Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH REALIBILITAS DAN VALIDASI

DOSEN PENGAMPU:
Hatta Abdi Muhammad, S.IP.,M.I.P

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3:

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah swt atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah Sebagai suatu
kegiatan sistematis penelitian harus dilakukan dengan teknik tertentu yang dikenal
dengan istilah teknik penelitian, yakni suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini harus didasari ciri-ciri keilmuan
yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak
dan tidak diwayadkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui
angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti
dapat menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang
dihadapi atau yang diteliti.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid, maka kita
harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam penelitian itu,
sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu
konsep tertentu. Dan dalam kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian
merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam komponen metodologi
penelitian karena instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti.
Instrumen its alat, sehingga instrumen penelitian itu merupakan alat yang digunakan
dalam penelusuran terhadap gejala-gejala yang ada dalam suatu penelitian guna
membuktikan kebenaran atau menyanggah suatu hipotesa-hipotesa tertentu.
Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik
Untuk memperoleh instrumen yang baik tentu selain harus diujicobakan dihitung
validitas dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai kaidah-kaidah penyusunan
instrumen Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat
evaluasi karena dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek yang
diteliti. Oleh karena itu, menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam
prosedur penelitian yang tak dapat dipisahkan antara yang satu terhadap yang lainnya.
Hal ini dilakukan karena untuk menjaga kesinambungan data yang Dikumpulkan
dengan pokok permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian terhadap hipotesa-
hipotesa yang dibuat

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Realibilitas dan Validasi?
2. Bagaimana Teknik pengumpulan data dalam Realibilitas dan Validasi?

Tujuan Penelitian:
Tujuan penelitan dimaksudkan untuk memberikan arah bagi pernyataan yang ingin
dicapai dalam penelitian, dengan demikian penelitian ini memiliki tujuan:
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari realibilitas
2. Untuk mengetahui bagaimana teknik pengumpulan data dalam realibilitas dan
validasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Realibitasi
Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang
sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur
dalam diri subyek memang belum berubah. Nur (1987: 47) menyatakan bahwa
reliabilitas ukuran menyangkut seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-
z, relatif konsisten apabila dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan
tes yang sama atau tes yang ekivalen. Azwar (2003 : 176) menyatakan bahwa
reliabilitas merupakan salah-satu ciri atau karakter utama instrumen
pengukuran yang baik. Arifin (1991: 122) menyatakan bahwa suatu tes
dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada
kelompok yang
sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Konsep reliabilitas dalam
arti reliabilitas alat ukur berkaitan erat dengan masalah kekeliruan
pengukuran. Kekeliruan pengukuran sendiri menunjukkan sejauh mana
inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila dilakukan pengukuran ulang
terhadap kelompok subyek yang sama. Sedangkan konsep reliabilitas dalam
arti reliabilitas hasil ukur berkaitan erat dengan kekeliruan dalam pengambilan
sampel yang mengacu pada inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran
dilakukan ulang pada kelompok yang berbeda.

Sudjana (2004: 16) menyatakan bahwa reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan
atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun
alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Djaali
(2000: 81) menyatakan bahwa reliabilitas dibedakan atas dua macam, yaitu
reliabilitas konsistensi tanggapan, dan reliabilitas

Anda mungkin juga menyukai