Anda di halaman 1dari 8

REVIEW

JURNAL
Oleh: Erwinda Alwi Rachman
Uji Validitas
 Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti
ketepatan & kecermatan
 Valid atau sahih bila alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang hendak diukur
 Suatu alat ukur yang valid, tidak hanya sekedar
mampu mengungkapkan data dengan tepat, namun
juga harus mampu memberikan gambaran yang
cermat mengenai data tersebut
 Hasil penelitian valid bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti
Uji Reliabilitas
 Sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya
 Hasil pengukuran yang dilakukan berulang
menghasilkan hasil yang relatif sama maka
pengukuran tersebut dianggap memiliki
tingkat reliabilitas yang baik
 Hasil penelitian reliabel bila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda
REVIEW JURNAL
REVIEW JURNAL
 Judul : “Assessing Reliability and Validity of an Instrument for
Measuring Resilience Safety Culture in Sociotechnical Systems”
(Menilai Keandalan dan Validitas Instrumen untuk Mengukur
Ketahanan Budaya Keselamatan dalam Sistem Sosioteknik)
 Penulis : Gholamabbas Shirali, Mohammad Shekari, dan
Kambiz Ahmadi Angali
 Sumber : SH@W (Safety and Health at Work), Elsevier Korea
 Tahun Terbit : 27 Juli 2017
REVIEW JURNAL
 Tujuan : Untuk mengevaluasi reliabilitas dan validitas intrumen
dalam mengukur RSC dalam system sosioteknik
 Metode : Uji Validitas menggunakan validitas isi, konfismasi dan
analisis faktor eksplorasi, Uji Reliabilitas menggunakan
Cronbach alpha dan tes-retest
 Hasil : Menunjukkan validitas dan reliabilitas yang dapat
diterima dalam mengukur RSC menggunakan system
sosioteknik
Referensi
1. Akselsson R, Koornneef F, Stewart S, Ward M. Resilience Safety Culture in Aviation
Organisations. In: 17th World Congress on Ergonomics. Beijing, China: IEA; 2009.
2. Reiman T, Rollenhagen C. Does the concept of safety culture help or hinder systems thinking in
safety? Accid Anal Prev 2014;68:5e15.
3. International Atomic Energy Agency (IAEA). Safety culture in nuclear installations. Guidance for
Use in the Enhancement of Safety Culture. Vienna (Austria): IAEA; 2002. p. 3e23.
4. Clarke S. Perceptions of organizational safety: implications for the development of safety culture. J
Organ Behav 1999;20:185e98.
5. Hopkins A. Safety, culture and risk. The organisational causes of disaster. Sydney (Australia): CCH
Australia; 2005.
6. Richter A, Koch C. Integration, differentiation and ambiguity in safety cultures. Saf Sci
2004;42:703e22.
7. Pidgeon NF. Safety culture and risk management in organizations. J Cross Cult Psychol
1991;22:129e40.
8. Cooper MD. Towards a model of safety culture. Saf Sci 2000;36:111e36.
9. Gadd S, Collins AM. Safety Culture: A literature review. Harpur Hill (UK): Health and Safety
Laboratory; 2002.
10. Guldenmund FW. The nature of safety culture: a review of theory and research. Saf Sci
2000;34:215e57.
Thank you
“Safety First”

Anda mungkin juga menyukai