Anda di halaman 1dari 39

IDENTITAS MATA KULIAH

1. Nama Mata Kuliah : Aqidah Akhlak


2. Kode Mata Kuliah :
3. Bobot SKS : 2 SKS
4. Jurusan/semester/kelompok :
DESKRIPSI MATA KULIAH
 Aqidah Akhlak adalah mata kuliah yang termasuk
dalam koponen MK yang harus dikuliahkan oleh seluruh
mahasiswa diseluruh jurusan pada setiap fakultas dalam
lingkungan UIN Alauddin Makassar.

 Mata kuliah ini menguraikan tentang Aqidah


dengan seluruh subtansinya, manusia dan agama, juga
membahas tentang tauhid dan iman serta konsekuensi
syahadat.

 Disamping itu matakuliah ini juga membahas secara


luas tentang akhlak,etika dan moral, kedudukan dan fungsi
akhlak dalam Islam serta menguraikan tentang
karakteristik pribadi muslim jg tentang metode pembinaan
akhlak mata kuliah ini akan ditutup dengan mengurai
tentang hubungan iman, islam dan ihsan
STANDAR KOMPETENSI
 1. Mengetahui dan memahami dengan
baik dan benar makna Aqidah dalam Islam
serta seluruh subtansi yang berkaitan
dengan Aqidah yang meliputi Manusia dan
agama juga Tauhid dan iman

 2. Mengetahui dan memahami makna


akhlak, etika dan moral, kedudukan dan
fungsinya dalam islam serta mampu
mengaktualisasikan dalam kehidupan
sehari-hari
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Aqidah
2. Tingkatan Aqidah
3. Tauhidullah
4. Tingkatan Tauhid
5. Konsep Iman dalam Islam
6. Konsekuensi Syahadat
7. Manusia dan Agama
8. Konsep Akhlak dalam Islam
9. Baik dan Buruk Perspektif Akhlak
10. Karakteristik Pribadi Muslim
11. Akhlak Pergaulan dalam Islam
12. Metode Pembinaan Akhlak
13. Relevansi antara Iman, Islam dan Ihsan
PROSES PEMBELAJARAN

Dilaksanakan di kelas dengan menggunakan


ceramah,
diskusi,
penugasan
dan metode pembelajaran lainnya
UTS 30%
UAS30%
Penugasan dan harian 30%
Kuis 10%
1. Yunahar Ilyas, kuliah Aqidah
2. Zainal Arifin Dzamaris, Islam Aqidah dan Syariah
3. Muhammad Syaltut, Akidah dan Syariah Islam
4. Sayid sabviq, Al-Aqaid Al- Islamiyah, Terjemahn.
Indonesia; Aqidah Islam pola hidup manusia
beriman
5. Yusuf Qardawi, Hakekat Tauhid dan Fenomena
Kemusyrikan.
6. Audah Mannan, Pengantar studi Aqidah dan Akhlak
7. Solihin dan Rosihan, Akhlak Tasawuf, manusia,
Etika dan makna Hidup
8. Asmaran AS. Pengantar Studi Akhlak
9. Abuddin Nata. Akhlak Tasawuf
Mengkaji Aqidah Islam
‫العقيدة اإلسالمية‬

K
PERTEMUAN
II
PENGERTIAN DAN
KARAKTERISTIK,
Pengertian Aqidah Islam
Secara Etimologis (lughatan), kata aqidah
berasal dari bahasa Arab ‘aqd yang artinya
ikatan, simpul, perjanjian yang kokoh (Al-
Munawir, 1984, hal. 1023)
Derivasi Kata a-q-d
MENURUT ISTILAH

Menurut Yusuf Qardawi


Aqidah adalah suatu kepercayaan yang meresap
kedalam hati dengan penuh keyakinan tidak
tercampur syakh dan ragu serta memberi
pengawasan bagi pandangan hidup, tingkah laku
dan perbuatan sehari-hari.
Menurut Hasan al-Banna
"Aqa'id bentuk jamak dari kata
aqidah) adalah beberapa perkara
yang wajib diyakini kebenarannya
oleh hati, mendatangkan
ketentraman jiwa yang tidak
bercampur sedikitpun dengan
keraguan-raguan".
Dr. Abdulllah Azam

Aqidah adalah keyakinan kuat yang


menghilangkan penyimpangan, dan
mengarahkan pada perbuatan baik, yang
keduanya disandarkan pada jiwa baik
berupa perkataan dan gerakan.
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy:

Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy

Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat


diterima secara umum oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran
itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta
diyakini keshahihan dan keberadaannya secara
pasti dan menolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran
Kesimpulan definisi
aqidah:
Aqidah merupakan aksioma (kebenaran
yang dapat diterima secara umum)
Berdasarkan al-Qur’an, sunnah dan akal
Diyakini di dalam hati
Tidak menerima keraguan bagi yang
meyakininya
Berdampak pada perbuatan
Maka, Aqidah adalah:
Sistem keyakinan yang dapat
diterima oleh akal dan wahyu,
sehingga menghilangkan
keraguan dan berdampak
positif pada perbuatan bagi
yang meyakininya.
Karakteristik Aqidah
Islam
1. Kebenaran aqidah dapat diterima oleh
akal dan wahyu
2. Aqidah Islam merupakan rangkaian
tersistem yang mengikat perbuatan dan
keyakinan
3. Menentramkan jiwa bagi yang
meyakininya
4. Menghilangkana keragu-raguan yang
ada di dalam pikiran dan hati
III
Sumber Aqidah

Wahyu: Al-Qur’an dan Sunnah Nabi


Akal: Ilmu Pengetahuan dan logika
CIRI-CIRI AL-QUR’AN DAN HADIS SEBAGAI SUMBER
UTAMA DARI QQIDAH
1. Sederhana dan rasional

Al-Qur’an dan Sunnah sebagai kitab yang


sederhana berarti mudah dicerna oleh akal
manusia. Dan rasional artinya tidak bertentangan
pemahaman akal sehat.
Pemahaman keEsaan Tuhan dalam Aqidah Islamiah
tidak membutuhkan filsafat tertentu
sebagaimana berlaku dalam aqidah-aqidah
agama lain. Aqidah Islamiah terkait erat dengan
kesatuan alam semesta dan hukum-hukumnya,
fitrah manusia sebagai tanda dan ayat-ayat Allah.
2. Faktual.

Aqidah Islamiah yang didasarkan pada Al-


Qur’an dan Sunnah sejalan dengan
kenyataan hidup, hukum alam dan
prikemanusiaan, misalnya ajaran-
ajarannya yang berkenaan dengan alam
semesta sebagai makhluk dengan pencipta
dan pandangan islam tentang alam
semesta, kehidupan dan kemanusiaan
sejalan dengan hukum alam dan temuan-
temuan dalam bidang ilmu pengetahuan.
. 3. Seimbang

Al-Qur’an dan Sunnah mengandung ajaran


keseimbangan, kehidupan dunia dan ukhrawi,
kehidupan individu dan kehidupan social. Aqidah
Islamiah dapat menerima kebutuhan manusia
yang beragam seperti ; kebutuhan material,
moral, intelektual dan spiritual yang dapat
meningkatkan kodrat kemanusiaan untuk
mencapai kesempurnaan. Keseimbangan bisa
dalam makna keteraturan, manusia hidup secara
individu dan social berdasarkan aturan dan
kaedah-kaedah Al-Qur’an dan Sunnah.
4.Toleransi

 Aqidah Islamiah mempunyai makna toleransi


yakni mendidik manusia agar tidak bersifat
fanatisme dan tidak menghargai aqidah orang
lain. Aqidah Islamiah mengajarkan bagaimana
bersikap adil sebagai refleksi tauhid dalam
kehidupan social.
5. Humanitas/ Manusiawi
Aqidah Islamiah memandang manusia sebagai
makhluk yang memiliki kekurangan dan
kelebihan. Dalam pandangan Aqidah Islamiah
manusia sebagai makhluk mulia yaitu makhluk
yang memiliki potensi sebagai khalifah atau The
Bound Of Civility (ikatan keadaban atau tata
krama).
Alam semesta diciptakan untuk kepentingan
manusia dan dapat diolah oleh manusia sebesar-
besarnya untuk kemamfaatan manusia. Aqidah
Islamiah bertujuan mengangkat harkat dan
martabat manusia agar tidak jatuh kepada
pemujaan terhadap makhluk karena pemujaan itu
membawa akibat perbudakan dan penderitaan.
Akal Pikiran sebagai sumber yang kedua

Akal membuktikan kebenaran Al-Qur’an dan


hadis sebagai sumber keimanan bagi umat
Islam. Fungsi akal disini menguatkan ajaran
Al-Qur’an dan hadis.
Beberapa definisi yang terkait
dengan aqidah adalah;
I M A N
Iman secara bahasa adalah keyakinan. Dalam
bahasa Inggris disebut dengan faith. Menurut
pendapat kebanyakan ulama iman adalah apa
yang diyakini di dalam hati, diikrarkan melalui
lisan, dan diaplikasikan melalui perbuatan. Dari
pengertian ini maka tidak salah banyak yang
menyamakan antara iman dan aqidah. Namun
jika ditelaah lebih dalam sesungguhnya iman,
menunjukan keyakinan dalam bentuk yang
umum.
TAUHID

Tauhid berasal dari kata ahada-yuwahidu yang


artinya mengesakan. Sehingga tauhid adalah
mengesakan. Secara istilah yang dimaksud
tauhid adalah mengesakan Allah sebagai satu-
satunya Tuhan.
KALAM
Kalam dalam pengertian bahasa adalah
perkataan. Namun secara istilah yang
dimaksud adalah ilmu yang membahas
mengenai Tuhan, baik sifat dan
karakteristiknya. Dalam tradisi barat ilmu
kalam identik dengan kata teologi (theology),
berasal dari kata theos (Tuhan) dan logos
(ilmu), yang berarti ilmu yang membahas
mengenai Tuhan.
USHULUDDIN

Ushuludin terdiri dari dua kata, ushul yang


artinya dasar dan din yang artinya agama.
Maka yang dimaksud ushuludin adalah dasar
agama. Dalam pengertian istilah dimaknai
sebagai ilmu yang membahas dasar-dasar
agama yang tidak lain adalah keimanan.
PERTEMUAN KE v

TINGKATAN AQIDAH
TINGKATAN AQIDAH

1. Taqlid
Yakni Tingkat akidah yang sumber
keyakinannya didasarkan atas
pendapat orang yang diikutinya tanpa
mengetahui alsannya.
2. Ilmu al-yaqin,
Tingkat keyakinan yang diperoleh berdasarkan ilmu yg
bersifat teoritis atau bukti dan dalil yg jelas tetapi
belum menemukan hubungan yang jelas antara
objek keyakinan dan dalil yang diperolehnya
sehingga memungkinkan orang terkecoh oleh
sanggahan-sanggahan atau dalil-dalil lain yang lebih
rasional dan lebih mendalam.
  
3. Ainul yakin
yakni keyakinan yang muncul karena kasat
mata atau
Tingkat keyakinan yang didasarkan atas dalil-dalil
rasional, ilmiah, dan mendalam sehingga mampu
membuktikan hubungan antara objek keyakinan dan
dalil-dalil. serta mampu memberikan argumentasi yang
rasional terhadap sanggahan-sanggahan yang datang
sehingga tidak mungkin terkecoh oleh argumentasi lain
yang dihadapkan kepadanya.
 
4. Haqqul yakin
keyakinan yang muncul karena pembuktian
atau
Tingkat keyakinan yang didasarkan pada dalil-
dalil rasional, ilmiah dan mendalam, dan mampu
membuktikan hubungan antara objek keyakinan
dan dalil-dalil serta mampu memberikan
argumentasi yang rasional dan selanjutnya dapat
menemukan dan merasakan keyakinan tersebut
melalui pengalaman agamanya.
 
Perspektif cara meyakiniya:
Keyakinan Keyakinan yang muncul dari
Imiah kebenaran Ilmiah (fakta)
Keyakinan Keyakinan yang muncul
Budaya dari budaya dominan
Keyakinan Keyakinan yang muncul dari
Empiris pengalaman
Keyakinan Keyakinan yang muncul
Asumtif dari asumsi
Keyakinan naif Keyakinan yang muncul dari
(mistis) kenaifan

Anda mungkin juga menyukai