Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TAMPIL MENGAJAR PRAKTEK

Satuan Pendidikan : SMKN 2 Payakumbuh


Mata Pelajaran : Komponen Elektronika Dasar
Kelas / Semester : X / Semester 1
Materi Pokok / Tema : Memahami dan Mengukur Komponen Pasif RLC
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
4.10. Mengukur Komponen Pasif

C. Indikator
Setelah mengikuti pembelajaran siswa diharapkan :
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran memahami konsep komponen elektronika
pasif RLC.
2. Mampu bekerjasama dalam kegiatan kelompok
3.Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
4.Mampu menerapkan konsep komponen elektronika pasif RLC
5.Mampu menyaji hasil pengukuran komponen pasif RLC

D. Tujuan Pembelajaran
1.Melalui membaca bahan bacaan terkait dengan komponen pasif elektronika RLC, mulai
dari konsep besaran, satuan, simbol komponen, kode warna atau kode huruf, jenis-
jenis, dan fungsinya;
2.Melalui pengamatan komponen pasif elektronika RLC, mulai dari wujud benda, nilai
satuan, kode warna atau kode huruf, jenis-jenis, dan fungsinya;
3.Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang komponen pasif elektronika RLC serta fungsinya;
4.Melalui eksplorasi dapat menentukan nilai komponen pasif RLC, berdasarkan nilai
menurut kode warna atau kode huruf;
5.Melalui mengolah data hasil pengukuran komponen pasif Resistor, secara berulang
dapat menyajikan data, dan menghitung tingkat ketelitian pengukuran berdasarkan
pembanding data referensi.

E. Materi Ajar / Pembelajaran

1. Pengertian Resistor
Resistoradalah sebuah komponen elektronika yang memiliki fungsi sebagai
tahanan atau penghambat arus listrik. Satuan hambatan/tahananadalah ohm dengan
simbol Ω.
Fungsi Resistor :
a. Resistor berfungsi sebagai pembagi arus
b. Resistor berfungsi Sebagai pembatas / pengatur arus
c. Resistor berfungsi Sebagai penurun tegangan
d. Resistor berfungsi Sebagai pembagi tegangan
e. Resistor berfungsi Sebagai penghambat aliran arus listrik.
2. Jenis-jenis Resistor
a.Resistor tetap (Fixed resistor)Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatanya
tidak dapat dirubah-rubah dan besarnya sudah ditentukan oleh pabrik yang
membuatnya. Contohnya; resistor karbon film, resistor metal film.
b.Resistor tidak tetap (Variable Resistor)Resistor tidak tetapadalah resistor yang
mempunyai nilai resistansi yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan. Misalnya; potensiometer, trimpot.

3. Mengidentifikasi nilai Resistor


Spesifikasi yang terdapat pada Resistor adalah besarnnya daya dalam watt. Ada
dua cara untuk mengetahui nilai dari suatu resistor (tetap) yaitu
a.Menggunakan kode warna atau kode huruf yang ada pada bodi resistor
b.Mengukur dengan menggunakan alat ukur Ohmmeter atau Multimeter

4. Pengukuran Resistor dengan alat ukur Langkah-langkah menggunakan alat


ukur Multimeter:
a.Pastikan dalam menentukan saklar pilih x1, x10, x100, atau x1k, atau x100k;
b.Lakukan pengenolan jarum penunjuk (skala yang digunakan skala yang ada
symbol Ω;
c.Ukur Resitor, hasil pengukuran = penunjukan jarum x saklar pilih.

5. Pengukuran Resistor dengan alat ukur Lan gkah-langkah menggunakan Kode


Warna.
Nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang
terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4
Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna
lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai
toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan
toleransi 10%.

6. Pengertian Induktor
Induktor juga merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering ditemukan
dalam Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan
Frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen
Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah
Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri
oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi
dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan
Hukum Induksi Faraday.  “ Hukum Faraday adalah Hukum dasar
Elektromagnetisme yang menjelaskan bagaimana arus listrik menghasilkan medan
magnet dan sebaliknya bagaimana medan magnet dapat menghasilkan arus listrik
pada sebuah konduktor.  “
Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :

 Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya


 Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula induktansinya
 Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun Ferit.
 Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut semakin tinggi
induktansinya.

Fungsi Induktor (Coil) Dan Aplikasinya

Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik
dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC),
meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.

Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :

 Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi


 Transformator (Transformer)
 Motor Listrik
 Solenoid
 Relay
 Speaker
 Microphone

7. Pengertian Kapasitor
Adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan
elektron-elektron selama waktu yang tertentu atau komponen elektronika yang
digunakan untuk menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di
pisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keping.
Kapasitor atau kondensator oleh ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867)
pada hakikatnya adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/ muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik atau komponen listrik yang mampu menyimpan muatan  listrik yang
dibentuk oleh permukaan (piringan atau kepingan) yang berhubungan yang dipisahkan
oleh suatu penyekat.

Ketika kapasitor dihubungkan pada sebuah sumber tegangan maka piringan atau
kepingan terisi elektron. Bila elektron berpisah dari satu plat ke plat lain maka muatan
elektron akan terdapat diantara kedua kepingan. Muatan ini disebabkan oleh muatan
positif pada plat yang kehilangan elektron dan muatan negatif pada plat yang
memperoleh elektron.

Cara Kerja Kapasitor


Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan elektron
menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah di penuhi dengan elektron, tegangan akan
mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari sebuah kapasitor dan
mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu, kapasitor akan
membangkitkan reaktif suatu rangkaian.

Prinsip pembentukan kapasitor

 Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian
plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi
batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).
 Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor
berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan
jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.
 Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu
disebutkan kapasitansi parasitic.

Berikut ini Contoh dari Rumus Kapasitor

Penjelasan:
Q = Muatan yang satuannya Coulumb
C = Kapasitas yang satuannya Farad
V = Tegangan yang satuannya Volt
(1 Coulumb = 6,3*1018 elektron)

Rumus untuk Kapasitor dengan Rangkaian Paralel

C Total = C1 + C2 + C3

Pada Rumus Kapasitor diatas dapat disimpulkan bahwa, pada rangkaian Kapasitor


paralel tidak terjadi sama sekali pembagian untuk tegangan atau muatan listrik, semua
tegangan akan memiliki jumlah yang sama pada setiap titik yang ada di rangkaian kapasitor
paralel tersebut alasannya karena pada titik yang sama kapasitor paralel tersebut
dihubungkan, sehingga tidak memiliki perubahan yang berarti.
Rumus untuk Kapasitor dengan Rangkaian Seri

1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3

Pada rumus untuk kapasitor dengan rangkaian seri diatas dapat disimpulkan bahwa,
pada setiap pengukuran kapasitor seri ini terjadi pembagian tegangan dari sumber tegangan
kepada setiap titik, yang pada akhirnya jika digabungkan dengan cara di jumlahkan
tegangan-tegangannya dari setiap titik maka akan terlihat sama seperti jumlah tegangan dari
sumber tegangan.

Rangkaian Rumus Kapasitor Seri dan Paralel

C Total = (C1 + C2) // C3


1/CA = 1/C1 + 1/C2 (seri)

Pada Rumus Kapasitor dengan rangkaian seri dan paralel diatas dapat


disimpulkan bahwa, rangkaian jenis ini dapat dihitung dengan cara mengkombinasikan
dari beberapa persamaan yang terlihat dari kedua rumus kapasitor tersebut, yaitu seri dan
paralel. Sehingga kita dapat mengetahui jumlah keseluruhan dari gabungan antara 2 jenis
kapasitor ini.

Rangkaian Kapasitor
Rangakian Kapasitor dibagi menjadi dua yaitu rangakain seri dan rangkaian
paralel. Cara penghitungannya hampir sama dengan rangakian seri dan paralel pada
resistor. Berikut ini persamaan dari rangkaian kapasitor.

Rangkaian Seri
Rangkaian seri pada kapasitor merupakan rangkaian kapasitor dengan
menghubungkan kutub TIDAK sejenis antara kapasitor, seperti yang diperlihatkan pada
gambar berikut ini :

Kapasitas pengganti pada rangkaian seri adalah:

1Ctot=1C1+1C2+1C3
Qtot=Q1=Q2=Q3
Vtot=V1+V2+V3

Susunan seri pada kapasitor yaitu kapasitor disusun dalam satu garis hubung yang
tidak bercabang. Jika sebuah kapasitor disusun secara seri maka dapat ditentukan
kapasitor pengganti total dari seluruh kapasitor yang ada dalam rangkaian seri tersebut.
Pada susunan seri ini berlaku aturan:
 Muatan pada setiap kapasitor adalah, yakni sama dengan jumlah muatan pada kapasitor
pengganti.

Qs = Q1 = Q2 = Q3 = Q4 

 Beda potensial (V) pada ujung-ujung kapasitor pengganti sama dengan beda potensial
yang ada di masing-masing kapsitor

Vs = V1 + V2 + V3 + V4

 Kapasitas kapasitor pengganti dapat dicari dengan rumus

Cs = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + 1/C4

 untuk n buah kapasitor yang kapasitasnya sama dapat menggunakan rumus cepat

Cs = C/n

Yang perlu di ingat karena kapasitas pengganti dari susunan seri beberapa
kapasitor selalu lebih kecil dari kapasitas masing-masing, jadi kapasitor yang disusun seri
dapat dimanfaatkan guna memperkecil kapasitas sebuah kapasitor.

Rangkaian Paraler
Rangkaian paralel merupakan rangkaian kapasitor dengan menghubungkan kutub
SEJENIS antara kapasitor, seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini:

Kapasitas pengganti pada rangkaian paralel adalah :

Ctot=C1+C2+C3
Qtot=Q1+Q2+Q3
Vtot=V1=V2=V3

 Muatan kapasitor pengganti sama dengan jumlah masing-masing kapasitor (sama seperti
tegangan pada rangkaian seri)
Qp= Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + dst…

 Beda potensial masing-masing kapasitor bernilai sama semua dengan beda potensial
sumber asal (sama seperti muatan pada rangkaian seri)

Vp = V1 + V2 + V3 + V4

 Kapasitas Kapasitor Pengganti pada rangkaian pararel sama dengan jumlah seluruh
kapasitas kapasitor dalam rangkaian tersebut.

Cp = C1 + C2 + C3 + C4

Karena kapasitas pengganti dari semua rangkaian pararel selalu lebih besar dari
masing-masing kapasitor dalam rankaian, jadi susunan pararel bisa digunkan untuk
memperbesar kapasitas kapasitor.

Gabungan Seri dan Pararel

Susunan ini adalah gabungan dari susunan seri dan pararel. Rumus yang berlaku
sama dengan rumus yang berlaku pada kedua jenis rangkaian sebelumnya. Di sini sobat
harus lihai-lihai mengidentifikasi dari suatu rangkain gabungan mana yang seri dan mana
yang pararel. Berikut contoh sederhana rangkaian gabungan

Energi Kapasitor
Muatan listrik menimbulkan potensial listrik dan untuk memindahkannya
diperlukan usaha. Untuk memberi muatan pada suatu kapasitor diperlukan usaha listrik,
dan usaha listrik ini disimpan di dalam kapasitor sebagai energi. Pemberian muatan
dimulai dari nol sampai dengan Q coulomb. Persamaan Energi pada kapasitor dapat
ditulis :

W=12CV2=12QV=12Q2C

keterangan :

W = energi kapasitor

Q = Muatan Listrik ( C )

V = Potensial listrik
F. Pendekatan / Strategi / Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model : Cooperative Learning
3. Metode : -  Diskusi kelompok
-  Praktikum
-  Ceramah, dan
- Pemberian tugas

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri

Memahami dan Melakukan studi pustaka Siswa dapat  Praktek


Mengukur Komponen untuk mencari informasi menggunakan alat ukur
Pasif RLC mengenai cara memahami multimeter digital
Elektronika dan mengukur komponen maupun analog, secara
dengan alat ukur. berkelompok.

G. Media / Alat / Sumber Belajar


Media : Power Point
Alat : Papan tulis, LCD Projector, Laptop
Bahan : Hand book , dll
H. Kegiatan Pembelajaran

Tabel Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Diskripsi Alokasi

Pendahuluan 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan 5 Menit


dari guru berhubungan dengan
kondisi dan pembelajaran
sebelumnya.
2. Siswa menerima informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumnya
dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
3. Siswa menerima informasi
kompetensi, materi,tujuan, dan
langkah pembelajaran yang
akandilaksanakan.
Inti Pendekatan yang digunakan adalah 20 Menit
pendekatan Scientific Learning, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
A.Mengamati

1.Membaca bahan bacaan terkait dengan


komponen pasif elektronika Resistor,
mulai dari konsep besaran, satuan,
simbol komponen, kode warna atau kode
huruf, jenis-jenis, dan fungsinya.

2.Mengamati serta menghafal komponen


pasif elektronika Resistor, mulai dari
wujud benda, nilai satuan, kode warna
atau kode huruf, jenis-jenis, dan
fungsinya.

3. Mengukur resistansi Resistor dengan


Multimeter

4. Membandingkan nilai resistansi


resitor antara yang tertulis di body
komponen dengan pengukuran manual
dengan multimeter.

5. Mengukur Kapasitor dengan


Multimeter, dan membandingkan dengan
nilai yang ada pada body komponen

6. Mengukur induktansi induktor dengan


multimeter.

B.Menanya

Mengkondisikan situasi belajar untuk


membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang komponen
pasif elektronika Resistor, serta fungsinya.

C.Mengekplorasi

1. Menentukan nilai komponen pasif


Resistor, berdasarkan nilai menurut kode
warna

2.Menentukan nilai komponen pasif


Resistor, berdasarkan pengukuran

D.Mengasosiasi

1.Mengolah data hasil pengukuran


komponen pasif Resistor, secara
berulang, menyajikan data,
menginterpretasi data, dan menghitung
tingkat ketelitian pengukuran
berdasarkan referensi pembanding.

2.Menyimpulkan hasil interpretasi data


pengukuran

Penutup 1.Siswa membuat rangkuman/simpulan 5 Menit


pelajaran.

2.Siswa melakukan penilaian dan/atau


refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secarakonsisten dan
terprogram.

3.Siswa diberikan penugasan sebagai


penguatan danpemantapan.

4.Sebagai refleksi , guru membimbing


peserta didik untuk membuat kesimpulan
tentang pelajaran yangbaru saja
berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh
setelah mempelajari topik Memahami
konsep, Menerapkan prinsip, dan menyaji
hasil pengukuran komponen elektronika
pasif Resistor

5.Menginformasikan rencana kegiatan


pembelajaran untuk pertemuan yang akan
datang tentang Memahami konsep,
Menerapkan prinsip, dan menyaji hasil
pengukuran komponen elektronika pasif
Kondensator
I. Penilaian
1. Penilaian sikap
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak
melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran,
yaitu bertanggung jawab, sportif, dan disiplin.

2. Penilaian Hasil Belajar


a. Teknik Penilaian:
- Tes tertulis
- Tes unjuk kerja 

b. Bentuk Instrumen:
- Tes isian
- Uji petik kerja produk

3. keterampilan
a. Teknik Penilaian:
- Tes tertulis
- Tes unjuk kerja 
b. Bentuk Instrumen:
- Tes isian
- Uji petik kerja produk

Mengetahui, Padang , 27 februari 2021

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Anda mungkin juga menyukai