Dosen Pengampu:
Dr. SYAAKIR SOFYAN, S.E.I., M.E.I
KELOMPOK 9
KHOTI SOLIMAH (205120008)
SITI HERNIATI (205120023)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
“Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang telah diberikan
oleh dosen pembembing mata kuliah Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.
Shalawat dan salam buat junjungan umat, Nabi Muhammad SAW yang telah
membuka mata dunia akan pentingnya arti pendidikan sehingga kita bisa
menikmati dunia pendidikan yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa
masalah, yaitu :
1. Bagaimana instrumen penelitian kuantitatif dan kualitatif?
2. Bagaimana teknik pengumpulan data kuantitatif?
3. Bagaimana teknik pengumpulan data kualitatif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui instrumn penelitian kuantitatif dan kualitatif
2. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data kuantitatif
3. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data kualitatif
D. Manfaat
1. Sebagai media belajar dan tambahan wawasan bagi penulis.
2. Memberikan informasi bagi pembaca.
3. Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.
3
BAB III
PEMBAHASAN
A. Instrument penelitian
Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa, terdapat dua
hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu kualitas
intrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian
kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenan dengan validitas dan
reabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data beerkenaan bertepatan
cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu
instrument yang telah teruji validilitas dan reabilitas, belum tentu dapat
menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrument tersebut tidak
digunakan secapa tepat dalam pengumpulan dataya. Instrument dalam
penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman
observasi dan kuesioner.
4
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisa data, menafsirkan data, dan
membuat kesimpulan atas temuannya.
Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari obyek
penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang
diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian.
Selain itu dalam memandang realitas, penelitian kualitatif berasumsi bahwa
realitas itu bersifat holistic (menyeluruh), dinamis, tidak dapat dipisajh-
pisahkan ke dalam variable-variabel penelian. Kalaupun dipisah-pisahkan,
variabelnya akan banyak sekali. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif
ini belum dapat dikembangkan instrumen sebelum masalah yang diteliti jelas
sama sekali. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif “the researcher is the
key instrument”. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam
penelitian kualitatif.
5
yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya
peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya”
1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus
dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi
penelitian
2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek
keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus
3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa
test atau angket yang dapat mengangkap keseluruhan situasi, kecuali
manusia
4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami
dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering
merasakannya, menyelaminya, berdasarkan pengetahuan kita
5. Peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang
diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan
6
segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis
yang timbul seketika
6. Hanya manusia sebagai instrument dapat mengambil kesimpulan
berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan
segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan,
perbaikan atau pelakan.
7. Dalam penelitian dalam menggunakan test atau angket yang bersifat
kuantitatif yang diutamakan adalah respon yang dapat dikuantifikasi
agar dapat diolah secara statistik, sedangkan yang menyimpang dari itu
tidak dihiraukan. Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang
aneh, yang menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang lain
daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk
mempertingkat tinggi kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai
aspek yang diteliti.
7
1. Teknik pengumpulan data kuantitatif
Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),
kuiseoner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketigannya.
a. Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit / kecil. Teknik pengumpulan data ini
mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report,
atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi.
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa anggapan yang perlu di
pegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan
juga kuiseoner (angket) adalah sebagai berikut:
1) Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu
tentang dirinya sendiri
2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti
adalah benar dan dapat dipercaya
3) Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa
yang dimaksudkan oleh peneliti
8
b. Kuiseoner (angket)
Kuiseoner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuiseoner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti bila
peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa
yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuiseoner juga
cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar
di wilayah yang luas. Kuiseoner dapat berupa pertanyaan/
pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden
secara langsung atau dikirim melalui pos atau intrnet.
c. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai
ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuiseoner. Kalau wawancara dan kuiseoner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada
orang tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,
peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi
dapat dibedakan menjadi participant observation dan non
participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang
digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi
terstruktur dan tidak terstruktur.
9
2. Teknik pengumpulan data kualitatif
10
juga melakukan interview kepada orang-orang yang ada
didalamnya.
c) Teknik pengumpulan data dengan dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara
dalam penelitian kualitatif. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak
semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi. Sebagai
contoh banyak foto yang tidak mencerminkan keadaan aslinya,
karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga
autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering
subyektif.
d) Teknik pengumpulan data dengan triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, tringulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah
ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan
tringulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang
sekaligus mnguji kredibilitas data.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa, terdapat dua
hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu kualitas
intrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian
kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenan dengan validitas dan
reabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data beerkenaan bertepatan
cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu
instrument yang telah teruji validilitas dan reabilitas, belum tentu dapat
menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrument tersebut tidak
digunakan secapa tepat dalam pengumpulan dataya. Instrument dalam
penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman
observasi dan kuesioner. Dalam penelitian kualitatif (karena tidak melakukan
pengukuran, tetapi eksplorasi untuk menemukan), maka yang menjadi
instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu,
peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti
kualitatif siap melakukan pen elitian yang selanjutnya terjun di lapangan.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
12