelitian kuantitatif

merupakan pengumpulan data yang dilakukan berupa angka. Menurut

Sugiyono (2019:17) penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey yang menggunakan analisis

kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi/

sampel dengan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian.

Analisis bersifat kuantitatif/ statistik yang bertujuan untuk menggambarkan

dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan di SMA Negeri 13 Padang

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa dalam

penerapan kurikulum merdeka pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

C. Populasi dan Sampel

Mengingat jumlah populasi kelas X SMA Negeri 13 Padang lembih dari

100 orang, maka perlu adanya penarikan sampel penelitian. Teknik penarikan

sampel yang digunakan adalah secara acak (proposional random sampling)

yang penarikannya berdasarkan porposi jumlah siswa kelas X. Tujuan utama

pengambilan sampel acak yaitu dari sampel acak dalam batas-batas tertentu

dapat ditarik kesimpulan generalisasi yang berlaku bagi populasi. Untuk lebih

32
33

jelasnya mengenai populasi dan sampel penelitian ini, dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel1.Populasi dan Sampel


No Kelas Populasi Sampel 15%
1. XE.1 36 10
2. XE.2 36 10
3. XE.3 39 10
4. XE.4 36 10
5. XE.5 34 10
6. XE.6 36 10
7. XE.7 36 10
8. XE.8 36 10
9. XE.9 36 10
10. XE.10 34 10
Jumlah 359 Orang 100 Orang

D. Data dan Sumber Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa tindakan dan aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMAN 13 Padang,

sehingga data yang diperoleh lebih akurat. Sumber data yang diperoleh yaitu

dari siswa kelas X SMAN 13 Padang.

E. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini

adalah angket dan wawancara.

A. Angket

Angket digunakan untuk menghimpun faktor-faktor yang mempengaruhi

proses dan hasil belajar siswa, sebelum angket dibagikan kepada siswa dibagikan

kepada siswa, tentu diperlukan menyusun angket terlebih dahulu. Langkah-

langkah menyusun angket adalah sebagai berikut:

1. menyusun kisi-kisi angket


34

2. menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban yang diinginkan

3. membuat pedoman atau petunjuk cara menjawab pertanyaan sehingga

mempermudah responden untuk menjawabnya.

4. jika angket sudah tersusun dengan baik, maka perlu diadakan uji coba

lapangan, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kelemahannya.

Tabel 1. Menunjukkan kisi-kisi instruen kuesioner angket faktor-faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa dalam penerapan kurikulum

merdeka di SMA Negeri 13 Padang

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Siswa

No Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil Jumlah Nomor


belajar siswa item
Faktor Faktor Kesehatan 3 1-3
Jasmaniah Cacat Tubuh 3 4-6
Faktor Inteligensi 3 7-9
Psikologi Perhatian 3 10 - 12
1 Faktor Minat 3 13 - 15
Internal Bakat 3 16 - 18
Motif 3 19 - 21
Kematangan 3 22 - 24
Kesehatan 3 25 - 27
Faktor Kesehatan 3 28 – 30
Faktor Cara orangtua 3 31 – 33
Keluarga mendidik
Relasi antar 3 34 – 36
anggota keluarga
Suasana rumah 3 37 – 39
Keadaan 3 40 – 42
ekonomi
keluarga
2 Faktor Pengertian 3 43 – 45
Eksternal orangtua
Latar belakang 3 46 – 48
kebudayaan
Faktor Metode mengajar 3 49 – 51
Sekolah Kurikulum 3 52 – 54
35

Relasi guru 3 55 – 57
dengan siswa
Relasi siswa 3 58 - 60
dengan siswa
Disiplin sekolah 3 61 - 63
Alat pelajaran 3 64 - 66
Waktu sekolah 3 67 - 69
Standar pelajaran 3 70 - 72
diatas ukuran
Keadaan gedung 3 73 - 75
Metode belajar 3 76 - 78
Tugas rumah 3 79 - 81
Faktor Kegiatan siswa 3 82 - 84
Mayarakat dalam
masyarakat
Media massa 3 85 - 87
Teman bergaul 88 - 90
Bentuk 3 91 - 93
kehidupan
masyarakat

5. angket yang sudah diuji coba dan terdapat kelemahan perlu direvisi, baik

dilihat dari bahasa pertanyaannya maupun jawabannya

6. menggandakan angket sesuai dengan jumlah responden.

B. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dilakukan untuk menanyakan apa saja faktor-faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Hal yang terkait dalam

pedoman wawancara adalah apa yang siswa lakukan apabila nilainya rendah dan

bagaimana siswa itu bangkit dalam proses pembelajarannya yang mendapatkan

nilai yang kurang memuaskan, dan bagaimana dampak dalam pengaruh nilai

yang kurang memuaskan tersebut,

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan perbandingan tentang apa saja

perbedaan yang dialami siswa dalam faktor-faktor yang mempengaruhi proses


36

dan hasil belajar siswa pada kurikulum sebelumnya (2013) dengan faktor-faktor

yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa dalam penerapan kurikulum

merdeka saat ini.

Dalam penerapan kurikulum merdeka yang sedang berlangsung saat ini,

masih banyak keluhan yan g dihadapi oleh siswa terkait dengan proses dan hasil

belajarnya, baik dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) maupun diluar diri

siswa (eksternal).

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan tahapan-tahapan berikut ini:

1. Memberikan angket kepada sampel penelitian untuk menghimpun data

faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa

2. Melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis data

angket dalam penelitian ini terdiri dari lima pilihan jawaban dengan kategori

penilaian pada Tabel 2. berikut ini.

Tabel 2. Skala penilaian angket


Kategori Skor
Pernyataan Pernyataan
Negatif Positif
Sangat Setuju (SS) 1 5
Setuju (S) 2 4
Ragu-ragu (RG) 3 3
Tidak Setuju (TS) 4 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 5 1
37

Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan hasil analisi angket adalah


sebagaiberikut:

1. Menentukan tingkat persentase sebagai berikut (Sudjana,2003).


𝐹
F = × 100
𝑁

Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel

2. Pengklasifikasian
Pengklasifikasian dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui frekuensi

skorrata-rata jawaban dengan memasukan skor total kedalam rumus Sudjana

(2003).

∑Total Skor
× 100%
∑Responden × ∑Item × Bobot Tertinggi

Keterangan:
∑Skor Total = Jumlah skor seluruh responden
∑Responden = Jumlah skor seluruh responden
∑Item = Jumlah skor seluruh responden
BobotTertinggi = Bobot tertinggi item
3. MemberikanPenafsiran

Penafsiran dilakukan berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh yang

dikonsultasikan dengan kriteriatabel penafsiran berikut ini (Riduwan, 2004).

Tabel 3. Kriteria Penafsiran Responden

Interval Kategori
81%--100% Sangat Baik
61%--80% Baik
41%--60% Cukup Baik
21%--40% Buruk
0%--20% Sangat Buruk
Riduwan(2004:89)

Selanjutnya, untuk menentukan faktor-faktor paling dominan digunakan


38

analisis faktor, adapun langkah-langkah analisis faktor dijelaskan berikut ini.

1. Uji Normalitas

Analisis faktor yang mempengaruhi faktor yang paling dominan

digunakan siswa responden yang menjawab 2 item pertanyaan kuesioner

tentang P1 (Faktor Internal) dan P2 (Faktor Eksternal). Dasar pengambilan

keputusan dalam Uji Normalitas.

1. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

2. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistibusi normal.

Keputusan Uji Normalitas dalam Analisis Faktor Berdasarkan output

SPPSS “One –Sample Kolmogorov-Smirnov Test” akan diketahui nilai

Asymp.Sig. (2-tailed) untuk masing-masing variable. Jika nilai Asymp.Sig.

(2-tailed) > besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut

adalah berdistribusi normal. Dengan demikian, maka analisis faktor

penelitian ini dapat dilanjutkan.

2. Uji KMO

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar

siswa, caranya dengan melihat nilai KMO MSA (Kaiser-Mayer-Olkin

Measure of Sampling Adequacy). Jika nilai KMO MSA lebih besar dari 0,05

maka teknik analisis faktor dapat dilanjutkan.

a. KMO and Barlatt’s Test

KMO and Barlatt’s Test untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

proses belajar siswa, caranya dengan melihat nilai KMO MSA (Kaiser-Mayer-

Olkin Measure of Sampling Adequacy). Jika nilai KMO MSA lebih besar dari
39

0,05 maka teknik analisis faktor dapat dilanjutkan. Berdasarkan diketahui nilai

KMO MSA sebesar 0,681>0,50 dan nilai Bartlet’s Test of Sphericity (sig)

0,008<0,05, maka analisis faktor dalam penelitian ini dapat dilanjutkan karena

sudah memenuhi persyaratan pertama.

b. Anti-image Matrices

Anti-image Matrices berguna untuk mengetahui dan menentukan

variable mana saja yang layak pakai dalam analisis faktor. Jika anti-iamge

Correlation, terdapat kode huruf (a) yang artinya tanda untuk Measure of

Sampling Adequacy (MSA) terpenuhi dalam analisis faktor adalah nilai

MSA>0,50 maka persyaratan kedua dalam analisis faktor ini pun terpenuhi.

c. Communalities

Communalities Menunjukkan nilai variable yang dipakai apakah

mampu untuk menjelaskan faktor atau tidak. Variabel dianggap mampu

menjelaskan faktor jika nilai extraction lebih besar dari 0,05 diketahui nilai

extraction untuk semua variable adalah lebih besar dari 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa semua variable adalah lebih bsar dari 0,50

dapat dipakai untuk menjelaskan faktor.

d. Total Variance Explained

Total Variance Explained menunjukkan nilai masing-masing yang di

analisis. Dalam penelitian ini ada 2 komponen yang di analisis. Ada 2 macam

analisis untuk menjelaskan suatu varian, yaitu Initial Eigenvalues misalnya

menunjukkan jumlah variable (yaitu 2,293 + 1,211) Sedangkan pada bagian

Extraction Sums of Squard Loading menunjukkan jumlah variasi atau banyak


40

nya faktor yang dapat terbentuk, pada hasil output diatas ada 2 (dua) variasi

faktor yang dominan.

e. Scree Plot

Scree Plot menunjukkan jumlah faktor yang terbentuk. Caranya dengan

melihat nilai titik Component yang memiliki Eigenvalu>1 jika Scree Plot ada

2 titik Component yang memiliki nilai Eigenavlue 1 maka dapat diartikan

bahwa ada 2 faktor yang dapat terbentuk.

3. Uji Hubungan

a. Component Mtrix

Component Matrix ini menunjukkan nilai korelasi atau hubungan antara

masing-masing faktor yang akan menunjukkan faktor yang paling doninan

yang terjadi pada siswa.

b. Rotated Component Matrix

Untuk memastikan suatu variable masuk dalam kelompok faktor mana,

maka dapat ditentukan dengan melihat nilai korelasi terbesar antara variable

dengan faktor (Component)


DAFTAR PUSTAKA

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT


Asdi Mahasatya.
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Citra
Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja
Grafinfo Persada
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajara.
Bogor: Ghalia Indonesia
Syafi'i, A Marfiyanto dan Rodiyah, S. K. 2018. Studi tentang Prestasi
Belajar Siswa Dalam Berbagai Aspek dan Faktor yang
Mempengaruhi. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 115-123.
Gunawan, G. Kustiani dan Hariani, L. S. 2018. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Jurnal Penelitian Dan
Pendidikan IPS, 12(1), 14-22.
Abdurrahman, M. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Bahruddin dan Esa Nur Wahyuni, 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran,
Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Simbolon, N. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar


peserta didik. Elementary School Journal Pgsd Fip Unimed, 1(2).
Saefulmilah, R. M. I., & Saway, M. H. M. (2020). Hambatan-hambatan
pada pelaksanaan pembelajaran daring di SMA Riyadhul Jannah
Jalancagak Subang. Nusantara, 2(3), 393-404.
Kurniawan, Budi, dkk (2017). Study Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik
Dasar Otomotif. Journal of Mechanical Engineering Education,
Vol. 4(2) 160-162.
Raresik, Ayuning, dkk (2016). Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas
V Gugus VI. E-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Vol 4 (1) 8-11
Berutu, M. H. A., & Tambunan, M. I. H. (2018). Pengaruh minat dan
kebiasaan belajar terhadap hasil belajar biologi siswa SMA se-

41
42

kota Stabat. Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi


dan Biologi, 1(2), 109-116.
Sarah, C., Karma, I. N., & Rosyidah, A. N. K. (2021. ). Identifikasi Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Matematika Di Kelas V Gugus Iii Cakranegara Progres
Pendidikan, 2(1), 13-19.
Aenon, N., Iskandar, I., & Rejeki, H. S. (2020). Faktor faktor yang
mempengaruhi rendahnya prestasi belajar pendidikan
jasmani. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 3(2), 149-158.
Salsabila, A., & Puspitasari, P. (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa Sekolah Dasar. Pandawa, 2(2), 278-288.
Jamil, I. M. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
anak. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA), 1(1).
Gunawan, G., Kustiani, L., & Hariani, L. S. (2018). Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Jurnal Penelitian Dan
Pendidikan IPS, 12(1), 14-22.
Setiawan, A., Nugroho, W., & Widyaningtyas, D. (2022). Pengaruh Minat
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1
Gamping. Tanggap: Jurnal Riset Dan Inovasi Pendidikan
Dasar, 2(2), 92-109.
Anfi, M. A., Abrori, M. S., & Haikal, H. (2023). Peran Orang Tua Dalam
Membentuk Akhlakul Karimah Anak Sejak Dini Di RT 005/RW 005
Gaya Baru III. Berkala Ilmiah Pendidikan, 3(1), 21-30.
43

Lampiran 1. Hasil Wawancara

HASIL WAWANCARA STUDI PENDAHULUAN

Narasumber : Razel Agriolla

Hari/ Tanggal : Senin/ 22 Mei 2023

Pukul : 12.50 WIB

Tempat Wawancara : Taman sekolah SMAN 13 Padang

Topik Wawancara : Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil

belajar siswa

Daftar pertanyaan wawancara dengan siswa di SMAN 13 Kota Padang

No Pertanyaan Jawaban
1 Dalam proses belajar, pasti Saya melawan rasa malas saya
ada hambatan nya berupa dengan mengingat orangtua saya.
malas belajar, bagaimana Orangtua saya telah bersusah payah
ananda mengatasi mencari uang untuk membiayai
permasalahan tersebut? sekolah saya
2 Apa yang memotivasi ananda Orangtua saya. Saya ingin
belajar saat ini? membanggakan kedua orangtua saya
3 Apa saja dukungan dari orang Membelikan buku, menyemangati
tua ananda dalam proses saya setiap hari untuk rajin belajar
belajar?
4 Apa saja hambatan ananda Biaya. Orang tua saya kadang
dalam proses belajar? mampu membayar SPP, kadang
tidak
5 Menurut ananda, apakah Menyenangkan. Guru yang mengajar
pembelajaran bahasa membuat saya mengerti pelajaran
Indonesia menyenangkan? nya, sehingga saya menyukai
pembelajaran tersebut.
44

Narasumber : Dinda Kirana

Hari/ Tanggal : Senin/ 22 Mei 2023

Pukul : 14.30 WIB

Tempat Wawancara : Taman sekolah SMAN 13 Padang

Topik Wawancara : Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil

belajar siswa

Daftar pertanyaan wawancara dengan siswa di SMAN 13 Kota Padang

No Pertanyaan Jawaban
1 Dalam proses belajar, pasti Bermain game di handphone.
ada hambatan nya berupa
malas belajar, bagaimana
ananda mengatasi
permasalahan tersebut?
2 Apa yang memotivasi ananda Orang tua. Saya ingin mendapatkan
belajar saat ini? nilai bagus, agar orang tua saya tidak
menyesal telah membiayai saya les
diluar sekolah.
3 Apa saja dukungan dari orang Saya belajar tambahan diluar sekolah
tua ananda dalam proses atau bimbel(les)
belajar?
4 Apa saja hambatan ananda Kesehatan. Saya sering sakit, karena
dalam proses belajar? sepulang sekolah saya langsung les
dan saya merasa kelelahan.
5 Menurut ananda, apakah Kurang menyenangkan. Karena
pembelajaran bahasa pembelajaran nya yang bosan dan
Indonesia menyenangkan? guru nya juga pemarah.
45

Narasumber : Roni Hidayatullah

Hari/ Tanggal : Selasa/ 23 Mei 2023

Pukul : 10.15

Tempat Wawancara : Taman sekolah SMAN 13 Padang

Topik Wawancara : Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil

belajar siswa

Daftar pertanyaan wawancara dengan siswa di SMAN 13 Kota Padang

No Pertanyaan Jawaban
1 Dalam proses belajar, pasti Jika dikelas, saya keluar sebentar
ada hambatan nya berupa untuk membeli makanan. Jika
malas belajar, bagaimana dirumah, saya tidur terlebih dahulu.
ananda mengatasi
permasalahan tersebut?
2 Apa yang memotivasi ananda Diri sendiri. Karena ibu saya sudah
belajar saat ini? tiada
3 Apa saja dukungan dari orang Tidak ada. Saya tinggal bersama
tua ananda dalam proses tante saya
belajar?
4 Apa saja hambatan ananda Tidak ada yang memotivasi saya
dalam proses belajar? dalam belajar, kelelahan, sering
bermain bersama teman yang malas
belajar.
5 Menurut ananda, apakah Sedikit menyenangkan. Jika
pembelajaran bahasa pelajaran nya saya mengerti, saya
Indonesia menyenangkan? suka. Tapi ketika pelajaran nya
susah, saya tidak menyukai pelajaran
nya.
46

Narasumber : Rahmat Zilfa

Hari/ Tanggal : Selasa/ 23 Mei 2023

Pukul : 11.15 WIB

Tempat Wawancara : Taman sekolah SMAN 13 Padang

Topik Wawancara : Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil

belajar siswa

Daftar pertanyaan wawancara dengan siswa di SMAN 13 Kota Padang

No Pertanyaan Jawaban
1 Dalam proses belajar, pasti Bermain bersama teman
ada hambatan nya berupa
malas belajar, bagaimana
ananda mengatasi
permasalahan tersebut?
2 Apa yang memotivasi ananda Teman-teman saya. Saya melihat
belajar saat ini? teman saya begitu giat belajar dan
mendapatkan nilai yang bagus. Saya
juga ingin seperti nya, dan mengikuti
cara belajar nya.
3 Apa saja dukungan dari orang Membelikan saya buku dan
tua ananda dalam proses menasehati saya bahwa belajar itu
belajar? penting
4 Apa saja hambatan anada Sering pusing, pelajaran nya susah
dalam proses belajar?
5 Menurut ananda, apakah Menyenangkan. Karena bakat saya
pembelajaran bahasa di bidang bahasa Indonesia. Saya
Indonesia menyenangkan? suka menulis cerpen dan berpidato.
47

Lampiran 2. Angket Penelitian

ANGKET PENELITIAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Siswa

A. Pengantar

Angket ini bertujuan untuk menghimpun proses dan hasil belajar siswa

selama pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Angket ini disusun

berdasarkan dua faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Angket ini dibeikan

kepada siswa yang mengikuti pembelajaran agar memberikan jawaban tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, saat

pembelajaran dilaksanakan.

Peneliti mengharapkan kesadaran siswa untuk memberikan jawaban secara

jujur dengan cara mengisi setiap butir pertanyaan angket berdasarkan pilihan

yang telah tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Atas perhatian

siswa, peneliti mengucapkan terima kasih.

B. Petunjuk Pengisian Angket

Berikut ini merupakan petunjuk pengsian angket.

1. Melalui angket ini, siswa diminta untuk memberikan jawaban tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar selama pembelajaran

dilaksanakan.

2. Jawaban yang siswa berikan akan sangat berguna untuk mendeskripsikan

faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.


48

3. Mohon siswa memberikan tanda centang (√) pada kolom SS (Sangat Setuju),

ST (Setuju), RG (Ragu-ragu), STS (Sangat Tidak Setuju) sesuai dengan jawaban

siswa.

C. Butir Pernyataan Angket

Nama siswa :

Kelas :

Sekolah :

No Pernyataan Pilihan Jawaban


1. Faktor Internal
A. Faktor Jasmaniah SS ST RG TD STS
1 Kesehatan bagi saya adalah
hal utama dalam belajar
2 Saya akan menjaga kesehatan
saya agar selalu mengikuti
pelajaran disekolah
3 Ketika saya sakit, saya akan
lebih fokus dalam belajar
4 Saya pura-pura sakit karena
saya malas belajar
5 Saya selalu menjaga pola
makan saya, agar tetap sehat
dan fokus dalam belajar
6 Saya menyukai makanan yang
berminyak, kandungan gas
dan seafood
7 Ketika saya merasa sakit, saya
segera meminum obat
8 Saya tidak peduli dengan
kesehatan saya
9 Saya tidak ,mau meminum
obat ketika sakit, karena obat
menurut saya sangat pahit
10 Saya selalu membawa minyak
angin (kayu putih) disekolah
untuk jaga-jaga kalau saya
49

merasa pusing, agar saya


tidak diharuskan untuk pulang
meninggalkan pelajaran
disekolah
11 Anak yang berkebutuhan
khusus (cacat) bersekolah di
sekolah umum
12 Jika mata saya samar ketika
melihat tulisan di papan tulis,
maka saya akan duduk dikursi
paling belakang
13 Telinga saya tuli dan saya
tidak mau bersekolah
disekolah khusus
14 Saya cacat tubuh, tetapi saya
tidak mau disekolahkan
ditempat sekolah khusus,
karena saya merasa mampu
untuk bersaing dengan teman-
teman yang tubuhnya normal
15 Anak yang berkebutuhan
khusus, alangkah baiknya
bersekolah disekolah khusus
agar dapat pelajaran yang
intensif
B. Faktor Psikologis SS ST RG TD STS
16 Saya akan tidur, apabila saya
tidak minat dalam belajar
17 Saya mengusahakan nilai saya
bagus dengan cara rajin
belajar
18 Saya semangat belajar karena
saya memiliki bakat
19 Saya akan belajar sesuai
dengan keinginan saya
20 Sebelum belajar dikelas, saya
belajar dirumah terlebih
dahulu
21 Ketika memiliki kesiapan
dalam belajar, saya
50

mendapatkan nilai yang bagus


22 Saya memperhatikan guru
ketika menjelaskan materi
pembelajaran, agar saya dapat
menjawab soal latihan nanti
nya
23 Saya tidak pintar, tetapi saya
terus berusaha untuk belajar
24 Saya membuat jadwal belajar,
agar lebih semangat dalam
belajar
25 Saya memiliki bakat, tetapi
saya biasa-biasa saja dalam
belajar
26 Saya yakin, keberuntungan
akan berpihak kepada saya,
walaupun saya tidak belajar,
karena saya memiliki
intelegensi yang tinggi
27 Bakat dalam belajar akan
mempengaruhi nilai saya
28 Saya belajar dengan sungguh-
sungguh agar mendapatkan
juara
29 Saya tidak mengulang
pelajaran sekolah dirumah
30 Saya rajin melakukan latihan-
latihan pelajaran dirumah,
karena orang tua saya
membelikan hadiah setiap
saya melakukan latihan
tersebut
C. Faktor Kelelahan SS ST RG TD STS
31 Jika saya kelelahan, maka
saya akan istirahat
32 Saya makan makanan yang
sehat
33 Saya selalu beristirahat
dengan cukup
34 Saya melakukan ibadah tepat
51

waktu
35 Saya malas ber-olahraga
36 Saya memaksakan diri saya
belajar, walaupun saya sedang
pusing
37 Saya sakit dan saya biarkan
sembuh sendiri
38 Saya sering kelelahan ketika
belajar
39 Saya akan menghubungi
dokter, apabila sakit saya
tidak sembuh-sembuh
40 Saya lebih menyukai pizza
daripada sayuran
41 Ketika guru menjelaskan
materi pelajaran, saya sering
mengantuk
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
2. Faktor Eksternal
A. Faktor Keluarga SS ST RG TD STS
42 Didikan orang tua sangat
berpengaruh dalam belajar
43 Saya membenci orang tua
saya karena tidak
memperhatikan saya dirumah
ketika belajar
44 Saya belajar, karena ingin
membuat oran tua saya
bangga
45 Orang tua saya menyediakan
bekal untuk saya bawa ke
sekolah
46 Ketika libur sekolah, saya
diajak jalan-jalan oleh
keluarga saya
47 Orang tua saya sangat sibuk,
sehingga saya jarang
diperhatikan dirumah
48 Saya marah kepada orang tua
52

saya, karena sangat sibuk


dengan pekerjaan nya
49 Orang tua saya selalu
menyempatkan waktu nya
untuk menanyakan kegiatan
disekolah saya disela-sela
kesibukan nya
50 Orang tua saya membuatkan
meja belajar agar saya lebih
nyaman untuk belajar
51 Orang tua saya selalu
mebeda-beda kan saya dengan
saudara saya, sehingga
membuat saya sering merasa
berkecil hati
52 Suasana rumah saya yang
tenang dan damai, membuat
saya senang belajar dirumah
53 Saya selalu berbeda pendapat
dengan saudara saya,
sehingga membuat saya malas
belajar dirumah
54 Ketika orang tua saya sibuk,
saudara saya yang
menggantikan untuk
menemani saya belajar
55 Ketika saya salah dalam
mengerjakan tugas, saudara
saya memarahi saya
56 Rumah saya sangat berisik,
membuat saya fokus belajar
57 Saya memaksa orang tua saya
untuk membeli buku yang
saya ingin kan
58 Saya meminjam buku teman
untuk di fotocopy, karena
saya tidak mampu membeli
nya
59 Ketika tugas yang diberikan
di sekolah (PR) tidak saya
53

pahami, saya diajarkan oleh


orang tua saya untuk dapat
menjawab pertanyaan susah
tersebut
60 Orang tua saya menanyakan
kepada guru saya, bagaimana
perkembangan belajar saya
disekolah
61 Orang tua saya menyerahkan
pendidikan saya sepenuhnya
ke sekolah
B. Faktor Sekolah SS TD RG TD STS
62 Saya datang ke sekolah tepat
waktu
63 Saya selalu diperhatikan dan
dinasehati guru, oleh karena
itu saya menjadi lebih
semangat belajar
64 Saya membenci teman saya,
karena nilai nya sangat bagus
65 Saya sering melanggar tata
tertib sekolah
66 Fasilitas disekolah,
mempengaruhi proses belajar
saya
67 Saya membuang sampah pada
tempat nya
68 Pembully an disekolah
merupakan sifat yang tercela
69 Saya suka memilih untuk
diajak bergaul
70 Teman saya yang pintar lebih
disayang guru
71 Saya mengajak teman saya
belajar kelompok ditaman
sekolah
72 Saya memberikan contekan
ketika ujian kepada teman
saya yang tidak belajar
73 Saya tidak menyukai
54

pelajaran, apabila guru yang


mengajar tidak
menyenangkan
74 Saya senang belajar, apabila
guru yang mengajar
menjelaskan pembelajaran
dengan jelas, rinci dan
menyenangkan
75 Saya sedih mendapatkan nilai
yang jelek, padahal saya
sudah mendekati guru yang
mengajar
76 Saya ke perpustakaan hanya
untuk duduk-duduk santai
77 Saya mengatur waktu belajar
saya agar tidak kelelahan
78 Waktu sekolah yang lama,
membuat saya bosan dan
kelelahan sehingga membuat
saya kurang fokus dalam
berfikir
79 Dikelas, saya dan teman saya
diberlakukan kurang adil oleh
guru.
80 Gedung disekolah saya cukup
besar, sehingga saya senang
berada di sekolah
81 Saya tidak menyukai
pekerjaan rumah (PR) terlalu
banyak
C. Faktor Mayarakat SS TS RG TD STS
82 Saya mengikuti kegiatan
diluar sekolah dengan jadwal
yang telah saya rancang
sendiri
83 Saya mengikuti kegiatan
diluar sekolah
84 Saya aktif melakukan
kegiatan diluar sekolah,
sehingga saya melalaikan
55

tugas sekolah saya


85 Saya tidak mengerjakan tugas
sekolah, karena saya lelah
dengan jadwal kegiatan saya
diluar sekolah
86 Saya membagi dan mengatur
waktu dengan sebaik-baik nya
87 Saya lebih suka organisasi
dirumah daripada disekolah
88 Saya suka membaca komik-
komik, surat kabar dan
majalah
89 Saya suka tokoh-tokoh dalam
komik yang saya baca dan
saya mengikuti gaya nya pada
keseharian hidup saya
90 Setelah saya menonton
biokop, saya membenci
pemeran antagonis dalam
cerita tersebut hingga kedunia
nyata
91 Saya suka komik seadanya
saja dan tidak sampai
menirukan karakter didalam
nya
92 Ketika bermain sosial media,
saya diawasi dan dibimbing
oleh orangtua saya
93 Lingkungan sekitar rumah
saya kurang baik dan saya
memilih untuk tidak bergaul
dilingkungan rumah saya
94 Tetangga saya suka berjudi,
sehingga saya terpengaruh
untuk berjudi juga
95 Saya memiliki teman yang
rajin, sehingga saya
termotivasi akan hal itu
96 Saya mengajak teman saya
yang tidak bersekolah, untuk
56

belajar bersama setiap hari


minggu ketika saya libur
sekolah
97 Saya tidak mau berteman
dengan tetangga saya, karena
dia tidak bersekolah
98 Teman saya dirumah terus
mengajak saya untuk bermain
dan saya mau mengikutinya
99 Saya mengajak teman saya
]yang malas belajar, untuk
belajar bersama dirumah
100 Saya memusuhi teman saya
yang tidak bersekolah, karena
saya tidak merasa pantas
berteman dengan nya
101 Saya membully teman-teman
saya yang tidak sekolah
102 Saya mengajarkan teman saya
yang tidak bersekolah tentang
pelajaran yang telah saya
pelajari di sekolah

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

A. Pengantar Wawancara

Wawancara ini bertujuan untuk menanyakan kepada subjek penelitian

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa selama

melaksanakn pembelajaran berlangsung didalam kelas. Pesoman wawancara

memuat sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan faktor internal dan faktor

eksternal.

Peneliti mengharapkan informasi yang diberikan oleh siswa dapat

membantu tujuan peneliti yang sesuai dengan yang diharapkan. Wawancara


57

yang akan dilakukan dengan membuat pedoman wawancara yang sesuai dengan

permasalahan yang akan digunakan untuk tanya jawab dengan informan.

Pertanyaan tersebut dapat dikembangkan ketika berada di lapangan ddan

menghasilkan temuan penelitian berupa data lengkap untuk menganalisis

permasalahan yang diteliti.

B. Kisi-kisi Pertanyaan

1. Siapa yang memotivasi dalam belajar sehingga menimbulkan semangat

belajar?

2. Dukungan apa saja yang di dapatkan dari orang tua atau keluarga?

3. Selain belajar dikelas, usaha yang dilakukan untuk mendapatkan ilmu

pengetahuan dan menambah wawasan?

4. Kapan waktu digunakan untuk belajar?

5. Bagaimana mengatasi permasalahan malas belajar mengenai pembahasan

teks hikayat mata pelajaran bahasa Indonesia?

6. Apa hal utama yang harus diperhatikan dalam proses belajar teks hikayat

bahasa Indonesia?

7. Apa saja hambatan yang terjadi didalam proses belajar teks hikayat dalam

pembelajaran bahasa Indonesia?

8. Kesiapan dalam belajar itu perlu, apa saja kesiapan yang dilakukan sebelum

memulai pembelajaran teks hikayat mata pelajaran bahasa Indonesia?

9. Ketika sudah belajar tek hikayat pembelajaran bahasa Indonesia sudah

semaksimal mungkin, namun nilai yang di dapatkan kurang memuaskan,

bagaimana cara mengatasi permasalah tersebut?


58

10. Apakah belajar teks hikayat bahasa Indonesia menyenangkan?

Anda mungkin juga menyukai