Anda di halaman 1dari 9

INSTRUMEN PENELITIAN

NAMA : LENCA OVERMAN LAWOLO

NIM : 2202015

MAKUL : METODOLOGI PENELITIAN

INSTITUSI KESEHATAN SUMATERA UTARA


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, atas berkat dah rahmat
karunianya kepada saya, sehingga saya bisa menyelesaikan Tugas Paper saya dengan topik “Asuhan
Keperawatan Pasien Anemia”

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan tugas kepada saya untuk meningkatkan
pengetahuan saya, dan juga saya berterima kasih kepada Pihak-pihak yang membantu dalam
pembuatan paper ini.

Saya menyadari bahwa paper ini sepenuhnya jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki, oleh karena itu, saya mengaharapkan
segala bentuk saran,masukkan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya
berharap semoga paper ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan penunjang
perbaikan nilai tugas saya.

Penulis,

Lenca Overman Lawolo


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara


sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan
masalah. Sebagai suatu kegiatan sistematis penelitian harus dilakukan dengan
metode tertentu yang dikenal dengan istilah metode penelitin,yakni suatu cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
ilmiah ini harus didasari ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan
sistematis.
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian
merupakan bagian yang sangat integral dan termasuk dalam komponen
metodelogi penelitian karena instrumen penelitian merupakan alat yang
digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang
sedang diteliti.
Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan realibitas yang
baik. Untuk memperoleh instrument yang baik tentu selain harus
diujicobakan, dihitung validitas dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai
kaidah-kaidah penyusunan instrument.
Berkaiatan dengan hal tersebut, pada pembahasan ini akan diuraikan
berbagai hal terkait dengan instrument penelitian yang pembahasannya diawali
dengan pengertian instrumen penelitian, jenis, lagkah-langkah penyusunan,
dan teknik pengujian validitas dan reliabiltasnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ISTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk


mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah. Instrumen penelitian
dapat diartikan pula sebagai alat untuk mengumpulkan, mengolah,
menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan
tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi
semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen
penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan di permudah
olehnya.
Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi
karakteristik variabel secara objektif. Instrumen pengumpul data menurut
Sumadi Suryabrata (2008:52) adalah alat yang digunakan untuk merekam-
pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut
psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis biasanya digolongkan
menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Sumadi mengemukakan
bahwa untuk atribut kognitif,perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan
untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.
ari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan informasi kuantitatif tentang variabel yang sedang diteliti.

B. JENIS – JENIS ISTRUMEN


1. TES

Tes dapat berupa serangkaian pertanyaan, latihan, lembar kerja dan lain
sebagainya yang memiliki tujuan sebagai alat ukur keterampilan,
intelegensi, kemampuan hingga bakat yang dimiliki oleh suatu individu
atau kelompok yang menjadi subjek penelitian.

Tes tersebut nantinya dapat berupa soal-soal terstandarisasi yang


mengharuskan subjek penelitian untuk menjawabnya guna memperoleh
hasil tertentu.

Contohnya seperti tes kepribadian, tes minat bakat, tes potensi akademik,
tes pencapaian, dan lain sebagainya.

2. ANGKET DAN KUESIONER


Kuesioner atau angket merupakan alat pengumpul data melalui sejumlah
pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari individu
atau kelompok tertentu.

Orang yang kalian tuju untuk mendapat informasi tersebut dikenal sebagai
responden.

Responden diharuskan mengisi atau menjawab pertanyaan-pertanyaan


dalam angket atau kuesioner yang nantinya akan digunakan sebagai
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.

Terdapat beberapa alasan mengapa angket atau kuesioner digunakan


dalam pengumpulan data penelitian yaitu:

(1) kuesioner digunakan untuk mengukur variabel yang bersifat faktual

(2) kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan


tujuan penelitian

(3) kuesioner memungkinkan peneliti untuk memperoleh informasi dengan


validitas dan reliabilitas yang tinggi.

3. WAWANCARA

Wawancara atau interview merupakan kegiatan tanya-jawab antara dua


orang untuk mendapatkan informasi atau ide mengenai topik tertentu.

Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang yang


biasanya tidak terjawab apabila hanya melalui angket atau kuesioner.

Wawancara memungkinkan informasi yang didapat lebih mendalam (in-


depth interview).

Pada jenis instrumen pengumpulan data ini kalian harus menyusun lebih
dulu interview guide atau panduan wawancara yang akan memudahkan
kalian agar nantinya wawancara tidak melebar dan mendapatkan
informasi-informasi yang relevan dengan penelitian.

4. OBSERVASI

Dalam istilah penelitian observasi diartikan sebagai kegiatan pengamatan


secara langsung menggunakan seluruh panca indera.

Observasi dapat dilakukan melalui tes, kuesioner, ragam gambar hingga


rekam suara.
Dalam melakukan observasi terdapat pedoman atau panduan yang biasa
disebut lembar observasi yang berisi daftar jenis kegiatan pengamatan.

5. SKALA BERTINGKAT

Disebut juga rating merupakan suatu ukuran objektif yang dibuat berskala
atau bertingkat. Instrumen ini memudahkan peneliti untuk memberikan
gambaran penampilan yang kemudian dapat menunjukkan frekuensi
munculnya sifat-sifat tertentu.

Instrumen ini juga berguna untuk memperoleh gambaran kuantitatif aspek


tertentu dari suatu barang dalam bentuk skala yang sifatnya ordinal
seperti sangat baik, baik, sedang, tidak baik dan sangat tidak baik.

6. DOKUMEN INSTRUMEN PENELITIAN

Dokumentasi merujuk pada barang-barang tertulis.

Instrumen ini memungkinkan peneliti memperoleh data melalui penelitian


terhadap benda-benda tertulis, seperti buku, majalah, catatan harian,
artefak, video dan lain sebagainya.

Instrumen ini dikembangkan dalam penelitian dengan pendekatan analisis


isi. Oleh karenanya biasanya digunakan dalam penelitian seperti bukti-
bukti sejarah, landasan hukum suatu peraturan, dan lain sebagainya

7. FORUM GROUP DISCUSSION (FGD)

FGD bisa disebut juga dengan diskusi kelompok terarah.

Instrumen ini mengacu pada suatu proses di mana peneliti dapat


melakukan pengumpulan data melalui beberapa kelompok di waktu yang
bersamaan.

Keuntungan penggunaan metode ini adalah tingginya tingkat kredibilitas


dan orisinalitas pada kegiatan penelitian.

Meskipun begitu terdapat beberapa tantangan seperti terlalu memakan


biaya, waktu serta tenaga.

8. EKSPERIMEN

Instrumen pengumpulan data dengan eksperimen sering digunakan dalam


penelitian sains murni dan terapan.
Dengan instrumen ini peneliti melakukan beberapa percobaan dalam
laboratorium dan melakukan uji coba terhadap beberapa reaksi yang
terjadi pada objek penelitian.

C. UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS INSTRUMEN

1. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam


pengukuran. Dalam pengujian instrument pengumpulan data, validitas
dibedakan menjadi validitas factor dan validitas item. Validitas faktor
diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara
faktor satu dengan yang lain ada kesamaan. Pengukuran validitas faktor
ini dengan cara mengkorelasikan antara skor faktor ( penjumlahan item
dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluru han faktor).
Pengukuran validitas item den gan cara mengkorelasikan antara skor
item dengan skor total item. Validitas item ditunjukkan dengan adanya
korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total). Bila kita me
nggunakan lebih dari satu faktor, berarti pengujian validitas item
dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor faktor,
kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara item dengan skor total
faktor penjumlahan dari beberapa faktor). Dari hasil perhitungan
korelasi akan di dapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk
mengukur tingkat validitas suatu item dan menentukan apakah suatu
item layak digunakan atau tidak. Dalam menentukan layak atau
tidaknya suatu item yang digunakan, biasanya digunakan uji signifika
valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Teknik pengujian
SPSS sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan
korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearso n) dan Corrected
Item-Total Correlation.

Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson)


Analisis ini dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing skor
item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari
keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan
dengan skor total menunjukkan item -item tersebut mampu
memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap,
rumus korelasi produk moment dari pearsons yang digunakan:

N ∑ XY −∑ X ∑ Y
rxγ=
√¿¿¿
Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara varia bel X dan Y

N = jumlah responden

ΣX = jumlah skor butir soal

ΣY = jumlah skor total soal

ΣX2 = jumlah skor kuadrat butir soal

ΣY2 = jumlah skor total kuadrat butir soal

2. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk me ngetahui konsistensi alat ukur,


apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode
pengujian reliabilitas di antaranya metode tes ulang, formula Flanagan,
Cronbach’s Al pha, metode formula KR ( Kuder-Richar dson) – 20, KR –
21, dan metode Anova Hoyt. Me tode yang sering digunakan dalam
penelitian adalah metode Cronbach’s Alpha. Metode ini sangat cocok
digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1) dan akan menghasilkan
perhitungan yang setara dengan menggunakan metode KR-20 dan Anova
Hoyt. Reliabilitas berarti dapat dipercaya” Artinya, instrumen dapat
memberikan hasil yang tepat. Alat ukur instrument dikategorikan reliabel
jika menunjukkan konstanta hasil pengukuran dan mempunyai ketetapan
hasil pengukuran sehingga ter bukti bahwa alat ukur itu benar-benar
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
a. Reabilitas Skala
Untuk mengukur reliabilitas skala atau kuosioner dapat digunakan
rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut:
Formula :

r
tt=
⟦ ⟧
k
k−1
⟦⟦ ⟧
1−
∑ δ 2b
∑ δ 2t

Keterangan :

rtt = koefisisien reliabilitas instrument (total tes)

k = banyaknya butir pertanyaan yang sahih

Σδ2b = jumlah varian butir

Σδ2t = varian skor total Perhitungan uji reliabilitas skala diterima, jika
hasil perhitungan rhitung > rtabel 5%
3. Relia Bilitas Tes

Untuk mengukur reliabilitas tes menggunakan rumus KR-20. Karena skor


tes bersifat dikotomi yaitu untuk jawaban benar diberi skor 1 dan
jawaban salah diberi skor 0. Adapun rumus KR-20 a dalah sebagai
berikut.
Formula :

r
tt=
⟦ ⟧⟦
k
k−1
V t − ∑ pq
Vt ⟧

Keterangan :

rtt = reliabilitas tes

k = banyaknya butir soal yang sahih

νt = varian total

Anda mungkin juga menyukai