DISUSUN
O
L
E
H
ANGGOTA KELOMPOK 7 :
1 DWI DELA DENIA
2 ELISA MARDILA
3 LANDRI ARADIS
4 RAHMAT DYONI IMANSYAH
Tujuan utama mempelajari Ilmu Kalam adalah memperkuat akidah seseorang. Atas
tujuan inilah hukum mempelajari Ilmu Kalam tersebut diperbolehkan. Hanya saja,
tidak semua hal memiliki efek yang sama pada setiap orang. Demikian juga dengan
mempelajari Ilmu Kalam.
Hukum mempelajari Ilmu Kalam menjadi haram jika ditakutkan keyakinan seseorang
akan goyah lantaran mempelajari ilmu tersebut.
الكالم علم يبحث فيه عن ذات هللا تعالى وصفاته وأحوال الممكنات من المبدأ والمعاد على قانون اإلسالم والقيد األخير ألخراج العلم
اإللهي للفالسفة
“Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang membahas dzat dan sifat Allah, beserta eksistensi
semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai dengan
masalah, sesudah mati berdasarkan doktrin Islam, dan penekanan akhirnya adalah
memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofis.”
Syaikh Abdul Qadir mengomentari bahwa Hadits yang berkaitan dengan masalah faksi umat
ini, yang merupakan salah satu kajiiian ilmu kalam, mempunyai sanad sangat banyak.
Diantara sanad yang sampai kepada Nabi adalah yang berasal dari berbagai sahabat, seperti
Anas bin Malik, Abu Hurairah,Abu Ad-Darba, Jabir, Abu Said Al-Khudri, Abu Abi Kaab,
Abdullah bin Amr bin Al-Ash, Abu Ummah, Watsilah bin Al-Aqs
Memperkuat keimanan ataupun keyakinan terhadap ALLAH SWT melalui nalar atau
akal
Memberikan jawaban atas penyimpangan ajaran
Mengamalkan ajaran islam dengan baik
Memberikan ajaran dan arahan petunjuk kepada orang-orang yang membutuhkan
nasihat
Mengarahkan ke jalan yang benar
MENGANALISIS MANFAAT ILMU KALAM
1 Keimanan akan jauh lebih kuat karena kebenarannya tidak hanya diperoleh secara
filosofi tetapi juga secara logisataurasional
2 Memberi jawaban atas kegelisahan umat islam ketika muncul penyimpangan teologi
Insan kamil adalah orang yang memiliki sifat-sifat yang mulia. Sifat-sifat tersebut antara lain
iman yang kuat, ketaqwaan pada Allah SWT, kepribadian yang baik, kebenaran dan keadilan,
kebijaksanaan, kesabaran dan ketabahan, kreativitas dan inovasi, keterampilan dan keahlian,
serta kemandirian dan ketergantungan pada Allah SWT. Untuk mencapai tingkat insan kamil,
seseorang harus selalu berusaha untuk meningkatkan diri dan mengikuti ajaran Al-Qur’an
dalam setiap aspek kehidupannya.