Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

INSTRUMENT DAN PENGUKURAN DATA

DISUSUN OLEH

MARGARETHA JEANNET SORONGAN


711331120019

PRODI SARJANA TEROOAN GIZI DAN DIETETIKA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
perkenaannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai
“Instrumen dan Pengukuran Data”. Kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini, hingga
dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang
selama ini it acari. Saya berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik
mugkin. Namun kritik dan saran sangat kami harapkan, karena penyusunan
makalah ini tak luput dari kesalahan dan kurang sempurna. Atas kritik dan saran
untuk perbaikan makalah ini saya haturkan terimakasih.

Manado, 10 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
A. Definisi Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................
B. Jenis Instrumen Dan Yang Digunakan Dalam Penelitian .......................................
C. Teknik Yang Digunakan Dalam Pengumpulan Data ..............................................
D. Cara Menyusun Instrumen Penelitian .....................................................................
BAB III PENUTUP ............................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan penelitian adalah suatu cara dalam memperoleh
pengetahuan atau memecahkan permasalahan yang dihadapi, dilakukan
secara ilmiah, sistematis dan logis, dan menempuh langkah-langkah
tertentu. Dalam penelitian di bidang apapun pada umumnya langkah-
langkah itu mempunyai kesamaan, walaupun dalam beberapa hal sering
terjadi pelaksanaanya dimodifikasi oleh peneliti yang bersangkutan sesuai
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Di dalam suatu penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan
menjadi valid, maka kita harus mengetahui bagaimana cara-cara
pengumpulan data dalam research itu, sehingga data yang kita peroleh
dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu konsep tertentu.
Instrumen itu alat, sehingga instrumen penelitian itu alat yang digunakan
dalam penelusuran terhadap gejala-gejala yang ada dalam suatu research
guna membuktikan kebenaran atau menyanggah suatu hipotesa-hipotesa
tertentu.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan
alat evaluasi karena dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data
tentang objek yang diteliti.
Oleh karena itu, menyusun instrumen merupakan langkah penting
dalam  prosedur  penelitian yang tak dapat dipisahkan antara yang satu
terhadap  yang lainnya. Hal ini dilakukan karena untuk menjaga
kesinambungan data yang dikumpulkan dengan pokok permasalahan yang
dibuat dalam rangka pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang dibuat.

B. Rumusann Masalah
1. Apa definisi dari instrumen pengumpulan data ?
2. Apa saja jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ?
3. Apa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ?
4. Bagaimana cara menyusun instrument penelitian ?
C. Tujuan
1. Untuk mengethaui definisi dari instrument pengumpulan data.
2. Untuk mengetahui jenis instrument yang digunakan dalam
penelitian.
3. Untuk memahami teknik yang digunakan dalam pengumpulan
data.
4. Untuk memahami cara menyusun instrument penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah. Instrumen
penelitian dapat diartikan pula sebagai alat untuk mengumpulkan,
mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta
objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu
hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa
disebut instrumen penelitian.
Menurut Sumadi Suryabrata mendefisikan
bahwa Instrumen Pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
merekam pada umumnya secara kuantitatif.
Menurut Suharsimi Arikunto mendefinisikan
bahwa Instrumen Pengumpulan Data adalah  alat  bantu  yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Yang disebut sistem,
menurut Prajudio Atmosudirdjo sebagaimana dikutif oleh Aceng
Muhataram Mirfani adalah seperangkat komponen yang terdiri dari dua
atau lebih, yang saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama
lain untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan menurut Ibnu Hajar, Instrumen
Pengumpulan Data  adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi kuantitatif tentang variabel yang karakteristik dan
objektif.
Dari uraian  beberapa pakar di atas, dapat penulis ambil suatu
generalisasi bahwa Instrumen Pengumpulan data adalah alat bantu yang
digunakan dalam sebuah research untuk mengumpulkan aneka ragam
informasi yang diolah secara kuantitatif dan  disusun secara sistematis.
Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer
dan sekunder, dalam suatu penelitian pengumpulan data merupakan
Langkah yang amat penting, karena data yang dikumpulkan akan
digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengumpulan data suatu prosedur yang sistematis dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan, selalu ada hubungan antara
metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin
dipecahkan. Banyak hasil penelitian yang tidak akurat dan permasalahan
penelitian tidak terpecahkan, karena metode pengumpulan data yang
digunakan tidak sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam setiap
kegiatan penelitian dibutuhkan objek atau sasarannya tersebut umumnya
eksis dalam jumlah yang besar atau banyak.
Langkah – langkah Menyusun instrument
Iskandar mengemukakan enam langkah dalam penyusunan instrument
penelitian, yaitu :
1. Mengidentifikasi variabel – variabel yang diteliti.
2. Menjabarkan variabel menjadi dimensi – dimensi.
3. Mencari indicator dari setiap dimensi.
4. Mendekripsikan kisi – kisi instrument.
5. Merumuskan item – item pertanyaan atau pernyataan
instrument.
6. Petunjuk pengisian instrument.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Semua instrumen (baik yang tes maupun non tes) harus memiliki dua
syarat yaituValid dan reliabel. Valid berarti instrumen secara akurat
mengukur objek yang harus diukur. Reliabel berarti hasil pengukuran
konsisten dari waktu ke waktu.
Menurut Ibnu Hadjar (1996:160), kualitas instrumen ditentukan oleh dua
kriteria utama: validitas dan reliabilitas. Validitas suatu instrumen
menurutnya menunjukkan seberapa jauh ia dapat mengukur apa yang
hendak diukur. Sedangkan reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi
dan akurasi hasil pengukuran.
Sumadi Suryabrata (2008:60)mengemukakan bahwa validitas instrumen
didefinisikan sebagai sejauh mana instrumen itu merekam/mengukur apa
yang dimaksudkan untuk direkam/diukur. Sedangkan reliabilitas instrumen
merujuk kepada konsistensi hasil perekaman data (pengukuran) kalau
instrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok orang yang sama dalam
waktu berlainan, atau kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau
kelompok orang yang berbeda   dalam waktu yang sama atau dalam waktu
yang berlainan.
Menurut Burhan Bungin (2005:96,97) Validitas alat ukur adalah akurasi
alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan di
mana-mana. Sedangkan reliabilitas alat ukur   menurutnya adalah
kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat  
dipercaya atau dapat diandalkan. Misalnya, menimbang beras dengan
timbangan beras,mengukur panjang kain dengan meter, dan sebagainya.
Reliabilitas mempunyai tiga dimensi yaitu Stabilitas, Ekivalensi, dan
Konsistensi Internal (O'Sullivan & Rassel, 1995). Stabilitas mengacu pada
kemampuan instrumen untuk menghasilkan data yang sama dari waktu ke
waktu (dengan asumsi objek yang diukur tidak berubah).
Ekivalensi mengacu pada kemampuan dua atau lebih macam instrumen
yang dibuat dua atau lebih peneliti untuk mengukur satu hal yang sama.
Misalnya, dua peneliti mengukur penggunaan listrik di suatu aula. Dua
peneliti ini menggunakan dua instrumen yang berbeda. Tetapi jika temuan
kedua peneliti ini sama, maka instrumen mereka memilki sifat "ekivalen".
Konsistensi internal tercapai jika semua item dalam instrumen mengukur
satu hal yang sama. Jika terdapat 10 pertanyaan tentang motivasi, maka ke
10 pertanyaan itu mengukur hal yang sama (motivasi).

B. Jenis Instrumen Dan Teknik Yang Digunakan Dalam Pengumpulan


Data
Jenis Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data
Instrument yang dipergunakan dalam upaya pengumpulan data suatu
penelitian itu harus memperhatikan validitas dan reliabilitas, karena
sesungguhnya data yang baik adalag data yang valid dan reliabel.
Menurut Sukidin, dkk berpendapat bahwa Instrumen Valid adalah
instrument yang mampu mengukur apa yang seharusnya diukur misalnya
bahwa penggaris adalah alat yang valid mengukur Panjang, buan untuk
mengukur berat. Sedangkan instrument reliable adalah instrument yang
mengukur konsisten (tepat/akurat) dalam mengukur yang seharusnya
diukur.
Menurut Sutrisno Hadi, bahwa yang menjadi instrument yang valid itu
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Pengukuran dengan alat pengukur lain sebagai predictor
2. Adanya standisasi grup tertentu untuk mengadakan observasi sebagai
sebuah kriterium
3. Diselidiki ada atau tidaknya kecocokan antara hasil predictor dengan
hasil kriterium.
Menurut Prof. DR. Punaji Setyosari, M.Ed berpendapat bahwa validitas
terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Validitas logis, yakni diperoleh dengan usaha yang sangat hati – hatii
sehingga secara logika instrument itu dicapai menurut validitas yang
dikehendaki
2. Validitas empiris, yaitu validitas yang diperoleh berdasarkan
pengalaman.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat dikatakan bahwa di dalam
penyusuna isntrumen pengumpualan data suatu penelitian, data yang
dihasilkan nanti harus mempunyai kebenaran yang dapat diukur serta
mempunyai konsistensi kebenaran terhadap suatu objek sehingga adalah
rlevasi antara hipotesa dan kenyataan yang diperoleh melalui pengalaman
secara optimal yang dengannya keaslian penelitian dapat diterima secara
logis oleh akal.
Jenis instrument pengumpulan data, disebut juga alat evaluasi. Menurut
Mulyasa, secara garis besar terbagi menjadi 2 macam, yaitu : Instrumen
Tes dan Instrumen Non Tes

- Instrument Tes
Instrument tes merupakan serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau
sejenisnya yang dapat dipergunakan untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, bakat, dan kemampuan sdari subjek penelitian. Lembar
instrument berupan tes ini berisi soal – soal tes yang teridi dari butir –
butir soal, baik itu yang ada pada angket, observasi atau wawancara.
Contohnya adalah tes formatif, baik yang bersifat objektif (multiple
choice) atau essay.
- Intrumen Non Tes
Instrumen non tes merupakan instrument yang berupa selain daripada
bentuk pertanyaan – pertanyaan, tetapi berupa dokumentasi sebagai
portofolio, dan menurut Jiliansyah Noor ditambahkan dengan Focus
Group Discussion (FGD) yaitu teknik pengumpulan data yang
umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan
menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah
kelompok.
C. Teknik Yang Digunakan Dalam Pengumpulan Data
Pada bagian ini akan dibahas tentang teknik yang akan digunakan
dalam pengumpulan data. Sebagaimana diketahui bahwa penelitian
menurut jenis data dan analisisnya maka penelitian ada dua bentuk
penelitian, yaitu; penelitian kuantitatif  dan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan istrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan penelitian kualitatif
adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowbaal, analisis bersifat
induktif/kualitatif dan hasil penelitian lebih menekankan makna atau data
sebenarnya
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil
penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan
data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan
reliabilitas instrumen. Kualitas pengumpulan data berkenaan dengan
ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Macam-
macam teknik pengumpulan data antara lain: (1) interview (wawancara);
(2) kuesioner (angket); (3) observasi (pengamatan); (4) dokumentasi; dan
(5) Tes.
a. Interview (Wawancara)
Wawancara menurut Satori & Komariah (2011: 130) adalah
suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang
digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya
jawab. Sugiyono (2010: 194) menjelaskan bahwa wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil/sedikit.
Teknik pengumpulan data mendasarkan diri pada laporan tentang
diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada
pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dalam Sugiyono (2010:
194), wawancara dibedakan menjadi wawancara terstruktur dan
wawancara tidak terstruktur.
Teknik pengumpulan data dengan wawancara biasa digunakan
pada penelitian kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan.
Wawancara lebih sering digunakan dalam penelitian kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, wawancara lebih sering digunakan
untuk studi pendahuluan dalam menemukan permasalahan yang
akan diteliti. Dalam penelitian kualitatif, wawancara bersifat
mendalam, karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistik
dan jelas dari informan.
Wawancara dalam penelitian kualitatif meliputi wawancara
mendalam dan wawancara bertahap. Wawancara mendalam
dilakukan dalam konteks observasi partisipasi. Peneliti terlibat
secara intensif dengan setting penelitian terutama pada
keterlibatannya dengan kehidupan informan (Satori & Komariah,
2011: 130). Selanjutnya Satori dan Komariah juga menjelaskan
bahwa wawancara bertahap adalah wawancara yang mana peneliti
melakukannya dengan sengaja dating berdasarkan jadwal yang
ditetapkan sendiri untuk melakukan wawancara dengan informan
dan peneliti tidak sedang observasi partisipasi. Sifat wawancara
tetap mendalam, tetapi dipandu oleh pertanyaan-pertanyaan pokok.

1. Wawancara Terstruktur
Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data,
bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam
melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan
instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis
yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Setiap
responden diberi pertanyaan sama, dan pengumpul data
mencatatnya. Dalam melakukan wawancara, selain harus
membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara,
maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu
seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang
dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
2.      Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang
bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan.
Contoh:
Bagaimanakah pendapat bapak/ibu terhadap kebijakan
pemerintah terhadap Perguruan Tinggi Berbadan Hukum? Dan
bagaimana peluang masyarakat miskin dalam memperoleh
pendidikan tinggi yang bermutu?
Jenis wawancara ini sering digunakan dalam penelitian
pendahuluan atau penelitian yang lebih mendalam tentang
responden. Dalam penelitian pendahuluan, peneliti berusaha
mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau
permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat
menentukan secara pasti permasalahan atau variabel apa yang
harus diteliti. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti
belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh,
sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan ceritera
responden.

Macam-macam Interview/wawancara.
Esterberg (2002) mengemukakan beberapa macam
wawancara,yaitu;
 Wawancara terstruktur (structured interview);
 Wawancara semiterstruktur (semistructure Interview);
 Wawancara tak berstruktur (unstructured Interview).
Langkah-langkah wawancara.
Lincoln and Guba dalam Sanapiah Faisal, mengemukakan ada
tujuh langkah dalam penggunaan wawancara unyuk
mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2. Menyimpan pokok-pokok masalah yang akan menjadi
bahan pembicaraan
3. Mengawali atau membuka alur wawancara
4. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan
mengakhirinya
5. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
6. Mengidentifikasikan tindak lanjut hasil wawancara yang
telah diperoleh.
Isi wawancara
Beberapa jenis yang dapat dinyatakan dalam wawancara
adalah:
 Pengalaman dan perbuatan responden, yaitu apa yang
telah dikerjakannya atau yang lazim dikerjakannya
 Pendapat, pandangan, tanggapan, tafsiran atau
perkiraanya tentang sesuatu,
 Perasaan, respons emosional, apakah ia merasa cemas,
takut, senang, gembira,curiga, jengkel dan sebagainya
tentang sesuatu.
 Pengetahuan, fakta-fakta, apa yang diketahuinya
tentang sesuatu.
 Penginderaan, apa yang dilihat, didengar, dirabah,
dikecap atau diciumnya, diuraikan secara deskriptif.
 Latar belakang pendidikan, pekerjaan, daerah asal,
tempat tinggal, keluarga dan sebagainya.
Beberapa aspek di atas dipersiapkan agar dapat mengantisipasi
kekosongan terhadap sesuatu yang hendak ditanyakan. Materi
pertanyaan dapat melingkupidimensi waktu, seperti tentang
apa-apa yang dikerjakan responden di masa lampau, sekarang
dan akan datang. Dan pada intinya pertanyaan-pertanyaan yang
dirumuskan harus berpedoman pada arah penelitian atau harus
sesuai dengan tujuan penelitian.
Alat-alat wawancara
 Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua
pembicaraan atau percakapan dengan sumber data,
sekarang sudah banyak komputer-komputer kecil,
notebook yang dapat digunakan untuk mencatat hasil
pembicaraan.
 Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua
percakapan atau pembicaraan. Penggunaan tape
recorder dalam wawancara perlu memberi tahu kepada
informan boleh atau tidak.
 Camera: untuk memotret kalau peneliti sedang
melakukan pembicaraan dengan informan/sumber data.
Dengan adanya foto - foto ini dapat meningkatkan
keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena
peneliti betul-betul melakukan pengumpulan data

b. Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,
2010: 199). Kuesioner efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
responden. Kuesioner cocok digunakan apabila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat
berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka.
Kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data pada
penelitian kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan. Kuesioner
lebih sering digunakan dalam penelitian kuantitatif dan
pengembangan. Tetapi ada juga penelitian kualitatif yang
menggunakan bantuan angket sebagai teknik pengumpulan
datanya.
Dalam Arikunto (2006: 152) , kuesioner dapat dibedakan
atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangan:
1.      Dipandang dari cara menjawab
Dibedakan menjadi kuesioner terbuka dan kuesioner
tertutup. Kuesioner terbuka memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
Sedangkan kuesioner tertutup sudah disediakan jawabannya,
sehingga responden tinggal memilih.
2.      Dipandang dari jawaban yang diberikan
Ada dua jenis kuesioner, yaitu kuesioner langsung dan
kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung yaitu responden
menjawab tentang dirinya. Sedangkan kuesioner tidak
langsung yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.
3.      Dipandang dari bentuknya.
Menurut bentuknya, kuesioner dibedakan menjadi
kuesioner pilihan ganda, kuesioner isian, check list, dan rating-
scale.
c. Observasi (pengamatan)
Pengertian observasi menurut Satori & Komariah (2011: 105)
adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang
harus dikumpulkan dalam penelitian. Secara langsung dengan
terlibat ke lapangan dengan melibatkan seluruh pancaindera.
Sedangkan tidak langsung dengan dibantu mediavisual/audiovisual.
Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam
yang lain. Teknik observasi digunakan bila penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi dapat digunakan pada penelitian kuantitatif, kualitatif
dan pengembangan. Observasi untuk penelitian kualitatif menurut
Satori dan Komariah (2011: 105) adalah pengamatan langsung
terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi,
konteks, dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data
penelitian. Dalam penelitian kuantitatif biasanya menggunakan
observasi terstruktur. Sedangkan pada penelitian kualitatif,
observasi yang sering dilakukan adalah observasi berperanserta,
dengan instrumen observasi tidak terstruktur.
Pada observasi eksperimental dimana tingkah laku yang diharapkan
muncul karena perlakuan atau suatu kondisi tertentu, maka
observasi memerlukan perencanaan dan persiapan yang benar-
benar matang, sedangkan observasi yang dilaksanakan dalam
situasi yang wajar, pelaksanaannya jauh lebih sederhana, karena
observasi semacam ini dapat dilakukan sepintas lalu saja (Sudijono
dalam Taniredja dan Mustafidah, 2011: 48-49).Oleh karena itu
sebelum melakukan penelitian, peneliti telah mempersiapkan
terlebih dahulu blanko/lembar observasi yang berisi perilaku yang
dapat diamati oleh peneliti, yang sebelumnya dirancang/disusun
dalam sebuah kisi-kisi. Peneliti dapat meminta bantuan orang lain
sebagai observer untuk dapat membantu peneliti dalam melakukan
observasi.
Berdasarkan proses pengumpulan data, observasi dapat dibedakan
menjadi:
1.      Observasi Berperanserta
Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Peneliti ikut melakukan apa uang dikerjakan oleh
sumber data. Dengan observasi ini, maka data yang diperoleh
akan lebih lengkap,tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat
makna dari setiap perilaku yang nampak.
Dalam suatu perusahaan, peneliti dapat berperan sebagai
karyawan, mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam
bekerja, bagaimana semangat kerjanya, bagaimana hubungan
satu karyawan dengan karyawan lainnya, dan lain-lain.
2.      Observasi Nonpartisipan
Peneliti hanya sebagai pengamat independen. Data yang
dikumpulkan tidak mendalam, tidak sampai pada tingkat
makna. Makna adalah nilai-nilai dibalik perilaku yang tampak,
yang terucapkan dan yang tertulis.
Dalam proses produksi, peneliti dapat mengamati
bagaimana mesin-mesin bekerja dalam mengolah bahan baku,
komponen mesin mana yang masih bagus dan yang kurang
bagus, bagaimana kualitas barang yang dihasilkan, dan
bagaimana performance tenaga kerja atau operator mesinnya.
Berdasarkan instrumen yang digunakan, observasi dibedakan
menjadi:
d. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumen berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen
berbentuk gambar misalnya foto, sketsa, dll. Dokumen berbentuk karya
misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dll.
Dalam penelitian kualitatif studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara.
Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih kredibel
jika didukung sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di
tempat kerja, di masyarakat dan autobiografi. Penelitian juga semakin
kredibel jika didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik.
Dokumetasi dapat digunakan pada penelitian kuantitatif, kualitatif
dan pengembangan. Dokumentasi sering digunakan pada penelitian
kualitatif sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara. Akan tetapi, dokumentasi juga digunakan dalam penelitian
kuantitatif dan pengembangan, dalam hal mengumpulkan data awal
yang dapat menunjang latar belakang dan pentingnya penelitian.

e. Tes
Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya
kemampuan obyek yang diteliti (Arikunto, 2006: 223).  Sumber yang
dikenai tes bukan hanya manusia. Misalnya binatang, mesin mobil, dll.
Contoh: Jika seekor anjing pelacak akan digunakan sebagai pembantu
polisi untuk mendeteksi narkoba, dia dites dulu apakah kiranya
memiliki kecerdasan dan penciuman yang tajam, sehingga ada
kemungkinan untuk dilatih. Selama dan sesudah latihan berlangsung,
anjing tersebut dites lagi berkali-kali untuk diketahui seberapa tinggi
peningkatan kemampuannya.
Untuk manusia, instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Tes
prestasi belajar yang biasa digunakan di sekolah dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu tes buatan guru dan tes terstandar. Tes buatan guru
yang disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, tetapi belum
mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-ciri dan
kebaikannya. Tes terstandar biasanya sudah tersedia di lembaga testing,
yang sudah terjamin keampuhannya.

f. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2010:
330). Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi,
maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji
kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik
pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi digunakan pada
penelitian kualitatif.
Terdpat dua macam triangulasi, yaitu triangulasi teknik dan
triangulasi sumber. Triangulasi teknik, berarti penelitian menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif,
wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama
secara serempak. Triangulasi sumber, untuk mendapatkan data dari
sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

D. Cara Menyusun Intrumen Penelitian


Instrumen memegang peranan penting dalam suatu penelitian. Mutu
penelitian sangat dipengaruhi oleh Instrumen penelitian yang digunakan,
karena kevalidan dan kesahihan data yang diperoleh dalam suatu penelitian
dsangat ditentukan oleh tepat tidaknya dalam memilih instrumen penelitian.
Instrumen atau alat pengumpul data  adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data tersebut dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
  Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian kita dapat
menggunakan istrumen yang telah tersedia dan dapat pula menggunakan
instrumen  yang dibuat sendiri (Idrus Austam, 1996). Penggunaan instrumen
yang telah tersedia adalah instrumen yang sudah ditetapkan atau dibakukan 
untuk mengumpulkan data variabel penelitian yang telah ditentukan. Akan
tetapi jika istrumen baku belum tersedia untuk variabel tertentu dalam
penelitian tersebut maka peneliti dapat menyusun sendiri instrumen yang
yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian.
            Menyusun instrumen  pengumpulan data penelitian dilakukan
setelah peneliti memahami betul  apa yang  menjadi variabel penelitian.
Pemahaman Peneliti terhadap variabel dan hubungan antar variabel akan
mempermudah peneliti dalam menentukan dan menyususn intrumen
penelitian yang akan digunakan. Setelah memahami variabel peneliti dapat
menyusun  instrumen untuk dapat menjabarkan kedalam  bentuk sub
variabel, indikator, deskriptor dan  butir-butir pertanyaan dan angket dalam
daftar cocok atau pedoman observasi. Dengan demikian maka instrumen
penelitan menajdi hal penting untuk menjaga agar penelitian yang dilakukan
tersebut bermutu dan berkualitas.
            Hal yang terkait jika membicarakan tentang instrumen penelitian
adalah tekhnik pengumpulan data penelitian. Jika instrumen penelitian
adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian maka tekhnik
pengumpulan data adalah merupakan cara atau prosedur yang ditempuh
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Kedua hal
tersebut yaitu instrumen penelitian dan tekhnik pengumpulan data adalah
merupakan dua hal yang sangat mempengaruhi kualitas data yang diperoleh
peneliti dalam suatu penelitian. Sehingga kulaitas data yang dikumpulkan
mempengruhi kualitas dan keabsahan serta ketepatan kesimpulan yang
diperoleh peneliti setelah melakukan penelitian.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah.
Enam langkah dalam penyusunan instrumen penelitian, yaitu : 1)
Mengidentifikasikan variabel-variabel yang diteliti. 2) Menjabarkan
variabel menjadi dimensi-dimensi, 3) Mencari indikator dari setiap
dimensi, 4) Mendeskripsikan kisi-kisi instrument, 5) Merumuskan item-
item pertanyaan atau pernyataan instrument, 6) Petunjuk pengisian
instrumen.
Semua instrumen (baik yang tes maupun non tes) harus memiliki dua
syarat yaitu Valid dan reliabel. Valid berarti instrumen secara akurat
mengukur objek yang harus diukur.Reliabel berarti hasil pengukuran
konsisten dari waktu ke waktu.
Teknik pengumpulan data terdiri dari wawancara, kuesioner, observasi
dan dokumentasi. Teknik wawancara, observasi, kuesioner dan
dokumentasi dapat digunakan pada penelitian kuantitatif, kualitatif dan
pengembangan. Dokumentasi biasa digunakan pada penelitian kualitatif.
Pada penelitian kualitatif digunakan teknik triangulasi untuk
menginterpretasikan beberapa teknik pengumpulan data.

B. Saran
Pentingnya mahasiswa mempelajari tentang instrument dan
pengumpulan data penelitian kegizian sehingga mampu berperan dalam
penelitian kegizian.
DAFTAR PUSTAKA

Unknow. (2014). Makalah Jenis Instrumen Penelitian dan Karakteristik


Pengumpulan Data. Riset Keperawatan.
https://riskep.blogspot.com/

Arizmanzah. (2017). Makalah Instrumen Penelitian.


https://arizswag.blogspot.com/2017/12/makalah-instrumen-penelitian_28.html

Unknown. (2013). Makalah Instrumen Pengumpulan Data.


https://imtaqsangpendidik.blogspot.com/2013/02/
Soal Vignete
Vignete Instrumen Pengumpulan data adalah alat yang digunakan
untuk merekam pada umumnya secara kuantitatif.
Soal Definisi Intrumen Pengumpulan data di atas dikemukakan
oleh…
a. Sumadi Suryabrata
b. Ibnu Hajar
c. Suharsimi Arikunto
d. Prajudio Atkosudirdjo
Jawaban c. Suharsimi Arikunto

Vignete Langkah – Langkah Menyusun instrumen


1. Mengidentifikasi variabel – variabel yang diteliti.
2. Menjabarkan variabel menjadi dimensi – dimensi.
3. Mencari indicator dari setiap dimensi.
4. Mendekripsikan kisi – kisi instrument.
5. Merumuskan item – item pertanyaan atau pernyataan
instrument.
6. Petunjuk pengisian instrument.

Soal Langkah – Langkah Menyusun instrument di atas


dikemukakan oleh…
a. Suharsimi Arikunto
b. Iskandar
c. Ibnu Hadjar
d. Sumadi Suryabrata
Jawaban b. Iskandar

Vignete Instrumen Pengumpulan data adalah alat yang digunakan


untuk merekam pada umumnya secara kuantitatif.
Soal Definisi Intrumen Pengumpulan data di atas dikemukakan
oleh…
a. Sumadi Suryabrata
b. Ibnu Hajar
c. Suharsimi Arikunto
d. Prajudio Atkosudirdjo
Jawaban d. Suharsimi Arikunto
Vignete Instrument yang mampu mengukur apa yang seharusnya
diukur misalnya bahwa penggaris adalah alat yang valid
mengukur Panjang, buan untuk mengukur berat.
Soal Pernyataan di atas merupakan definisi dari …
a. Instrument valid
b. Instrument data
c. Instrument non-valid
d. Instrument musik
Jawaban a. Instrument valid

Vignete 4. Pengukuran dengan alat pengukur lain sebagai


predictor
5. Adanya standisasi grup tertentu untuk mengadakan
observasi sebagai sebuah kriterium
6. Diselidiki ada atau tidaknya kecocokan antara hasil
predictor dengan hasil kriterium.

Soal Persyaratan valid di atas merupakan persyaratan yang


dikemukakan oleh…
a. Iskandar
b. Ibnu Hadjar
c. Sutrisno Hadi
d. Sumadi Suryabrata
Jawaban b. Sutrisno Hadi

Vignete Serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang


dapat dipergunakan untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, bakat, dan kemampuan sdari subjek penelitian.
Soal Pernyataan di atas merupakan defines jenis intrumen…
a. Instrument tes
b. Instrument valid
c. Instrument non – tes
d. Instrument non – valid
Jawaban a. Instrument tes
Vignete Teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang
digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau
tanya jawab.
Soal Pernyataan di atas merupakan Teknik pengumpulan data…
a. Angket
b. Observasi
c. Tes
d. Wawancara
Jawaban d. Wawancara

Vignete  Wawancara terstruktur (structured interview);


 Wawancara semiterstruktur (semistructure Interview);
 Wawancara tak berstruktur (unstructured Interview).

Soal Macam – macam interview/wawancara di atas dikemukakan


oleh…
a. Suharsimi Arikunto
b. Esteberg
c. Lincoln
d. Iskandar
Jawaban b. Esteberg

Vignete Pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara


langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data
yang harus dikumpulkan dalam penelitian.
Soal Pernyataan di atas merupakan definisi dari..
a. Observasi
b. Angket
c. Wawancara
d. Dokumentasi
Jawaban a. Observasi

Vignete Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang


bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan
data dan sumber data yang telah ada
Soal Definisi triangulasi di atas dikemukakan oleh…
a. Iskandar
b. Suharsimi Arikunto
c. Sugiyono
d. Idrus Austam
Jawaban e. Suharsimi Arikunto

Anda mungkin juga menyukai