Baharuddin
Arham Mubarakh
Akidah secara bahasa berasal dari kata al’aqd, yakni ikatan, pengesahan,
penguatan, kepercayaan, atau keyainan yang kuat, dan pengikatan yang kuat. Selain itu
akidah memiliki arti keyakinan dan penetapan. Akidah juga dapat mengandung arti ikatan
dua utas tali dalam satu buhul sehingga menjadi satu buhul yang tersambung. Dengan
demikian, akidah dapat diartikan sebagai ketetapan hati yang tidak ada keraguan kepada
orang yang mengambil keputusan, baik benar maupun salah.
Akidah secara bahasa berarti ikatan secara terminology berarti landasan yang
mengikat yaitu keimanan, itu sebabnya ilmu tauhid disebut dengan ilmu akaid (akidah)
yang berarti ilmu mengikat. Dalam ajaran islam sebagaimana dicantumkan dalam qur’an
dan sunah akidah merupakan ketentuan ketentuan dan pedoman keimanan. Jadi
kesimpulannya apa yang menjadi ketentuan hati seeorang secara pasti adalah akidah, baik
itu benar ataupun salah.
Menurut Ibnu Khaldun pengertian akidah secara istilah adalah ilmu yang berisi
argumentasi-argumentasi rasional dan mempertahankan akidah keimanan, juga berisi
bantahan-bantahan terhadap keyakinan para pembid’ah dan orang-orang menyeleweng
dari mazhab salaf dan ahli sunah.
Menurut Hasan Al 1Banna Aqa’id (bentuk jamak dari akidah) adalah beberapa
oerkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa
menjadi keyakinan yang tidak bercampur, sedikit keraguan-keraguan.
Menurut Abu Bakar Jabir Al Jaziry. Akidah adalah sejumlah keyakinan yang
dapat diterima secara umum (aksioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, fitrah,
(kebenaran) itu dipatrikan oleh manusia dalam hati serta diyakini keshahihan dan
kebenarannya serta pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran
itu.
1
Taufik Rahman, Tauhid Ilmu Kalam, h24 - 26
Apabila akidah sebagai salah satu disiplin ilmu, topik pembahasannya mengikuti
tauhid, iman, islam, hal-hal yang gaib, kenabian, takdir, berita-berita masalalu, dan yang
akan datang, dasar-dasar hukum yang pasti, seluruh dasar agama dan keyakinan, dan
sebagainya. Untuk itu, disiplin ilmu akidah ini mempunyai nama lain yang sepadan
dengan makna akidah yaitu sebagai berkut:
a. Ilmu Tauhid
Ilmu tauhid mengandung arti pengesaan terhadap Allah swt. Pengesaan yang
dimaksud adalah tidak boleh menyembah selain Allah swt.yang tidak boleh meminta
bantuan selain kepadanya Al-Syarasthani mengatakan: “yang dimaksud dengan
tauhid adalah allah swt itu esa didalam Dzatnya, tak terbagi bagi,esa dalam sifat
sifatnya yang asli. Tiada tara bandingan baginya dan esa dalam perbuatannya,
sehinnga tidak ada sekutu terhadapnya”
b. Ilmu Ushuluddin
Istilah Ushuluddin secara bahasa berarti asal Agama. Asal agama dimaksud
adalah dasar agama. Landasan atau fondasi agama. Oleh sebab itu, tepat jika nama
lain dari akidah adalah ushuluddin sebab ilmu ini membahas prinsip-prinsip
Agama.hal ini dinyatakan oelh As-Syarasthani dalam Al-milai wa an-nihal bahwa:
“ilmu Ushuludin adalah ilmu yang mengkaji tentang prinsip-prinsip keyakinan
agama berdasarkan dalil-dalil yang qathi dan dalil-dalil akal pikiran”
c. Ilmu Aqa’id
Ilmu Aqa’id merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari Dzat atau
sifat Allah beserta eksistensi-Nya, mulai dari masalah dunia sampai dengan masalah
setelah mati.
d. Fiqh Al Akbar
Fikih Al Akbar merupakan nama lain dari ilmu akidah islam dan kebalikan
dari Al -fiqh al-ashghar, yaitu kumpulan hukum ijtihad. Orang yang pertama kali
menamakan dengan istilah ini adalah Imam Abu Hanifah.
e. Ilmu Kalam
f. Ilmu Teologi
Ilmu Tauhid sering juga disebut dengan ilmu teologi karena pembahasannya
mencangkup persoalan dasar dan pokok seperti ketuhanan, keimanan, kekufuran dan
lain lain.
g. Ilmu Hakikat
Ilmu Hakikat ialah ilmu sejati karena ilmu ini menjelaskan hakikat segala
sesuatu hingga dapat meyakini kepercayaan yang benar.
h. Ilmu Makrifat
Disebut ilmu makrifat karena dengan pengetahuan ini, kita dapat mengetahui
dan meyakini allah dan segala sifat-Nya.2
Sumber dari akidah islam yaitu: Alqur’an dan Assunnah artinya apa yang
disampaikan oleh Allah SWT dalam alqur’an dan oleh Rasulullah dan wajib diyakini dan
diimani, dan diamalkan akal pikiran tidaklah menjadi sumber akidah tetapi hanya berfungsi
memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan hanya mencoba
untuk membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan oleh Alqur’an dan
Assunnah. Itupun haarus didasari oelhe suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat
terbatas.
2
Kementrian Agama RI Alqur’an dan Terjemahannya h. 135
Alqur’an adalah firman Allah SWT yang diwahyukan kedapa Nabi Muhammad
SAW melalui perantara malaikat Jibril. Alqur’an merupakan dasar pokok akidah
islam yang paling utama. Alqur’an menjelaskan tentang segala hal yang ada dialam
semesta ini, dari yang jelas sampai yang ghoib termasuk masalah-masalah yang
berkaitan dengan ajaran pokok tentang keyakinan dan keimanan. Sedangkan dasar-
dasar akidah yang harus diimani oleh setiap muslim diantaranya qur’an surah An-
Nisa/4 ayat : 136.
يايها الذين امنو باهلل ورسوله والكتب الذي نَّز ل على رسوله واكتب اّلذي انّز ل من قبل ومن يكفر با هلل ومئكته وكتبه
ورسله واليؤم األ خر فقد ضَل ضلُال بعيًدا
Artinya :” Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
rasulnya dan kepada kitab yang allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir
kepada Allah, Malailat-malai3katnya, Kitab-kitabnya, Rasul-rasulnya, dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
3
Kementrian Agama RI Alqur’an dan Terjemahannya h. 131
Hadits adalah segala ucapan, perbuatan dan takrib (sikap diam) nabi muhammad.
Dalam agama islam, ditegaskan bahwa hadits hukum islam kedua setelah alqur’an,
baik sebagai sumber hukum dalam akidah ataupun dalam segala pearasoalan hidup
manusia. Hadits memiliki fungsi sebagai pedoman yang menjelaskan masalah-masalah
yang ditetapkan dalam alqur’an yang masih bersifat umum.
Ada tiga alasan bahwa Hadits merupakan pedoman akidah islam, yaitu:
a. Hadits yang bersumber dari nabi muhammad, tidaklah semata-mata keluar dari
hawa nafsu. Akan tetapi semata-mata berasal dari wahyu Allah SWT.
4
c. Allah SWT telah memberi petunjuk kepada mannusia agar mengakui kebenaran
yang disampaikan Rasulullah saw. Firmannya dalam QS. Al Haysr/59 : 7. Yang
artinya
“ Apa yang disampaikan (rasul) kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat
keras hukumannya.
4
Kementrian Agama RI Alqur’an dan Terjemahannya. H. 418
1. Syirik
Syirik berasal dari “asyaraka- yusraku-isyrskan-fahuwa musyrikun” yang artinya
mencampurkan atau mempersekutukan, mencampur aduk, tidak karuan, bersyarikat,
dan lain lain.
Dengan kata lain, syirik merupakan lawan kata” ikhlas ” yang artinya murni,
bersih tidak tercampur dengan sesuatu pelakunya disebut muhklis.
Syirik menurut syara (berdasarkaan dalil-dalil alqur’an dan sunnah rasul). Bearti
pebuatan seseorang yang telah mengaku beriman kepada allah dengan segala
konsekuensinya, tetapi masih tetap mengikuti cara hidup menurut ketentuan diluar
petunjuk allah.
Firman alllah swt qur’an surah Al Kahf/18:110.
Artinya :” (Katakanlah sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia). Anak
adam (seperti kalian yang diwahyukan, kepadaku bahwa sesungguhnya rob kalian itu
adalah tuhan yang esa).
2. Riya
5
Kufur secara bahaasa berarti menutupi. Sedangkan menurut istilah kufur
adalah tidak beriman kepada allah dan rasulnya, baik dengan mendustakannya
atau tidak mendustakannya.
4. Nifaq
Nifaq adalah suatu sifat yang berbeda antara lahir dan batin, atau dengan
kata laimn berbeda antara perkataan dan perbuatan.
a. Iman
Kata iman berasal dari bahasa arab amana-yu’minu percaya atau
menerima. Sedangkan menurut istilah Iman adalah meyakini dalam hati,
diucapkan dengan lisan dan dilakukan daengan anggota tubuh (beramal)
b. Islam
Islam berasal dari bahasa arab yaitu aslama yang artinya patuh,
pasrah, menyerah diri atau selamat.
c. Ihsan
5
Ibid Hal. 28
Iman, islam dan ihsan satu sama lainnya memiliki hubungan karena merupakan unsur-
unsur agama. Iman, islam dan ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan
yang lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah, keyakinan tersebut kemudian
diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun islam sedangkan pelaksanaan rukun islam
dilakukan dengan cara ihsan sebagai pendekatan diri kepada allah swt
Selain itu iman, islam dan ihsan sering juga diibaratkan dengan segitiga sama sisi yang
sisi satu dan sisi lainnya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak terbenntuk kalau ketiga sisinya
tidak saling mengait. Jadi manusia yang bertakwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara
iman, islam dan ihsan.
Dalam alqur’an juga disebutkan bahwa iman, islam dan ihsan memiliki keterkaitan, yaitu
dalam QS. Al Maidah ayat 3 yang berbunyi:
اليوم اكملت لكم و اتممت عليكم نعمتي و رضبت لكم االسال م دينا
Artinya :”pada hari ini aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian dan aku telah
menyempurnakan nikmat kepada kalian dan aku telah meridhoi islam adalah agama yang benar
bagi kalian.”
Didalam ayat tersebut dijelaskan kata islam dan selalu diikuti dengan kata addin yang
artinya agama. Addin terdii atas tiga unsur, iman, islam dan ihsan. Dengan kata lain dapat
dinyatakan bahwa iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang berislam dan
Iman dan islam bila disebut secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan islam
aadalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun islam yang 5, dan pengertian iman adalah
amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang 6, dan bila hanya salah satunya (yang
disebutkan) maka maksudnya adalah makna dan hukum keduanya.
Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum daripada islam.
Ihsan lebih umum dari sisi maknanya, karena ia mengandung makna iman, seorang hamba tidak
akan bisa menuju martabat ihsan kecuali apabila ia telah merealisasikaniman dan ihsan lebih
spesifik dari sisi pelakunya, karena ahli ihsan adalah segolongan ahli iman. Maka, setiap muhsin
adalah mukmin dan tidak setiap mukmin adalah muhsin.
Setiap pemeluk islam mengetahui dengan pasti bahwa islam (al-islam) tidak sah tanpa
iman (al-iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (al-ihsan). Sebaliknya, ihsan adalah
“ Sahabat Ali berkata : sesungguhnya iman itu terlihat seperti sinar yang putih, apabila
seorang hamba melakukan kebaikan,maka sinar tersebut akan tumbuh dan bertambah sehingga
hati (berwarna) putih. Sedangkan kemunafikan terlihat seperti titik hitam, maka bila seseorang
melakukan perkara yang diharamkan titik".
Jadi Iman, islam dn ihsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam pandangan
islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan surga oleh Alah swt sebagaimana yang telah
dijanjikan oleh allah swt didalam alqur’an dan hadits.
6
Ibid hal. 28
Akidah secara bahasa berasal dari kata alaqd, yakni ikatan, pemisahan, penguatan,
kepercayaan, atau keyakinan yang kuat, dan pengikatan yang kuat.
Selain itu akidah memiliki arti keyakinan dan penetapan. Akidah juga dapat mengandung
arti ikatan 2 utas tali dalam satu buhul sehingga menjadi satu buhul yang tersambung. Dengan
demikian, akidah dapat diartikan sebagai ketetapan hati yang tidak ada keraguan kepada orang
yang mengambil keputusan, baik benar maupun salah.
Akidah secara bahasa berarti ikatan seacara terminologi berarti landasan yang mengikat
yaitu keimanan, itu sebabnya ilmu tauhid disebut dengan ilmu akaid akidah yang berarti ilmu
pengikat dalam ajaran islam sebagaimana di cantumkan dalam Quran dan Sunnah akidah
merupakan ketentuan-ketentuan dan pedoman keimanan.
Ibid Hal. 27
https://an-nur.ac.id
Ibid hal. 28
https://an-nur.ac.id